Angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia masih termasuk buruk. Pada tahun 2015
2.375 Orang Meninggal dalam Kecelakaan Kerja Menurut Juan Somavia, Dirjen ILO,
industri konstruksi termasuk paling rentan kecelakaan, diikuti dengan anufaktur makanan
dan minuman, Tidak hanya di negara-negara berkembang, di negara maju sekalipun
kecelakaan kerja konstruksi masih memerlukan perhatian serius. Oleh karena itu, harus
ditemukan cara pencegahan yang efektif.
Selain daripada itu pekerjaan proyek konstruksi tidak hanya menuntut akurasi dalam
perencanaan kekuatan, Tetapi juga perlu dicermati tentang metode dan teknologi
konstruksinya. Kesalahan dalam metode konstruksi akan berakibat yang sangat fatal,
yaitu korban jiwa tenaga kerjanya. Contoh : Membiarkan tembok baru yang tinggi tanpa
bingkai (perkuatan yang cukup) dari kolom dan sloof beton bertulang atau besi profil
tentunya sangat berbahaya ketika menerima gaya horisontal (dalam hal ini hembusan
angin). Selain itu tembok dengan panjang 50 m, akan sangat riskan jika tidak diberikan
dilatansi yang cukup.
http://www.safetyshoe.com/tag/contoh-kasus-kecelakaan-kerja-di-proyekkonstruksi/