Anda di halaman 1dari 13

KIMIA

PERM
UKAA
N
CAIRCAIR
OLEH:
KELOMPOK 4 KIMIA INDUTRI
PUTRI ASWANTI HASANAH ( 122401110)
FRAN HARTIKA (122401111)
NAJHAN ABDI (122401109)
BASA NOVA SITINJAK (122401096)

FAKULTAS
MATEMATIK
A DAN ILMU
PENGETAHU
AN ALAM
UNIVERSITA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan anugrah-Nya, yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
KIMIA PERMUKAAN CAIR-CAIR
Dalam penulisan laporan ini, penulis sangat menyadari bahwa dengan bantuan dari
berbagai pihak dapatlah makalah ini terselesaikan, sebagai mana diharapkan. Pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
teman teman se-jurusan Kimia Industri, khususnya angkatan 2012, dan kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dengan menyadari keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, sudah
tentu terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya
saran dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan menyempurnakan laporan
ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Medan,

Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
1

1.2.

Permasalahan
1

1.3.

Tujuan
2

1.4.

Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1.

Fenomena permukaan

2.2.

Kimia permukaan cair-cair

BAB III PENUTUP


3.1.

Kesimpulan

3.2.

Saran

Daftar pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Ilmu permukaan (Bahasa Inggris: surface science), termasuk di dalamnya kimia
permukaan (surface chemistry) dan fisika permukaan(surface physics), adalah ilmu yang
mempelajari fenomena fisika dan kimia yang terjadi pada antarmuka dua fase zat, termasuk
antarmukapadatan-cairan,

padatan-gas,

padatan-ruang

hampa,

dan

cairan-gas. Irving

Langmuir adalah salah satu perintis di bidang ini. Namanya diabadikan sebagai nama jurnal
ilmiah Langmuir yang berfokus pada ilmu permukaan.
Bidang kimia permukaan dimulai dengan katalisis heterogen yang dipelopori oleh Paul
Sabatier dengan hidrogenasi dan Fritz Haber dengan proses Haber. Irving Langmuir
merupakan pendiri bidang ini, dan jurnal ilmiah dalam bidang ini, yaitu Langmuir,
menggunakan namanya. Persamaan adsorpsi Langmuir digunakan untuk memodelkan
adsorpsi lapis-tunggal dimana seluruh titik adsorpsi permukaan memiliki afinitas yang sama
terhadap spesi yang diadsorpsi.
Kimia permukaan dapat didefinisikan secara umum sebagai kajian reaksi kimia di
permukaan. Hal ini berkaitan erat dengan fungsionalisasi permukaan yang bertujuan
mengubah susunan kimia permukaan dengan menambahkan unsur tertentu atau gugus fungsi
yang menghasilkan berbagai dampak yang diinginkan atau peningkatan sifat-sifat permukaan
atau antarmuka. Kimia permukaan juga bertumpang tindih dengan elektrokimia. Ilmu
permukaan secara khusus penting untuk bidang katalisis heterogen. Adesi molekul gas atau
cairan ke permukaan dikenal sebagai adsorpsi, yang dapat disebabkan oleh adsorpsi kimia
atau adsorpsi fisik. Kedua hal ini juga tercakup dalam kimia permukaan.
1.2 Permasalahan
- apakah itu kimia permukaan?
- bagaimana pembagian kimia permukaan berdasarkan fase nya?
- apakah contoh aplikasi dari kimia permukaan cair-cair?

1
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui apakah itu kimia permukaan
- Untuk mengetahui pembagian kimia permukaan berdasaran fasenya
- Untuk mengetahui contoh aplikasi dari kimia permukaan cair-cair

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk mengkaji
lebih dalam mengenai kimia permukaan cair-cair yang ada didalam kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FENOMENA PERMUKAAN
Batasan antara 2 fase biasanya disebut antar permukaan. Bila salah satu fasenya
merupakan gas maka disebut Permukaan. Dalam bidang farmasi fenomena antar
permukaan penting dalam proses pembuatan sediaan. Antar permukaan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis tergantung pada fase yang dipisahkan :

Dari sekian banyak jenis antar permukaan, maka dibagi lagi atas 2 kategori :
1. Antar permukaan cair : antar permukaan cair-gas dan cair-cair
2. Antar permukaan padat : antar permukaan padat-gas dan padat-cair
Sedangkan antar permukaan padat-padat sudah sering digunakan yaitu pada pembuatan
tablet, proses granulasi. Selain itu sangat sedikit data yang membicarakan ikatan antar
partikel padat, maka jarang dibicarakan.

