Anda di halaman 1dari 14

STANDING OPERATING PROCEDURE

PEMELIHARAAN KUBIKEL 20kV

Disusun Oleh :
Amiruddin Arif F.

1441150047

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016

PENGENALAN KUBIKEL 20 kV

PENGERTIAN DAN FUNGSI KUBIKEL 20 KV


Kubikel 20 kv adalah seperangkat peralatan listrik yang dipasang pada gardu distribusi
yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung pengontrol dan proteksi sistem
penyaluran tenaga listrik tegangan 20 kv kubikel 20 kv biasa terpasang pada gardu
distribusi atau gardu hubung yang berupa beton maupun kios

JENIS JENIS KUBIKEL


Berdasaran fungsi dan nama peralatan yang terpasang kubikel dibedakan menjadi beberapa
jenis yaitu :
- Kubikel pms ( pemisah )
- Kubikel lbs ( load break switch )
- Kubikel cb out metering ( pmt cb )
- Kubikel tp ( transformer protection)
- Kubikel pt ( potential transformer )
- Kubikel b1 ( terminal out going )

PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMELIHARAAN KUBIKEL 20 kV


Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan sistem
distribusi
Tujuan pemeliharaan :

Agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan :

Aman (safe) bagi manusia dan lingkungan

Andal (reliable)

Kesiapan (avaibility) tinggi

Unjuk kerja (performance) baik

Umur (life time) sesuai desain

Waktu pemeliharaan (down time) efektif

Biaya pemeliharaan (cost) efisien / ekonomis

PERSIAPAN PEMELIHARAAN KUBIKEL 20kV


Adalah kegiatan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan
pemeliharaan seperti di maksud di atas antara lain :

Memahami kegiatan operasi jaringan yang aka dilakukan sesuai SOP

Mempelajari perubahan konfigurasi jaringan yang akan dilaksanakan

Memahami kegiatan pemeliharaan kubikel yang akan dilakukan sesuai dengan


SOP

Mempersiapkan perlengkapan pemeliharaan, antara lain :

Peralatan / perkakas kerja

Alat ukur listrik dan mekanik

Material / bahan

Alat Pelindung Diri / Perlengkapan K 3

GANGGUAN DALAM PEMELIHARAAN KUBIKEL :


Adanya gangguan dalam pengoperasian kubikel, berarti ada satu atau beberapa tahap
pengoperasian tidak bekerja semestinya. Maka untuk mengatasinya perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu :

Harus dicari penyebab masalah guna menentukan langkah penyelesaiannya.

Pada keadaan kubikel bertegangan harus berhati-hati terhadap kemungkinan


terjadinya kecelakaan kerja.

Dalam hal kesulitan melakukan perbaikan konsultasikan dengan pengatur untuk


menentukan tindak lanjutnya.

LANGKAH LANGKAH PEMELIHARAAN KUBIKEL :


Ada 4 tahap penting dalam pemeliharaan kubikel yaitu :
1. Mengeluarkan kontak hubung, yaitu tahapan untuk melepas beban dan
memadamkan aliran listrik .
2. Membuka pintu kubikel ; harus dalam keadaan benar-benar

tidak

bertegangan, karena ada sistem interlock bahwa pintu hanya dapat dibuka
apabila saklar pentanahan pada posisi ON / masuk. Pada tahap ini harus
ada koordinasi dimana aliran listrik baik dari saluran sisi masuk maupun
keluar sudah dinyatakan padam. Pemeriksaan atau pemeliharaan pada
bagian dalam kubikel dilaksanakan pada tahap ini.
3. Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan pekerjaan pemeriksaan /
pemeliharaan telah dilakukan dan dengan hasil baik, berarti kubikel siap
dioperasikan kembali.
4. Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT), tahap ini berarti memasukkan
tegangan dari
a. Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in coming
b. Busbar ke saluran ke busbar untuk kubikul out going
c. Busbar ke beban ke busbar untuk kubikel PB

PEMELIHARAAN KOMPONEN KUBIKEL :


