Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Nilam Fajarwatiala
NIM : 1110103000083
KATA PENGANTAR
6. Juniarti, S.Si dan Yuhernita, S.Si, M.Si yang telah memberi arahan,
petunjuk serta bahan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan.
7. Zuwwidatul Husna, Nabilla Ayesha Putri, Leliana Nurul Wachidah,
Achmad Ali Machfud selaku kakak tingkat di PSPD yang juga selalu
memberi nasihat dan pengarahan dalam melaksanakan penelitian ini.
8. Akhmad Hudan Eka Prayoga, Fithriyah, Naufal Farisatrianto, Nurazminah
Alwi dan Khoirul Ahmada Putra yang selalu mengingatkan, membantu
dan menyemangati saya dalam melakukan penelitian ini
9. Seluruh mahasiswa PSPD 2010 dan juga sahabat serta teman-teman yang
tidak bisa disebutkan namanya satu persatu
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun untuk penelitian
ini
Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga bermanfaat bagi masyarakat
dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
vi
ABSTRAK
Nilam Fajarwati. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji aktivitas
antioksidan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dengan metode DPPH
( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).2013
Banyak penyakit yang pada awalnya disebabkan oleh radikal bebas, sehingga
radikal bebas dan antioksidan banyak diteliti di dunia kesehatan. Daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) diduga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat seperti
halnya buah jeruk nipis yang mampu meredam aktivitas dari radikal bebas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun
jeruk nipis metode dengan DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Penelitian ini
dilakukan secara observasional. Ekstrak daun jeruk nipis didapatkan dengan cara
maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun
jeruk nipis dilakukan pada konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dan 100 ppm.
Ekstrak daun jeruk nipis ditambah dengan DPPH (634M). Vitamin C digunakan
sebagai kontrol positif. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui aktivitas
antioksidan daun jeruk nipis menggunakan spektrofotomerer UV-Vis pada
panjang gelombang maksimum yaitu 515 nm. Hasil penelitian ini didapatkan
perubahan warna secara kualitatif baik pada esktrak daun jeruk nipis dan vitamin
C. Nilai IC50 ekstrak daun jeruk nipis senilai 93,41 ppm dan termasuk aktivitas
antioksidan kuat berdasarkan klasifikasi Blois.
Kata Kunci : antioksidan, ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia), DPPH
ABSTRACT
NilamFajarwati. Medical Education Study Program. Antioxidant Activity
Assay of Key Lime Leaves (Citrus aurantifolia) Extract by DPPH (1,1Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Method.2013.
Many health problems caused by free radical production so recent studies focused
on it. Key lime (Citrus aurantifolia) leaves has been predicted has a strong
antioxidant activity as strong as its fruit to reduce free radical activity. The aim of
this study is to know antioxidant activity of key lime leaves extract by DPPH (1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Key lime leaves extracted by maceration with
methanol as its solvent. Antioxidant activity tested in different concentration 25
ppm, 50 ppm, 75 ppm and 100 ppm. Key lime leaves extract was added by DPPH
(634M). This study used vitamin C as positive control. Absorbance measurement
used spectrophotometer UV-Vis in maximum wave length 515 nm to show the
antioxidant activity. Result of this study shows color differences both key lime
leaves and vitamin C on a qualitative scale. IC50 value of key lime leaves is 93,41
ppm and classified as strong antioxidant according to Blois classification.
Keywords: Antioxidant, Key Lime Leaves (Citrus aurantifolia) Extract, DPPH
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ................................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK ............................................................................................
vii
ABSTRACT ..........................................................................................
vii
viii
xi
xii
xiii
viii
10
10
10
12
12
12
13
14
15
15
16
16
16
3.3 Sampel...................................................................................
16
16
16
17
17
17
17
17
19
20
21
21
22
25
27
27
27
28
LAMPIRAN .............................................................................................
31
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Klasifikasi aktivitas antioksidan ...............................................
20
23
23
25
32
xi
33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tanaman jeruk nipis ..............................................................
11
22
Gambar 4.2 Larutan seri vitamin C 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm,4 ppm ............