2.2.

KIMIA PERMUKAAN CAIR-CAIR


Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang,

sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya

kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya
lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya.
3
Salah satu model peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan
zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah
sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding.
Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan
gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi). Molekul biasanya saling tarikmenarik. Dibagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul
cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena
molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan
yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan
bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah
karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan
cenderung memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang
tipis.
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan :
- Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air/ cairan yang naik melalui
suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan tidak bisa untuk mengukur tegangan permukaan tidak bias untuk mengukur
tegangan antar muka.
- Metode tersiometer Du-Nouy
Metode cincin Du-Nouy bisa digunakan utnuk mengukur tegangan permukaan ataupun
tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan
suatu cincin platina iridium yang diperlukan sebanding dengan tegangan permukaan atau
tegangan antar muka dari cairan tersebut. Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat

terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama
molekul zat yang berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang
disebut dngan molekul surfaktan.
4
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
- Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya
energy kinetik molekul
- Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan
akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan
monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut
dengan surfaktan.
- Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.
Klasifikasi Surfaktan dari segi ionisasi, surfaktan dibagi atas 4 :
1. Surfaktan anionik : terionisasi dalam air (larutan) dimana bagian yang aktif adalah bagian
anionnya, terbagi atas :
a. asam karboksilat
b. ester asam sulfat
c. alkil asam sulfat
d. senyawa aromatis, cnth : Na lauril sulfat

2. Surfaktan Kationik : terionisasi dalam larutan (air) dimana bagian yang aktif adalah
bagian kationnya, contoh : benzalkonium klorida

5
3. Ampoterik : kedua gugus dapat berfungsi dalam larutan (air) dimana dalam larutan asam
kationik sedangkan dalam larutan basa anionik.
4. Surfaktan non ionik : tidak terionisasi dalam larutan, berfungsi secara keseluruhan dari
molekul, dibagi atas ikatan antara gugus hidrofil dan lifofil, yaitu :
a. ester sebagai ikatan antara, conth : brij
b. ester sebagai ikatan antara, conth : span
c. eter ester sebagai ikatan antara, conth : tween
d. amida sebagai ikatan antara, conth ; lauril dietanol amin

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Kimia permukaan dapat didefinisikan secara umum sebagai kajian reaksi kimia di
permukaan.
- Pembagian kimia permukaan berdasarkan fasenya

- Contoh aplikasi dari kimia permukaan cair-cair


Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair. Berdasarkan
medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: emulsi gas, emulsicair, dan
emulsi padat. Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi gas. Aerosol cair
seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk sistem koloid dengan bantuan bahan
pendorong seperti CFC. Selain itu juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek
Tyndall, gerak Brown. Emulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi cair.
Emulsi cair melibatkan campuran dua zat cair yang tidak dapat saling melarutkan jika
dicampurkan yaitu zat cair polar dan zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini adalah
air dan zat lainnya seperti minyak. Contohnya adalah pada susu. Sifat emulsi cair yang
penting ialah: demulsifikasi dan pengenceran.

Contoh lainnya adalah asam lemak pada capuran air dengan minyak. Rantai lipofil
asam lemak akan menghadap ke fase minyak, sedangkan rantai hidrofil akan menghadap ke
fase air.
7
Agar asam lemak bisa berkumpul pada antar permukaan air dan minyak, maka jumlah
gugus hidrofil dengan lipofilnya harus seimbang. Jika gugus hidrofil lebih besar: maka zat
akan larut/bercampur dengan fase air sehingga tidak terdapat zat pada permukaan.

3.2 Saran
Diharapkan adanya peranan mahasiswa dalam pengembangan aplikasi kimia permukaan
dalam kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsi
http://deboratresiasinaga.blogspot.com/2013/06/tegangan-permukaan.html
http://ffarmasi.unand.ac.id/RPKPS/Bahan_Ajar/Deni%20N/Materi%20Ajar%20Farmasi
%20Fisika%20II.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_permukaan

Anda mungkin juga menyukai