PENGERTIAN
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap
patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi
pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau
terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama reaksi defensif
(pertahanan diri) terhadap infeksi dan iritasi.
ETIOLOGI
2 tipe radang :
Akut (eksudatif): merupakan respon awal terhadap gangguan, merupakan
reaksi non spesifik dan mungkin menimbulkan pengaruh yang fatal. Durasi
biasanya pendek, umumnya terjadi sebelum respon immun menjadi jelas dan
ditujukan terutama untuk menghilangkan agen penyebab gangguan dan
membatasi jumlah jaringan yang rusak menyebabkan Perubahan vascular pada
radang akut
2 tipe radang :
Kronis (proliferatif): Berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan
bisa bertahuntahun. Radang kronis bisa merupakan hasil perkembangan radang akut.
Ciri radang kronis adalah adanya infiltrasi sel mononuklear (makrofag). limfosit dan
proliferasi fibroblas. Agen penyebab biasanya merupakan iritan yang mengganggu
secara persisten namun tidak mampu melakukan penetrasi lebih dalam atau menyebar
secara cepat. Contoh konkret penyebab radang kronis antara lain : benda asing, talk,
silikon, asbes dan benang jahit operasi.
MANIFESTASI KLINIS
Fenomena inflamasi meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya permeabilitas
kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. Gejala umum proses inflamasi yang
sudah dikenal yaitu, kolor, rubor,tumor, dolor, dan function laesa. Selama proses
inflamasi terjadi banyak mediator kimia yang dilepaskan secara local antara lain
histamine, 5-hidroksitriptamin (5-HT), factor kemotatik, bradikinin, leukotrien,
dan PG
Dengan migrasi sel fagosit kedaerah inflamasi terjadi lisis membrane lisozim dan
lepasnya enzim pemecah.PG hanya berperan pada nyeri yang terkait dengan
kerusakan jaringan atau inflamasi.PG menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian
mediator kimia seperti bradikinin dan histamine merangsangnya dan menimbulkan
nyeri yang nyata.
Kencur
TRADISIONAL
DATA KLINIS
DATA KLINIS
OKRA
TRADISIONAL
DATA KLINIS
DAUN TEH
TRADISIONAL
DATA KLINIS
ASAM JAWA
TRADISIONAL
penggunaan secara empirisnya dilakukan dengan cara
mengambil asam jawa secukupnya lalu dicampur
dengan minyak tanah. Setelah itu ditempelkan pada
bagian yang bengkak.
DATA KLINIS
pengujian yang dilakukan pada biji asam jawa
menunjukan bahwa tanaman ini memiliki aktifitas antiinflamasi (12).Uji toksisitas akut untuk oral pada daging
buah asam jawa adalah 5000mg/kg berat badan dan
tidak menghasilkan mortality. Itu menunjukan bahwa
LD50 nya lebih besar dari 500 mg/kg berat badan dan
ini termasuk kedalam kategori tidak beracun dan
dipastikan aman menurut rekomendasi dari WHO
(World Health Organization) dan OECD
(Organization for Economic and Cultural
Development)
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Sae-Wong, Cutha; Tansakul, P; Tewtrakul S, 2009, Anti-inflammatory mechanism of Kaemferia parviflora in murine macrophage cells (RAW 264.7) and in
experimental animals. Thailand : Journal of Etnopharmacology
Febriani, Y; Rachmaniar R; Riasari H, 2015, Effectiveness of Anti-inflamatory Plaster from Kencur (Kaempferia Galanga L.) Rizhome Ethanol Extract. Indonesia :
IJPSR 2016 Vol 7 (4)
Mishra, K. R; Kumar, Anil; Kumar, Ashok, 2012, Pharmacological Activity of Zingiberis Officinale. India : International Journal of Pharmaceutical and Chemical
Sciences Vol 1 (3) 2012
Anosike A. C; et al, 2009, Anti-inflammatory and Anti-ulcerogenic Activity of The Etanol Extract of Ginger (Zingiber officinale). Nigeria : African journal of
Biochemistery Research Vol 3 (12)
Shammi, S.J; et al, 2014, Comparative Pharmacological Studies of Abelmoschuse sculentus Linn. Fruits and Seeds. South Korea : Global Journal of Pharmacology 8
Jain, P.S; Bari, S.B, 2010, Anti-Inflammatory Activity of Abelmoschus manihot Extract. India: International Journal of Pharmacology 6
Nesa, Luthfun Mst et al, 2014, Analgesic; Anti-Inflammatory and CNS Depressant Activities of Methanolic Extract of Abelmoschus esculentus Linn. Seed in Mice.
Bangladesh: British Journal of Pharmaceutical Research 4
Lima Mota de M, A; et al, 2015, Evaluation of Anti-Inflammatory and Analgesic Effects of Green Tea (Camellia sinensis) in mice. Brazil : Acta Cirurgica Brsileira vol 30
Chattopadhyay, P et al, 2003, Anti-Inflammatory Activity of Tea (camellia sinensis) root Extract. India:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0024320503011111
De Caluwe, E; et al, 2009, Tamarind (Tamarindus indica L.): A Review of Traditional Uses, Phytochemistry and
Pharmacology.http://pubs.acs.org/doi/pdfplus/10.1021/bk-2009-1021.ch005
Abubakar MB, et al, 2010, Acute Toxicity and Antifungal Studies of Ethanolic Leaves, Stem and Pulp Extract of Tamarindus indica. Aliero: Research Journal of
Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences
Suralkar, A.A, et al, 2012, Evaluation of Anti-Inflammatory and Analgesic Activities of Tamarindus indica Seeds. India : International Journal of Pharmaceutical
Sciences and Drug Research