22
Gambar 4.3 Persamaan regresi linier ekstrak daun jeruk nipis .................
24
24
31
34
34
34
34
34
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Determinasi ...............................................................
31
32
33
34
35
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
berlebihan, sehingga saat ini radikal bebas dan antioksidan banyak dibahas dan
diteliti dalam dunia kedokteran dan kesehatan.1 Radikal bebas sudah sejak lama
dikenal bisa menyebabkan kerusakan membran sel, retikulum endoplasma dan
bisa mengganggu deoxyribonucleic acid (DNA) sel.2 Berbagai keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya radikal bebas misalnya infeksi, rokok, terpajan
polutan, sinar ultraviolet (UV), olah raga, kekurangan gizi dan lain-lain.1,3 Radikal
bebas adalah suatu molekul yang sangat reaktif dengan elektron yang tidak
memiliki pasangan pada orbita luarnya, sehingga akan mencari reaksi agar
mendapatkan elektron pasangannya yang berujung pada kerusakan sel dan
jaringan.4
Meningkatnya produksi dan menurunnya eliminasi radikal bebas
bisa berakibat terjadinya stres oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan sel dan
jaringan.
sebelumnya. Metode DPPH dipilih karena sederhana, akurat, cepat dan bisa
dilakukan dengan sedikit sampel.10
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
masalah penelitian: Apakah ekstrak daun jeruk nipis ( Citrus aurantifolia)
memiliki aktivitas antioksidan ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Institusi
Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4.3
Bagi Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat mengenai aktivitas antioksidan
ekstrak daun jeruk nipis untuk mencegah penyakit yang disebabkan radikal
bebas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
berwarna hijau sampai kuning tua, berbentuk bulat panjang dan tumpul bagian
4
5
ujung serta bertekstur agak kaku dengan bagian tepi daun berlekuk keatas.12,13
Berikut ini gambar morfologi tanaman jeruk nipis:
Simplisia
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat dan belum
2.1.3.1 Ekstrak
Ekstrak adalah sedian pekat yang didalamnya terdapat zat aktif yang telah
disaring dari simplisia nabati atau hewani menggunakan bantuan pelarut yang
sesuai. lalu, semua atau hampir semua pelarut diuapkan hingga tersisa massa atau
serbuk yang diperlakukan sedemikian rupa agar memenuhi standar baku yang
sudah ditetapkan.16
2.1.3.2 Ekstraksi
Ekstraksi merupakan proses pemisahan zat-zat dari bahan padat maupun
cair menggunakan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan hanya mengekstrak
substansi tanpa menyebabkan material lainnya ikut larut. Beberapa pelarut yang
sering digunakan adalah etanol, metanol, n-hexana, aseton, benzena, etil asetat
dan kloroform.16
Metode ekstraksi menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan cara
dingin dan panas, yaitu :
Cara dingin
a) Maserasi
Maserasi adalah suatu proses perendaman menggunakan pelarut untuk
menyaring simplisia dengan beberapa kali pengadukan. Ada 2 macam
maserasi yaitu maserasi kinetik dan remaserasi. Maserasi kinetik apabila
pada saat maserasi dilakukan pegadukan terus-menerus sedangkan
2.1.4
Cara panas terdiri dari refluks, digesti, sokletasi, infludasi dan dekoktasi.16
Radikal Bebas
Radikal bebas adalah suatu molekul yang memiliki satu atau lebih elektron
R1-H + .OH
R1. + H2O
R2-H + R1.
R2. + R1-H
R3-H + R2.
R3. + R2-H
R1. + R1.
R1-R1
R2. + R1.
R2-R1
R2. + R2.
