BAB I
PENDAHULUAN
dan plesteran dinding yang baik perlu didukung oleh peralatan, teknik
pemasangan, penyesuaian kecepatan pengisapan air permukaan dari bata dan
pemeliharaan pasangan bata.Oleh karena itu teknik pemasangan bata ( masonry )
yang benar perlu dipahami oleh pelaksana ( tukang ) maupun pengawas untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi pekerjaan.
1.2 Tujuan
Dapat mengetahui cara-cara kerja batu sesuai dengan ketentuan dan dapat
meningkatkan mutu bangunan.
1.3 Manfaat
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya praktek kerja batu
antara lain dapat mengetahui cara-cara pemasangan yang benar serta
dapat mempoergunakan alat alat kerja batu sesuai dengan fungsinya.
BAB II
TEORI PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
2.1 Tujuan
Supaya mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe khususnya tingkat I
mampu menguasai semua yang berhubungan dengan pekerjaankonstruksi
batu,baik praktekum maupun teori. Dan dapat memahami semua semua pekerjaan
yang telah di ajarkan, sertaterampil dalam menggunakan alat-alat manual.
2.2 Dasar Teori
Kerja batu merupakan salah satu mata kuliah yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa jurusan teknik sipil semester I khususnya di Politeknik Negeri
Lhokseumawe guna untuk menciptakan mahasiswa yang professional dan
memenuhi sistem belajar Politeknik yaitu 60% praktek dan 40% teori.
Metode praktek, kami langsung praktek kerja batu di bengkel sipil politeknik
negeri Lhokseumawe selama 10 hari, dan sumber data yang saya peroleh langsung
dari praktek itu sendiri dan sedikit disisip teori oleh instruktur disela sela
praktek.
(Gambar : Pasir)
c. Air
Air yang digunakan untuk pengadukan mortar hendaklah air yang
bersih atau air yang dapat diminum.Air berfungsi untuk meng homogenkan adukan mortar, merendam bata dan membersihkan pasangan
sebelum disambung dll. Tidak dibenarkan memakai air yang mengandung
minyak, alkali, garam untuk mengaduk mortar, sebab ini akan mengurangi
kekuatan pasangan. Dan jangan memakai air yang mangandung zat besi
atau air yang keasamannya tinngi.
(Gambar: Air)
d. Kapur
Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur
dengan air sehingga menjadi tepung.Sifat dari kapur adalah menyerap air,
justru itu kapur harus disimpan terhindar dari kelembaban.Kapur berfungsi
sebagai bahan pengikat dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya
ikat yang baik, maka penyimpanan kapur dilapangan harus ditempat yang
kering dan usahakan didalam ruangan yang beratap, agar terhindar dari
hujan.Juga penimbunan kapur ini harus lebih tinggi dari permukaan banjir
daerah tersebut.
\
(Gambar : Kapur)
Sendok spesi
kecil
Sendok spesi
lancip
Sendok spesi
besar
10
(Gambar : waterpass)
3. Roskam
Alat ini terbuat dari baja, plastik dan kayu. Berguna untuk mendrop
mortal saat memplester dinding.
(Gambar : roskam)
4. Jointer
Terbuat dari plat,dibentuk sedemikian rupa yang digunakan untuk
membersihkan dan membentuk siar.
11
(Gambar : jointer)
5. Plat Siku
Terbuat dari plat besi atau baja dengan sudut siku-siku dan
dilengkapi garis-garis ukuran dalam cm, gunanya untuk menyetel kesikuan
pada sudut-sudut pertemuan dinding, siku ini 90.
(Gambar : siku)
6. Line Bobbyn
Terbuat dari plat tipis yang dihubungkan dengan benang dan
berguna sebagai pedoman dalam pemasangan bata.
12
(Gambar : jolang)
8. Palu karet
Palu pemukul keramik adalah suatu alat yang dibuat khusus untuk
tukang batu. Ini digunakan untuk memukul,guna untuk mendapatkan
keseimbangan yang kita inginkan.
13
(Gambar : sekop)
10. Sikat Baja
Terbuat dari kawat,dan gagangnya berupa kayu. Alat ini berguna
untuk membersihkan sisa mortal yang melekat pada bata.
14
15
(Gambar : meteran)
16
BAB III
PEMASANGAN 1/2 BATU BATA IKATAN BIASA
3.1 Tujuan
17
18
4. Line bobbyn
5. Ember
6. Kotak adukan (jolang kecil)
7. Sekop
8. Cangkul
9. Ayakan pasir
10. Tongkat ukur
b. Bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air
19
20
21
22
BAB IV
PEMASANGAN 1 BATU IKATAN JERMAN
4.1 Tujuan
Mempelajari pasangan jerman yang kokoh karena memiliki dua buah
lapisan.
Melatih ketelitian mahasiswa.
