Anda di halaman 1dari 31

Pehitungan Tahanan

Ship Resistance (Guldhammer and Halvard Method)


Ukuran utama Arum Daloe Oil Tanker M.V. :
Lpp

121.4

Lwl

126.256

Ldisp

123.828

19.6

9.35

6.5

CBWL

0.719885

CB Disp.

0.734

CBPP

0.74868

Vs

13.5

CM

0.984

CP

0.743

CWP

0.762669442

Lcb

0.014

knot

6.9449994

1.400%

m/s

Rute Pelayaran

Surabaya - Padang (932.59 nauctical miles)

Radius

1000

nautical miles

Volume Displacement
Vol Disp.

Lwl x B x T x CB

102.981 x 16.8 x 6.916 x 0.66

11579.36059 m

Wetted Surface Area (S)


S

1.025 x LPP [(CBPP x B) + (1.7 x T)

1.025 x 99.02 [(0.636 x 16.8) + (1.7 x 6.916)

3200.981868 m

Froude Number (Fn)


Fn

Vs / (g x Lwl)

7.202 / (9.81 x 102.981)

0.197338442

Dimana ;
g

Gaya Gravitasi

9.81

m/s

Reynold Number (Rn)


Rn

(Vs x LWL) / v

(7.2.2 x 102.981) / 0.00000092255

950461052.8

Dimana ;
v

Viskositas Kinematis

9.2255E-07

(Karena suhu pada perairan di Indonesia adalah 26 - 30 C. Maka diambil 26 C


dengan nilai viskositas kinematis yang tersebut di atas)
*Keterangan
1 Knots

0.5144444

m/s

1 kW

1.341022

HP

1 HP

0.7456999

kW

1 feet

0.3048 m

1m

3.28084

feet

Resistance

Koefisien Tahanan Gesek (CF)


CF

0.075 / (log Rn - 2)

0.075 / (log 803957013 - 2)

0.001540308

Koefisien Tahanan Sisa (CR)


Menentukan harga koefisien tahanan sisa (CR) dari Digram GuldhammerHarvald yang dinyatakan lewat fungsi angka Froude serta rasio panjang - volume
displacement.

LWL / Disp. 1/3

102.981 / 7915.341/3

5.580723425

Karena nilai rasio antara panjang - volume displacement diantara 5 dan 5.5,
maka untuk mencari CR harus dilakukan interpolasi. Nilai untuk rasio panjang volume displacement 5 dan 5.5 dpat ditentukan dengan Diagram GuldhammerHarvald.

Gambar 2.1 Diagram Gulghammer-Harvald ratio = 5,5

Gambar 2.2 Diagram Gulghammer-Harvald ratio = 6


Maka dilakukan interpolasi guna mendapatkan nilai dari CR pada rasio 5.59

LWL/1/3
1
2
3
Interpolasi

=
=
=

5.5
5.598
6

103CR
0.765
0.84

1b + [(2a - 1a) x (3b - 1b)] / (3a - 1a)


0.765 + [(5.5 -5.5) x (0.84 - 5.598)] / (6 - 5.5)
0.7797

Nilai koreksi tahanan sisa (CR) karena adanya rasio B dan T.


B/T

16.8 / 6.916

3.015384615

Diagram yang digunakan untuk mencari CR adalah berdasarkan dari rasio B/T =
2.4291, maka hasil perhitungan B/T yang kurang atau lebih nilainya harus
dikoreksi. Untuk mengoreksinya dapat digunakan rumus sebagai berikut :
103CR

103CR(B/T = 2.5) + 0.16(B/T - 2.5)

103CR

1.0988 + 0.16(2.4291 - 2.5)

103CR

0.8621615

Gambar 2.3 Grafik LCB standart Harvald

Untuk mencari lcb standar dengan acuan nilai Fn pada Grafik lcb standar.
Dari grafik diatas diperoleh :
lcbstandar

-0.6500% aft of L

lcb

lcb - lcbstandar

=
=
=

1.4000% - 0.6500%
2.0500%
(nilai lcb dalam % dikalikan LWL)
2.5882
Maka terdapat koreksi tahanan sisa untuk lcb di depan lcbstandar yang dapat
diperoleh dengan rumus
103CR

