Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MENGEMBANGKAN

NILAI-NILAI NASIONALISME SISWA ETNIK TIONGHOA


Adela Siahaan
Abstract
Penelitian ini berjudul Pembelajaran Sejarah Berbasis Multikultural dalam Mengem-bangkan NilaiNilai Nasionalisme Siswa Etnik Tionghoa (Studi Kasus di SMA St. Angela Kota Bandung). Pada
hakekatnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan nilai-nilai nasionalisme siswa
etnik Tionghoa di SMA Santa Angela kota Bandung melalui pembelajaran sejarah berbasis
multikultural yang meliputi : lebih terbuka, saling menghormati, bersikap empati, tumbuhnya
kesadaran kolektif yang memiliki persamaan dalam sejarah, kebersamaan dan keterikatan (sense of
solidarity), rasa memiliki (sense of belonging), serta berprestasi di kancah nasional maupun
international dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia. Adapun metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui nilai-nilai yang dimiliki siswa etnik Tionghoa tersebut ialah studi kasus
(case study). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sejarah berbasis multikultural
mampu mengembangkan nilai-nilai nasionalisme siswa etnik Tionghoa. Hal tersebut dapat diketahui
dari dialog-dialog yang dilakukan siswa dengan temannya dan juga guru, pemikiran-pemikiran siswa,
hingga sikapnya dengan sesama dan terhadap negara Indonesia. Adapun kendala utama dalam
pembelajaran sejarah berbasis multikultural dalam ialah tidak meratanya penulisan sejarah terhadap
etnik minoritas yaitu seperti dengan tidak adanya penulisan tokoh dan peristiwa sejarah yang
berkaitan dengan etnik Tionghoa dalam kurikulum sejarah di Indonesia.
Kata kunci : Pembelajaran Sejarah, Multikultural, Nasionalisme, Siswa Etnik Tionghoa.
References
Alfian, Magdalia. (2007). Pendidikan Sejarah dan Permasalahan yang Dihadapi. Makalah Disajikan
dalam Seminar Nasional Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia (IKAHIMSI), Semarang
16 April 2007
Aly, A. (2005). Pendidikan Multikultural dalam Tinjauan Pedagogik. Makalah yang dipresentasikan
pada Seminar Pendidikan Multikultural sebagai Seni Mengelola Keberagaman, yang diselenggarakan
oleh Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB-PS) Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Sabtu, 8 Januari 2005.
Atmaadi, A dan Setiyaningsih, Y. (2000). Transformasi Pendidikan Memasuki Milennium Ketiga.
Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Blank, T. & Schmidt, P. (2003). National Identity in a United Germany : Nationalism or Patriotism?
An Empirical Test With Representative Data. Journal of Political Psychology, Vol 24, no.2, 2003.
Blum, L. A. (2001). Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas Antar-Ras: Tiga Nilai yang
Bersifat Mendidik bagi Sebuah Masyarakat Multikultural. Dalam May, Larry, Shari CollinsChobanian, and Kai Wong (Eds). Etika Terapan I : Sebuah Pendekatan Multikultural. Terjemahan oleh
Sinta Carolina dan Dadang Rusbiantoro. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana.

Bogdan, R. C & Biklen, S. K. (1990). Riset Kualitatif untuk Pendidikan : Pengantar ke Teori dan
Metode. Alih bahasa oleh Munandir dari judul Qualitative Research for Education: An Introduction to
Theory and Methods. Jakarta : PAU PPAI Universitas Terbuka.

_________________________ (1992). Qualitative Research for Education: An Introduction to


Theory and Methods. Boston : Allyn and Bacon Brennan G dan Lomasky, L (1993). Democracy and
Decision: The Pure Theory of Electoral Politic, Cambridge : Cambridge University Press.
Creel, H.G. (1989). Alam Pikiran Tionghoa (sejak Confucius sampai Mao Zedong). Yogyakarta : PT.
Tiara Wacana Yogya.
Cresswell, J.W. (1994). Qualitative Inquiry and Research Design :Choosing Among Five Traditions.
London : SAGE Publication.
_____________ (2010). Research Desain : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Hasan, Said Hamid. (2012). Pendidikan Sejarah Indonesia. Bandung : Rizqi.
Hidajat, Z.M Drs. (1993). Masyarakat dan Kebudayaan Tionghoa Indonesia. Bandung : Tarsito.
Kong Yuanzhi. (2005). Silang Budaya Tiongkok-Indonesia. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Kwartanada, Didi. (1996). Minoritas Tionghoa dan Fasisme Jepang: Jawa, 1942 1945 dalam
(tanpa nama editor) Pengusaha Ekonomi dan Siasat Pengusaha Tionghoa. Yogyakarta: Kanisius.
Kymlicka, W. (1997). States, Nations, and Cultures. Ottawa Canada: Van Gorcum.
Leichter, H.J. (1979). Families and Communities as Educators. New York ; Teacher College Press.
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang
Metode-Metode baru. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Mudhofir. (1992). Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyana, D. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Agus. (2012). Nasionalisme dan Militerisme ; Ideologisasi Historiografi pada Buku Teks
Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia untuk SMA (Laporan Penelitian). Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia.
Oneal, W.F. (2002). Ideologi-ideologi Pendidikan (Peterjemah: Naomi, O. I., dari Educational
Ideologies: Contemporary Expressions of Educational Philosophis) Yogyakarta: Pustaka Pelaj

Anda mungkin juga menyukai