Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh;
Kelompok A
PPDH Gelombang I Tahun 2015/2016
B94154105
B94154131
B94154106
B94154120
B94154113
B94154146
B94154107
B94154136
B94154135
B94154150
B94154124
B94154121
B94154149
B94154125
B94154133
B94154109
B94154116
B94144320
No. Protokol
: U/76/16
Hari/Tanggal
Dosen Piket
Anamnesa
Signalement
Nama Hewan
: Anonim
Jenis Hewan
: Ayam
Bangsa
: Broiler
Jenis Kelamin
Umur
: 25 hari
Warna Bulu
: Putih
Tanggal Nekropsi
: 23 Februari 2016
Peternakan
Organ
Keadaan Umum Luar
Kulit dan bulu
Epikrise
Diagnosa PA
Mata
Konjuntiva berair
Konjuntivitis
Lain-lain
(5/5)
-Pertumbuhan badan terhambat
kekerdilan
Perlemakan
Otot
Kulit
Subkutis
Organ
Epikrise
Diagnosa PA
Rongga Tubuh
Situs Viscerum
Lain-lain
Peritonitis fibrinous
peritonium (4/5)
Traktus Respiratorius
Kantung udara
Hiperemia dan
peradangan
bening (4/5)
Laring
Laringitis kataralis
Bronkhus
Paru-paru
Pneumonia
tenggelam (3/5)
Pleura keruh dan menebal
Pleuritis
Rongga mulut
Lidah
Esofagus
Tembolok
Inglufitis
Traktus Digestivus
Gizzard
Erosi gizzard
Enteritis hemoragi
Enteritis hemoragi
Pankreas
Hati
Perihepatitis dan
kongesti hati
Pericarditis, hipertropy
dan myopathy
Traktus Sirkulatorius
Jantung
Pembuluh darah
Sistem Limforetikuler
Thymus
Limpa
Bengkak (3/5)
Splenitis
Bursa Fabricious
Bursitis
(5/5)
Traktus Urogenitalia
Ginjal
Nefrosis
Ureter
Ovarium
Oviduct
Salphingitis
perifer
Otak
Korda Spinalis
Tidak teramati
Tidak teramati
Saraf Perifer
Otot
Tulang
Sumsum tulang
Persendian
Sistem lokomosi
Diagnosa
: CRD kompleks
Diagnosa banding
: IB
PEMBAHASAN
Pengamatan hasil nekropsi dilakukan pada lima ayam broiler berumur 25 hari yang
mengalami pertumbuhan badan yang terhambat, diare, lemas, namun masih memiliki nafsu
makan yang cukup baik. Pada pemeriksaan keadaan luar, Pemeriksaan inspeksi dan palpasi
dilakukan pada saat ayam masih hidup dan satu ekor ayam mati sebelum dilakukan nekropsi.
Pemeriksaan menunjukkan kelainan, seperti ayam mengalami hiperkeratosis, pertumbuhan
badan terhambat, dan dehidrasi. Pemeriksaan dilakukan mulai dari inspeksi dan palpasi pada
ayam. Terdapat kelainan pada kulit kaki, yang menunjukkan adanya perlukan. Perlukaan
tersebut berwarna hitam kemungkinan dikarenakan adanya pergesekan yang menyebabkan
luka serta iritasi akibat kadar ammonia yang tinggi dalam kandang.
Tiga ekor ayam dari lima ekor ayam menunjukkan mata yang berair menunjukkan
konjungtivitis. Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata
dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme, alergi, dan iritasi
bahan kimia (Vaughan 2000). Tingginya kadar ammonia pada kandang juga dapat
menyebabkan konjungtivitis.
Pertumbuhan terhambat pada tubuh ayam terlihat dari kelima ayam dengan umur
yang sama, memilki ukuran tubuh yang berbeda. Gangguan pertumbuhan dapat disebabkan
oleh banyak agen yang mengakibatkan perubahan patologi pada traktus digestivus, kelenjar
tiroid dan sepitikemia. Kerusakan organ interna yang disebabkan oleh agen multifaktorial
(ingluvitis kataralis). Pada pemeriksaan gizzard ditemukan adanya perubahan warna menjadi
lebih gelap yang menandakan ayam mengalami erosi gizzard, ulkus dan hiperemi gizzard
yang menandakan adanya ventrikulitis. Pada pemeriksaan usus halus ditemukan adanya lesio
ptechieae dan eksudat kataral yang menandakan enteritis kataralis akut dan ditemukan
adanya hemoragi. Usus besar mengalami hemorhagi dan echimosa.