103CR(standar) + (103CR/lcb) |lcb|

103CR

0.714 + 0.107226 x |1.0819|

103CR

1.3022

CR

1.2035/103

0.0013022

Dimana :
103CR/lcb

0.17

Dapat diperoleh dari grafik

Gambar 2.4 Grafik Harvald


Nilai dari koreksi tahanan sisa akibat badan kapal seperti boss baling-baling, CR
akan dinaikkan nilainya sebesar 3% - 5%.
Diambil

5%

CR total

(1 + 5%) CR

(1 + 5%) x 0.001203

0.001367272

Koefisien Tahanan Tambahan (CA)


Terdapat koreksi pada koefisien tahanan tambahan karena pengaruh kekasaran
pada model kapal yang bisa dilihat pada tabel dibawah :

1000 ton
10000 ton
100000 ton
1000000 ton

103CA
0.0006
0.0004
0
-0.0006

Karena nilai LWL kapal = 125.042 m maka dilakukan interpolasi


6

(ton)
1
2

LWL kapal

3
CA

b
CA

1000

0.0006

11868.845
100000

1b + [(2a -1a) x (3b - 1b) / (3a - 1a)]

0.0006 + [(11868.845 - 1000) x (0.0004 - 0.0006) / (10000 - 1000)]

0.00053

Koefisien Tahanan Tambahan (CA)


Terdapat koreksi pada koefisien tahanan tambahan karena pengaruh kekasaran
pada model kapal yang bisa dilihat pada tabel dibawah :

Karena nilai LWL kapal = 125.042 m maka dilakukan

CA

1b + [(2a -1a) x (3b - 1b) / (3a - 1a)]

0.0006 + [(11868.845 - 1000) x (0.0004 - 0.0006) / (10000 - 1000)]

0.00053

Koreksi Tahanan Udara (CAA) dan Tahanan Kemudi (CAS)


Karena besarnya tahanan udara dan tahanan kemudi memerlukan data
mengenai perancangan kapal yang belum diketahui, maka hanya dilakukan
koreksi dengan nilai sebagai berikut :
10CAA

10CAS

0.07

0.00007

0.04

0.00004

Koreksi Tahanan Total (CT)


CT

CF + CR + CA + CAA + CAS

0.00154 + 0.00137 + 0.00053 + 0.00007 + 0.00004

0.00355

Tahanan Total (RT)


RT

CT (1/2 x airlaut x Vs2 x S)

0.00355 (1/2 x 1.025 x 6.9452 x 3200.98)

281.0339238 kN

RT dinas

=
=

RT + sea margin
RT (1 + 15%)

=
=

205.1961 (1 + 15%)
323.1890124 kN

Perhitungan Daya Mesin


Efficiency Horse Power (EHP)

EHP

Rtdinas x Vs

323.189 x 6.945

2244.547497

kW

3009.987573 HP

Thrust Horse Power (THP)


w

wake friction

0.5CB - 0.05

0.5 x 0.719885 - 0.05

0.30994

Buku Resistance, Propulsion and Steering of Ships, Van Lammeren, hal178


T

thrust deduction factor

k.w

0.8 x 0.30994

0.24795

(nilai k berkisar 0.7 - 0.9 diambil k = 0.8)

Buku Principal of Naval Architecture hal 158


hull

THP

effisiensi hull

(1 - t) / (1 - w)

(1 - 0.24795) / (1 - 0.30994)

1.08983092

EHP / hull

2244.55 / 1.08983

2059.537361

kW

2761.884911 HP

Deliver Horse Power (DHP)


Untuk menghitung nilai dari DHP maka harus menetapkan nilai dari effisiensi
relatif rotatif (rr) dan effisiensi propulsi (p) terlebih dahulu.

