TUGAS PERSONAL HYGIENE Real
TUGAS PERSONAL HYGIENE Real
PENDAHULUAN
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurangnya motivasi,
kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/ lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2
mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha
supayapersonal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat
penting dan diperlukan agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga
karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.
Pengtahuan
tentang
pentingnya
hygiene
dan
implikasinya
bagi
kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.
Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran
tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran
praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan
dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
5. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.
Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda
pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa,
bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
6. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi,bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis.
Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
7. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene
pribadi.
Kebersihan mata
Apakah gatal/mata merah
3. Hidung
Adakah pilek
Adakah alergi
Adakah pendarahan
Adakah perubahan penciuman
Kebersihan hidung
Bagaimana membrane mukosa
Adakah septum devisi
4. Mulut
5. Gigi
6. Telinga
Adakah kotoran
Adakah lesi
Bagaimana bentuk telinga
Adakah infeksi
7. Kulit
Kebersihan
Adakah lesi
Keadaan turgor
Warna kulit
Suhu
Teksturnya
Pertumbuhan bulu
Kebersihan
Pertumbuhan rambut pubis
Keadaan kulit
Keadaan lubang uretra
Keadaan skrotum, testis pada pria
Cairan yang dikeluarkan
Beberapa pasien tidak mampu bangun ataupun mencuci rambut sehingga perawat
melakukannya di tempat tidur. Mintak pasien untuk bergerak memdekatin tepi tempat tidur,
dan disediakan sampo dan dua baskom air. Tempatkan sayu handuk di bawah kepala dan
bahu pasien untuk mencegah tempa tidur basah. Basahi rambut, berikan sampo dan cuci,
mesase kulit kepala dengan jari- jemari anda, kemudian bilas rambut, keringkan dengan
rambut bersih, dan sisir untuk mencegah kekusutan.
Mempertahankan kebersihan dan kerapihan rambut, yang meliputi menyisir dan
mencuci rambut serta memasang kap ku
B. Tujuan
1. Menghilangkan Mikroorganisme kulit kepala
2. Menambah rasa nyaman
3. Membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit
4. Memperlancar system peredaran darah di bawah kulit
C. Alat dan Bahan
1. Handuk
2. Perlak dan pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok
8. Gayung
9. Ember kosong
10. Sampiran
11. Celemek untuk petugas
12. Alat pengering rambut
13. Sarung tangan bersih
14. Talang untuk mengalirkan air
D. Prosedur Kerja
1. Fase Orientasi
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah prosedur
Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
Menjaga privasi klien
2. Fase Kerja
Memakai celemek dan handscoen
Menyiapkan pasien; menutup badan klien dengan selimut mandi
Mengatur posisi pasien secara diagonal menyilang tempat tidur
Mengangkat bantal dari kepala klien
Meletakkan perlak dan handuk dibawah kepala klien
8
memasang plastic talang dari bawah kepala, kesamping bawah menuju ember
benar bersih
Memperhatikan kelelahan klien
Melepas talang
Mengeringkan rambut, telinga, leher dan wajah dengan handuk
Membungkus kepala dengan handuk
Jika handuk dibawah kepala klien basah/lembab, diganti dengan yang kering
Melepas perlak dan selimut mandi
Membantu klien duduk jika memungkinkan
Menyirir rambut, mengeringkan rambut dengan alat pengering rambut (jika
ada)
Membereskan alat, memasang kembali selimut dan membantu klien ke posisi
yang nyaman.
3. Fase Terminasi
Evaluasi respons klien terhadap tindakan
Cuci tangan
Dokumentasikan intervensi yang telah dilakukan, termasuk shampoo,
keadaan rambut, kulit kepala serta reaksi klien.
2.3 Perawatan Mulut (Oral Hygiene)
Mulut yang sehat meliputi kebersihannya, kenyamanan dan kelembabannya. Perawatan
mulut bertujuan untuk mencegah mulut dari penyakit dan kerusakan gigi. Klien yang dirawat
lama dirumah sakit jarang sekali mendapat perawatan kebersihan mulut yang optimal.
Idealnya klien merawa mulut secara rutin setiap kali sesudan makan, mandi dan bangun tidur
Merawat gigi dan mulut meupakan tindakan keperawatan yang dilakukan klien yang
dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau
dengan bantuan perawat. untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut
dan gigi secara mandiri harus di bantu sepunuhnya oleh perawat.
A. Pengertian
Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran/sisa makanan dengan
menggunakan kain kassa atau kapas yang dibasahi air bersih.
