Anda di halaman 1dari 2

Fitriani Ayu Ainun Najib

F34140035

Teh Putih

Teh putih atau white tea dibuat tanpa banyak campurtangan manusia dan
sering dianggap sebagai teh yang paling alamiah. Daun teh yang segar dibiarkan
layu secara alami. Pada saat pelayuan alami, terjadi sedikit oksidasi sehingga
daun akan berwarna lebih gelap sehingga memiliki aroma dan rasa yang sangat
kuat (Somantri dan Tanti 2011).
Pada dasarnya teh putih terbuat dari helaian pucuk teh yang masih belum
mekar dan dipetik secara hati-hati. Pucuk muda daun yang diambil ini masih
diselaputi rambut halus putih perak sehingga apabila mengering akan berubah
menjadi warna putih (Anonim 2013). Pelayuan secara alami dilakukan hanya
dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari. Pada umumnya proses
pelayuan ini mampu mengurangi kadar air teh hingga 12%. Daun teh yang telah
layu kemudian dikeringkan kembali menggunakan mesin pengering. Pucuk teh
kemudian akan menjadi jenis mutu silver needle, sedangkan dua daun di
bawahnya akan menjadi white poeny (Rohdiana 2015).
Teh putih sendiri mengandung beberapa komponen bioaktif seperti
polifenol, katekin, dan kafein. Total polifenol pada teh putih sebesar 21.54% ,
total katekin 13.22%, dan kafein sebesar 4.85%. Kandungan polifenol, katekin,
dan kafein pada teh putih lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis teh
lainnya. Sedangkan kandungan asam galat dan theaflavin pada teh putih tidak
terdeteksi.
Selain itu, teh putih memiliki banyak keunggulan dan manfaat bila
dibandingkan dengan jenis tehnya. Teh putih sangat kaya akan antioksidan yang
100 kali lebih efektif bila dibandingkan dengan vitamin C, dapat mencegah
pengerutan pada wajah, mencegah pengerasan maupun penyempitan pembuluh
darah dengan kandungan polifenol dan katekin, melancarkan aliran darah pada
pembuluh darah, mencegah terjadinya stroke, menurunkan tekanan darah, anti
karsinogenik, menguatkan sistem kekebalan tubuh, mengeluarkan racun,
menyehatkan gigi dan gusi, mencegah obesitas, meningkatkan metabolisme
tubuh, menetralisir radikal bebas, menurunkan kolesterol, melindungi jantung,
menurunkan kadar gula, mengurangi stress, dsb (Anonim 2013).

Anonim. 2013. Teh putih yang langka dan mahal.


http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/berita/info-teknologi/177teh-putih-yang
langka-dan-mahal [diunduh 2016 Okt 11].

Rohdiana D. 2015. Teh : proses, karakteristik, dan komponen fungsionalnya.


Foodreview Indonesia
(10)8 : 35.
Somantri R, Tanti K. 2011. Kisah dan Khasiat Teh. Jakarta (ID) : PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai