Anda di halaman 1dari 26

Nifedipine

Golongan

: CCB

Indikasi

Mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan fenomena Raynaud

Mencegah angina

Kontra-indikasi :

Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter tentang pemakaian obat ini.

Harap berhati-hati bagi penderita diabetes dan gangguan organ hati.

Harap waspada bagi yang memiliki masalah jantung selain tekanan darah tinggi atau angina.

Jangan mengonsumsi jus grapefruit saat menjalani pengobatan dengan nifedipine.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping

Perut terasa sakit atau kembung

Konstipasi

Mual

Bengkak pada kaki atau pergelangan kaki.

Kepala terasa ringan, pusing, atau lelah.

Sakit kepala.
Sulit bernapas.

Batuk.

Kaki atau tangan terasa gemetar.

Detak jantung meningkat.

Kesemutan pada kaki atau tangan.

Kram otot.

Farmakokinesi :

Pemberian nifedipine secara oral akan diabsorbsi dengan baik, 92 - 98% terikat oleh protein
plasma dan diekskresi dalam bentuk metabolit tidak aktif melalui urin.

Nifedipine dalam dosis tunggal diekskresi sebesar 80% dalam waktu 24 jam.
Insufisiensi ginjal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap farmakokinetik nifedipine.

MANITOL
Golongan : obat diuretic osmotik
Indikasi : Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu
keadaan yang dapat timbul akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita
ikterus berat. Manitol juga banyak digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal
dan tekanan intraokuler, serta pada pengelolaan terhadap reaksi hemolitik transfusi.
Indikasi : Manitol dapat digunakan misalnya untuk profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang
dapat timbul akibat operasi jantung, luka traumatik berat, dan menderita ikterus berat. Manitol juga
banyak digunakan untuk menurunkan tekanan serebrospinal dan tekanan intraokuler, serta pada
pengelolaan terhadap reaksi hemolitik transfusi.
Terapi penatalaksanaan untuk menurunkan peningkatan tekanan intra cranial dimulai bila mana tekanan
Intra cranial 20-25 mmHg. Managemen Penatalaksanaan Peningkatan tekanan Intra cranial salah
satunya adalah pemberian obat diuretik osmotik (Manitol), khususnya pada keadaan patologis Oedema
Otak.

Kontra Indikasi : Pada penderita payah jantung pemberian manitol berbahaya, karena
volume darah yang beredar meningkat sehingga memperberat kerja jantung yang telah
gagal. Pemberian manitol juga dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria,
kongesti atau udem paru yang berat, dehidrasi hebat, dan perdarahan intra kranial,
kecuali bila akan dilakukan kraniotomi, serta pada pasien yang hipersensitivitas
terhadap manitol.
Efek Samping :
1. Ekspansi Cairan Ekstraseluler.
Manitol secara cepat didistribusikan ke ruangan ekstraseluler dan mengeluarkan
air dari ruang intraseluler. Awalnya, hal ini akan menyebabkan ekspansi cairan
ektraseluler dan hiponatremia. Efek ini dapat menimbulkan komplikasi gagal
jantung kongestif dan akan menimbulkan edema paru. Sakit kepala, mual, dan
muntah ditemukan pada penderita yang mendapatkan diuretic ini.
2. Dehidrasi Dan Hipernatremia.
Penggunaan Manitol berlebihan tanpa disertai pergantian air yang cukup dapat
menimbulkan dehidrasi berat, kehilangan air dan hipernatremia. Komplikasi ini
dapat dihindari dengan memperhatikan ion serum dan keseimbangan cairan.
3. Hiperkalemia

Hiperkalemia juga dapat timbul, dimana kadar potasium meningkat dalam darah.
Pasien harus segera diobservasi untuk tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit
dan cairan ini dengan pemeriksaan elektrolit darah.
4. Reaksi anafilaksis atau alergi
Reaksi anafilaksis atau alergi bisa terjadi yang menyebabkan kardiak output dan
tekanan arterial gagal drastis. Destruksi eritrosit yang ireversibel juga dapat
terjadi pada pemberian manitol.
Farmakokinetik : Manitol merupakan diuretik osmotik yang spesifik karena tidak
diabsorpsi dalam traktus gastrointestinal. Manitol sangat sedikit dimetabolisme oleh
tubuh, lebih kurang 7% dimetabolisme di hati dan hanya 7% diabsorpsi. Sebagian besar
manitol (>90%) dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk utuh pada urin. Manitol
diekresikan melalui filtrasi glomerulus dalam waktu 30 60 menit setelah pemberian.
Diuretic osmotic absobsinya buruk bila diberikan peroral, sehingga obat ini harus
diberikan secara parenteral (intravena) dalam jumlah besar.

FUROSEMID
Golongan:Diuretik
Indikasi:
a) Pengobatan edema yang menyertaigagaljantungkongestif, sirosishati,
dangangguanginjaltermasuksindromnefrotik.
b) Pengobatanhipertensi, baikdiberikantunggalataukombinasidenganobatantihipertensi.
c) Asites
d) Hiperkaliemia
e) Keracunan
Kontraindikasi:
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Defisiensielektrolit
Anuria
Komahepatikkehamilanmuda
Hipokalemia
Terapibersamalitium
Ibumenyusui: furosemiddisekresidalam ASI.
Ibumenyusuiharusmenghindarimenyusuisaatmengambilfurosemid.

