Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia. Dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, secara tidak langsung menuntut
setiap individu untuk bisa bersaing secara lokal maupun internasional. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut maka di perlukan pendidikan yang di perkaya sumber dan
media pembelajaran, seperti buku teks modul, film, video, televisi, hypertext, web, dan
sebagainya.
Menurut Ali (2010 :89) media pembelajaran di artikan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (message) merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Disamping itu,
untuk mengikuti perkembangan zaman, kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan media pembelajaran, guna untuk mewujudkan tujuan
pendidikan dengan maksimal.
Dewasa ini pendidikan tidak lagi berorientasikan pada teori behavioristik,
melainkan pada teori konstruktivistik, dimana guru hanya memfasilitasi peserta didik
yang kemudian pembelajaran dikembangkan sendiri oleh siswa.
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan guru dapat berkreasi dalam
proses belajar menggajar dengan menggunakan media agar peserta didik dengan mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru dan diperlukan pemahaman mengenai
jenis dan klasifikasi media guna untk memudahkan dalam proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ditemukan pada makalah ini yaitu :

Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?


Apa saja klasifikasi media pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

Meningkat pemahaman penulis mengenai jenis dan klasifikasi media


pembelajaran
Memberikan contoh-contoh jenis media pembelajaran satu, dua, dan tiga
dimensi
Membedakan jenis media visual, audio, dan audio-visual bedasarkan
karakteristiknya disertai dengan contoh-contoh

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS MEDIA PEMBELAJARAN


Meskipun beragam jenis dan format media sudah dikembangkan dan digunakan
dalam pembelajaran namun pada dasarnya semua media tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat jenis yaitu media visual, media audio, media audio- visual, dan
multimedia. Berikut ini penjelasan keempat jenis media tersebut :
1. Media visual
Yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan
semata- mata dari peserta didik. Dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami
peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya. Beberapa media
visual antara lain :
-

Media cetak seperti buku, modul, jurnal, peta, gambar dan poster.Lebih
rincinya media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan
dalam proses belajar mengajar. Jenis media ini memiliki bentuk yang sangat
bervariasi mulai daei buku, brosur, jurnal, majalah ilmiah, dan lainya. Buku
adalah media yang bersifat fleksibel (lues) dan biaya pengadaanya relative
lebih murah jika dibandingkan dengan pengadaan media lain. Penggunaan
media cetak dalam proses pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis
media lainya. Pada umumnya media in digunakan sebagai informasi utama
atau bahkan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain

Model dan prototype sperti globe, dan bumi

Media realitas alam sekitar dan sebagainya.

2. Media audio
Adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman belajar yang akan
didapat adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengaran. Oleh karena

itu media audio hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata (munadi,
2008). Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verba, seperti
bahasa lisan, kata- kata dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal adalah dalam
bentuk bunyi- bunyian, music, bunyi tiruan dan sebagainya. Contoh media audio
yang umum digunakan adalah tipe recorder, radio, dan CD player.
Jenis medium yang sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran
bahasa asing, Al-Quran dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Pembelajaran
tentang cara mengucakan dan keterampilan mendengar akan sangat efektif jika
menggunakan media ini. Media audio yang disiarkan sebagai program radio telah
lama digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi pembelajaran pada
beberapa lembaga pendidikan jarak jauh diseluruh dunia.
3. Media audio- visual
Adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan.
Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan
verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran,.
Beberapa contoh media audio- visual adalah film, video, program TV dan lain- lain.
Gambar bergerak disertai dengan unsur suara dapat ditayangkan melauli
media video dan video conteps disk (VCD) sama seperti media audio, program
video yang disediakan (broak castek) sering digunakan oleh lembaga pendidikan
jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video dan televisi
mampu menayangkan proses pembelajaran secara relistik. Video memiliki beberapa
featurest yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Salah satu feature tersebut adalah somotion dimana gerakan objek atau peristiwa
tertentu yang berlangsung sangat cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari oleh
mahasiswa. Video dan VCD dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari
objek dan mekanisme kerja dalam mata kuliah tertentu.
Sebagai media pembelajaran komputer memiliki kemampuan yang sangat
luar biasa dan computer mampu membuat proses belajar lebih interatif kemudian
dengan tersambungnya computer pada jaringan internet maka pembelajar akan

mendapat pembelajaran yang lebih luas. Pembelajaran tidak hanya menjadi


penerima yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya
sendiri. Pembelajaran dengan computer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi
karena computer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan, dan kreatifitas
Disamping kelebihan dan keuntungan dari pembelaaran dengan computer,
tentu saja ada kekurangan dan kelemahannya hambatan pemaikaian computer
sebagai media pembelajaran antara lain:

Hambatan dana

Ketersediaan piranti lunak dan keras computer

Keterbatasan pengetahuan teknis dan teoritis serta penerimaan terhadap


teknologi

4. Multimedia
Yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara
terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran melalui media teks,
visual diam, visual gerak, dan audio serta media interaktif berbasis computer dan
teknologi

komunikasi

dan

informasi.