Hati mengalami pembengkakan (2/5) dan kongesti (1/5), pemeriksaan pada hati juga
menunjukkan adanya perihepatitis fibrinous (4/5). Pada ayam yang mengalami CRD
kompleks menyebabkan kantung hawa menjadi keruh yang kemudian menyebar ke jaringan
sekitarnya menjadi pleuritis, pneumonia, perikarditis dan perihepatitis. Pada kasus yang
parah, dapat ditemukan lesio perihepatitis fibrinous atau fibrinopurulenta (Yoder 2012).
Peradangan pada saluran telur (oviduct) juga ditemukan berupa eksudat fibrin
(salphyngitis). Penyakit CRD yang disebabkan oleh M. gallisepticum mudah mencapai aliran
darah dan tersebar ke seluruh tubuh, termasuk ovarium dan oviduct (Medion 2006). Pada
pemeriksaa traktus urinarius, ginjal mengalami nefrosis, terlihat warna lebih pucat dan tidak
homogen. Nefrosis dapat disebabkan dari manifestasi berkepanjangan imunosupresi pada
ayam yang terinfeksi pada usia dini (Cosgrove 1962).
Thymus apada ayam tidak mengalami kelainan, sedangkan hampir semua ayam
mengalami atrofi pada bursa fabricius. Atrofi bursa fabricius dapat disebabkan karena adanya
infeksi virus atau bakteri. Perkembangan organ limfoid yang subobtimal akan menyebabkan
terjadinya imunosupresi. Imunosupresi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi
pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Dengan adanya
penurunan jumlah antibodi dalam tubuh, maka penyakit-penyakit akan lebih leluasa masuk
dalam tubuh ayam dan terjadilah infeksi. Hal tersebut akan menyebabkan adanya gangguan
pertumbuhan dan produksi (Riddel 1987).
DAFTAR PUSTAKA
Barnes JH. 1997. Viral Enteric Infectious: Introduction. In Calnek, John Barnes, C.W. Beard,
L.R. McDougald, and Y.M Saif (eds). Disease of Poultry, 10th ed. Pp. 685-686. Lowa
(US): Lowa State University Press.
Calnek BW. 1997. Disease of Poultry. 10th edition. Pp 179-185. Lowa (US): Lowa State
University Press.
Cosgrove AS. 1962. An apparently new disease of chickensavian nephrosis. Avian Dis
6:385389.
Dharma DN, Darmadi P, Suharsono, Santhia K, Sudana G. 1985. Studi Penyakit Helikopter
pada Ayam Pedaging. Prosiding Seminar Peternakan dan Forum Peternakan Unggas
dan Aneka Ternak. Bogor (ID). 19-20 Maret 1985. Pp. 305-331.
Ley, D.H. 2003. Mycoplasma galisepticum infection. In: Diseases of Poultry. 11th Ed. Saif
YM, HJ Barnes, AM Fadly, JR Glisson, LR Mac Douglad and DE Swayne (Eds.). CD
Rom version produced and distributed by Iowa State Press. Lowa(US): Blackwell
Publishing Company. pp. 722 744.
McGavin MD dan Zachary JF. 2007. Pathology Basis of Veterinary Disease. Ed ke-4. USA:
Mosby Elsevier.
Musa IB, Lawal SL, Yunusa KB, Abdu PA. 2011. Common causes of traumatic ventriculitis
in free range and intensively managed poultry in Zaria.
Nunoya T, Yagihashi T, Tajima M, Nagasawa. 1995. Occurence of keratoconjunctivitis
apparently caused by Mycoplasma gallisepticum in layer chickens. Veterinary Pathol.
32: 11-18.
Riddel C. 1987. Avian histopathology. Inc. Pennsylvania: American Association of Avian
Pathologist
Saif YM, Fadly AM, Glisoon JR, McDougald LR, Nolan LK, Swayne DE. 2008. Diseases of
Poultry Twelfth Edition. Oxford (US). Lowa (US): Blackwell Publishing Ltd.
Vaughan, Daniel G. 2000. Oftamologi Umum. Jakarta (ID): Widya Medika.
Wahyuwardani S, Sani Y, Parede L, Syafriati T, Poeloengan. 2000. Gambaran Patologi Uji
Coba Reinfeksi Sindroma Kekerdilan pada Ayam Pedaging. Prosiding Seminar
Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor (ID). 18-19 September 2000. Pp. 504-511
Yoder HW. 2012. Mycoplasmosis. Di dalam: Diseases of Poultry. Edisi ke-13. Swayne DE,
editor. Iowa (US): Wiley-Blackwell.