Efeksamping
Efeksamping yang umumterjadiakibatmengonsumsiobatiniadalah:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Mulutterasakering
Sensitifterhadapcahayamatahari
Pusing
Sakitkepala
Sakitperut
Penglihatanburam
Merasalelah

Cara KerjaObatatauFarmakokinetik
Furosemidadalahdiuretikkuat (air pil) yang digunakanuntukmenghilangkan air dangaramdaritubuh. Di
ginjal, garam (terdiridarinatriumdanklorida), air, danmolekulkecillainnya yang
biasanyaakandisaringkeluardaridarahdanmasukkedalamtubulusginjal. Akhirnyacairan yang
disaringmenjadi air seni. Sebagianbesarnatrium, kloridadan air yang
disaringdaridarahdiserapkedalamdarahsebelumcairandisaringmenjadi air
kencingdandihilangkandaritubuh. Furosemide bekerjadenganmenghalangipenyerapannatrium, klorida,
dan air daricairan yang disaringdalamtubulusginjal, menyebabkanpeningkatan yang mendalam output
urin (diuresis).

1. SIMVASTATIN
Golongan : Obat Kardiovaskuler
Indikasi :

Terapi dengan lipid-altering agents dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang
mengalami peningkatan resiko artherosclerosis vaskuler yang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia.

Terapi dengan lipid-altering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap
diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.

Penyakit
jantung
koroner.
Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin
diindikasikan untuk :

Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung
koroner.

Mengurangi resiko infark miokardial non fatal.

Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.

Hiperkolesterolemia.
Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe IIa
dan IIb).

Kontra Indikasi :

Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat.

Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas
penyebabnya.

Wanita hamil dan menyusui.

Efek samping :
- Abdominal pain, konstipasi, flatus, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu
terjadiangioneurotic edema.
- Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini:
- Neurologi: disfungsi saraf kranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati

perifer, kelumpuhan saraf perifer.


- Reaksi hipersensitif: anafilaksis, angiodema, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik.
- Gastrointestinal: anoreksia, muntah.
- Kulit: alopesia, pruritus.
- Reproduksi: ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.
- Mata: mempercepat katarak, ophthalmoplegia.
Farmakokinetik :
Cepat diserap setelah pemberian oral; mengalami metabolisme lintas pertama yang ekstensif di liver.
Bioavailabilitas Absolute adalah <5% ; konsentrasi plasma Puncak tercapai pada 4 jam ; Maksimal untuk
respons terapeutik dekat-maksimal terjadi dalam 4-6 minggu.
; Didistribusikan terutama untuk liver melintasi barrier sawar darah-otak. ; Sekitar 95% zat dapat terikat
protein plasma ; Dimetabolisme oleh CYP3A4 menjadi metabolit aktif ; Diekskresikan dalam urin (13%)
dan feses (60%) ; Waktu paruh 0,5-3 jam.

TRIAMTEREN
1. GOLONGAN
DiuretikHematKalium
2. INDIKASI
Triamterenditujukansebagaipengobatanterhadap
edema
yang
berkaitandengangagaljantungkongestif,
sirosishatidansindromnefrotik;
jugadisteroid-induced
edema, edema idiopatikdan edema akibat hyper-aldosteronismsekunder
3. KONTRA INDIKASI
Obatinidikontraindikasikanpadapasien
yang
mengalamianuri,
penyakitginjal
yang
beratatauprogresif, penyakithati yang berat, hipersensitivitasterhadapobattersebut. Triamterene
tidakbolehdigunakanpadapasienhiperkalemi,
seperti
yang
kadangkadangterlihatpadapasiendengangangguanfungsiginjalatau
azotemia.
Tidakbolehdiberikankepadapasienyang
menerimaagen
potassium-sparing
lain
sepertispironolakton, amiloridhidrokloridaatau formula lain yang mengandung triamterene.
4. EFEK SAMPING
5. Hiperkalemia, reaksihipersensitifitas, azotemia, peningkatan BUN dankreatinin, batuginjal,
gagalginjalakut, gangguansalurancerna, pusing,kelemahan, sakitkepala
6. FARMAKOKINETIK
- Absorbsi : triamterene dengan cepat diserap di saluran cerna danmencapai onset of action 24jam setelahpemberian oral.Padakeadaan normal, kadarpuncak rata-rata serum 30ng/mL
pada 3 jam. Rata-rata persentaseobat yang terkumpuldalamurin (0 sampai 48 jam) adalah
21%.
- Distribusi : lebih dari 50% dari pemberian oral ditemukan di urin
- Metabolisme : triamterene
terutama dimetabolismemenjadi konjugasisulfathydroxytriamterene. Baik di tingkat plasma danurindarimetabolitinijauhmelampauikadar
triamterene
- Ekskresi : diekskresi melalui urin.
- Massa kerja : Kebanyakan pasien akan merespon Dyrenium (triamterene)selama
haripertamapengobatan.
Maksimumefekterapi,kadang-kadang,
tidakdapatdilihatselamabeberapahari.Durasi
diuresis
tergantungpadabeberapafaktor,
terutamafungsiginjal, tetapiumumnyamenurunsekitar 7-9 jamsetelahpemberian

GOLONGAN DILTIAZEM
Diltiazem termasuk golongan obat resep

INDIKASI DILTIAZEM :

Penderita angina pektoris, menurunkan serangan angina pada penderita variant


angina.