R2-R2dst
2.1.5
Antioksidan
Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menangkal efek negatif
radikal bebas dalam tubuh dengan memberikan satu elektronnya kepada senyawa
radikal bebas. Radikal bebas dapat dihambat dengan cara mencegah dan
menghambatterbentuknya radikal bebas baru, menangkap radikal bebas,
pemutusan rantaian dengan memotong propagasi dan memperbaiki kerusakan
yang disebabkan radikal bebas. Secara umum antioksidan digolongkan menjadi 2
yaitu :
Antioksidan non-enzimatis
-Larut lemak: tokoferol, karatenoid, flavonoid dan quinon
-Larut air: asam askorbat (Vitamin C), asam urat, protein pengikat logam
dan aprotein pengikat heme1
Selain itu, antioksidan juga digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya
menjadi 3 kelompok, yaitu :
Antioksidan Primer
Antioksidan primer adalah senyawa yang mampu dengan cepat
10
Antioksidan Tersier
Enzim DNA repair dan metionin sulfoksida reduktase merupakan
Antioksidan Alami
Antioksidan yang berasal dari alam didapatkan dari tumbuhan dan telah
Antioksidan Sintetik
Antioksidan Sintetik digunakan untuk memelihara kualitas makanan
11
12
13
near Infrared (185-400 nm, 400-700 nm dan 700-1100 nm). Namun seringnya
pada rentang 185-900 nm. Dasar pengukuran absorbansi adalah hukum LambertBeer yaitu absorbansi tergantung diameter kuvet (dalam cm), konsentrasi larutan
dan koefisien absorpsi molar (L mol-1cm-1). 27
14
2.2
Kerangka Teori
Radikal Bebas
Antioksidan
Endogen
Eksogen
Metode DPPH
DPPH
Ekstrak daun jeruk nipis
(Citrus aurantifolia)
Memiliki elektron yang
tidak berpasangan
Terdapat senyawa bioaktif
seperti fenol dan flavonoid
Bersifat antioksidan
dengan mendonorkan
atom hidrogen
15
2.3
Kerangka konsep
Ekstrak daun
jeruk nipis
Kandungan senyawa
bioaktif
Bersifat
antioksidan
Metode DPPH
Spektrofotometer
UV-Vis
analisis
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
2.4
Definisi Operasional
No.
Variabel
Definisi
Cara ukur
Alat ukur
Konsentrasi
ekstrak daun
jeruk nipis
Absorbansi
sampel
IC50
V1M1=V2M2
(perbandingan
ekstrak dengan mL
metanol)
Diukur
panjang
gelombang dengan
alat spektofotometer
Persamaan regresi
linier
Konsentrasi
larutan uji dalam
ppm (1 ppm = 1
g/mL)
Nilai absorbansi
pada
masingmasing sampel
Nilai konsentrasi
ekstrak
yang
mampu
menghambat
aktivitas
proses
oksidasi sebesar
50 %
Skala
ukur
Numerik
Spektofoto
meter
Numerik
Kategorik
Ordinal
Hasil ukur
25 ppm
50 ppm
75 ppm
100 ppm
nm
Klasifikasi
Blois:
IC50 <
50
g/ml = sangat
kuat
IC50
50-100
g/ml = kuat
IC50 101-150
g/ml= sedang
IC50 151-200
g/ml = lemah
IC50>
200
g/ml = tidak
aktif
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional untuk mengetahui
dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
pada bulan Maret sampai Agustus 2013
3.3
Sampel
Sebanyak 500 gram daun jeruk nipis yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan dari pekarangan rumah daerah Jakarta Selatan. Daun dipilih yang tidak
terlalu muda dan tua, tidak kering, tidak berjamur, sudah dibersihkan. Kemudian,
dideterminasi oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Bogor. Determinasi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan
identitas sampel. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel yang diuji benar
spesies Citrus aurantifolia. (lampiran 1). Kemudian dibuat larutan ekstraknya
dalam berbagai konsentrasi, yaitu : 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm yang
masing-masing dibuat secara triplo.
