1.1.1.11.035 Muqaddimah Sirah
1.1.1.11.035 Muqaddimah Sirah
: Kode Materi 73
amarah.
Ciri yang paling khas dari pribadi belilau adalah akhlaq yang mulia yang telah
ditetapkan ayat Al-quran al-Kariem
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.(QS. Al-Qalam : 4)
Semua sifat mulia itu tidak akan bisa kita rasakan bila kita tidak tenggelam dalam
sirah nabawiyah.
II. Mendapatkan Gambaran Sosok Panutan dalam Seluruh Aspek Kehidupan
Allah telah mentakdirkan bahwa pribadi Rasulullah SAW itu pribadi yang multi dimensi.
Beliau bisa berperan menjadi banyak sosok sekaligus. Beliau adalah seorang peimpin
umat, sekaligus menjadi seorang tentara yang gagah berani. Di rumah, beliau adalah
seorang ayah yang mengasihi dan seorang suami yang amat mencintai istrinya. Beliau
pandai mengatur ekonomi, dekat kepada orang lemah dan tidak takut menghadapi
para raja.
Beliau bisa berbicara dengan sekian banyak jenis elemen masyarakat, mulai dari yang
paling rendah sampai yang paling tinggi. Bahkan para jin yang dimensi kehidupannya
jauh berbeda dari manusia pun memerlukan berguru kepada beliau.
Katakanlah : "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah
mendengarkan sekumpulan jin , lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang
mena'jubkan,(QS. Al-Jin : 1)
Siapapun ilmuwan yang ingin menulis tentang beragam disiplin ilmu, bisa menengok
sosok nabi SAW. KArena pada pribadi itu ada sumber ilmu yang tidak pernah kering.
Seolah-olah Allah telah menjadikannya sosok yang merupakan gabungan dari sekian
banyak ilmuwan, ahli, cendikiawan dan negarawan sekaligus. Bahkan para seniman
dan sastrawan pun tidak pernah bisa melepaskan diri dari sosok beliau.
Hal itu dikuatkan oleh kesaksian dari Al-Quran bahwa memang benar dalam diri beliau
ada suri tauladan utama yang bisa dijadikan sosok panutan semua kalangan.
Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.(QS. Al-Ahzab : 21)
III. Memahami Al-Quran, merasakan Ruh dan Menjelaskan Maksudnya
Sebagaimana kami sebutkan bahwa Al-Quran itu diturunkan ayat per ayat sesuai
dengan episode kehidupan Rasulullah. Maka setiap kita masuk ke dalam sirah
nabawiyah, otomatis kita pun akan merasakan bagaimana jiwa Al-Quran itu
diturunkan. Seolah-olah ayat demi ayat itu turun kepada kita juga manakala kita
merasakan kebersamaan dengan sosok beliau di dalam lembar-lembar sejarah.
Akan sulit kita merasakan bagaimana agungnya kitab suci al-quran manakala kita
tidak ikut hanyut dalam suasana ketika ayat demi ayat itu mengalir turun. Dan
suasana itu adanya hanya di dalam sirah nabawiyah.
Disinilah letak titik perbedaan antara kita dengan para shahabat Rasulullah dalam
interaksi mereka terhadap Al-Quran. Mereka saat itu mengalami langsung bagaimana
Al-Quran membimbing mereka dalam setiap kesempatan. Mereka mengalami kesan
yang sangat kuat terhadap setiap potong ayat yang turun kepada mereka juga.
Sehingga wajar bila mereka begitu menghafalnya, menghayatinya dan benar paham
Sirah Nabawiyah
: Kode Materi 74
I. Al-Quran Al-Karim
Alqur`an adalah sumber pokok yang memuat tonggak-tonggak Sejarah Hidup Nabi
Muhammad Saw .Al-qur`an ada menyinggung perihal kehidupan Rosulullah sewaktu
masih kecil, dalam ayat berikut ini.
