Oleh:
Kelompok 1
1.
2.
3.
4.
5.
(G1F012045)
(G1F012047)
(G1F012049)
(G1F012053)
(G1F012059)
Kelas A
I.
Tujuan
Memilih dan menetapkan metode analisis untuk analisis kadar asam salisilat
dalam sediaan bedak tabur.
II.
Dasar Teori
dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Untuk sample yang
tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan
menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.
Produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar - benar stabil
(Riyadi W., 2009).
III.
IV.
1.
Cara Kerja
Pembuatan FeCl3 0,02 M
- dihitung seksama sebanyak 810 mg
FeCl3
- dilarutkan dalam aquadest hingga 250 ml
- dikocok hingga homogen
2.
Hasil
3.
c. Konsentrasi 3
Larutan asam salisilat 200 ppm
Larutan asam salisilat
1.000
ppm asam salisilat
- diambil
3 ml larutan
- dilarutkan dalam aquadest hingga 10 ml
d. Konsentrasi 4
Larutan asam salisilat 300 ppm
Larutan asam salisilat
10.000
ppmasam salisilat
- diambil
1 ml larutan
- dilarutkan dalam aquadest hingga 25 ml
e. Konsentrasi 5
Larutan asam salisilat 400 ppm
Larutan asam salisilat
400
ppm 3 ml larutan asam salisilat
- diambil
sebanyak
- dilarutkan dalam aquadest hingga 10 ml
Larutan 6asam salisilat 120 ppm
f. Konsentrasi
Larutan asam salisilat
ppm
- diambil1.000
sebanyak
5 ml laruan asam salisilat
- dilarutkan dalam aquadest hingga 10 ml
4.
5.
Hasil
6.
Kurva baku
- masing-masing lrutan 100 ppm, 120 ppm, 200 ppm, 300
ppm, 400 ppm dan 500 ppm diambil 1 ml
- dilarutkan dalam FeCl3 0,02 M sebanyak 9 ml
Hasil
7.
Dapus :Hasil
Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
Riyadi, Wahyu, 2009, Macam Spektrofotometri dan Pebedaannya, Milis Kimia
Indonesia, Jakarta.
Supardani, Dwi Oktita, Aditya Pranoto, 2006, Perancangan Pabrik Asam
Salisilat dari Phenol, Jurusan Teknik Kimia, FTI Institus Teknologi Nasional,
Bandung.