3.4
3.4.1
Alat penelitian
Timbangan analitik; tabung reaksi; tabung Erlenmeyer; cawan; gelas ukur;
labu ukur 10 mL; kaca arloji; batang pengaduk; botol gelap; gelas beaker;
mikropipet 10, 100, dan 1000 l; tip 10, 100, 1000 l; alumunium foil; shaker
waterbath; kuvet dan spektrofotometer UV-Vis Hitachi 2,2 solution
16
17
3.4.2
Bahan Penelitian
Simplisia, metanol, DPPH, air aquades dan Vitamin C
3.5
3.5.1
28
jam dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat kemudian
dilakukan evaporasi (penguapan) menggunakan rotator evaporator pada suhu
37oC untuk memisahkan pelarut metanol sehingga didapatkan ektrak kental daun
jeruk nipis. Kemudian residu direndam lagi dalam pelarut metanol untuk
dilakukan remaserasi.13
3.5.3
Pembuatan Larutan
a) Pembuatan Larutan DPPH 634 M9
18
metanol sampai
19
20 L dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1800 L. Kemudian ditambahkan 200 L larutan
DPPH.
b) 2 ppm
40 L dari larutan induk ditambahkan
metanol sampai
metanol sampai
metanol sampai
3.6
Pengukuran Absorbansi
Semua larutan kontrol, larutan ekstrak daun jeruk nipis dan larutan standar
20
3.7
jeruk nipis dianalisis dan dihitung nilaiIC50. Semakin kecil nilai IC50 berarti
aktivitas antioksidan semakin kuat. Pada penelitian ini nilai IC50 dianalisis dan
dihitung mengunakan persamaan regresi linear.19,30,31
Data % hambatan dankonsentrasi larutan digunakan untuk mencari nilai
IC50 dengan persamaan regresi linear y= a + bx, dimana y adalah % hambat 50
(senilai 50) dan x adalah nilai IC50.
9,32
Nilai IC50
Antioksidan
1.
< 50 ppm
Sangat kuat
2.
50-100 ppm
Kuat
3.
100-150 ppm
Sedang
4.
151-200 ppm
Lemah
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
21
22
25 ppm
50 ppm
75 ppm
100 ppm
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa semakin besar konsentrasi semakin terlihat
perubahan warna ungu pekat menjadi lebih pucat. Pada konsentrasi 25 ppm dan
50 ppm terlihat warna ungu yang lebih pekat. Hal ini disebabkan baru sedikit
elektron bebas pada DPPH yang diikat oleh antioksidan. Pada konsentrasi 75 ppm
warna larutan menjadi ungu pucat menunjukan lebih banyak elektron yang diikat.
Pada konsentrasi 100 ppm terlihat warna kuning keunguan menunjukan bahwa
hampir semua elektron bebas pada DPPH telah berikatan dengan atom hidrogen
antioksidan yang ada dalam sampel sehingga mengubah DPPH menjadi DPPH-H
yang sudah kehilangan sifat radikal bebasnya.19
Vitamin C sebagai antioksidan digunakan sebagai kontrol positif karena
terbukti mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat.9 Berikut ini adalah gambar
perubahan warna berbagai larutan seri vitamin C:
1 ppm
2 ppm
3 ppm
4 ppm
23
Pada gambar 4.2 terlihat pada rangkaian seri tabung adanya perubahan
warna menjadi lebih pucat, berarti vitamin C sudah memperlihatkan aktivitas
antioksidan pada konsentrasi kecil. Hal ini bisa menunjukan bahwa vitamin C
mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
Setelah diamati secara kualitatif, larutan kontrol, larutan seri ekstrak daun
jeruk nipis dan larutan seri vitamin C diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang maksimum DPPH yaitu 515 nm. Hal ini
untuk mendapatkan nilai absorbansi yang maksimum juga.9 Kemudian dicari %
penghambatan masing-masing konsentrasi. Berikut ini nilai absorbansi dan %
penghambatan dari setiap konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis dan vitamin C:
Tabel 4.1 Nilai absorbansi dan % penghambatan ekstrak daun jeruk nipis
No
Konsentrasi
Rata-rata nilai
% Penghambatan
(ppm)
absorbansi
25 ppm
0,561
9,3 %
50 ppm
0,472
23,7 %
75 ppm
0,396
36,02 %
100 ppm
0,273
55,89 %
Konsentrasi
Rata-rata nilai
% Penghambatan
(ppm)
absorbansi
1 ppm
0,561
2 ppm
0,498
9,3 %
19.5 %
3 ppm
0,389
37,15 %
4 ppm
0,283
54,28 %
Berdasarkan 4.1 dan 4.2 terlihat semakin besar konsentrasi semakin kecil
absorbansinya karena semakin besar konsentrasi larutan, aktivitas antioksidan
semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan semakin pudarnya warna DPPH dan
semakin besarnya nilai % penghambatan.