1. Pemeeliharaan PMT tidak bertegangan
2. Pemeliharaan PMS
3. Pemerikasaan sumber arus bolak balik
4, Pemeliharaan Relay
5. Pemeliharaan Fuse
6. Pemeliharaan pentanahan
7. Pemeliharaan terhadap peralatan kontak
8. Pengujian tahanan isolasi PMT, PMB, PMS
GANGGUAN DALAM PEMELIHARAAN KUBIKEL :
Adanya gangguan dalam pengoperasian kubikel, berarti ada satu atau beberapa tahap
pengoperasian tidak bekerja semestinya. Maka untuk mengatasinya perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu :

Harus dicari penyebab masalah guna menentukan langkah penyelesaiannya

Pada keadaan kubikel bertegangan harus berhati-hati terhadap kemungkinan


terjadinya kecelakaan kerja

Dalam hal kesulitan melakukan perbaikan konsultasikan dengan pengatur untuk


menentukan tindak lanjutnya

MENUTUP PINTU KUBIKEL


- Putar handle pada lubang no 1 kearah kiri berlawanan jarum jam untuk memasukkan
pentanahan.
- Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 3 putar ke arah kanan searah
jarum jam hingga posisi handle sempurna 1800, selanjunya tutup pintu kubikel kemudian
handle pada lubang no 3, diputar ke kiri berlawanan jarum jam hingga posisi handle
sempurna 1800, untuk mengunci pintu kubikel yakinkan bahwa pintu telah terkunci dan
tidak bisa di buka
- Cabut handle dari lubang no 3, masukkan ke lubang no1, lalu putar ke arah kanan searah
jarum jam untuk melepaskan grounding
- Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 2, putar kekiri berlawanan arah
jarum jam untuk memasukkan pemisah rel cabut handle dari lubang no 2.

PENGERTIAN SOP
Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.
SOP Pemeliharaan

kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah

langkah kerja untuk memelihara kubikel 20 kv pada Gardu Induk, Gardu Hubung dan
Gardu Distribusi.
TUJUAN SOP
Pemeliharaan Kubikel 20 KV berarti melakukan pemeriksaan atau perbaikan yang
menyebabkan perlunya pemadaman listrik atau tidak .Pada saat pelaksanaan
pemeliharaan dengan pemadaman berarti memerlukan koordinasi dengan pihak operasi
agar tidak sampai terjadi gangguan atau kecelakaan kerja pada saat pembukaan alat
hubung kubikel yang akan dipelihara maupun penormalannya kembali.
Hasil dari pemeliharaan adalah berupa kondisi / unjuk kerja peralatan harus memenuhi
ketentuannya, yaitu aman dioperasikann kembali, maka untuk itu perlu diatur cara
melakukan pemeliharaan, peralatan untuk mengukur kondisi peralatan kubikel,
perkakas kerja yang digunakan pada waktu pemeliharaan.
Penyimpangan dari ketentuan berarti hasil pemeliharaan tidak sesuai dengan ketentuan
dan dampaknya akan menyebabkan permaslahan dalam pengoperasian bahkan dapat
terjadi kecelakaan kerja.

Contoh :

Akibat terhadap komponen kubikel


Ditentukan bahwa tahanan kontak PMT / LBS adalah maksimal 200 micro ohm,
tetapi hasil pemeliharaan menunjukkan lebih dari nilai maksimal tersebut dan
dipaksakan operasi, maka akan terjadi ledakan pada kubikel tersebut akibat panas
yang ditimbulkan oleh alat kontak. Kejadian ini tentu akan mengganggu sistem
operasi dan kerugian material.