Bukankah Dia dapati engkau dalam keadaan yatim lalu engkau
dipelihara . dan Dia dapati engkau dalam kebingungan lalu
engkau dibimbing ? `.(Ad-Dhuha:6-7)
Mengenai ahlaknya Al-quran menyatakan
Sesungguhnya engkau berahlak mulia `.(Al-Qalam:4)
Disamping itu diceritakan pula kepedihan-kepedihan dan pemderitaan-penderitaan
yang dialami Rosulullah dalam melaksanakan dakwahnya. Begitu pula tuduhanttuduhan negatif dan destruktif yang digembar-gemborkan orang-orang kafir dan
ingkar. Dalam Qur`an terdapat pula keterangan tetang hijrah Nabi dan peperanganpeperangan penting yang terjadi setelah hijrah itu seperti perang Badar, Uhud,
Ahzab, Perjajian Hudaibiyah, Perang Hinain, dan takluknya kota Mekkah. Ada juga
disebut salah satu Mukjizatnya, yaitu Isra` dan Mi`raj.
Secara global dapatlah dikatakan, bahwa Qur`an menyinggung sebahagian besar
fakta-fakta Rosulullah Saw. Oleh karena kitab suci ini merupakan kitab yang
keterangan-keterangannya paling terpercaya dan diakui secara historis, maka
penjelasannya mengenai sejarah Nabi Muhammad mutlak harus dijadikan sumber
data.
Memang Al-Qur`an hanya menyinggung peristiwa-peristiwa dimaksud secara global.
Disuatu ketika ia ( qur`an ) berbicara mengenai suatu peperangan, tetapi dengan
tidak menerangkan sebab-sebabnya, jumlah kekuatan umat Islam dan musuh, dan
tidak pula mengatakan bilangan prajurit muslim yang gugur ataupun jumlah orang
kafir yang tertawan. Sebaiknya Qur`an hanya mengatakan/berbicara mengenai
pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari masing-masing peristiwa peperangan
tersebut. Beginilah pula halnya ketika ia membicarakan kisah Nabi-nabi dan ummatummat sebelum Muhammad.
Oleh karenanya keterangan Qur`an belum cukup untuk dapat menyusun sebuah
biografi Nabi Muhammad dalam bentuk yang lengkap dan utuh.
II. Sunnah Nabawiyah
Sunnah Nabi yang diakui kebenarannya ( sahih ) didunia Islam adalah hadist-hadist
yang terkodivikasi dalam enam buah buku ( Al-Kutub as-sittah ).
Buku-buku dimaksud adalah Shahih Al Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud,
Sunan Nasa`i, Sunan Turmudzi dan Sunan Ibnu Majah. Termasuk dalam kategori ini
dua buah buku hadist lagi yaitu Al-Muat-tha` Imam Malik dan Musnad Imam Ahmad.
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim menempati kedudukan teratas ditilik dari segi
keshahihannya. Sedangkan selainnya mengandung tidak saja hadits-hadits, tetapi
juga memuat hadits Hasan dan hadits Dho`if.
Dari kitab-kitab tersebut yang mencatat sebahagian besar ihwal kehidupan Nabi
Saw, peperangan, sikap dan tingkah lakunya dapatlah disusun konsep yang
menyeluruh bagi penyusunan biografi beliau. Sumber kedua ini ( hadits ) menjadi
lebih terpercaya karena hadits-hadits itu diriwayatkan secara kronologis sampai
kepada para sahabat Nabi, sehingga isinya merupakan kebenaran historis yang tidak
diragukan.
Para orientalis dan orang-orang Islam yang lemah agamanya terpengaruh oleh ahliahli barat, selalu berusaha menanamkan rasa syak akan kebenaran isi kitab-kitab
hadits yang tersebut diatas. Maksud mereka tidak lain untuk menghancurkan
agama/ajaran dan membuat orang ragu terhadap fakta- dan telah fakta sejarah.