24
25
Bahan
Nilai IC50
1.
93,41 ppm
2.
Vitamin C
3,8 ppm
Tabel 4.4 menunjukan ekstrak daun jeruk memiliki nilai IC50 sebesar
93,41 ppm. Berdasarkan klasifikasi Blois termasuk dalam kategori antioksidan
kuat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya dimana dengan
menggunakan pelarut metanol didapatkan nilai IC50 sebesar 76,9 ppm dan
tergolong antioksidan kuat.9 Lingkungan yang baik dapat mempengaruhi senyawa
bioaktif yang terkandung, daun jeruk nipis pada penelitian ini didapatkan dari
tanaman jeruk nipis yang tumbuh bebas di pekarangan, berbeda dengan penelitian
yang dilakukan sebelumnya daun jeruk nipis berasal dari herbarium yang
lingkungan untuk tumbuh sudah dikondisikan dengan baik. Sehingga hasil nilai
IC50 lebih kecil dari pada penelitian ini. Penelitian ini juga menggunakan
konsentrasi larutan seri ekstrak daun jeruk nipis yang lebih kecil dari penelitian
sebelumnya dan didapatkan hasil aktivitas antioksidan kuat juga. Aktivitas
antioksidan yang kuat disebabkan karena daun jeruk nipis banyak mengandung
senyawa bioaktif seperti flavonoid.9 Flavonoid merupakan metabolit sekunder
yang tersebar pada tumbuhan dan termasuk senyawa fenolik sehingga cenderung
mudah larut dalam pelarut polar.29 Flavonoid bersifat antioksidan sehingga
mampu meredam aktivitas radikal hidroksil, superoksidase dan sebagai
antilipoperoksidan.14 Berdasarkan tabel diatas juga menunjukan nilai IC50 vitamin
C 3,8 ppm dan tergolong sebagai antioksidan yang sangat kuat.
26
Penelitian uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada daun Citrus
aurantium dan Citrus limetta tergolong sedang, sama dengan hasil pada buahnya.
Sedangkan untuk aktivitas antioksidan biji kedua jeruk tersebut tergolong kuat.34
Penelitian lain dengan metode yang sama buah jeruk nipis juga memiliki
aktivitas antioksidan yang tergolong kuat.
14,15
aktivitas antioksidan dalam pelarut metanol lebih baik dibandingkan pelarut etil
asetat dan n-heksana. Pada pelarut metanol tergolong aktivitas antioksidan sedang
sedangkan pada etil asetat dan n-heksana aktivitas antioksidan tidak bisa
digolongkan dalam kriteria Blois.35
Uji aktivitas antioksidan daun surian dengan metode DPPH didapatkan
aktivitas antioksidan tergolong sangat kuat dengan nilai IC50 lebih kecil
dibandingan vitamin C.10
Firman Allah dalam Surah Thaahaa :
"Yang telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan, dan Yang telah
menjadikan bagi kalian di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air
hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari
tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Makanlah dan gembalakanlah
binatang-binatang kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tandatanda kekuasaan Allah, bagi orang-orang yang berakal."(Thaahaa [20]: 53-54)
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk implementasi ayat di atas, dimana
sebagai orang yang berakal seharusnya kita banyak mencari tahu potensi yang ada
di bumi Allah ini. Penelitian ini menunjukan salah satu tanaman yang diturunkan
oleh Allah ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada berbagai konsentrasi larutan uji
ekstrak daun jeruk nipis didapatkan aktivitas antioksidan. Nilai IC50 ekstrak daun
jeruk nipis sebesar 93,41 ppm tergolong sebagai antioksidan kuat menurut
Kriteria Blois.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peranan antioksidan daun
jeruk nipis dengan pelarut air, karena penggunaan pada masyarakat daun
jeruk nipis sering direbus untuk dijadikan obat.
