PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang bersifat rasional
dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. IPA juga dikenal dengan
istilah sains. Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja
tetapi merupakan suatu proses penemuan, berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis.
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan dan ini dapat dilatih melalui keterampilan proses dasar dalam
pendidikan yaitu melalui pendekatan saintifik. Keterampilan proses dasar dapat
melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah,
sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dan tertarik pada pembelajaran. Penerapan IPA perlu
diperlakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai
melalui pembelajaran tersebut. Tujuan Pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan
dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) diantaranya agar siswa memiliki kemampuan: (1)
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptan-Nya, (2) Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
meningkatkan
ketertarikan
serta
kemampuan
(kognitif,
afektif,
siswa kembali ke materi yang sedang di jelaskan. Ketika siswa sudah tampak
memperhatikan ke depan, guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
materi yang sedang dan akan dibahas terkait materi dengan kehidupan nyata
siswa. Semua siswa menjawab sesuai dengan kemampuan mereka, namun ada
beberapa yang tidak menjawab mereka lebih memilih melihat bukunya dan
menunduk, ketika menjawab ada yang benar namun ada yang asal jawab bahkan
membuat gaduh kelas dengan berteriak atau berkelahi dengan temannya.
GAGASAN KREATIF
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru pamong maka muncul suatu
gagasan untuk membuat siswa tertarik dengan cara siswa secara tidak langsung
dipaksa memusatkan perhatiannya ke materi yaitu dengan memanfaatkan fungsi
manipulatif yang disajikan dalam powerpoint hyperlink. Fungsi manipulatif
adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda/peristiwa
dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya. Powerpoint
hyperlink ditampilkan dalam bentuk tampilan/visual yang menarik juga disisipkan
audio, video, gambar-gambar animasi sehingga menjadi lebih menarik dan
interaktif. Sesuai dengan hasil observasi pada siswa pelaksanaan pembelajaran
menghadapi kesulitan mengkomunikasikan materi ciri khusus beberapa tumbuhan
mata pelajaran IPA pada siswa ketika hanya menggunakan metode ceramah,
sehingga membuat kurangnya keterlibatan dan ketertarikan siswa pada materi,
maka penulis membuat media komputer sebagai alat bantu untuk meningkatkan
ketertarikan siswa pada materi ciri khusus tumbuhan yang bertema Media
Powerpoint Hyperlink. Maka tema yang sesuai dengan permasalahan dan
gagasan kreatif penulis adalah Penggunaan Power Point Hyperlink dalam Materi
Ciri Khusus Tumbuhan di Kelas VI Ajibarang Wetan.
Microsof Office Powerpoint menurut Hadi (2007:162) adalah program
untuk membuat presentasi yang menggunakan slide sebagai perencanaan dan
layout presentasi. Dilihat dari pembelajaran, media powerpoint dapat digunakan
sebagai penunjang kegiatan pembelajaran guna mencapai pemahaman siswa
secara optimal. Salah satu aspek media pembelajaran yang diunggulkan yang
dipercaya mampu meningkatkan ketertarikan adalah bersifat multimedia, yaitu
gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi, video. Menurut
Istiningsih (2012: 119) manfaat microsoft powerpoint dalam pembelajaran antara
lain penyampaian materi, pembelajaran lebih menarik, menciptakan pembelajaran
yang efektif, efisien dan materi pembelajaran disampaikan secara utuh melalui
pointer-pointer materi.
Penyajian powerpoint hyperlink lebih dahulu melakukan perencanaan
sekaligus pembuatan di awal, beberapa hari sebelum pelaksanaan pembelajaran
untuk proses pengolahan dan penyusunan materi supaya menarik perhatian dan
pemahaman siswa. Pembuatan media melalui powerpoint ini diawali dengan
menyiapkan materi yang akan disampaikan dan mencari bahan-bahan seperti
animasi, video terkait materi dan gambar-gambar yang dapat dicari di internet jika
di lingkungan sekitar tidak tersedia.
Judul merupakan tampilan yang memberikan kesan pertama bagi siswa,
ketika judul dibuat semenarik mungkin maka pola pikir siswa akan menganggap
pembelajaran hari itu akan menarik hingga seterusnya, tidak seperti hari-hari
biasanya. Slide pertama diawali dengan tulisan kelas yang akan di ajar, dibuat
dengan huruf kapital yang tampak timbul dan ketika ditampilkan ke siswa tulisan
akan berubah-ubah warnanya ditambah lagi bintang-bintang berwarna kuning
melintasi tulisan secara berulang-ulang.
Slide kedua memunculkan judul materi yang akan disampaikan hari itu,
sama seperti pada slide sebelumnya judul dibuat dengan huruf kapital penuh satu
slide dengan warna yang berbeda dengan warna huruf sebelumnya, setelah 10
detik judul akan tertutup dari samping kanan dan kiri seperti tirai namun
bergambar tumbuhan yang akan dibahas, memunculkan gambar bertujuan untuk
mengenalkan maksud judul dan memberikan gambaran tumbuhan apa saja yang
dimaksud. Bagian materi dimulai pada slide ke tiga yaitu tumbuhan kantung
semar, pada slide ini tampilan dibuat lebih ramai dan tampak hidup yaitu dengan
setiap ujung diberi lingkaran dengan ditambahkan efek animations supaya bisa
bergerak memutar selama slide tersebut ditampilkan, gambar kartun seorang anak
SD yang dibuat bergerak seperti sedang bercerita dan bertanya, dan di
sampingnya pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa aktif menjawab.
jawaban salah maka akan muncul kata SALAH dan kembali ke soal. Slide soal
tebakan ini memancing perhatian siswa untuk aktif menjawab. Setelah slide soal
tebakan maka memunculkan kalimat Ayo Berdiskusi menandakan waktunya
siswa untuk berkelompok dan siap mendiskusikan LKS yang diberikan guru.
