Latar Belakang
Kota Bekasi secara geografis
berada
pada
konstelasi
pusat
pertumbuhan nasional.
Untuk itu
kemana arah perubahan Kota Bekasi
yang dilakukan melalui pembangunan
daerah?
Merupakan
pertanyaan
fundamental dalam arah perubahan
Kota Bekasi
Arah
pembangunan
Kota
difokuskan pada masyarakat Bekasi
sebagai
subyek
pembangunan
sekaligus sebagai modal sosial
(social capital) yang kreatif, inovatif
dalam mengolah sumberdaya menuju
pada kesejahteraan masyarakat.
Kesejahteraan yang dituju berdimensi
tangible (kesejahteraan material) dan
intangible (kesejahteraan immaterial),
baik
untuk
generasi
sekarang
maupun generasi yang akan datang.
Secara filosifis arah perubahan Kota
Bekasi
diformulasikan
sebagai
paradigma pembangunan berkelanjutan (sustainable urban develop-
Strategis,
Strategi
3)
4)
5)
6)
akan tumbuh
perkembangan
yang kompetitif.
Untuk menuju arah keberlanjutan disesuaikan dengan potensi
sumberdaya yang dimiliki, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya
buatan. Disamping itu perlu difahami
kondisi eksternal. Untuk itu diperlukan
analisis lingkungan strategis, baik
internal dan eksternal dalam lingkup
regional.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
menyusun strategi pembangunan
jangka menengah Kota Bekasi agar
memberikan arah yang jelas untuk
mencapai sasaran yang diinginkan
terutama menuju pada kesejahteraan
masyarakat yang diproses melalui
mekanisme dan proses berkelanjutan
serta melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.
Pendekatan Teori
Pembangunan
berkelanjutan
lahir sebagai babak baru dari teori
pembangunan dan sekaligus mengakhiri
perdebatan
antara
pertumbuhan ekonomi dan penyelamatan lingkungan. Konsep yang
cukup
luas
pertama
kali
dipublikasikan oleh World Conservation
Strategy (IUCN, 1980) dan menjadi
pusat pemikiran untuk pembangunan
dan lingkungan. Laporan yang utama
telah
disampaikan
oleh
World
Comission on Environment and
Development (WCED 1987, The
Brundtland
Report)
dan
The
Landmark World Paper Environment,
Growth and Development (World
Bank, 1987 dalam Pezzey, 1992).
Menurut Munasinghe (1993)
10
Metodologi
Data
Data yang digunakan untuk
analisis adalah data sekunder hasil
kegiatan pembangunan dari berbagai
instansi terkait maupun hasil kajian
akademis yang menyangkut Wilayah
Kota Bekasi.
Analisis Data
Data
dianalisis
menurut
komponen Kekuatan, Kelemahan,
Peluang dan Tantangan dalam
perkembangan wilayah dalam 5 tahun
ke depan. Selanjutnya dianalisis
menurut pendekatan TOWS (David,
1996.)
Hasil dan Pembahasan
Lingkungan Strategis Internal Kota
Unsur Kekuatan
a. Perkembangan Wilayah Jabodetabek
Kota Bekasi merupakan bagian
dari wilayah Jabodetabek, sebagai
wilayah yang mengalami perkembangan sangat pesat. Interaksi atau
pergerakkan antara Kota Bekasi
dengan
wilayah
lainnya
di
Jabodetabek
di dominasi oleh
pergerakan eksternal terutama ke dan
dari
Kota
Jakarta
merupakan
bangkitan dan tarikan tertinggi, hal ini
dapat dilihat dari Matrik Asal Tujuan
(MAT) pada zona-zona eksternal.
Pola pergerakan commuter ini
11
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008
JAKPUS
JAKBAR
JAKUT
JAKTIM
JAKSEL
P.SERIBU
BEKASI
DEPOK
TANGERANG
BOGOR
0.03
0.17
0.24
0.15
0.15
4.3
1.64
5.2
14.67
0.55
Pertambangan dan
Penggalian
309.88
0.28
Industri Pengolahan
0.08
0.43
2.25
1.76
0.09
0.02
2.28
1.89
2.68
1.36
0.35
0.78
1.43
0.6
0.26
0.05
1.95
2.96
5.8
2.96
Bangunan/Konstruksi
0.89
1.13
0.91
0.93
1.54
0.13
0.36
0.6
0.2
0.78
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
0.9
1.36
0.88
0.97
0.99
0.26
1.37
1.32
0.6
1.45
Pengangkutan dan
Komunikasi
0.61
1.35
1.44
1.19
0.75
0.05
0.98
0.64
0.9
1.2
1.84
0.99
0.21
0.49
1.58
0.02
0.12
0.31
0.09
0.49
Jasa -Jasa
1.31
1.16
0.68
0.96
1.11
0.17
0.6
0.66
0.41
0.7
c. Tingkat Pendidikan
Indeks Pendidikan (IP) Kota
Bekasi pada tahun 2005 sebesar
90,03 hal ini berarti mengalami
kenaikan sebesar 0,42 poin dari
tahun 2004 yang mencapai angka
89,61. Angka IP Kota Bekasi ini
merupakan angka capaian yang
tinggi untuk Indeks Pendidikan.