Secara

sederhana,

Meyer

(2009)

mendefinisikan multimedia sebagai media yang menghasilkan bunyi dan teks. Jadi,
TV, presentasi powerpoint berupa teks, gambar bersuara sudah dapat dikatakan
multimedia. Sementara itu, Martin, (2010) membedakan multimedia dan
audiovisual. Video conference dan video cassette termasuk media audiovisual. Dan
aplikasi computer interaktif dan non interaktif adalah beberapa contoh multimedia.
Dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan media berbasis computer yang
menggunakan berbagai jenis media secara terintegrasi dalam satu kegiatan. Itulah
sebabnya, pembelajaran dengan media interaktif, internet dan lain-lain sering
dianggap pembelajaran dengan multimedia. Multimedia memberikan pengalaman
belajar secara langsung, baik dengan cara terlibat seperti permainan, simulasi,
bermain peran, teater dan sebagainya.

2.2. Klasifikasi Media Pembelajaran


Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak hanya
terbatas pada alat-alat audio, visual, dan audio visual saja. Melainkan sampai pada
kondisi pribadi pembelajaran dan tingkah laku pengajar. Maka media pembelajaran di
klasifikasikan sebagai berikut :
a. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan symbolsimbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan).
b. Alat-alat audiovisual alat-alat yang tergolong kedalam katagori ini yaitu:

Media proyeksi (overhead projector, slide, flim, dan LCD)

Media non proyeksi (papan tulis, poster, kartun, papan panel, komik, bagan,
diagram, gambar,grafik,dan lain-lain.)

Benda tiga dimensi antara lain: benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran
balik, peta, globe, ameran dan museum sekolah

c. Media yang menggunakan teknik atau masinal yaitu slide, flim strif, flim rekaman,
radio, televise, video, VCD, laboraturium elektronik, sistem interkomunikasi
computer, internet, dan lain-lain)
d. Kumpulan benda-benda (material collections ) yaitu berupa peninggalan sejarah,
dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah.
e. Contoh-contoh kelakuan atau perilaku pengajar. Pengajar memberi contoh perilaku
atau sebuah kegiatan mislanya mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan
tangan dan kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain.Media pembelajaran dalam
bentuk ini sangat bergantung pada inistif dan kreasi pegajar (jenis media seperti ini
hanya dapat dilihat dan ditirukan oleh pembelajar).
Media pembelajaran sangat banyak macam dan jenisnya. Maka, untuk
menggunakan suatu media pembelajaran secara baik, efektif, dan efisien dalam
proses pembelajaran diperlukan kemampuan, pengetahuan dalam memilih,
menggunakan dan kemampuan untuk mendesain serta membuat suatu media
pembelajaran

tersebut.

selain

itu,

pengembangan

dan

penggunaan

media

pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar itu sendiri. Sebab,
kemampuan, kreasi, dan inisiatif pengajar dalam mendsain, membuat dan
mengembangkan media pembelajaran merupakan hal yang mutlak dan tidak boleh
diabaikan.
2.2.1 Pengelompokkan Berdasarkan Ciri Fisik
Berdasarkan ciri

dan

bentuk

fisiknya,

media pembelajaran dapat

dikelompokkan ke dalam empat macam, yaitu :


A. Media pembelajaran dua dimensi (2D)
Yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari satu arah
pandangan saja yang hanya dilihat dimensi panjang dan lebarnya saja,
misalnya foto, grafik, peta, gambar, bagan, papan tulis , dan jenis media
yang hanya dilihat dari sisi datar saja,. Media ini biasanya tidak memakai
peralatan proyeksi dalam penggunaannya seperti buku, modul dan
sebagainya.

B. Media pembelajaran tiga dimensi (3D)


Yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah panjang, lebar
dan tinggi/ tebal. Media ini juga tidak menggunakan media proyeksi dalam
pemakainannya. Kebanyakan media tiga dimensi merupakan objek
sesungguhnya (real object) atau miniature suatu objek, dan bukan foto,
gambar atau lukisan. Bebrapa contoh media 3D adalah model, kotak, meja,
kursi, mobil, rumah, gunung, dan alam sekitar.
C. Media pandang diam (still picture)
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya
menampilkan gambar diam (tidak bergerak atau statis) pada layar. Misalnya,
foto, tulisan, gambar binatang atau gambar alam semesta yang di
proyeksikan dalam kegiatan pembelajaran.