Pada buku Principal of Naval Architecture hal 152 harga rr untuk kapal dengan
propeller tipe single screw berkisar 1.0 - 1.1

Maka diambil rr

Pada saat dilakukan open water efficiency dari propeller berkisar 40%-70%
Maka diambil p

50%

Dari dua effisiensi di atas dapat dihitung DHP dengan rumus sebagai berikut :
DHP

THP / rrp

2059.54 /(1.0 x 55%)

4119.074722

kW

5523.769822 HP

Shaft Horse Power (SHP)


Pada perencanaan letak kamar mesinnya di bagian belakang akan mengalami
losses sebesar 2%, sedangkan letak kamar mesinnya pada daerah midship
kapal mengalami losses sebesar 3%. Tertulis pada buku Principal of Naval
Architecture hal 131. Pada perencanaan ini, kamar mesin terletak dibagian
belakang, sehingga losses yang terjadi hanya 2% . Sehingga dapat diperoleh
nilai dari SHP dengan rumus sebagai berikut :
SHP

DHP / sb

3744.61 / 98%

4203.137472

kW

5636.499819 HP

Brake Horse Power (BHP)


BHPSCR
Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (G), pada tugas ini
memakai sistem roda gigi reduksi tunggal atau single reduction gears dengan
loss 2% untuk arah maju sehingga G = 98%

BHPSCR

SHP / G

3821.03 / 98%

4288.915788

kW

5751.530427 HP

BHPMCR

10

HP mcr adalah daya output dari motor penggerak keluaran pabrik (Maximum
Continuous Rating = 100%) . Dimana besarnya 80% - 85%, maka daya yang
diambil sebesar 85%. Sehingga cukup dengan daya 85% dari MCR kapal dapat
bergerak dengan kecepatan (vs). Daya BHPSCR diambil 85%
BHPMCR

BHPSCR / 85%

2984.492 / 85%

5045.78328

kW

6766.506385 HP

6785.57132

Pemilihan Engine
Caterpillar
Type

Caterpillar 3616 Vee

Cycle

stroke

Daya max

5060

kW

Jml. Cylinder =

16

Silinder

Bore

280

mm

Piston Stroke =

300

mm

RPM

900

rpm

SFOC

186 - 198

HP

g/KWh

Gambar 2.5 Caterpillar 3616 Vee


Dimension :

11

Panjang

5482

mm

Lebar

1714

mm

Tinggi

2876

mm

Pemilihan Reduction Gear


Karena pada kasus kali ini, mesin utama kapal yang dipilih memiliki RPM yang
tinggi, yaitu sekitar 900 rpm. Maka harus menggunakan reduction gears untuk
mengurangi kecepatan putaran dari mesin. Dari data mesin yang dipilih diatas,
dapat diperoleh data sebagai berikut :
Dari data spesifikasi dan daya mesin yang dipilih, dapat dipilih merk reduction
gear yang digunakan dengan data reduction gear sebagai berikut :
Merk

Reintjes

Type

RTG 800

Ratio

5.85

:1

Gambar 2.6 Reintjes RTG 800

Dimension :
Panjang

2190

mm

Lebar

1140

mm

Tinggi

1890

mm

Cek daya mesin yang dipakai :

12

BHPENGINE

5060

kW

6785.57132

HP

Perhitungan daya mesin utama yang dipilih pada BHPSCR :


BHPSCR

BHPMCR x 85%

4920x 85%

4301

kW

5767.735622 HP

Perhitungan daya mesin utama yang dipilih pada SHP :


SHP

BHPSCR x G

4182 x 98%

4214.98

kW

5652.38091

HP

Perhitungan daya mesin utama yang dipilih pada DHP :


DHP

SHP x sb

4098.36 x 98%

4130.6804

kW

5539.333291 HP

Pemilihan Propeller
Dari data mesin dan reduction gear yang terdapat diatas, maka dapat diperoleh
data sebagai berikut :
W

DHP

Va

wake fraction

0.3099

thrust deduction factor

0.24795

nilai DHP dari mesin yang dipilih

4130.6804

Speed Advance

kW

5539.333291 HP

13

(1 - w) x Vs

(1 - 0.3099) x 13.5

9.316

knot

4.792448923 m/s

Putaran mesin

900

rpm

Putaran propeller

=
=

putran mesin / ratio gear box


900 / 5.55

153.85

rpm

2.564102564 rps

Menentukan nilai BP (Power Coefficient)


Nilai BP diperoleh dari rumus :
BP

Npropeller x PDHP0.5

Va2.5
135.14 x 5386.10.5

=
0.1739BP

9.3162.5

=
=

43.2283
0.173937.4418

1.1434

Menentukan nilai BP (Power Coefficient)