Membuat Pasangan yang baik dan benar
Membuat pasangan 1 bata dalam ikatan jerman (doutch bond)
Membuat awal pasangan tegak dan akhir pasangan bertangga
Menghitung kebutuhan bahan yang dibutuhkan per m2 pasangan
Menghitung bahan yang akan dipakai dalam lembaran kerja.
4.2 Dasar teori
Pasangan bata ikatan jerman adalah salah satu ikatan batu bata yang sangat
kuat secara fisik ,dikarenakan ikatan jerman ini memiliki kedabelan di tiap-tiap
lapisannya,Pasang siar pertama dengan tebal spasi 0.8 1.2 cm.
Letakkan bata utuh diatas siar dengan posisi melintang dan memberi batas
dengan pasanggan bata yang kedua dengan siar setebal 1 cm.
Untuk pemasangan lapisan ke II, kita mulai dengan memasang bata di kedua
hujungnya.Ini berguna agar siar lapisan pertama dengan kedua tidak
segaris.apabila lapisan segaris maka dapat roboh bila ada gempa ataupun
goncangan-goncangan.
Pengisian mortal pada siar melintang harus terisi penuh kemudian siar
bagian tengah biarkan sedikit kosong, ini berguna untuk menjaga kalau bata
sebelah luar lembab, maka bata sebelah dalam tidak ikut lembab, karena ada udara
yang membatasinya.Pemasangan bata tidak boleh didahulukan satu jalur dulu, tapi
harus maju dua sejajar sekaligus. Sebab kalau kita majukan satu baris, dawaktu
23
memasang sebaris lagi yang dibelakang, maka ikatan yang sudah terjadi pada jalur
depan akan terlepas kembali.
4.3 Peralatan dan bahan
a. Peralatan
1. Sendok spesi
2. Waterpass
3. Gerobak dorong
4. Line bobbyn
5. Ember
6. Kotak adukan (jolang kecil)
7. Sekop
8. Cangkul
9. Ayakan pasir
10. Tongkat ukur
b. Bahan
1. Batu bata
2. Pasir
3. Kapur
4. Air
4.4 Keselamatan Kerja
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekrjaan
Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi
Gunakanlah selalu sepatu safty
Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja
Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur
ditempat pekerjaan
Fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan
Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing
dilapangan.
24
25
26
27
BAB V
PLESTERAN
5.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memplester dinding batu bata dengan baik dan benar,
serta rata
Alat ;
1. Sendok spasi
2. Sekoop
3. Ember
4. Ayakan pasir
5. Waterpass
6. Benang
7. Ruskam kayu
28
29
30
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kegiatan bengkel konstruksi kerja batu (masondry) merupakan latihan
dasar mahasiswa/I untuk dapat mahir dalam pemasangan batu dalam segala jenis
konstruki batu. Mahasiswa/I juga dipastikan dapat menguasai segala hal-hal yang
berhubungan dengan kontruksi batu, seperti pemasangan pasangan bata 1/2 batu,
pasangan bata 1 batu dalam ikatan jerman (deutch bond), pasangan kombinasi dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan konstruksi kerja batu (masondry).
Kegiatan bengkel konstruksi kerja batu (masondry), juga untuk
memudahkan mahasiswa/I untuk mengetahui proses dan langkah kerja dalam
pemasangan batu dilapangan secara langsung dan dapat mendapatkan jawaban
dari permasalahan-permasalahan yang mahasiswa/I temukan saat mengerjakan
job-job yang ada. Sehingga setelah kegiatan selesai, mahasiswa/I dapat dipastikan
benar-benar mahir dalam pemasangan batu.
6.2 Saran
Dalam kegiatan konstruksi kerja batu ini kami harapkan kepada
mahasiswa/I mulai saat ini dan yang akan datang agar memastikan diri dalam
keadaan benar - benar siap saat menghadapi semua pekerjaan. Pastikan selalu
memakai perlengkapan keselamatan (safety) sebelum melakukan kegiatan, tidak
bencanda sewaktu lagi bekerja dan selalu terfokus pada pekerjaan yang dilakukan.
Jangan pernah harapkan orang lain akan bisa menjaga keselamatan kita, Dan yang
sangat penting jangan pernah makan tulang kawan. Artinya jangan pernah
31
membebankan sesuatu itu kepada orang lain, selagi kita mampu melakukannya
secara ikhlas.
6.3
Saat
Kesan
melaksanakan
praktek
konstruksi
kerja
batu
32
DAFTAR PUSTAKA
Catanese ,Anthony j. &Snyder,jemes C.1992.Perencanaan
Kota.Jakarta:Erlangga
Frick, Heinz.1997.pola StrukturaldanTeknikBangunan di Indonesia.
Yogyakarta:Kanisius
Browsing internet
H.Miswar,ST.MT .2009.jobsheet.lhokseumawe:politeknik
negerihokseumawe
Riki Ardian.catatan harian bengkel sipil praktek batu.lhokseumawe:tidak
di terbitkan