D. Media pandang gerak (Motion picture)

Yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang dapat


menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi, film atau
video recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar
monitor (screen) di komputer atau layar LCD dan sebagainya.
Gerlach dan Ely (1996) mengelompokkan media berdasarkan ciri fisik
kedalam delapan tipe, yaitu :
-

Real object and model yaitu media dari benda dan model sebenarnya. Media
ini bisa berupa orang, kejadian, objek atau benda tertentu bahkan semua
yang ada di alam, yang digunakan sebagai media pembelajaran.

Printed verbal berupa media presentasi verbal tercetak merupakan kata-kata


yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide), transparansi, catatan
dipapan tulis, majalah dan papan temple.

Printed visual, adalah media visual cetak seperti bahan presentasi, bahan
presentasi grafis, bagan, peta, grafik, diagram, lukisan, kartu dan karikatur.

Still picture, yaitu potret yang diambil dari berbagai macam objek atau
peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkaian
(trips film), film bingkai (slide), majalah atau surat kabar.

Motion picture, yaitu film atau video tape dari pemotretan atau perekaman
benda atau kejadian sebenarnya, maupun film dari permohonan gambargambar.

Audio recorder yaitu rekaman suara saja yang menggunakan bahasa verbal
maupun efek suara music (sound effect)

Programed instruction, yaitu terkenal pula dengan istilah pengajaran


terprogram, yaitu sekuen dari informasi baik verbal visual atau audio yang
sengaja dirancang untung merangsang adanya respon dari pembelajar. Ada
pula yang dipersiapkan dan deprogram melalui mesin komputer.

Simulation, adalah peniruan situasi atau proses yang sengaja dirancang


untuk mendekati atau menyerupai kejadian atau keadan sebenarnya.
Misalnya, simulasi metode mengajar guru dan tata cara pelaksanaan haji
yang di demonstrasikan, proses industry yang ditunjukkan dengan bantuan
komputer, dll.

2.2.2 Pengelompokkan Berdasarkan Unsur Pokoknya


Berdasarkan unsur pokok atau indera yang diransang media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu media visual, media audio, dan media
audiovisual. Ketiga penggolongann ini dijabarkan lebih lanjut oleh Sulaiman (2001)
menjadi sepuluh macam, yakni :
a. Media audio : media yang menghasilkan bunyi, misalnya audio cassette, tape
recorder, dan radio.
b. Media visual : media visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi.
c. Media audiovisual : media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam
suatu unit media.
d. Media audio motion visual : penggunaan segala kemampuan audio dan
visual kedalam kelas, seperti televisi, video tape/ cassette recorder dan sound
film.
e. Media audio still visual : media lengkap kecuali penempilan motion/
geraknya tidak ada, seperti sound- filmstrip, sound- slides, dan rekaman still
pada televisi.
f. Media audio semi motion : media yang berkemampuan menampilkan titiktitik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata.
Misalnya : telewriting dan recorder telewriting.
g. Media motion visual : silent film, (film bisu ) dan loop film
h. Media still visual : gambar, slides, filmstrips, OHP dan transparansi.
i. Media audio : telepon, radio, audio, tape recorder, dan audio disk.
j. Media cetak : media yang hanya menampilkan informasi yang berupa
simbol- simbol terrtentu saja dan berupa alphanumeric, seperti buku buku,
modul, majalah, dll.
Sedangkan menurut bretz (1971), media dibedakan menjadi delapan macam,:
media audio, media cetak, media visual diam, media visual gerak, media audio semi
gerak, media visual semi gerak, media audio visual diam, dan media audio visual
gerak.

Pengelompokkan lainnya dbuat oleh Anderson (1998) yang mana media


dibagi menjadi 10 kelompok, yakni :
1. Audio, seperti kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
2. Cetak, seperti buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. Audio- cetak, misalnya kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam, contohnya overhead transparansi (OHT), film bingkai
(slide)
5. Proyeksi audio visual diam, seperti bingkai slide bersuara
6. Visual gerak, misalny afilm bisu.
7. Audio visual gerak, film gerak bersuara, video/ VCD, televisi
8. Obyek Fisik, seperti benda nyata, model, dan specimen
9. Manusia dan lingkungan, seperti guru, pustakawan, laboran.
10. Komputer.