Nilai BP diperoleh dari rumus :
Menentukan nilai P/DO (pitch-diameter propeller ratio) dan O (advance
coefficient) dan O (effisiensi open water) dari pembacaan BP - diagram
Dari nilai 0.1739BP ditarik garis vertikal memotong garis maksimum efisiensi,
sehingga nilai P/DO dapat di baca di sebelah kiri diagram dan nilai 1/JO dan
didapat juga nilai effisiensi open water (O). Dari nilai tersebut dapat diperoleh
nilai O (advance coefficient) dengan rumus O = (1/Jo) / 0.009875

14

Gambar 2.7 Grafik BP diagram

No Type of Prop

0.1739BP

P/DO

1/JO

1
2
3
4

B3-35
B3-50
B3-65
B3-66

1.1434
1.1434
1.1434
1.1434

0.661
0.656
0.696
0.758

2.571
2.560
2.480
2.380

260.354
259.241
251.139
241.013

5
6
7
8
9

B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4-100

1.1434
1.1434
1.1434
1.1434
1.1434

0.692
0.690
0.720
0.760
0.822

2.455
2.470
2.425
2.348
2.265

248.608
250.127
245.570
237.772
229.367

10
11
12
13
14

B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5-105

1.1434
1.1434
1.1434
1.1434
1.1434

0.738
0.729
0.742
0.724
0.720

2.357
2.380
2.358
2.318
2.245

238.684
241.013
238.785
234.734
227.342

15

15
16
17
18

B6-50
B6-65
B6-80
B6-95

1.1434
1.1434
1.1434
1.1434

0.785
0.772
0.773
0.793

2.272
2.292
2.293
2.265

230.076
232.101
232.203
229.367

Tabel 2.1 Nilai 1/JO, O, O propeller open water


Menentukan nilai DO, Db, b, P/Db, b
Menentukan nilai DO, Db, b, P/Db, b dapat diperoleh dengan rumus :
DO (ft) =

(Va x O) / N

Db (ft) =

0,96 x DO

(Db x N) / Va

1/Jb

0.009875 x b

(for single screw)

Nilai dari 1/Jb ini diplotkan kembali ke grafik BP - Diagram, sehingga didapatkan :
No Type of Prop

DO (ft)

Db (ft)

1
2
3
4

B3-35
B3-50
B3-65
B3-80

15.765
15.698
15.207
14.594

15.135
15.070
14.599
14.010

249.940
248.871
241.094
231.372

5
6
7
8
9

B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4-100

15.054
15.146
14.870
14.398
13.889

14.452
14.540
14.275
13.822
13.333

238.663
240.122
235.747
228.261
220.192

10
11
12
13
14

B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5-105

14.453
14.594
14.459
14.214
13.766

13.875
14.010
13.881
13.645
13.215

229.136
231.372
229.233
225.345
218.248

15
16
17
18

B6-50
B6-65
B6-80
B6-95

13.932
14.054
14.060
13.889

13.374
13.492
13.498
13.333

220.873
222.817
222.914
220.192

Tabel 2.2 Nilai 1/JO, O, O propeller behind

16

Diameter Propeller
Pada pengecekan diameter propeller yang direkomendasikan oleh hasil
perhitungan dengan diameter yang telah di desain, maka jika propeller yang
direkomendasikan lebih besar dari desain maka tidak dapat terpenuhi.
Dalam hal ini harus diperhitungkan/dipertimbangkan pula diameter maksimal
propeller yang bisa dipasang, dimana nilai dari D.max = D - 0.08D. Dimana D
adalah 0.6 ~ 0.7 T.
D

0.7 T

0.7 x 6.5

4.55

Dmax =

No
1
2
3
4

D - 0.08D

4.8412 - 0.08 x 4.8412

4.186

Type of Prop
B3-35
B3-50
B3-65
B3-80

Db (ft)
15.135
15.070
14.599
14.010

Db (m)
4.613
4.593
4.450
4.270

Dmax (m)
4.186
4.186
4.186
4.186

5
6
7
8
9

B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4-100

14.452
14.540
14.275
13.822
13.333

4.405
4.432
4.351
4.213
4.064

4.186
4.186
4.186
4.186
4.186

10
11
12
13
14

B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5-105

13.875
14.010
13.881
13.645
13.215

4.229
4.270
4.231
4.159
4.028

4.186
4.186
4.186
4.186
4.186

15
16
17
18

B6-50
B6-65
B6-80
`

13.374
13.492
13.498
13.333

4.077
4.112
4.114
4.064

4.186
4.186
4.186
4.186

Tabel 2.3 Perhitungan Diameter Propeller

Perhitungan Kavitasi

17

Menghitung nilai AP
Ap

Projected Area dari Propeller

(1.067 - 0.229 x P/Db) x AD

Vr2

Va2 + (0.7 x x n x D)2

Tc

T / (Ap x 0.5 x x Vr2)