B. Tujuan
1. Mencegah timbulnya infeksi baik setempat maupun penularan melalui mulut
2. Menghindarkan bau mulut
3. Menghindarkan perasaan segar dan senang pada pasien
4. Melaksanakan kebersihan perorangan
5. Mempertinggi daya tahan tubuh
C. Alat dan Bahan
1. Handuk dan kain pengalas
2. Gelas kumur berisi
a) Air masak/ NaCl
b) Obat kumur
c) Borax gliserin
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kain kasa
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikt gigi dan pasta gigi
D. Prosedur Kerja
Lihat catatan keperawatan
Persiapkan alat
Cuci tangan
1. Fase orientasi
Ucapkan salam
Jelaskan tujuan prosedur dilakukan tindakan serta kontrak waktu
2. Fase kerja
Atur posisi dengan cara miringkan kepala pasien dan bentangkan perlak serta
alasnya dibawah dagu
Letakkan bengkok besar didekat pipi pasien
a. Berikan air kepada pasien untuk berkumur
b. Tampung air bekas kumur-kumur pada bengkok
a. Berikan kesempatan pada klien untuk menyikat giginya sampai bersih, jika telah
selesai berikan air bersih untuk berkumur kembali
b. Letakkan sikat gigi pada gelas yang telah kosong
10
3. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan
a. Rapikan alat-alat (membawa ke tempat cucian untuk dibersihkan dan di
kembalikan ke tempat masing-masing)
b. Cuci tangan
Dokumentasikan
Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat.
Pakaian pengganti.
Kain penutup.
Handuk besar.
Handuk kecil untuk mengeringkan badan.
Sarung tangan pengusap/waslap.
11
a.
b.
c.
Mencuci kaki
a. Membuka selimut mandi 1 sisi kaki (mulai dari bagian kaki yang terjauh dari
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
perawat)
Letakkan handuk dibawah kaki yang akan dicuci.
Cuci dengan sabun, bilas dan keringkan.
Cuci kaki yang satu dengan cara yang sama.
Mencuci genitalia
Buka selimut mandi hingga di daerah pubis.
Atur klien pada posisi litotomi
Cuci organ genital dengan sabun, bilas dengan air bersih dan keringkan.
Kembalikan pada posisi supinasi.
Bantu klien memakai baju bersih
4. Fase Terminasi
Rapikan alat
Evaluasi respon klien terhadap tindakan
Ucapkan salam
Cuci tangan
Dokumentasikan
2.5 Perawatan Kuku
A. Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri.
B. Tujuan
1. Menjaga kuku.
2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
C. Alat dan bahan
1. Alat pemotong kuku/gunting kuku.
2. Handuk.
3. Baskom berisi air hangat.
4. Bengkok/nierbekken.
5. Sabun.
6. Kapas.
7. Sikat kuku.
D. Prosedur Kerja
1. Fase Pre Interaksi
Lihat catatan keperawatan.
Persiapkan alat.
Cuci tangan.
2. Fase Orientasi
Ucapkan salam.
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan serta kontrak waktu.
Dekatkan alat.
13
3. Fase kerja
Atur posisi pasien.
Pasang perlak dan alas.
Bila ada cat kuku bersihkan dengan kapas aceton.
Rendam dalam air hangat
a. Jari tangan 1-2 menit
b. Jari kaki 2-3 menit
Jika kuku kotor bersihkan dengan sabun dan sikat kuku.
Angkat jari tangan/kaki, lalu keringkan dengan handuk.
Letakkan jari tangan/kaki diatas bengkok.
Kuku dipotong menurut lengkung kuku.
Masukkan alat yang sudah dipakai kedalam bengkok berisi lisol
Rapikan pasien
4. Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan.
Rapikan alat.
Cuci tangan.
Dokumentasikan tindakan.
2.6 Menyiapkan Tempat Tidur
A. Pengertian
Mempertahankan kebersihan dan kerapihan tempat tidur dan perlengkapannya dengan
cara membersihkannya setiap hari dan pada waktu-waktu yang ditentukan.
B. Tujuan
1. Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai.