Akibat terhadap personil


Pemeliharaan kubikel dengan pemadaman berarti harus dipastikan bahwa aliran
listrik dari sisi hulu maupun sisi hilir harus dipastikan padam, tetapi penyimpangan
terjadi misalnya tiba-tiba ada alira

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pemeliharaan kubikel tidak
memenuhi ketentuan dapat menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan
kerugian material.
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkahlangkah yang tertata guna melaksan akan kegiatan.
KOMPONEN DALAM SOP
Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pemeliharaan Kubikel 20 KV
antara lain :
Pihak yang terkait
Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat pemeliharaan
kubikel 20 KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi yang
dilakukan dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi langsung / lisan
bertujuan agar semua pihak berkoordinasi

dapat mengantisipasi terjadinya

kondisi kurang aman atau mencegah kerusakan material akibat dipeliharanya


kubikel.
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang
standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait . Waktu

berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar


dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.
Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi
SOP Komunikasi.
Pihak yang terkait pada pemeliharaan Kubikel 20 KV antara lain :
Beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket Pengatur,
pihak operasi dan Konsumen.

Berkoordinasi dengan pihak

adalah untuk

mengetahui dan memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan dipelihara dan
dipadamkan sudah diantisipasi akibat pemadamannya. Berkoordinasi dengan
Pengatur Distribusi / Piket Pengatur adalah agar keadaan jaringan dipastikan
siap dipadamkan atau dibebani dan aman dari adanya kecelakaan kerja bagi
personil di lokasi pemeliharaan kubikel dimaksud maupun di luar lokasi yang
berhubungan dengan jaringan yang akan dipelihara. Sedangkan berkoordinasi
dengan Konsumen bertujuan agar konsumen

tahu akan adanya listrik

pemdadaman listrik di tempatnya.


Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pemeliharaan kubikel dengan baik dan
aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja dengan
peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan
kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi
perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin agar selalu siap kapanpun
digunakan. .
Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :

Perkakas kerja

Alat bantu kerja

Alat Ukur

Material / bahan

Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3

Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan

Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

Prosedur Komunikasi
Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai
persiapan pemeliharaan, saat pemeliharaan sampai pelaporan pekerjaan.
Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handytalky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya
gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.
Prosedur Langkah-langkah Kerja
Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian
kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan
pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan.
Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP.
Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan kegagalan
pemeliharaan bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.
Hasil Pemeliharaan harus dilaporkan ke Pengatur Distribusi / Piket Pengatur
dan melaporkan secara lisan guna memutuskan dioperasikannya kembali dan
melaporkan secara tertulis setelah pelaksanaan dilokasi selesai.
PEMBUATAN SOP
Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel

20 KV untuk membuat ketentuan berkoordinasi.


Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan

Hantar Arus

( KHA ) hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada

konsumen.

Struktur jaringan

PT. PLN (PERSERO)


DIS/ WIL ....................

APJ / CAB ...................

SOP
PEMELIHARAAN KUBIKEL
20kV

PETUGAS :
1.Pengawas 1 orang
2.Pelaksana 3 orang

KOORDINASI :
1. Spv. Distribusi
2. Piket UPJ
3. Supervisor Logistik/Perbekalan
4. Pelanggan

PERLENGKAPAN K3:
1. Sepatu 20 kV
2. sarung tangan 20 kV
3. Helm pengaman
4. Lembaran isolasi 20kV

PERALATAN KERJA :
1. Handle kubikel
2. Megger 5000/10.000 Volt
3. Lampu penerangan
4. Tool kit
5. Avo meter
6. Phase squence indicator
7. Alat komunikasi
MATERIAL :
1. Vaselin
2. Majun
3. Sakafen
4. Contac cleaner
5. Majun
6. Alkohol
7. wasbensin

DIS.HAR.024 (1)A

Waktu Pelaksanaan :

PROSEDUR KERJA
LANGKAH KERJA :
1.) Membebaskan tegangan kubikel
- Pelajari cara pemadaman kubikel pada buku Instruction Manual
- Koordinasikan dengan pihak yang terkait guna pemadaman di kubikel
- Padamkan aliran listrik dari sisi Incoming maupun out going, dengan cara :

Buka LBS / PMT beban dan pastikan Saklar bekerja sempurna dengan
melihat bahwa lampu indikator kubikel beban padam

Buka LBS / PMT incoming dan out going. Pastikan Saklar bekerja sempurna.