0.7R =

(188.2 + 19.62h) / (Va2 + 4,836 x n2 x D2)

jarak sarat kapal dengan centerline propeller

4633.72

mm

4.63372

No Type of Prop

Ae/Ao

Ao

1
2
3
4

B3-35
B3-50
B3-65
B3-80

0.35
0.50
0.65
0.80

179.971
178.434
167.456
154.224

Ae (AD)
feet2
62.990
89.217
108.846
123.379

5
6
7
8
9

B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4-100

0.40
0.55
0.70
0.85
1.00

164.097
166.108
160.111
150.105
139.680

65.639
91.360
112.078
127.589
139.680

10
11
12
13
14

B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5-105

0.45
0.60
0.75
0.90
1.05

151.257
154.224
151.386
146.293
137.224

68.066
92.534
113.539
131.664
144.085

15
16
17
18

B6-50
B6-65
B6-80
B6-95

0.50
0.65
0.80
0.95

140.545
143.030
143.155
139.680

70.272
92.969
114.524
132.696

Tabel 2.4 Perhitungan Area projected of propeller


Dari perhitungan telah diketahui nilai dari 0.7R selanjutnya dilakukan
pengeplotan ke diagram Burril dengan menarik garis lurus keatas tepat pada
nilai 0.7R masing masing propeller sampai menyinggung kurva SUGGESTED
UPPER LIMIT (1943) (FOR MERCHANT SHIP PROPELLER) dan dilanjutkan

18

memproyeksikan garis kekiri agar nilai Tc diketahui sehingga apabila nilai dari
( Tc Burril > dari Tc Itungan = Propeller tidak kavitasi) dan berlaku sebaliknya

Gambar 2.8 Grafik diagran burril

Analisa Kavitasi

19

No Type of
Prop
1 B3-35
2 B3-50
3 B3-65
4 B3-80

Ap (feet2)

Ap (m2)

Vr2

56.752
79.749
96.996
108.421

5.273
7.409
9.011
10.073

2.564
2.564
2.564
2.564

700.115
694.333
653.028
603.241

T
429.746
429.746
429.746
429.746

Tc
Itungan
0.227
0.163
0.142
0.138

0.7R
0.399
0.402
0.428
0.463

Tc burril
0.165
0.166
0.171
0.177

Ka
K
Tida
Tida
Tida

5
6
7
8
9

B4-40
B4-55
B4-70
B4-85
B4-100

58.538
81.643
99.568
111.916
120.570

5.438
7.585
9.250
10.398
11.202

2.564
2.564
2.564
2.564
2.564

640.390
647.958
625.392
587.742
548.519

429.746
429.746
429.746
429.746
429.746

0.241
0.171
0.145
0.137
0.136

0.436
0.431
0.447
0.475
0.509

0.173
0.172
0.175
0.180
0.186

K
Tida
Tida
Tida
Tida

10
11
12
13
14

B5-45
B5-60
B5-75
B5-90
B5-105

59.923
81.930
100.047
114.857
124.373

5.567
7.612
9.295
10.671
11.555

2.564
2.564
2.564
2.564
2.564

592.080
603.241
592.563
573.403
539.279

429.746
429.746
429.746
429.746
429.746

0.254
0.183
0.152
0.137
0.135

0.472
0.463
0.471
0.487
0.518

0.179
0.177
0.179
0.183
0.188

K
K
Tida
Tida
Tida

15
16
17
18

B6-50
B6-65
B6-80
B6-95

61.181
81.144
100.167
115.362

5.684
7.539
9.306
10.718

2.564
2.564
2.564
2.564

551.773
561.124
561.593
548.519

429.746
429.746
429.746
429.746

0.267
0.198
0.160
0.143

0.506
0.498
0.497
0.509

0.187
K
0.184
K
0.184 Tidak
0.187 Tidak

Tabel 2.5 Analisa kavitasi masing-masing tipe propeller


Nilai tersebut menunjukkan bahwa Main Engine yang dipilih masih bisa
memenuhi kebutuhan daya untuk menggerakkan propeller dibawah ini.