2. Mencegah terjadinya infeksi silang.
3. Mencegah tempat tidur agar tidak cepat rusak.
4. Mempercepat penyembuhan
5. Memperkecil bahaya penularan
C. Alat dan Bahan
1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprai besar
3. Seprai kecil
4. Sarung bantal
5. Perlak
6. Selimut
7. Tempat alat tenun.
8. Sikat kasur atau bantal.
9. Lap kerja bersih sekurang-kurangnya tiga helai.
10. Vim dalam tempatnya.
11. Ember berisi larutan sabun hangat.
12. Ember berisi air bersih.
14
Pemeliharaan Kegiatan:
1. Menyiapkan tempat tidur
2. Merapihkan tempat tidur
3. Membersihkan tempat tidur
2.6.1
dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebuuhan klien. Dikatakan tempat tidur
terbuka apabilaa temapt tidur dalam keadaan terbuka atau tidak tertutup dengan seprai ber
setalah dipasang seprai, perlak, selimut dan sarn bantatal yang tidak ditutup secara keseluhan
oleh seprai besar ( dalam kondisi terbuka) . tempat tidur tertutp adalah tempat tidur yang telah
dibasah seperangkat alat, seperti seprai, perlak, dan selimut kemudian ditutup secara
keseluruhan dengan seprai besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup.
a. Tujuan
Pemenuhan kebutuhan ini untuk member kenyaman pada pasien dalam memenuhi
kebutuhan dirinya.
b. Alat dan Bahan
1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Seprai besar
3. Seprai kecil
4. Sarung bantal
5. Perlak
6. Selimut
c. Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Atur tempat tidur, kasur dan bantal
3. Pasang seprai besar dengan garis tengah lipatan tempat ditengah kasur/ tempt tidur,
bagian atas seprai dimasukan dibawah kasur kemudian bagiana bawahnya
4. Atur sisi kedua samping seprai atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat, lalu
masukan kebawah kasur.
5. Pasang perlak tempat tidur
6. Pasang seprai kecil diatas perlak
7. Lipatkan selimut menjadi empat secara terbalik dan pasang bagian bawah, ujung
selimut masukan kedalam bawh kasur
8. Pasang sarung bantal
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
15
2.6.2
Dilakukan :
1. Pada waktu mengganti alat tenun, bila pasien masih dirawat.
2. Setelah pasien pulang, pindah ruangan atau meninggal dunia.
c. Alat dan Bahan
1. Tempat alat tenun.
2. Sikat kasur atau bantal.
3. Lap kerja bersih sekurang-kurangnya tiga helai.
4. Vim dalam tempatnya.
5. Ember berisi larutan sabun hangat.
6. Ember berisi air bersih.
d. Prosedur kerja
1. Bantal diangkat dan dikeluarkan sarungnya.
2. Alat tenun dilepaskan dari bawah kasur, digulung satu persatu, kemudian
dimasukkan ke dalam tempatnya. Demikian juga sarung bantal.
3. Kasur dan bantal dibawa ke luar ruang untuk dibersihkan dengan sikat lembab,
kemudian dijemur kedua permukaannya selama masing-masing dua jam. Jika
tempat tidur masih digunakan pasien kasur yang basah diganti.
4. Alas tempat tidur dibersihkan dengan sikat lembab. Bila tempat tidur memakai
alas papan, maka papannya dibersihkan dengan lap lembab,kemudian dijemur.
5. Kerangka tempat tidur dibersihkan dengan lap larutan sabun. Bila ada noda
gosoklah dengan Vim, kemudian dibersihkan dengan lap basah dan dikeringkan.
6. Alat tenun kotor dikirim ke tempat pencucian.
7. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
BAB III
17
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.
Pemenuhan personal hygiene yang baik sangat bermanfaat bagi seseorang.
Manfaat yang bisa dirasakan antara lain, meningkatkan derajat kesehatan orang,
memelihara kebersihan diri seseorang, pencegahan penyakit, meningkatkan
kepercayaan diri seseorang, menciptakan keindahan
3.2 Saran
adapun saran dari penulis adalah mengingat pentingnya personal Hygiene bagi
kita, maka kita harus menjaga agar setiap
Saran bagi perawat agar tidak menyepelekan masalah personal hygiene pasien,
jika masalah personal hygiene ini dibiarkan maka akan terjadi dampak yang lebih
fatal pada kondisi pasien.
Saran untuk keluarga pasien, setidaknya mereka juga membantu perawat
untuk menjaga kebersihan personal keluarga mereka yang sedang dirawat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Potter, PA & Perry, AG 2005. Fundamental of nursing;Conceps process practice.
St.Lois:Mosby-Year Book.
Kozier, BG & Oliveri.R 2005. Fundamental of nursing;Conceps process practice
Addison-wesley publishing CO. California.
Perry & Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, Edisi 5. EGC.
Jakarta.
Tarwoto Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan proses Keperawatan,
Edisi 3. Salemba medika. Jakarta.
19