2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif
ekstrak daun jeruk nipis yang bersifat antioksidan
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai efek daun jeruk nipis lainnya
seperti toksisitas dan antimikrobakterial.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Winarsi H. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas: potensi dan aplikasi dalam
kesehatan. Yogyakarta: Kanisius. 2007
2. Kunwar A, Priyadarsini KI. Free radicals, oxidative stress and importance of
antioxidants in human health. Journal medical and allied sciences. July 2011;1(2):
53-60
3. Yao Y, Vieira A. Comparative antioxidant properties of citrus species: evidence
for potent, non vitamin antioxidants in C.aurantifolia. International journal of
food, nutrion and public health. 2011;4(1)
4. Corwin J. E. Buku saku patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC. 2009
5. Kumar V, cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi robbins. Edisi 7. Volume 1.
Jakarta: EGC. 2007
6. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar sebuah pendekatan
klinis. Jakarta: EGC. 2000
7. National Cancer Institute. Antioxidant and cancer prevention: fact sheet [serial
online] 2004 july [cited 2013 june 15]. available from: URL:
www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/prevention/antioxidant
8. Loizzo MR, Tundis R, Bonesi M, Menichini F, De Luca D, Colica C et al.
Evaluation of Citrus aurantifolia peel and leaves extracts for their chemical
composition, antioxidant and anti-cholinesterase activities. J Sci Food Agric.2012
Dec;92(15):2960-7.
9. Reddy LJ, Jalli RD, Jose B, Gopu S. Evaluation of Antibacterial & Antioxidant
Activities of The Leaf Essential Oil & Leaf Extract of Citrus aurantifolia. Asian
Journal of Biochemical and Pharmaceutical Research. May 2012;2:346-53
10. Yuhernita, Juniarti. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak Methanol
Daun Surian Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan. Makara Sains. April
2011;15(1): 48-52
11. Prihatman K, editor. Jeruk [serial online] 2000 Pebruary [cited 2013July 22].
Available from: URL: http://www.warintek.ristek.go.id/
12. Rukmana R. Jeruk nipis: prospek agribisnis, budidaya dan pasca panen.
Yogyakarta: kanisius. 2003
13. Muhlisah F. Tanaman obat keluarga. Jakarta: penebar swadaya. 1999
14. Sidana J, Saini V, Dahiya S, Nain P, Bala S. A review on citrus: the boon of
nature.Journal pharmacy science review and research. Jan-Peb 2013 18(2): 20-27
29
15. Ghafar MFA, Prasad N, Weng KK, Ismail A. Flavonoid, hespiridine, total
phenolic content and antioxidant activities from citrus species. African Journal of
Biotechnology. January 2010;9(3) : 326-30
16. Departemen Kesehatan RI. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta : Depkes RI. 2000.hal.
1-12.
17. Gitawati R. Radikal Bebas- Sifat dan Perannya dalam
Menimbulkan
Kerusakan/Kematian Sel. Cermin Dunia Kedokteran.1995;No.102: 33-36.
18. Ardiansyah. Antioksidan dan Peranannya bagi Kesehatan. Artikel IPTEK.2007
19. Molyneux P. The use of the stable free radical diphenylpicrylydrazyl (DPPH) for
estimating antioxidant activity. Jurnal Science Technology. Mar-Apr 2004;26(2):
212-8
20. Reynertson KA. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens from edible
Myrtaceae Fruit, Dissertation. New York : The City University of New York.2007
21. Blois, MS.Antioxidant Determinations By The Use of a Stable Free Radical,
Nature. 1958:1199-200
22. Amic D, Beslo D, Trinajstic, Davidovic. Structure-radical scavenging activity
relationships of flavonoids. Croatia Chem Acta 76 (1) : 55-61
23. Kistiana HD, ariviani S, Khasanah LU. Ekstraksi pigmen antosianin buah
senggani (Melastoma malabathricum auct. Non linn) dengan variasi jenis pelarut.