No
.
1
2
3
4
5
6

Type of Prop
B4-100
B5-90
B5-105
B5-90
B6-80
B6-95

Ae/Ao

P/Db

0.8
0.55
0.65
0.9
0.8
0.95

b
Db (m)
0.822 4.270300665 49.72%
0.757 4.431782623 53.25%
0.768
4.450 51.80%
0.850
4.159 51.90%
0.84 4.114201439 51.71%
0.863 4.063962607 51.80%

Tabel 2.6 Tipe propeller yg dayanya masih mampu dipenuhi oleh M/E

Sehingga dipilih propeller dengan spesifikasi sebagai berikut :


Type of Propeller
P/Db

B5-90

0.850

20

Db

4.159

51.90%

Ae/Ao =

0.90

Korelsi besarnya daya Main Engine dengan effisiensi propeller behind the ship
EHP

2244.547497

hull

1.08983092

rr

51.90%

Pc

0.565622247

DHP

EHP / Pc

3968.280079

sb

98%

SHP

DHP / sb

4049.265387

98%

G
BHPscr

BHPmcr

kW

kW

kW

SHP / G

4131.903456

kW

4861.06289

kW

ENGINE PROPELLER MATCHING


Dari perhitungan tahanan dan daya mesin diperoleh data sebagai berikut:
Rtclean

281.0339238 kN

n mesin = 900 rpm

Rtservices

323.1890124 kN

rasio GB = 5.85

1.025 ton/m

CT

0.003551708

3200.981868 m

Vs

13.5

6.9449994

n mesin = 153.846 rpm

knot
m/s

21

429.7463351 kN

0.247954

0.3099425

Va

9.31577625

4.792448923 m/s

Type

B5-90

nclean

144.0365059 rpm

n service

150.2989626 rpm

P/Db

0.85

Db

4.159057538 m

51.90%

clean

Rtclean / Vs

5.826588159

service

=
=

Rtservice / Vs
6.700576383

clean

clean / (1 t)(1 w)2D2

0.917668095

=
=

service / (1 t)(1 w)2D2


1.05531831

knot

Propeller

service

KT J yang dibutuhkan lambung (KT J perhitungan)

KTclean
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7

Ktrough
0.0092
0.0367
0.0826
0.1468
0.2294
0.3304
0.4497

0.0106
0.0422
0.0950
0.1689
0.2638
0.3799
0.5171

22

0.8
0.9
1

0.5873
0.7433
0.9177

0.6754
0.8548
1.0553

Tabel 2.7 KT perhitungan

Dari data KT J perhitungan dibuat grafik

KT - J
0.5000
0.4000
0.3000
KT

KT clean
KT rough

0.2000
0.1000
0.0000
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

1.1

Gambar 2.8 Grafik KT J


Data hasil pengeplotan diagram KTKQJ (KTKQJ propeler B5 90)
J

KT
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8

10KQ

0.37
0.3333
0.291
0.249
0.202
0.15
0.1
0.05

0.4935
0.4565
0.4135
0.369
0.32
0.266
0.211
0.1575

o
0.12
0.235
0.349
0.448
0.535
0.61
0.6265
0.505

Tabel 2.8 KTKQJ propeler B5 90

Dari data hasil pengeplotan diagram KTKQ J propeller B5 90

23

dibuat grafik

KT - 10KQ - Effisiensi - J
0.7
0.6
0.5
KT

0.4
KT, 10KQ, Effisiensi

10KQ

0.3

Effisiensi

0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
J

Gambar 2.9 Grafik KT10KQ efisiensi J

Memadukan grafik KT J dengan grafik KT10KQ efisiensi J

24

0.8000
0.7000
0.6000
0.5000

KT clean

KT, KQ, Ef 0.4000

KT rough
KT

0.3000

10KQ

0.2000

Effisiensi

0.1000
0.0000
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
J

Gambar 2.8 Grafik gabungan


Dari grafik diperoleh data sebagai berikut :
Pada clean condtion :
KT

0.21

10KQ

0.33

Effisiensi

0.52

0.48

KQ

0.033

Pada service condition :