- Cek dengan voltage detector 20kV


- Masukkan PMS Pentanahan pada semua sel- kubikel
- Buka pintu kompartemen kabel 20 KV
- Buka tutup kompartemen busbar, mekanik operasi dan sistem arus searah dan
arus bolak-balik
2.) Pemeliharaan Kubikel
- Pelajari cara pemeliharaan kubikel pada buku Instruction Manual
- Periksa tegangan sisa pda kabel 20 KV dengan menggunakan tester tegangan
- Hubung-singkatkan ujung kabel 20 KV dan hubungkan dengan pentanahan
- Lepaskan kabel 20 KV dari terminal kubikel
- Lepaskan rel / busbar dari terminal kubikel
- Buka

Pemisah tanah semua sel-kubikel

- Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka, antara :

Terminal atas dengan terminal bawah fasa yang sama


Terminal atas dengan body
Terminal bawah dengan body

- Masukkan

PMT / LBS

- Ukur

tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup, antara :

Terminal fasa dengan terminal fasa lainnya


Terminal fasa dengan body

Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan terminal bawah
dalam keadaan PMT / LBS tertutup
-

- Ukur

kecepatan buka dari kontak PMT / LBS

- Ukur

kecepatan tutup dari kontak PMT / LBS

- Ukur

tegangan sumber arus searah

- Ukur

tegangan seumber arus bolak-balik

- Periksa

fungsi heater

- Ukur tahanan pentanahan kerangka kubikel


3.) Membersihkan komponen kubikel dari kotoran / debu atau karat
- Bersihkan debu yang menempel pada isolator, body bagian dalam / luar, terminal
bagian atas dan bawah dengan menggunakan kuas atau kain majun
- Bersihkan isolator bagian atas dan bagian bawah busbar dengan menggunakan
sakafen
- Bersihkan kapasitor pembagi tegangan dengan sakafen
- Bersihkan terminal busbar dan terminal hubung PMT / LBS dari karat dengan
menggunakan contact cleaner .
- Bersihkan bagian bergerak dari peralatan mekanik dengan menggunakan
wasbensin

- Bersihkan kerangka kubikel dengan menggunakan alkohol


- Bersihkan batang rel / busbar dengan menggunakan alkohol
4.) Pemasangan kembali
- Oleskan vaselin electric pada bagian kontak di terminal busbar dan terminal kabel
penghubung
- Pasang kembali busbar / rel dan kencangkan baut pengikat seuai dengan
ketentuan ( tabel pengencangan )
- Pasang kembali Kabel 20 KV dan kencangkan baut pengikat dan kencangkan baut
pengikat seuai dengan ketentuan ( tabel pengencangan )
- Periksa tidak ada peralatan asing yang tertinggal di dalam kompartemen busbar
- Pasang kembali tutup kompartemen busbar
- Buka kontak PMT / LBS dan tutup PMS pentanahan semua sel-kubikel
- Periksa tidak ada benda asing yang tertinggal pada kompartemen kabel
- Pasang kembali pintu kubikel
- Kemasi semua perlengkapan kerja dari ruang kubikel.
- Buka posisi PMS Pentanahan
5.) Pengoperasian kembali Kubikel
- Hubungi Pengatur Distribusi / Piket Pengatur bahwa kubikel telah selesai
dipelihara dan siap dioperasikan kembali
- Bila tegangan sudah muncul di kabel incoming dengan ditandai lampu indikator
menyala, periksa urutan fasa dengan menggunakan Phase Indicator Checker
- Laporkan tegangan sudah masuk dan minta persetujuan / izin utnuk
mengoperasikan semua kubikel.
- Bila ijin telah diberikan masukkan PMT / LBS Incoming ke busbar .
- Masukkan secara bertahap PMT / LBS out going
- Bila semua kubikel sudah dioperasikan dengan kondisi aman laporkan ke Pengatur
Distribusi / Piket pengatur bahwa pekerjaan telah selesai

- Buat laporan pemeliharaan


- Tutup pintu gardu dan tinggalkan gardu
Diagram Single Line Kubikel

ASMAN PERENCANAAN

................................................

Anda mungkin juga menyukai