BAB I
PENDAHULUAN
A. Skenario
Ners. S, menemukan data hasil pengkajian di suatu wilayah pertambangan
yang merupakan wilayah kerja puskesmas Y sebagai berikut : terdapat 30 % balita
dari jumlah penduduk dengan angka 36,67% balita tidak imunisasi lengkap
dengan alasannya 100% tidak tahumanfaatnya dan mengira akan dikenai
pembiayaan kesehatan oleh merka dan tidaktermasuk biaya yang ditangguh oleh
BPJS. Terdapa 28% balita yang sakit saat ini dengan 26,77% gizi kurang dan
7,33% mengalami gizi burukpenyakit. Tedapat 41,43% balita tidak dibawa ke
posyandu. Ners. Tersebut mencari tahu penyebab permasalahan gizi di masyarakat
tersebut.
B. Klasifikasi Istilah
1. Imunisasi : pemberian cairan kekebalan tubuh yang dimasukkan ke dalam
tubuh yang dimulai saat bayi agar kebal dari penyakit tertentu.
2. Gizi : proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti (penyerapan atau absorpsi, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan)
C. Daftar Masalah
1. Apa penyebab anak mengalami gizi kurang atau gizi buruk?
2. Apa saja dana yang di tanggung BPJS?
3. Bagaimana status gizi yang baik?
4. Apa saja program untuk menanggulangi masalah gizi buruk atau kurang?
5. Bagaimana peran perawat komunitas ?
6. Apakah ada hubungan imunisasi dengan status gizi?
7. Apa saja faktor resiko yang dapat menyebabkan masalah gizi?
8. Jelaskan jenis-jenis imunisasi secara lengkap?
9. Bagaimana intervensi yang baik pada masyarakat pada gizi buruk atau
kurang?
10. Apakah ada indikator atau alat untuk menilai status gizi?
11. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang status gizi pada anaknya?
12. Jelaskan epidemiologi gizi buruk atau kurang di Indonesia dan KalSel?
13. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi biaya pelayanan kesehatan?
14. Bagaimana pencegahan untuk gizi kurang atau gizi buruk?
15. Apa peranan dan fungsi posyandu terhadap imunisasi dikomunitas tersebut?
16. Apa saja tugas dan fungsi serta wewenang BPJS?
17. Apakah ada hubungan gizi dengan kesehatan?
18. Jelaskan macam-macam zat gizi yang di perlukan tubuh?
9.
Berat badan Tidak naik (T2), BGM, Gizi buruk, sakit, dirujuk ke RS
atau Puskesmas
Peran Pelayanan Kesehatan
1. Mengatasi masalah medis yang mempengaruhi gizi buruk
2. Balita yang sembuh dan perlu PMT, perlu dikembalikan ke Pusat
Pemulihan Gizi untuk diberikan PMT
3. Balita yang sembuh, dan tidak perlu PMT, dikembalikan kepada
masyarakat
5. SB
6. Tentu saja ada hubungan karena apabila anak sakit kekebalan tubuh menurun
sehingga nafsu makan berkurang dan asupan gizinya berkurang.
7.
8.
9.
10.
11.
12. SB
13. SB
14. Pencegahan:
1) Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan.
Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai
pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah
berumur 2 tahun.
2) Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan
protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya:
untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara
protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3) Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program
Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di
atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4) Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan
kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah
pulang dari rumah sakit.
5) Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan
kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan
untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya
sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen
mineral dan vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali
membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat, terapi bisa
dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan secara umum.
Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang
permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
15. Memantau kesehatan gizi ibu dan anak, pemberian KB, Pencegahan diare,
pemberian imunisasi.
16. SB
17. Tentu saja ada hubungan karena dampaknya pada kesehatan apabila anak
sakit kekebalan tubuh menurun sehingga nafsu makan berkurang dan asupan
gizinya berkurang.
18. Berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, yat gizi dibagi kedalam dua bagian
yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Sesuai judul pada posting kali ini saya
akan membahas tentang zat gizi makro dan mikro.
a.
b.