KT

0.22

10KQ

0.34

Effisiensi

0.5

0.46

KQ

0.034

Perhitungan dan analisa EPM


Data dari tahapan sebelumnya :

25

BHPMCR Main Engine

5060

sb

98%

98%

pc

57%

kW

Pada clean condition


Mesin
n (%)
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
98%
100%

Mesin
n
(RPM)
0.0
7.7
15.4
23.1
30.8
38.5
46.2
53.8
61.5
69.2
76.9
84.6
92.3
100.0
107.7
115.4
123.1
130.8
138.5
146.2
150.3
153.8

Propeller
n (rpm)
0.00
7.69
15.38
23.08
30.77
38.46
46.15
53.85
61.54
69.23
76.92
84.62
92.31
100.00
107.69
115.38
123.08
130.77
138.46
146.15
150.30
153.85

n (rps)
0.00
0.13
0.26
0.38
0.51
0.64
0.77
0.90
1.03
1.15
1.28
1.41
1.54
1.67
1.79
1.92
2.05
2.18
2.31
2.44
2.50
2.56

Q (Nm)

DHP (kW)

(KQ n2 D5)
0.00
691.87
2767.47
6226.81
11069.89
17296.70
24907.25
33901.53
44279.55
56041.31
69186.80
83716.03
99628.99
116925.69
135606.13
155670.30
177118.21
199949.85
224165.23
249764.35
264132.54
276747.20

(2 Q n)
0.00
0.56
4.46
15.05
35.68
69.69
120.43
191.24
285.47
406.45
557.55
742.10
963.45
1224.94
1529.92
1881.73
2283.72
2739.24
3251.63
3824.23
4158.93
4460.39

SHP (kW)
(DHP / sb)
0.00
0.57
4.55
15.36
36.41
71.12
122.89
195.14
291.29
414.75
568.93
757.24
983.11
1249.93
1561.14
1920.13
2330.33
2795.14
3317.99
3902.28
4243.80
4551.42

BHP (kW)
0.00
0.59
4.74
15.99
37.91
74.05
127.96
203.19
303.30
431.85
592.39
788.47
1023.64
1301.47
1625.51
1999.30
2426.41
2910.39
3454.80
4063.18
4418.79
4739.09

0.00%
0.01%
0.09%
0.32%
0.75%
1.46%
2.53%
4.02%
5.99%
8.53%
11.71%
15.58%
20.23%
25.72%
32.12%
39.51%
47.95%
57.52%
68.28%
80.30%
87.33%
93.66%

Tabel 2.9 Perhitungan dan analisa EPM pada clean condition

Pada service condition


Mesin
n (%)
0%

Mesin
n
(RPM)
0.00

Propeller
n (rpm)
0.00

n (rps)
0.00

Q (Nm)

DHP (kW)

(KQ n D )
0.00
2

SHP (kW)

(2 Q n)
(DHP / sb)
0.00 0.00

BHP (kW)
0.00

26

0.00%

5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
98%
100%

7.69
15.38
23.08
30.77
38.46
46.15
53.85
61.54
69.23
76.92
84.62
92.31
100.00
107.69
115.38
123.08
130.77
138.46
146.15
150.42
153.85

7.69
15.38
23.08
30.77
38.46
46.15
53.85
61.54
69.23
76.92
84.62
92.31
100.00
107.69
115.38
123.08
130.77
138.46
146.15
150.42
153.85

0.13
0.26
0.38
0.51
0.64
0.77
0.90
1.03
1.15
1.28
1.41
1.54
1.67
1.79
1.92
2.05
2.18
2.31
2.44
2.51
2.56

712.83
2851.33
6415.50
11405.34
17820.84
25662.01
34928.85
45621.36
57739.53
71283.37
86252.88
102648.05
120468.89
139715.40
160387.58
182485.43
206008.94
230958.12
257332.96
272576.82
285133.48

0.57
4.60
15.51
36.76
71.81
124.08
197.03
294.12
418.77
574.44
764.59
992.64
1262.06
1576.28
1938.75
2352.93
2822.25
3350.16
3940.12
4295.36
4595.56