Aritmia.
Penghambat kanal kalsium (calcium channel blockers)

KONTRAINDIKASI DILTIAZEM

Penderita blok AV tingkat 2 3, hipotensi (tekanan sistole kurang dari 90 mmHg) dan
syok kardiogenik.
Pasien dengan gejala gangguan irama sinus, kecuali bila ada alat pacu jantung
ventikuler yang berfungsi.
Wanita hamil, wanita yang diduga usia subur.
Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap diltiazem.
Penderita dengan infark miokardial akut dan kongesti paru-paru yang dibuktikan
dengan sinar X

EFEK SAMPING YANG UMUM DILTIAZEM

Efek CV (depresi dari fungsi kardiak, hipotensi, gagal jantung yang memburuk,
edema, bradycardia); Efek GI (konstipasi); Efek CNS (sakit kepala, pening).
HR mengatur kalsium antagonist (seperti Diltiazem, Gallopamil & Verapamil);
penguraian AV, AV block, bradycardia & gangguan batang sinus.
Interaksi singkat agen dihydropyridine harus dihindari karena memiliki potensi
mempertinggi risiko memburuknya keadaan jantung
Diltiazem berpotensi menyebabkan efek samping, sama halnya dengan obat-obat lain. Beberapa efek samping
yang umumnya terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:

Pusing atau limbung, terutama saat duduk atau bangkit berdiri.

Sakit kepala.

Mual.

Sakit perut.

Lelah.

Kulit memerah.

Konstipasi.

Pembengkakan pada pergelangan kaki.

FARMAKOKINETIK DILTIAZEM
ABSORPSI
Bioavailabilitas
Setelah pemberian oral tablet konvensional, sekitar 80% dari dosis cepat diserap pada saluran
GI (Gastrointestinal).
Bioavailabilitas Absolut adalah sekitar 40%; mengalami metabolism lintas pertamas.
> Waktu untuk puncak Serum Konsentrasi Setelah Administrasi
Sediaan Obat

Waktu (Jam)

Tablet Konvensiona (misal., Cardizem)

2-4

Cardizem CD Kapsul extended-release

10-14

Cardizem LA Tablet extended-release

11-18

Diltiazem hydrochloride Kapsul extended-release (12 jam)

6-11

Onset
Setelah injeksi IV langsung, penurunan denyut jantung biasanya terjadi dalam 3 menit dan efek
hemodinamik (misalnya, penurunan BP) umumnya terjadi dalam waktu 2 menit, efek pada node
AV umumnya terjadi dalam beberapa menit inisiasi berikut dari infusion IV kontinyu,
Durasi
Setelah injeksi IV langsung, penurunan denyut jantung umumnya bertahan selama 1-3 jam,
pengurangan tekanan darah setelah injeksi IV langsung umumnya berumur pendek namun
dapat berlangsung 1-3 jam. Efek pada nodus AV dapat bertahan untuk 0,5-10 jam setelah
infusion IV kontinyu,

Makanan
Kecepatan penyerapan dapat ditingkatkan jika Tiazac kapsul diperpanjang-release diminum
dengan makanan tinggi lemak. Makanan dapat mempengaruhi tingkat penyerapan beberapa
kapsul extended-release (Dilacor XR, Diltia XT)
DISTRIBUSI
Cepat dan luas didistribusikan ke dalam jaringan tubuh.
Didistribusikan ke dalam susu (ASI), dalam konsentrasi kurang lebih sama dengan konsentrasi
serum ibu,
Protein Plasma Binding (Ikatan Protein Plasma)
70-85% terikat pada protein plasma, tetapi hanya 30-40% terikat albumin.

METABOLISME
Cepat dan hampir sepenuhnya dimetabolisme di hati menjadi beberapa metabolit aktif dan
setidaknya 5 tidak aktif terutama melalui sistem enzim CYP, terutama CYP3A4.

ELIMINASI
Rute Elimnasi
Diekskresikan terutama di urin sebagai metabolit, dengan sekitar 2-4% dari dosis diekskresikan
tidak berubah (utuh).
Waktu Paruh (Half life)
2-11 jam.
Populasi Khusus
Pada pasien geriatri, plasma paruh obat mungkin meningkat.
Pada pasien dengan gangguan ginjal berat, farmakokinetik yang utuh (tidak berubah)
Klirens oral dapat berkuran dan waktu paruh berkepanjangan pada pasien dengan cirrhosis hati
FARMAKOLOGI

Diltiazem adalah turunan benzodiazepin yang merupakan prototip dari antagonis kalsium.
Mekanisme kerja Diltiazem adalah mendepresi fungsi nodus SA dan AV, juga vasodilatasi arteri
dan arteriol koroner serta perifer. Dengan demikian maka diltiazem akan menurunkan denyut
jantung dan kontraktilitas otot jantung, sehingga terjadi keseimbangan antara persediaan dan
pemakaian oksigen pada iskhemik jantung.

Diltiazem efektif terhadap angina yang disebabkan oleh vasospasme koroner maupun
aterosklerosis koroner. Pemberian diltiazem akan mengurangi frekuensi serangan angina dan
menurunkan kebutuhan pemakaian obat nitrogliserin.

Pada pemberian dengan oral Diltiazem diabsorpsi kira-kira 80 90 % dan berikatan dengan
protein plasma. Efek mulai tampak kurang dari 30 menit setelah pemberian dan konsentrasi

puncak dalam plasma tercapai setelah 2 jam dengan dengan waktu paruh 4 jam. Senyawa ini
dikeluarkan dalam bentuk metabolit melalui urin (35 %) dan feses (60 %).