2.2.3 Pengelompokan Berdasarkan Pengalaman Belajar


Erdgar Dale dan Thomas dalam Midun (2009) masing- masing membuat
pengelompokkan media pembelajaran beradasarkan pengalaman yang dialami oleh
peserta didik dari proses pembelajaran.
A. Menurut Erdgar Dale
Dalam bukunya berjudul Audio Visual Method in Teaching, Erdgar
Dale (1969) mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan jenjang
pengalaman yang diperoleh pembelajar. Jenjang pengalaman itu disusun dalam
suatu bagan yang dikenal dengan nama Dales Cone of Experiences (kerucut
pengalaman Dale). Penggambaran Dale dalam kerucutnya itu, jenjang
pengalaman belajar disusun secara berurutan menurut tingkat kekonkretan dan
keabstrakan pengalaman. Pengalaman yang paling konkret diletakkan pada dasar
kerucut dan semakin kepuncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak .

Dari gambar diatas tampak bahwa pengalaman belajar dengan halnya


menggunakan

simbol

veral

saja,

10

tingkat

konkretitasnya

lebih

tinggi

dibandingkan dengan menggunakan sibol visual. Menurut Dale, pembelajaran


yang paling konkret adalah pengalaman langsung atau observasi ke lapangan/
lokasi. Artinya, penggunaan media real object adalah paling efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

B. Menurut Thomas dan Sutjiono


Thomas dan Sutjiono (2005) mengklasifikasikan media pembelajaran
menjadi tiga kelompok, yakni pengalaman langsung, pengalaman tiruan dan
pengalaman verbal (dari kata- kata).
a. Pengalaman melalui informasi verbal, yakni berupa kata- kata lisan yang
diucapkan oleh pebelajar, termasuk rekaman kata-kata dari media perekam
dan kata- kata yang ditulis maupun dicetak seperti bahan cetak, radio dan
sejenisnya.
b. Pengalaman melalui media nyata, yakni berupa pengalaman langsung dalam
suatu peristiwa (first hand experience) maupun mengamati atau onjek
sebenarnya di lokasi. Media yang termasuk kelopok ini adalah alam semesta,
real process/ activities seperti sentra produksi, hutan, pasir dan sejenisnya.
c. Pengalaman melalui media tiruan adalah berupa tiruan atau model dari suatu
objek, proses atau benda. Tiruan tersebut bisa berwujud model, prototype,
simulasi proses, tiruan dari situasi, melalui dramatisasi atau sandiwara, dan
berbagai rekaman atau objek kejadian. Contohnya, molimod untuk model
molekul, globe bumi sebagai model planet bumi, prototype produk dan lainlain.
2.2.4 Pengelompokkan Berdasarkan Penggunaan
Penggolongan media pembelajaran berdasarkan penggunaanya dapat dibagi
2 yaitu media yang dikelompokkan berdasarkan jumlah pengguna dan berdasarkan
cara penggunaanya (Midun, 2009).
A. Berdasarkan jumlah penggunanya
Berdasarkan jumlah penggunanya, media pembelajaran dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :

11

1. Media pembelajaran yang penggunaanya secara individual oleh peserta


didik.
2. Media pembelajaran yang penggunaanya secara berkelompok/ kelas
3. Media pembelajaran yang penggunaanya secara masal.

B. Berdasarkan cara peggunaannya


Berdasarkan cara penggunaannya, media pembelajaran dibedakan menjadi 2,
yaitu :
a. Media tradisional atau konvensional (sederhana, misalnya peta, ritatoom,
(simbol- simbol grafis) rotation (gambar berseri) dll.
b. Media modern atau kompleks, seperti komputer diintegrasikan dengan
media- media elektronik- elektronik lainnya.

12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jenis media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu media
visual, media audio, media audio- visual, dan multimedia. Media visual yaitu jenis media
yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata- mata dari peserta
didik. Dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat
tergantung pada kemampuan penglihatannya. Media audio adalah jenis media yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran
peserta didik. Pengalaman belajar yang akan didapat adalah dengan mengandalkan
indera kemampuan pendengaran. Media audio-visual adalah jenis media yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat
disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang
mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran,. Multimedia yaitu media yang
melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses
atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan
dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio serta media
interaktif berbasis computer dan teknologi komunikasi dan informasi.
Adapun k;asifikasi media pembelajaran sebagai berikut:

Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan symbolsimbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan).

Alat-alat audiovisual

Media yang menggunakan teknik atau masinal yaitu slide, flim strif, flim rekaman,
radio, televise, video, VCD, laboraturium elektronik, sistem interkomunikasi
computer, internet, dan lain-lain)

Kumpulan benda-benda (material collections ) yaitu berupa peninggalan sejarah,


dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah.

13

Contoh-contoh kelakuan atau perilaku pengajar.


Ataupun klasifikasi media berdasarkan pengelompokkan,yaitu:

Pengelompokkan berdasarkan ciri fisik

Pengelompokkan berdasarkan unsur pokoknya

Pengelompokan berdasarkan pengalaman belajar

Pengelompokkan berdasarkan penggunaan

14

DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai