Anda di halaman 1dari 5

Terapi Keluarga untuk Membantu

Pengobatan Pasien Schizophrenia


Family Therapy for helping schizophrenia patient medication
Hadi Sutomo
Magister Sains Psikologi
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
JL.Tlogomas 246 Malang Telp 464318
Abstract
Schizophrenia is serious mental disorder that know by the signs of
halucination and bizare thinking. Healing process for schizophrenia client
need efective and snergetic methode among therapist, patient,
environtment, and family. The Purpose of this article are to determine adn
investigate the role of family therapy in curing of schizophrenia patient.
Based on research resulth on schizophrenia patient, family theraphy proven to
be effective methode for healing schizophrenia patient and prevent relapsing.

Keywords: Family Theraphy, Schizophrenia


Abstrak
Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang ditandai dengan
munculnya halusinasi dan waham. Pengobatan pasien skizofrenia
membutuhkan cara yang efektif dan terpadu baik dari terapis, pasien,
lingkungan maupun keluarga pasien. Artikel ini bertujuan untuk
membahas peranan terapi keluarga dalam membantu proses
penyembuhan pasen skizofrenia. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien
skizofrenia dapat dipercepat penyembuhannya dan dicegah
kekambuhannya setelah keluarga pasien mengikuti terapi keluarga.
Kata Kunci: Terapi keluarga, Skizofrenia
PENDAHULUAN
Skizofrenia merupakan
gangguan mental berat yang
menyebabkan penderitanya tidak
mampu menjalani kehidupan
dengan baik dan menjadi kurang
produktif. Ada banyak ditemukan
penyebab dari penyakit ini yaitu
antara lain: faktor genetik,
perubahan biokimiawi tubuh,
faktor fisiologi tubuh, dan yang
paling banyak adalah faktor
psikososial (Shives, 2005; Keliat,
2009, Yosept, 2010). Untuk
mengatasi skizofrenia ini banyak
hal yang bisa dilakukan, karena
belum ada satupun obat yang
mampu menyembuhkan pasien

skizofrenia ini sampai tuntas.


Diantara terapi tersebut adalah:
terapi psikofarmaka, terapi
individu, terapi kelompok serta
terapi keluarga (Shives, 2005).
Terapi Keluarga
Terapi keluarga atau Family
Therapy merupakan salah satu
terapi yang diberikan untuk
membantu kesembuhan pasien
skizofrenia. Dengan melibatkan
keluarga dalam pengobatan
pasien skizofrenia, diharapkan
pasien skizofrenia dapat cepat
sembuh dan terhindar dari
bahaya kekambuhan. Terapi
keluarga dilakukan di lingkungan

keluarga maupun di rumah


sakit(shives, 2005). Terapi
keluarga yang dilakukan di setting
rumah melibatkan seluruh
anggota. Sementara terapi
keluarga yang dilakukan di rumah
sakit hanya melibatkan beberapa
anggota keluarga. Dalam kajian
penulis kali ini yang akan dibahas
adalah Terapi keluarga yang
memiliki setting di rumah. Terapi
keluarga Pada prinsipnya akan
mengkaji perilaku anggota
keluarga yang tidak tepat kepada
pasien. Seperti perilaku keras
kepada pasien,perilaku
mengacuhkan pasien. Terapis
juga akan mengkaji pola
komunikasi keluarga yang salah
dan akan membenahinya kearah
ang lebih baik.
Terapi keluarga memfaatkan
peranan kekuatan diluar individu
untuk membantu individu
tersebut beradaptasi. Jones, 1980
dalan Shives 2005 menjelaskan
tentang metode dalam terapi
keluarga meiluti:
1. Metode Integratif
(Integrative Methodes).
Metode integratif
merupakan metode yang
melibatkan individu/pasien
dan keluarga secara
bersama. Pada terapi ini
menekankan akan
pentingnya pengaruh
internal dan eksternal pada
masing-0masing diri
individu. Sehingga seluruh
anggota keluarga harus
paham akan pentingnya
pemahaman bersama.
Terjadinya masalah
psikologi jika ada anggota
keluarga yang mengalami
masalah tertentu kemudian
tidak diselesaikan namun
diinternalisai sendiri

sehingga terjadi konflik


interpersonal. Hal ini mirip
dengan teori psikoanalisis.
Selanjutnya terapis akan
berusaha mengkaji konflikkonflik dalam keluarga yang
sudah terlanjur
terinternalisai kemudian
memecahkannya.
2. Metode Psikoanalisis.
(Psychoanalytric
Approach).Metode ini
berdasarkjan atas teori
psikoanalisa freud. Dimana
keluarga dapat dipengaruhi
oleh emosi dari anggota
keluarga masing-masing.
Proses terapi dengan
menggunakan pendekatan
freud, untuk memecahkan
masalah emosi yang
terpendam dan
mengeluarkannya sehingga
akan tercapai kondisi
psikologis yang seimbang
kembali diantara para
anggota keluarga.
3. Metode Bowen (Bowen
Approach).Metode yang
diperkenalkan oleh Murray
Bowen ini lebih dikenal
dengan family system
theraphy. Dalam metode ini
seluruh anggota keluarga
dikenal sebagai hubungan
emosi dan sistem. Dimana
hubungan sistem dikenal
adanya banyak peran
seperti peran sebagai
seorang anak, peran orang
tua, dll. Metode yang
digunakan dalam terapi ini
adalah dengan membuat
kekompakan/ kesolidan
diantara anggota keluarga,
serta menghilangkan
kecemasan, peran triangle
dan konflik individu
bersama dalam keluarga.

4. Metode Struktural
(Structural Approach). Pada
metode ini hampir sama
dengan metode family
system theraphy, naum
berbeda dalam beberapa
hal. Perbedaan tersebut
adalah dalam metode ini
setiap anggota keluarga
memiliki perannya masingmasing, dan jika terdapat
anggota keluarga yang
tidak menjalankan peran
sebagaimana mestinya
maka aka terjadi konflik.
Cara penyelesaiannya
adalah dengan
reorganisation keluarg,
perubahan struktur
keluarga dan pemahaman
kepada konteks yang baru
dari struktur keluarga
tersebut.
5. Metode
Instruksional/strategi
(Instructional or strategic
apprach). Dalam metode ini
yang menjadi terpenting
dalam anggiota keluarga
penting adalah komunikasi
dan keseimbangan/
homeostasis. Jika ada
konfliks diantara anggota
keluarga maka
penyelesaiannya adalah
dengan komunikasi dan
mencapai keseimbangan.
Masalah yang mungkin bisa
timbul adalah karena
adanya satu kekuatan yang
terlalu besar yang
mendominasi dalam arah
komunikas, sehingga
dihasilkan komunikasi satu
arah. Maka cara untuk
memperbaikinya adalah
dengan pemahaman para
anggota keluarga untuk
menjalanka lomunikasi dua

arah dan mencapai suatu


keseimbangan/ homeotasis.
6. Metode Sosial dan network
(Social and Network
Approach). Dalam metode
ini keluarga dianggap
sebagai suatu sistem sosial.
Dimaa permasalahan dapt
timbul jika tidak terjadi
keseimbangan sistem sosial
diantara para anggota
keluarga. Anggota keluarga
yang lain atau diluar sistem
bisa menjadi sumber
bantuan dalam sistem ini.
Namun metode ini masih
belum begitu jelas
didefinisikan.
7. Metode Perilaku (Behaviour
Approach). Dalam metode
ini meneknkan bahwa
perilaku seorang individu
dipengaruhi oleh adanya
reinforce dari faktor luar.
Individu belajar dari
lingkungannya untuk
bertindak dengan konsep
reward and punisment .
Masalah timbul jika perilaku
yang maladaptif oleh
anggota keluarga di beri
reaward, sedangkan
perilaku adaptif justru diberi
punisment.
Dalam Alquran Surat Ar-Rum
ayat 21, telah disebutkan bahwa
Keluarga merupakan tempat yang
mampu menyediakan
ketentraman hati bagi para
anggotanya.

Dan di antara tanda-tanda


kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu isteri-isteri


dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.

Skizofrenia
Skizofrenia adalah
gangguan jiwa yang berat yang
ditandai dengan perubhan mental
dan perilaku dan biasanya disertai
dengan perubahan proses atau isi
pikir seperti halusinasi dan
waham. Etiologi skizofrenia
berasal dari berbagai faktor atau
multifaktoral. Diantaranya adalah
faktor genetik, faktor perubahan
biokimia dalam tubuh dan faktor
psikososial atau stress psikososial.
Faktor yang terbesar
mempengaruhi adalah faktor
psikososial (yoseph, 2008).
Penanganan atau pengobatan
pasien skizofrenia bermacammacam, diantaranya adalah
terapi individu seperti pemberin
asuhan keperawatan oleh
perawat, atau konseling oleh
psikolog. Bentuk erapi yang lain
untuk pasien skizofrenia adalah
terapi kelompok dan terapi
keluarga.
Dalam kajian
imunologi responden skizofrenia
memiliki jumlah IL-2 lebih sedikit
dibanding dengan responden non
skizofrenia. IL-2 sangat penting
peranannya dalam
membangkitkan respon imun
spesifik. Ketika sel makrofag yang
telah mempresentasikan partikel
antigen pada permukaannya, sel
makrofag atau yg disebut dengan
APC (antigen presenting cell)
akan menggunakan IL-1 dan IL-2
untuk berkomunilasi dengan sel thelper untuk proses pengaktifan

sistem imun spesifik berikutnya.


Hasil dari proses pengaktifan ini
adalah diproduksinya antibodi
spesifik terhadap antigen awal
yang masuk kedalam tubuh serta
memori sel terhadap antigen
tersebut. Karena pada pasien
skizofrenia mengalami penurunan
jumlah IL-2 maka proses ini akan
mengalami hambatan, dan yang
lebih dikhawatirkan lagi adalah
pasien dapat mudah terserang
penyakit (Song and Leonard,
2000).
Dari penelitian yang lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa
penderita skizofrenia lebih mudah
terserang penyakit autoimun
(Song and Leonard, 2000).
Molekul yang bertanggung jawab
atas proses ini adalah molekul
HLA antigen dalam tubuh pasien
skizofrenia yang terlalu banyak
sehingga menekan aktivitas CD4
dan CD8 (Song and Leonard,
2000).
Kelainan sistem imun
lainnya pada pasen dengan
skizofrenia adalah gagguan pada
molekul antibrain-antibodi. Pada
fenomena ini diperkirakan ada
antibodi spesifik yang berada di
selapt sawar otak disekitar area
sistem limbik pasien. Karena
adanya antibodi ini, maka
antibodi bisa merusak jaringan
otak disekitar daerah tersebut.
Namun hal ini masih menjadi
perdebatan dan skeptisisme para
peneliti bahawa skizofrenia
diakibatkan dari proses autoimun,
alih-alih dari multifaktorial.
Selain hal diatas terdapat
gangguan sistem imun pada
pasien skizofrenia yang menjalani
pengobatan obat-obatan
neuroleptika seperti CPZ
(Chlorpromazine) dalam jangka
waktu yang lama. Dari berbagai

riset yang dirangkum oleh Song


dan Leonard, 2000 menunjukkan
bahwa pasien skizofrenia yang
mendapatkan pengobatan CPZ ini
mengalami gangguan
pembentukan limfosit baik naik
maupun menurun. Dalam hal
lainnya, penderita skizofrenia
yang mendapatkan pengobatan
CPZ dalam waktu lama
memperlihatkan penurunan
konsentrasi TNF (Tumor Necroting
Factor), yang mana molekul ini
sangat penting bagi tubuh
manusia untuk menghancurkan
sel-sel kanker/tumor.
Dari uraian diatas dapat
diketahui bahwa ternyata
penderita skizofrenia mempunyai
berbagai macam kecenderungan
gangguan sistem imun.
KESIMPULAN
Terapi keluarga bagi
penderita skizofrenia sangat
berarti untuk mempercepat
kesembuhan pasien serta
mencegah kekambuhan
skizofrenia. Terapi keluarga
sangat penting karena keluarga
merupakan lingkungan dimana
pasien skizofrenia nantinya akan
kembali untuk proes rehabilitasi.
Jika keluarga menyediakan proses
komunikasi yang hangat dan
penuh penerimaan, maka pasien
skizofrenia dapat terhindar dari
sumber stress psikososial yang
berasal dari lingkungan keluarga.
Jika pasien telah mampu
mempertahankan perilaku yang

adaptif di lingkungan keluarga,


pasien dapat mengembangkan
kapasitas pergaulannya di
lingkungan masyarakat. Dan bila
pasien mengalmi permasalahan
dalam pergaulan masyarakat,
maka keluarga yang telah diberi
pelatihan terapi keluarga dapat
membantu pasien untuk
,enghadapi persoalan-persoalan
hidupnya, sehinga pasoen
skizofrenia akan dapat hidup
normal kembali dan kembali
produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Song, C and Leonard BE.,
2000., Fundamentals of
psychoneuroimmunology. John Wiley
& Sons, Ltd: UK
Keliat, Budi Anna., 2009.
Konsep dasar kesehatan jiwa. EGC:
Jakarta.
Shives, 2005. Basic Concept of
psychiatric mental health nursing,
6th Edition. FA Davis Company: USA.
Townsen,2007. Essential of
psychiatric mental health nursing. FA
Davis Company: USA.
Yoseph, Iyus.,2008.
Keperawatan Jiwa. Refika
Aditama:2010.

Anda mungkin juga menyukai