KLOPIDOGREL
Farmakokinetik
Setelahpemberianberulang 75 mg Clopidogrel oral bentukbasa, konsentrasi plasma Clopidogrel
yang belumdimetabolisme, yang manatidakmempunyaiefekpenghambatanagregasi platelet,
sangatrendahsesudah 2 jam pemberian. Clopidogrelsecaracepatdimetabolismemelaluihati.
Hasilmetabolitutamanyaadalah
derivate
asamkarboksilat,
yang
jugatidakmempunyaiefekterhadapagregasiplatelet.Metabolitutamamerupakan 85% darisemua
yang terdapatdidalam plasma. Setelahpemberiandosis oral klopidogrel 14Cpadamanusiasekitar
50%
dikeluarkandalam
urine
dansekitar
46%
padatinjadalamwaktu
5
harisetelahpemberianwaktuparuhmetabolitutamanya
8
jam
setelahpemberiandosistunggalataudosisberulang.
2%
dari
yang
beradio
label
akanberikatandengan
platelet
danmemilikiwaktuparuh
11
hari.
Klopidogrelsecaracepatdiabsorbsisetelahpemberianberulangperoral
75
mg
klopidogrelbentukbasa,
metabolic utamanyamemcapaikadarpuncak plasma (=3mg/L)
setelahsekitarsatu jam pemberian. Farmako kinetic metabolic utamatersebutbersifat linier
(konsentrasidalam
plasma
proporsinyabertambahsesuaidengandosis)
padadosisklopidogrelantara 50-150 mg. Absorbsisedikitnya 50% berdasarkanmetabolitmetabolit
yang
adadalamurinpemberianklopidogrelbersamadenganmakanantidakmempengaruhibiowafailabitas
klopidogrel.
Padapenelitiansecarainvitro,klopidogreldanmetabolitutamanyaberkaitandengan
protein
plasma
manusia
98%
dan
94%,
secaraberturut-turut.
Padapenelitiansecarainvitrodaninvipoklopidogrelsecaracepatmengalami
proses
hidrolisismenjadi
derivate
asamkarboksilatpada
plasma
danurin,
bentukglukuronidadariderivatasamkarboksilatjugaditemukan.
Golongan :ObatResep

Indikasi :Mengurangiterjadinyaateroskilosis (infrakmiocardia, stoke, dankematianvaskuler)


padapasiendenganarterioskilosisterdokumentasiolehsroke yang baruterjadi, infark myocardial,
ataupenyakitparifer yang telahpasti.
Kontraindikasi :pendarahanpatologis, pendarahn intracranial, tukaklambung.
Efeksamping :reaksialergi, sinkoppalpitasi, asthenia, iskemiknekosis, gagaljantung, kram kaki,
konstipasi, vertigo, muntah.

Heparin
Golongan : antikoagulan
Indikasi : pengobatan trombosis vena-dalam dan embolisme paru, angina tidak stabil profilaksis
pada bedah umum, infark miokard
Kontra indikasi : hemofilia dan gangguan hemorhagik lain, trombositopenia, tukak lambung,
perpendarahan serebral yang baru terjadi. Hipertensi berat, penyakit hati berat
( termasuk farises esofagus ), gagal ginjal, sehabis cedera berat atau
pembedahan ( termasuk pada mata atau susunan saraf ), hipersensitivitas
terhadap heparin
Efek

Samping : perdarahan, nekrosis kulit, trombositopenia, hiperkalsemia, reaksi


hipersensitivitas; osteoforisis setelah penggunaan jangka panjang ( dan jarang
terjadi alopesia )

Farmakokinetik : heparin tidak terabsorpsi dari saluran cerna dan harus diberikan secara
parenteral. Onset kerja anti koagulan langsung terjadi setelah injeksi IV atau
pemberian infus heparin pada dosis penuh dan biasanya terjadi dalam 20-60
menit. Sebagian besar heparin terikat kuat pada lipoprotein berbobot jenis
rendah, globulin dan fibrinogen. Heparin tidak menembus plasenta dan tidak
terdistribusi ke dalam air susu. Waktu paruh eliminasi berkisar 1-2 jam yang
meningkat dengan meningkatnya dosis heparin. Setelah pemberian injeksi IV
pada dosis 100, 200 dan 400 unit/kg diperoleh waktu paruh yang berkisar 56,96
dan 152 menit. Waktu paruh heparin cenderung yang sama terjadi pada pasien
dengan gangguan fungsi liver, meskipun pada pasien dengan sirosis hati waktu
paruh menjadi lebih lama. Pasien gagal ginjal akan memiliki waktu paruh yang
sedikit lebih lama.

KLOROTHIAZID
Golongan : obat diuretik golongan Tiazid
Indikasi :
1. Payah jantung ringan- sedang
2. Merupakan salah satu obat penting pada pengobatan hipertensi, baik sebagai obat
tunggal atau dalam kombinasi dengan obat hipertensi lain.
3. Pengobatan diabetes insipidus terutama yang bersifat nefrogen dan hiperkalsiuria pada
penderita dengan batu kalsium pada saluran kemih
Kontraindikasi :
1. Gangguan hati dan ginjal yang berat
2. Hipokalemia yang refaktur
3. Hipemagnesemia
4. hiperkalasemia
5. hipernitremia yang simptomatik penyakit adison
Efek samping :
1. alkalosis metabolik hipokalemia dan hiperurisemia
2. gangguan toleransi karbohidrat

3. hiperlipidemia
4. hiponatremia
5. reaksi alergi
6. rasa lemah, letih, parestesia dan impotensi
7. hipertensi
8. gagal jantung ringan
9. edema resisten parah
10. diabetes insipidus nefrogenik
farmakokinetik :
obat ini efektif peroral. Kebanyakan tiazid memerlukan waktu 1-3 minggu untuk mencapai
penurunan tekanan darah yang stabil. Didistribusikan keseluruh ruang ekstra sel dan dapat
melewati sawar uri. Dengan proses aktif, tiazid dieksresi oleh sel tubuli proksimal kedalam
cairan tubuli. Biasany dalam 3- 6 jam sudah diekskresi dari badan

BUMETAMID
Golongan : diuretik
Indikasi : hipertensi dan penggunaan diuretik kerja pendek. Digunakan juga untuk kondisi
penggunaan diuretik lain yang tidak berhasil : CHF, insufisiensi ginjal dan sindroma nefrotik
dan untuk koreksi hiperkalsemia.
Kontraindikasi : Digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan diuresis yang hebat,
contohnya : pada pengobatan hipertensi pada orangtua dengan sedikit atau tidak ada
edema. Digunakan dengan hati-hati pada pasien hipokalemia misalnya pada penggunaan
digitalis, sirosis hati.

Efeksamping : Gangguan cairan dan elektrolit, Ototoksisitas, Hipotensi, hiperurisemia,


hiperglikemia, peningkatan kolesterol LDL dan trigliserida, penurunan HDL.
Farmakokinetik : Diuretic kuat mudah diserap melalui saluran cerna, dengan derajat yang
agak berbeda beda. Bioavalibilitas furosemid 65% sedangkan bumetenid hampir 100%.
Obat golongan ini terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga idak difiltrasi
digromelorus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic ditubuli
proksimal. Dengan cara ini obat terakumulasi dicairan tubuli dan mungkin sekali ditempat
kerja didaerah yang leboh distal lagi. Probenesid dapat menghambat sekresi furosemid,
dan interaksi antara keduanya ini hanya terbatas pada tingkat sekresi tubuli, dan tidak pada
tempat kerja diuretic. Torsemid memiliki masa kerja sedikit lebih panjang dari furosemid. 2/3
asam etakrinat yang diberikan secara IV diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh dan
dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidril terutama sistein dan N-asetil sistein. Sebagian
lagi diekskresikan melalui hati. Sebagian besar furosemid diekskresikan secara yang sama,
hanya sebagian kecil yang terbentuk glukoroid. 50% bumetamid diekskresikan dalam
bentuk asal, selebihnya sebagai metabolit.

VERAPAMIL
Golongan : ACE Inhibitor
Indikasi : Angina Pektoris
KontraIndikasi :Hipotensikarenasyok cardiogenic, bradicardi, blokavcomplitatauparsial,
gagaljantungtidakterkompensasi, sindrom sick sinus, hamil.
EfekSamping :konstipasi, hipotensi, pusing, sakitkepala, kemerahanmuka, bradicardia,
depresifungsinodus AV atau SA, gagaljantungmemburuk, asistolsementara.
Farmakokinetik :oral : efekpuncak 1-2 jam ; durasi 6-8 jam.
IV (Intra Vena): efekpuncak 1-5 menit; durasi 10-15 menit
Ikatan protein 90%
Metabolisme di hati
Extensive first pass effect, bioavaibilitas : oral 20-35%,
waktuparuhbayi : 4,4-6.9 jam , dewasadosistunggal 2-8 jam
meningkatsampai 12 jam dengandosisganda,
waktuparuhmeningkatpadapasiensirosishepatis. Eliminasi 70%
diekskresikanmelaluiurin 3-4% dan 16% melalui feses.

AMLODIPIN
Golongan

: obat penghambat kanal kalsium

Indikasi

Hipertensi
Penyakit jantung koroner
Nyeri dada (angina)

Kontra indikasi :

Gagal jantung akut


Hipotensi yang disertai gejala seperti pingsan
Bengkak pada kaki yang semakin bertambah
Kelainan fungsi jantung (kardiomiopati hipertrofi)
Kelainan fungsi hati
Alergi (hipersensitivitas) terhadap amlodipin

Efek samping

Bengkak (1,8%-10,8%) timbul di sisi kiri kanan tulang kering kaki


Sakit kepala (7,3%)
Lemas (4,5%)
Pusing berputar (1,1-3,4%)
Mual ( 2,9%)
Nyeri perut (1,6%)
Mengantuk (1,4%)

Farmakokinetik :
Amlodipin diabsorbsi secara bertahap pada pemberian peroral. Konsentrasi puncak
dalam plasma dicapai dalam waktu 6-12 jam. Biovailabilitas amlodipin sekitar 64-90% dan tidak
dipengaruhi makanan. Ikatan dengan protein plasma sekitar 93%. Waktu paruh amlodipin
sekitar 30-50 jam dan kadar mantap dalam plasma dicapai setelah 7-8 hari.
Amlodipin dimetabolisme di hati secara luas (sekitar 90%) dan diubah menjadi metabolit
inaktif, dengan 10% bentuk awal serta 60% metabolit diekskresikan melalui urin.

PROPANOLOL

a. Golongan
Propanololmerupakanobatantihipertensigolongan beta-blocker
b. Indikasi Propranolol :
Angina

Aritmia

Hipertensi

PencegahanMigrain

c. Kontraindikasi Propranolol :
Penderitaasmabronkialdanpenyakitparuobstruktifmenahun yang lain.

Penderitaasidosismetabolik (diabetes militus ).

Penderitadenganpayahjantungtermasukpayahjantungterkompensasidan
yang cadangankapasitasjantungkecil.
Kardiogeniksyok.

Bilaada "atrio-ventricular (A-V) blok "derajat 2 dan 3.

Hipersensitifterhadap propranolol

d. EfekSamping
Kardiovascular :bradikardia, gagaljantungkongestif, blokade A-V,
hipotensi, tanganterasadingin, trombositopenia, purpura, insufisiensi
arterial.
Susunansarafpusat : rasa capai, lemahdanlesu ( paling sering), depresi
mental/insomnia, sakitkepala, gangguan visual, halusinasi.
Gastrointesnial :mual, muntah, mulas, epigastric distress, diare, konstipasi
ischemic colitis, flatulen.
Pernafasan :bronkospasme.