19. Untuk
mengurangi
angka
penderita
suatu
penyakit
yang
sangat
a. Kwashiorkor
Pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri
atau duduk
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
anemia
diare.
b. Marasmus:
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/baggy
pants)
Perut cekung
Iga gambang
diare
c. Marasmik-Kwashiorkor:
E. Pohon Masalah
F. Sasaran Belajar
1. Apa saja dana yang di tanggung BPJS?
2. Bagaimana status gizi yang baik?
3. Bagaimana peran perawat komunitas ?
4. Bagaimana intervensi yang baik pada masyarakat pada gizi buruk atau
kurang?
5. Jelaskan epidemiologi gizi buruk atau kurang di Indonesia dan KalSel?
6. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi biaya pelayanan kesehatan?
7. Apa saja tugas dan fungsi serta wewenang BPJS?
8. Apa perbedaan Marasmus dan Kwashiokor?
9. Bagaimana takaran zat gizi yang seimbang dalam kalori?
10. Apa komplikasi pmberian gentamicin?
11. Apa pengaruh wilayah pertambangan dengan status gzi masyarakat?
12. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada kasus?
13. Kapan waktu dilakukan survei konsumsi makanan?
14. Jelaskan mengenai konsep Puskesmas?
15. Jelaskan mengenai konsep Imunisasi?
7
BAB II
PEMBAHSAN
A. Konsep Gizi Buruk
1. Pengertian
Gizi Buruk adalah bentuk terparah (akut) dari proses terjadinya
kekurangan zat gizi (salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat/akut)
atau pertambahan BB jauh di bawah standar.
Gizi baik apabila pertumbuhan BB sesuai dengan pertambahan umur
menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Gizi kurang apabila
pertambahan BB sedikit di bawah standar.
2. Jenis Gizi Buruk
Gizi buruk dibagi atas 3 jenis yaitu :
a) Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah keadaan kekurangan gizi terutama protein namun
untuk energi masih terpenuhi. Dengan penampilan seperti anak yang gemuk,
edema terjadi pada seluruh tubuh terutama pada punggung kaki. Tanda dan
gejala dari kwashiorkor adalah : wajah bulat (moon face) dan sembab,
rewel, cengeng, apatis, hipotrofi otot, dan bercak kulit hitam yang luas.
b) Marasmus
Marasmus adalah keadaan yang disebabkan karena kekurangan kalori
protein yang dibutuhkan oleh tubuh, biasanya dijumpai pada bayi (12 bulan
pembangunan
berwawasan
kesehatan
di
wilayah
10
10
11
11
12
12
13
Analisis Data
No.
1.
Data Subyektif
Data Obyektif
Terdapat 28% balita
Masalah Keperawatan
Tingginya permasalahan
13
14
Tujuan
Sasaran
Keperawatan
Rencana
Hari
Kegiatan
/tgl
Tempat
Evaluas
Krit
eria
Komunitas
Tingginya
Setelah
Komunitas Penyuluhan
permasalahan
dilakukan
, keluarga,
kepada
dan
tindakan
ibu dan
keluarga,
Posyandu
balita b/d
keperawatan anak
kurangnya
selama
pengetahuan
beberapa
masyarakat
kali
tentang manfaat
pertemuan
imunisasi yang
diharapkan
ditandai dengan
status gizi
banyaknya anak
masyaraakat
berkadar
khususnya
lemak
menderita gizi
balita
rendah /
membaik
sedang,
masyarakat
mengenai
1Pedoman gizi
seimbang
2Makan aneka
ragam
makanan
3Makanan yang
kurang
lemak jenuh
4Makanan yang
mengandung
yodium
5Makanan yang
14
Puskesmas
15
memiliki
kandungan
zat besi
6Pemberian asi
selama 4
bulan
15
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi Buruk adalah bentuk terparah (akut) dari proses terjadinya
kekurangan zat gizi (salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat/akut) atau
pertambahan BB jauh di bawah standar.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
Imunisasi adalah uatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak
ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menimbulkan sakit atau hanya
menimbulkan sakit ringan.
Imunisasi adalah uatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak
ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menimbulkan sakit atau hanya
menimbulkan sakit ringan.
B. Saran
Adapun saran yang kami dapat dari pembuatan makalah ini adalah
perawat maupun mahasiswa keperawatan dapat memahami dan mengetahui
tentang pentingnya mengetahui tentang gizi baik itu gizi buruk, kurang,
maupun baik beserta asuhan keperawatannya yang nantinya akan di
aplikasikan ke dalam dunia praktek.
16