Kenaikan angka indeks pendidikan
periode tahun 2004 ke tahun 2005
dicapai melalui berbagai upaya di
bidang pendidikan.
d. Sumberdaya Finansial
Tingkat pertumbuhan pendapatan yang cukup baik dan konsisten tersebut umumnya didorong
oleh kecenderungan peningkatan
perolehan dari seluruh komponen
pendapatan, baik dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, maupun Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah. Dalam realisasi
pendapatan selama periode TA 20032007, PAD memberikan kontribusi
perolehan sebagai sumber pendapatan daerah rata-rata sekitar 15,9% per
tahun, atau menduduki urutan ke-3
Tah u n A n gg ar an
R e al isa si P e n d ap at an
P e rt u m b u h a n
20 03
Rp
1 5.9 6%
20 04
Rp
1 8.0 5%
20 05
Rp
1 8.5 1%
20 06
Rp
2 1.1 0%
20 07
Rp
1 8.5 5%
R a ta -R ata Pe rt u m b u h an p e r -Ta h u n
1 8.4 3%
13
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008
Usaha Kecil
Boneka
Furniture
%
5.88
71.05
%
35.29
28.95
Usaha
Menengah
%
58.82
0.00
Handycraft
Ikan Hias
42.86
81.08
57.14
18.92
0.00
0.00
0.00
0.00
Konveksi
Makanan dan Minuman
55.88
25.64
26.47
34.62
17.65
0.00
0.00
39.74
Peternakan
Sepatu dan Sandal
2.53
90.00
70.89
10.00
26.58
0.00
0.00
0.00
Tanaman Hias
Bapeda Kota Bekasi, 2008.
90.00
9.00
1.00
0.00
Kelompok Usaha
%
0.00
0.00
Usaha Besar
1200
1000
800
600
400
200
0
II A
II B
III A
III B
IV A
IV B
V A
15
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008
Peluang
a. Pasar Bebas ASEAN
Dewasa ini telah tercipta kawasan-kawasan perdagangan, atau
blok-blok perdagangan seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE),
kawasan perdagangan bebas ASEAN
(AFTA), kawasan perdagangan Asia
Pasifik (APEC), pasar bersama
Amerika Tengah (CACN), kawasan
perdagangan ini disebut dengan
integrasi ekonomi.
b.
Ancaman
a. Daya Dukung Lingkungan
Beberapa penyebab banjir di
Kota Bekasi yang teridentifikasi
adalah:
Hambatan saluran air dari arah
selatan ke utara oleh jalan tol,
kalimalang, jalan kereta api,
selokan/gorong-gorong yang ada
saat ini kapasitasnya sudah tidak
mencukupi lagi.
Faktor alamiah, karena terjadinya
penggerusan dan terbawanya
material saluran oleh aliran air,
sehingga terjadi pendangkalan
dan sedimentasi yang mengakibatkan daya tampung saluran
menjadi berkurang.
Pola perilaku masyarakat yang
membuang sampah ke dalam
ANALISIS LINGKUNGAN
Skala
Share
Bobot
Rating
Skor
INTERNAL
Kekuatan
(S)
28.57
0.14
0.57
21.43
0.11
0.32
21.43
0.11
0.32
Sumberdaya finansial
28.57
0.14
0.43
14
100.00
0.50
13
1.64
25.00
0.13
0.38
25.00
0.13
0.38
25.00
0.125
0.50
25.00
0.125
0.50
16
100.00
0.50
14
1.75
Total
Kelemahan
(W)
EKSTERNAL
Peluang
21.43
0.11
0.32
(O)
28.57
0.14
0.57
21.43
0.11
0.32
28.57
0.14
0.57
14
100.00
0.50
14
1.79
30.77
0.15
0.62
Ancaman
(T)
Total
Penurunan Daya Dukung
Lingkungan
Kerjasama regional belum optimal
23.08
0.12
0.35
23.08
0.12
0.35
23.08
0.12
0.35
13
100.00
0.50
13
1.65
Total
18
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008
conservative
agressive
O
2.0
1.0
0.0
diversive
defensive
Daftar Pustaka
Bappeda Kota Bekasi. 2007. Rencana
Umum
Pembangunan
Ekonomi. (RUPE)
19
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008
20
Jurnal Madani Edisi I/Mei 2008