Hematologik :diskarasiadarah (trombositopenia, agranulositosis).

Lain-lain: gangguanfungsiseskual, impotensi, alopesia, matakering, alergi.

e. Farmatokinesis
Propranolol
diabsorpsidenganbaikmelaluisaluran
gastrointestinal.Obatinimenembussawardarah-otakdanplasenta,
danditemukandalam air susu. Obatinidimetabolismeolehhatidanmempunyaiwaktuparuh
yang singkat, yaitu 3-6 jam.

Metolazone
Metolazonemerupakanobatjenis thiazide diuretic (water pill) yang
membantumencegahtubuhdaripenyerapangaram yang berlebihan, yang
bisamenyebabkan fluid retention (edema).
Indikasi:
1. Untukmengobati fluid retention (edema) padapenderitagagaljantungkongestif (CHF),
ataugangguanginjalsepertisindromnefrotik.
2. Untukmengobatitekanandarahtinggi (hipertensi).

Kontra indiksai :

Jangan gunakan thiazide jika GFR (glomerular filtration rate) kurang dari 30
ml/menit kecuali digunakan secara sinergis dengan loop diuretics.
Hindari pada pasien yang memiliki ketidakseimbangan cairan & elektrolit atau
pada mereka yang berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan & elektrolit
(misalnya orangtua), pasien dengancirrhosis hati lebih mungkin
mengembangkan hipokalemia dan pasien dengan gagal jantung akut lebih
mungkin menderita hiponatremia, gunakan dengan hati-hati pada pasien
kerusakan ginjal, gunakan dengan hati-hati pada pasien yang diduga mengalami
encok dan pasien diabetes mellitus.
Awasi pasien untuk tanda-tanda ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

Efek Samping :
1 Efek endokrin dan metabolik (hiperuricemia dan bisa menyebabkan encok pada
beberapa pasien,hypochloremic alkalosis, hiponatremia, hipokalemia,
hipomagnesemia, hiperglikemia & glikosuria pada penderita diabetes mellitus
atau pasien rentan lainnya); Efek GI (iritasi GI, N/V, konstipasi, anoreksia, diare);
Efek CNS (sakit kepala, kepeningan); Efek lainnya (reaksi fotosensitivitas,
hipotensi postural, impotensi, reaksi hipersensitivitas).
2 Tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit: sakit kepala, kram otot, mulut kering,
hipotensi, kehausan, kelelahan, mengantuk, dan sebagainya.
Farmakokinetik
Metolazone hanya tersedia dalam lisan persiapan. Sekitar 65% dari jumlah tertelan menjadi
tersedia dalam aliran darah. Its paruhadalah sekitar empat belas jam, mirip dengan indapamide
tapi jauh lebih lama dari hydrochlorothiazide. Metolazone sekitar sepuluh kali manjur sebagai
hydrochlorothiazide. Bentuk utama ekskresi dalam urin (sekitar 80%); kelima sisanya terbagi
rata antaraempedu ekskresi dan metabolisme menjadi bentuk tidak aktif. [2]

Nitrogliserin
Golongan : Nitrat
Sediaan:
- Tablet Sublingual 0.3 mg, 0.4 mg, 0.6 mg
- Tablet Oral 5 mg
Cara KerjaObat:
Nitroglycerin atauGlycerylTrinitrateadalahsebuah vasodilator yang mudahmenguap,
yang
mengurangi
angina
pectoris
dengancaramerangsangguanylatecyclasedanmerendahkankalsiumsitosolik.
Nitroglycerin
digunakanuntukpengobatan
angina
pectoris
danhipertensi,
untukmenghasilkanhipotensi
yang
terkontrolselamapembedahandanuntukmengobatigagaljantung.
Indikasi:
Untukmengobatigagaljantungdan angina.
-

Kontraindikasi :
Hipersensitifterhadapnitratorganik;
hipersensitifterhadapisosorbide,
nitrogliserin,
ataukomponen lain dalamsediaan.
Nitrogliserinjangandiberikanpadapasienhipovolemia yang tidakterkoreksi (ataudehidrasi)
karenarisikomenginduksihipotensi,gangguansirkulasiserebral,
perikarditiskonstriktif,
pericardial tamponade.
Nitrogliserinharusdigunakanhatihatipadapasienhipotensiatauhipotensiortostatikkarenaobatinidapatmemperparahhipoten
si, menyebabkanbradikardiparadoksikal, ataumemperberat angina.
Terapinitratdapatmemperberat angina karenakardiomiopatihipertropik.
Nitrogliserinharusdigunakanhatihatisetelahinfarkmiokardiakkarenahipotensidantakikardiadapatmemperparahiskemia.

Dosis:
- Pengobatandanpencegahan angina pectoris:
Untukseranganakut angina, 0.3 mg 0.6 mg sublingual, diulangsetiap 5 menitselama
15 menit.
- Pemberiankapsultambahan:
Melaluimulut (per oral) 2.5 mg, diberikan 2-3 kali sehari, atau
Melaluimulut (per oral) 5 mg, diberikan 2-3 kali seharidalamkasus-kasusberat.
PeringatandanPerhatian :
Dapatterjadihipotensi yang berat. Gunakanhati-hatipadahipovolemia, hipotensi,
daninfarkventrikelkanan. Selainhipotensi, jugadisertaibradikardiparadoksaldan angina
pektoris. Dapatjugaterjadihipotensi postural. Dapatterjaditoleransiterhadapnitrat,