0.59
4.69
15.83
37.51
73.27
126.61
201.06
300.12
427.32
586.17
780.19
1012.90
1287.81
1608.45
1978.32
2400.94
2879.84
3418.53
4020.53
4383.02
4689.34

0.61
4.88
16.48
39.06
76.29
131.83
209.35
312.49
444.94
610.34
812.36
1054.66
1340.91
1674.77
2059.89
2499.94
2998.59
3559.49
4186.30
4563.74
4882.70

Tabel 3.0 Perhitungan dan analisa EPM pada service condition

Pembuatan grafik EPM


Data dari project guide untuk main engine tipe Caterpillar 3616 Vee

27

0.01%
0.10%
0.33%
0.77%
1.51%
2.61%
4.14%
6.18%
8.79%
12.06%
16.05%
20.84%
26.50%
33.10%
40.71%
49.41%
59.26%
70.35%
82.73%
90.19%
96.50%

Gambar 2.9 Grafik hub. bKW VS rpm Caterpillar 3616 Vee

Pembuatan tabel engine envelope berdasarkan grafik hub. bKW VS rpm


Caterpillar 3616 Vee
Service Condition
Power
No
%
1
25.96%
2
28.96%
3
32.01%
4
35.10%
5
38.28%
6
42.27%
7
46.35%
8
50.40%
9
54.44%
10
62.73%
11
75.74%
12
84.62%
13
87.16%
14
89.77%
15
92.34%
16
94.87%
17
97.49%

putaran
kW
1313.7
1465.17
1619.8
1775.9
1937.19
2139
2345.26
2550.31
2754.72
3173.89
3832.36
4281.61
4410.51
4542.18
4672.19
4800.35
4933.14

%
55.56%
58.17%
60.78%
63.40%
66.01%
68.63%
71.24%
73.86%
76.47%
79.09%
81.70%
84.31%
86.93%
89.54%
92.16%
94.77%
97.39%

rpm
500
523.532
547.064
570.589
594.120
617.652
641.184
664.709
688.241
711.773
735.304
758.829
782.361
805.893
829.425
852.950
876.482

Clean Condition
Power
%
23.34%
25.46%
27.57%
29.58%
31.69%
34.56%
38.24%
41.92%
46.11%
50.30%
61.76%
73.09%
77.46%
79.73%
81.88%
84.25%
86.52%

28

kW
1180.818
1288.249
1395.125
1496.819
1603.603
1748.695
1934.964
2121.234
2333.320
2545.129
3125.036
3698.280
3919.342
4034.268
4142.995
4263.288
4377.937

18
19

100.00%

5060

100.00%

900

90.84%
100.00%

4596.501
5060

Tabel 3.1 Tabel engine envelope


Sehingga dengan memadukan grafik hub. bKW VS rpm Caterpillar 3616 Vee,
tabel perhitungan analisa EPM dan tabel engine envelope, dapat dibuat grafik
EPM seperti dibawah ini :

6000.000

5000.000

4000.000
Power_1
Power (kW)

Power_2

3000.000

Power_3

2000.000

Service Condition
Clean Condition
1000.000

0.000
400

500

600

700

800

900

1000

Putaran (rpm)

Gambar 3.0 Grafik (EPM) engine propeller matching


Pembuatan grafik power speed prediction
Berdasarkan grafik EPM pada service condition putaran 540 rpm
N

800 / 60

4.159 m

BHP

1054 kW

DHP

BHP/s

1054/0.98

1012.90 kW

13.3 rps

29

DHP / (2 x x N)

1012.90 / (2 x 3.14 x 13.3)

11723.837 kN/m

Q / ( rho x n x D)

11723.837 / (1.025 x 176.89 x 1244.36)

0.052

10 KQ =

0,520

KQ

Plotkan ke diagram KTK JQ-J sehingga nilai J dapat diketahui :


J

0,103

Va

J x nx D

0.103 x 13.3 x 4.519

3.101 m/s

Va / (1-w)

5.717 / ( 1- 0.3099)

4.261 m/s = 8.284 knot

Vs

Dengan perhitungan dan tahapan yang sama kita dapat membuat tabel power
speed prediction dibawah ini:

30

Anda mungkin juga menyukai