Jurnal teknosains pakan. Oktober 2012;1(1): 107
24. Ozgen M, Reese Neil R, Artemio Z et al. Modified 2,2-Azino-bis-3
ethylbenzothiazoline-6-sulfonic Acid (ABTS) Method to Measure Antioxidant
Capacity of Selected Small Fruits and Comparison to Ferric Reducing Antioxidant
Power (FRAP) and 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) Methods. Journal of
Agriciultural and Food Chemistry. 2006: 1151-57
25. Halliwell B, Gutteridge JMC. Free Radical in Biology and Medicine. New York:
Oxford University Press.2000
26. Munim, Negishi O, Ozawa T. Antioxidative compounds from Crotalaria
sessiflora. Biosci Biotechnol Biochem. Pebruary 2003;67 (2)
27. Rouessac A. Chemical Analysis Modern Instrumentatiom Methods and
Techniques. England : Willey.2004
28. Harborne JB. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan.
Terjemahan K. Padmawinata Edisi II. Bandung: ITB Press. 2006.
30
29. Nabavi SF, Nabavi SN, Ebrahimzadeh MA, Asgarirad H. The Antioxidant
Activity of Wild Medlar (Mespilus germanical) Fruits, Stem Bark and Leaf.
African Journal of Biotechnology 10 January 2011;Vol.10(2): 283-9.
30. Widiyarti G, Sundowo A, Hanafi M. The free radical scavenging and antihyperglycemic activities of various gambiers available in Indonesian market.
Makara Sains.November 2011; 15(2): 129-134
31. Kekuda TRP, Vinayaka KS, Kumar SUP, Sudharshan SJ. Antioxidant and
Antibacterial Activity of Lichen Extracts, Honey and Their Combination. Journal
of Pharmacy Research 2009;2(12):1875-1878.
32. Karamian R, Ghasemlou F. Screening of total phenol and flavanoid content,
antioxidant and antibacterial activities of the methanolic extracts of three silene
species from Iran. Journal of agriculture and crop sciences.2013;5: 305-312
33. Dhiya A, Monica M. Uji Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak Buah Jeruk Bali
(Citrus maxima Burm.Fz) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazyl).
UNESA Journal of Chemistry. September 2012;1(2)
34. Umamaheswari M, Asokkumar K. In Vitro Antioxidant Activities Of Leaves,
Fruits And Peel Extract Of Citrus. International Journal of Phytopharmacy. JanPeb 2012;2(1): 13-20
35. Wulandari RA , Winarti W. Penampisan Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan
Dengan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH Dari Ekstrak Tiga Jenis Daun
Jeruk, Suku Rutaceae. FFUP.2011
31
LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Determinasi
32
Lampiran 2
Nilai Absorbansi, % Penghambatan dan IC50Ekstrak Daun Jeruk Nipis
Tabel 6.1 Perhitungan absorbansi, % penghambatan dan IC50 ekstrak daun jeruk
nipis
Konsentrasi
(ppm)
25
50
75
100
Absorbansi
(nm)
0,559
0,559
0,566
0,462
0,463
0,491
0,385
0,362
0,442
0,268
0,264
0,288
Y = a + bx
50 = -6,795 + 0,608X
56,795 = 0,608 X
X = IC50 = 93.41
Rata-rata
Absorbansi (nm)
0,561
0,472
0,396
0,273
0,619 0,273x100% = 55,89 %
0,619
33
Lampiran 3
Nilai Absorbansi, % Penghambatan dan IC50 Vitamin C
Tabel 6.2 Perhitungan absorbansi, % penghambatan dan IC50 Vitamin C
Konsentrasi
(ppm)
1
Y = a + bx
50 = -8,09 + 15,25 x
58.09 = 15,25 x
X = IC50 = 3.8
Absorbansi
(nm)
Rata-rata
Absorbansi (nm)
0,578
0,602
0,503
0,484
0,482
0,528
0,387
0,388
0,392
0,281
0,280
0,289
0,561
0,498
0,389
0,283
0,619 0,283x100% = 54,28 %
0,619
34
Lampiran 4
Gambar Alat dan Bahan Penelitian
Gambar 6.2 Pengeringan Daun Jeruk Nipis Gambar 6.3 Larutan hasil maserasi
35
Lampiran 5
Riwayat Penulis
Identitas :
Nama
: Nilam Fajarwati
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: nilamfw@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan :
1999 2005
2005 2007
2007 2010