diperlukandosis
yang
tepatuntukmeminimalkanefekini.
Keamanandanefikasitidakdiketahuibiladigunakanpadapasienanak-anak.
Hindaripenggunaanjangkawaktu
lama
padapasieninfarkmiokardakutataugagaljantungkongestif.
Nitratdapatmemperparahangina
yang
disebabkanolehkardiomiopatihipertropik.
Nitratdapatmemperberat angina yang disebabkankardiomiopatihipertropik.
EfekSamping :
- Kardiovaskuler: Hipotensi, hipotensi postural, pallor, kolapskardiovaskuler, takikardi,
syok, kemerahan, edema perifer.
- SSP:
sakitkepala
(paling
sering),
pusing
(karenaperubahantekanandarah),
tidakbisatidur.
- Gastrointestinal: Mual, muntah, diare.
- Genitourinari: inkontinensiaurin.
- Hematologi: Methemoglobinemia (jarang, bilaoverdosis).
- Neuromuskuler&skelet: Lemah/letih.
- Mata:
Pandangankabur.
Insidenhipotensidanefek
yang
tidakdiharapkanakanmeningkatbiladigunakanbersama sildenafil

IRBESARTAN
A.GOLONGAN :
OBAT RESEP , DALAM GOLONGAN OBAT HIPERTENSI IRBESARTAN MASUK DALAM
GOLONGAN ARB (ANGIOTENSIN RENIN BLOCKER)

B. INDIKASI :
*PENGOBATAN HIPERTENSI
*MENURUNKAN MIKRO DAN MAKRO ALBUMINURIA PADA PASIEN HIPERTENSI YANG
MENGIDAP PENYAKIT DIABETIK NEFROTIK YANG DISEBABKAN NIDDM (NON INSULIN
DEPENDENT DIABETIC MELLITUS)
*MELINDUNGI GINJAL BAGI PENDERITA DIABETES DAN TEKANAN DARAH TINGGI

C.KONTRA INDIKASI:
* BAGI WANITA HAMIL, MENYUSUI, DAN YANG MENCOBA MEMILIKI ANAK TIDAK
DIPERBOLEHKAN KONSUMSI OBAT IRBESARTAN
*WASPADA BAGI YANG MENGALAMI GANGGUAN OTOT/KATUP JANTUNG, DAN
PENDERITA GANGGUAN GINJAL YANG MEMILIKI HAMBATAN SUPLAI DARAH KE GINJAL

D. EFEK SAMPING :
NYERI OTOT DAN PERSENDIAN, MUAL, LETIH, TERASA INGIN PINGSAN, PUSING

E. FARMAKOKINESI :
ABSORPSI : SETELAH PEMBERIAN ORAL, DI ABSORPSI SEKITAR 60-80%. MAKANAN
TIDAK MEMPENGARUHI PROSES ABSORPSI
DISTRIBUSI : IKATAN DENGAN PROTEIN PLASMA KURANG LEBIH 96% . DENGAN
VOLUME DISTRIBUSI 53-93 LITER.
METABOLISME : IRBESARTAN DIMETABOLISME DI HATI MELALUI PROSES KONJUGASI
GLUKORONIK DAN OKSIDASI KONSENTRASI PUNCAK DALAM PLASMA DICAPAI DALAM
WAKTU 1,5-2 JAM. DENGAN BERSIHAN PLASMA TOTAL 157-176 ml/menit . WAKTU PARUH
11-15 JAM
EKSKRESI : IRBESARTAN DAN METABOLIKNYA DIEKSKRESI MELALUI KANDUNG
EMPEDU DAN GINJAL

CAPTOPRIL

1. Nama Obat

: Captopril.

2. Indikasi
: Untuk hipertensi berat hingga sedang, kombinasi dengan
tiazida memberikan efek aditif, sedangkan kombinasi dengan beta blocker
memberikan efek yang kurang aditif. Untuk gagal jantung yang tidak cukup
responsif atau tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis, dalam hal ini
pemberian captopril diberikan bersama diuretik dan digitalis.
3. Kontra Indikasi
: Penderita yang hipersensitif terhadap captopril atau
penghambat ACE lainnya (misalnya pasien mengalami angiodema selama
pengobatan dengan penghambat ACE lainnya).
4. Efek Samping

-Pusing/limbung terutama saat bangkit berdiri

-Batuk Kering
-Mual dan Muntah
-Gangguan Pencernaan
-Konstipasi/Diare
-Rambut Rontok
-Sulit Tidur
-Mulut Kering
5. Farmakokinesi
:Setelah pemberian secara oral Captopril secara cepat
diabsorpsi dan adanya makanan dalam saluran gastrointestinal berkurang 3040%. Dalam periode 24 jam lebih dari 95% dosis yang diabsorpsi dieliminasi ke
dalam urin dan 40-50% nya dalam bentuk tidak berubah.

Selamat pagi admin endorphin fk unissula, ini dekskripsi dari

Spironolakton

Golongan obat diuretik

Indikasi : Gangguan edematosa, gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindroma


nefrotik, edema idiopatik, diagnosis & pengobatan aldosteronisme primer,
hipertensi, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita menurut pola
pertumbuhan pertumbuhan rambut laki-laki).

Kontra indikasi : Isufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, kehamilan.

Efek samping : Ginekomastia (pembesaran payudara pria), gangguan pada


saluran pencernaan, ngantuk, letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti
tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali), bercakbercak merah pada kulit, sakit kepala, kekacauan mental, ataksia (gangguan
koordinasi gerakan), impotensi, menstruasi tidak teratur, perdarahan sesudah
menopause. Jarang : agranulositosis.

Farmakokinesi : diapsorpsi dengan baik di usus

Metildopa
Golongan

:2-agonis sentral

Indikasi

:seperti klonidin. Untuk mengobati hipertensi pada wanita hamil.