Akan tetapi dalam pada itu ternyata masih ada ulama-ulama yang mampu memutar
balik tuduhan-tuduhan mereka itu. Pengarang sendiri dalam buku yang berjudul : `
Sunnah dan Kedudukannya dalam Hukum Islam `, telah menyanggah apa yang
mereka tuduhkan dan telah melacak keraguan mereka dengan keteranganketerangan ilmiah.
III. Syair-syair Yang Sezaman Dengan Kerasulan.
Pada masa Nabi, orang-orang musyrik menyerang pribadi dan dakwah beliau melalui
lisan para penyair. Hal ini memaksa penyair-penyair muslim seperti Hasan bin Tsabit
dan Abdullah bin Rawwahah dll memberikan pembelaan secara puitis pula.
Pembelaan penyair-penyair muslim ini termaktub dalam buku-buku kesusastraan dan
biografi yang dikarang kemudian.
Dan syair-syair itu dapat disarikan atau diketahui fakta-fakta yang berkenaan
dengan situasi pada masa Rasulullah hidup dan pada saat dakwah islamiyah untuk
pertama kalinya tumbuh subur.
IV. Buku Biografi
Data sejarah Nabi merupakan riwayat lisan, yang oleh para sahabat disampaikan
kepada generasi berikutnya. Sebagian sahabat ada yang mengkhususkan diri
menyeleksi data itu secara teliti dan terperinci, kemudian data itu diterima oleh para
tabi`in dan seterusnya untuk ditulis.
Diantara kalangan tabi`in yang banyak mencurahkan perhatian kapada biografi Nabi
adalah : Abban bin Utsman bin Affan ( 32-105 H ), Urwah bin Zuber bin Awwam
( 23-93 ), Abdullah bin Abu Bakar Al-Anshary ( wafat 135 H ), Muhammad bin
Muslim bin Syihab Az-Zuhry ( 50-124 H ) dan Asyim bin Amar bin Qatadah ALAnshary ( wafat 129 H ).
Beralih kegenerasi seterusnya dan mereka mulai menyusun buku masing-masing.
Yang masyhur diantara mereka adalah ; Muhammad bin Ishaq bin Yassar ( wafat 125
H ). Buku beliau ini merupakan buku yang dipercaya kebenarannya oleh para ulama
dan ahli-ahli hadits, terkecuali data yang diriwayatkannya dari malik dan Hisyam bin
Urwah bin Zuber. Data yang diambil dari dua orang yang disebut terakhir ini
dianggap invalid ( tak dapat dipercaya ), karena antara keduanya dengan
Muhammad bin Ishaq terdapat sentimen pribadi.
Dalam mengarang bukunya `Al-Maghazi ` Muhammad bin Ishaq mengumpulkan
data yang terdiri dari hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang didapatnya langsung
dari masyarakat ketika dia tinggal di Mesir dan Madinah. Sayang sekali buku ini tidak
sampai ketangan kita, hal mana merupakan kerugian. Namun demikian isinya
sempat terpelihara lewat Ibnu Hisyam yang mengarang biografi Nabi dengan
menimbang bahannya dari Al- Bakkai,seorang murid muhammad bin Ishaq ternam.
V. Buku As-Sirah ( karangan Ibnu Hisyam )
Dia adalah Abdul Malik bin Ayyub al- Anshary, dibesarkan dikota Basyrah dan wafat
pada tahun 213 H.
Ibnu Hisyam mengarang buku berjudul AS-SIRATU AN-NABAWIYAH.sumber datanya
sama dengan sumber data yang dipakai oleh Muhammad bin Ishaq, yaitu melalui
muridnya Al-Bakkai seperti disebutkan diatas tadi, tetapi ia punya sumber data
sendiri, yakni guru-gurunya. Apa-apa yang belum ditulis oleh Muhammad bin Ishaq