Kontra Indikasi

:
Penyakit hati aktif (misalnya, hepatitis akut, sirosis aktif) .
Gangguan Hati dengan terapi metildopa sebelumnya.
anemia hemolitik positif langsung Coombs 'dengan terapi metildopa
sebelumnya
Terapi bersamaan dengan inhibitor MAO atau besi sulfat atau gluconate.
Pheochromocytoma.
Dikenal hipersensitivitas terhadap metildopa atau bahan dalam formulasi,
termasuk sulfit (dengan injeksi IV).

Efek Samping

:mulut kering, sedasi, hipotensi ortostatik ringan. Beberapa pasien


mengalami impotensi, gangguan psikis, mimpi buruk, gerakan involunter,
atau hepatotoksisitas

Farmakokinetik

ABSORPSI
Bioavailabilitas :

Umumnyasekitar 50% daridosis oral diserapdengankonsentrasi plasma


puncakbiasanyadicapaidalamwaktusekitar 3-6 jam.
Onset,Setelahpemberian oral, penurunanmaksimum di BP terjadipada 4-6 jam.Setelahpemberian IV, BP
mulaimenurunpada 4-6 jam.
Durasi (Lama Waktu), Setelahpenghentianterapi oral, BP kembaliketingkat pretreatment dalamwaktu 2448 jamSetelahpemberian IV, efekhipotensifberlangsungselama 10-16 jam
danhipertensiberulangdalamwaktu 48 jam.
DISTRIBUSI
Melintasi barrier darah-otak,
Metildopamelintasiplasentapadamanusiadandidistribusikankesusu (ASI).
Protein Plasma Binding / Ikatan Protein plasma: Terikat protein plasma denganLemah
METABOLISME
Dimetabolisme di otakmenjadi -methylnorepinephrine, yang secarafarmakologimerupakanmetabolitaktif,
metabolitaktiflainnyatermasuk -methylepinephrinedan -methyldopamine.
DimetabolismeEkstensif, mungkin di saluranpencernaandanhati, menjadikonjugatsulfat.
ELIMINASI
RuteEliminsi :
49% daridosis IV diekskresikan dalamurin (melaluifiltrasi glomerulus) sebagaiobatindukdankonjugatsulfat,
70% daridosis oral diekskresikandalamurinsebagaiobatindukdan metabolites.
Metildopa yang tidakdiserapdiekskresidalamfesesdalambentuktidakberubah.
WaktuParuh (Half life) :
Paruh plasma adalah 105 atau 90-127 menituntukmetildopaataumethyldopate,secaraberurutan.
PopulasiKhusus padapasiendengangangguanginjal, Klirensginjalmenurun.Dihapusolehhemodialisisdan
peritoneal dialysis.

ASETAZOLAMID
Golongan Obat:
K
Indikasi:
penurunan tekanan intraokuler dalam glaukoma sudut lebar, glaukoma sekunder, dan perioperatif pada
glaukoma sudut sempit; diuresis (lihat bagian 2.5.6)
Peringatan:
obstruksi pulmoner (risiko asidosis); lansia; kehamilan (lihat Lampiran 4); tidak dianjurkan untuk
penggunaan jangka panjang tetapi bila diberikan juga diperlukan pemantauan hitung jenis darah dan
kadar elektrolit plasma; hindari ekstravasasi pada tempat injeksi (risiko nekrosis)
Interaksi:
lihat Lampiran 1 (asetazolamid)
Kontraindikasi:

hipokalemia, hiponatremia, hyperchloraemic acidosis; gangguan fungsi hati hati berat; gangguan fungsi
ginjal (lihat Lampiran 3); hipersensitifitas terhadap sulfonamid
Efek Samping:
mual, muntah, diare, gangguan indra pengecap; kehilangan nafsu makan, paraestesia, flushing, sakit
kepala, pusing, kelelahan, perasaan menjadi sensitif, depresi; haus, poliuria; penurunan libido; asidosis
metabolik dan gangguan keseimbangan elektrolit pada pengobatan jangka panjang; kadang-kadang
mengantuk, kebingungan, gangguan pendengaran, urtikaria, melena, glikosuria, hematuria, gangguan
fungsi hati, gangguan pada darah diantaranya agranulositosis dan trombositopenia, ruam diantaranya
sindrom Steven Johnson dan nekrolisis epidermal toksik; jarang fotosensitifitas, kerusakan hati, flaccid
paralysis, kejang; dilaporkan juga miopati yang tidak menetap
Dosis:
oral

atau

injeksi

intravena

0,25-1

g/

hari

dalam

dosis

terbagi

Cara injeksi intramuskular seperti pada injeksi intravena tetapi lebih baik dihindari karena pH alkalis

Farmakokinetik
Asetazolamid diberikan per oral.Asetozalamid mudah diserap melalui saluran cerna, kadar maksimal
dalam darah dicapai dalam 2 jam dan ekskresi melalui ginjal sudah sempurna dalam 24 jam. Obat
ini mengalami proses sekresi aktif oleh tubuli dan sebagian direabsorpsi secara pasif. Asetazolamid
terikat kuat pada karbonik anhidrase, sehingga terakumulasi dalam sel yang banyak mengandung
enzim ini, terutama sel eritrosit dan korteks ginjal. Distribusi penghambat karbonik anhidrase dalam
tubuh ditentukan oleh ada tidaknya enzim karbonik anhidrase dalam sel yang bersangkutan dan
dapat tidaknya obat itu masuk ke dalam sel. Asetazolamid tidak dimetabolisme dan diekskresi dalam
bentuk utuh melalui urin.

Anda mungkin juga menyukai