Slide terakhir terdapat lirik lagu terkait materi ciri khusus tumbuhan yang sengaja
dibuat guru sebagai refleksi.
Hari sebelum pelaksanaan pembelajaran setelah membuat media,
dilanjutkan menyusun RPP menyesuaikan dengan media pembelajaran yang telah
dibuat dengan melihat kondisi siswa. Mengecek kembali media power point yang
akan digunakan. Membuat LKS untuk siswa berdiskusi dan berkelompok sebagai
salah satu penilaian.
Pelaksanaan pembelajaran setelah berdoa dan mengecek kehadiran siswa
dilanjutkan dengan melakukan apersepsi untuk menghubungkan ke materi yang
akan disampaikan. Tidak lama setelah guru selesai melakukan apersepsi, guru
menjelaskan sedikit materi ciri khusus beberapa tumbuhan, siswa mulai tampak
berbicara sendiri hingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Perilaku tersebut
membuat guru berpikir apa ada yang salah dalam penyampaian materi. Guru
mencoba melakukan ice breaking untuk memfokuskan siswa kembali ke materi
yang sedang di jelaskan. Ketika siswa sudah tampak memperhatikan ke depan,
guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang sedang dan akan
dibahas terkait materi dengan kehidupan nyata siswa. Semua siswa menjawab
sesuai dengan kemampuan mereka, namun ada beberapa yang tidak menjawab
namun membuat gaduh kelas dengan berteriak atau berkelahi dengan temannya,
dari hal tersebut guru mengajukan peraturan pada siswa bahwa ketika akan
menjawab atau mengungkapkan pendapatnya, lebih dulu mengangkat tangannya
dan berbicara setelah ditunjuk oleh guru, sebelum ditunjuk maka siswa harus
diam. Penjelasan materi tentang ciri khusus beberapa tumbuhan dilanjutkan
dengan menggunakan power point hyperlink yang sudah disiapkan oleh guru
sebelumnya karena guru sudah mengira jika hanya dengan penjelasan dan
membaca buku paket membuat siswa cepat lelah. Ketika guru baru menampilkan
judul materi dengan dibuat semenarik mungkin yaitu dengan membuat judul
bergerak dan dilengkapi bintang-bintang warna-warni yang melintas kemudian,
semua siswa tampak antusias, dari sini siswa mulai dapat dikondisikan, tenang
dan memperhatikan ke depan. Maka guru mengambil kesempatan ini untuk masuk
ke materi utama, lebih dulu memunculkan judul materi CIRI KHUSUS
BEBERAPA TUMBUHAN siswa mulai tampak ramai ketika judul tiba-tiba
menutup sendiri dan muncul gambar empat tumbuhan yang berbeda yaitu
tumbuhan kantung semar, venus, raflesia dan kaktus. Slide materi pertama
berhasil membuat siswa aktif dalam pembelajaran, mereka tampak heran melihat
animasi kartun anak perempuan SD bergerak dan mereka memberikan nama pada
kartun yang menyampaikan pada slide tersebut misalnya Anisa dan lain-lain.
Pertanyaan dari kartun tersebut dijawab oleh siswa-siswi bermacam-macam,
kemudian untuk lebih jelasnya lagi guru memunculkan video terkait materi yang
sedang dibahas seperti pada slide materi pertama yaitu kantung semar maka video
yang ditampilkan tentang kantung semar. Semua siswa tampak diam dan
memperhatikan dengan baik video tersebut karena sebelum video diputar guru
meminta siswa untuk mengamati video. Setelah mengamati video ada tugas yang
perlu mereka kerjakan. Setelah pemutaran video selesai siswa diajak untuk
mengingat kembali pertanyaan dari animasi kartun sebelumnya.
namun sebagai selingan guru mengklik jawaban yang salah maka semua siswa
gaduh karena tidak sesuai dengan yang mereka inginkan, maka kedua kalinya gur
mengklik jawaban yang betul, ketika muncul kata BENAR mereka bersorak
yeee. Soal tebakan ini selain digunakan untuk mengingatkan kembali materi
tapi juga sebagai kegiatan selingan untuk menuju ke kegiatan selanjutnya yaitu
diskusi. Pembagian kelompok dilakukan dengan menghitung satu sampai tujuh
ketika sampai tujuh dimulai dari satu kembali, begitu setererusnya hingga selesai
sampai siswa terakhir. Siswa yang bernomor sama menjadi satu kelompok.
Setelah itu guru memberikan LKS yang di dalamnya sudah terdapat petunjuk
pengerjaan dan mahkota pintar pada setiap kelompok.
Perwakilan
setiap
kelompok
Siswa begitu antusias dan tertarik ingin menyanyikan kembali. Waktu yang sudah
hampir mencapai alokasi waktu yang direncanakan maka setelah menyanyi dua
kali, siswa diminta mengerjakan post-tes untuk mengakhiri pembelajaran mata
pelajaran IPA.
PENUTUP
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas
enam dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint hyperlink ini, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media power point hyperlink dan video
dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap ciri khusus tumbuhan mata
pelajaran IPA di SD Negeri Ajibarang Wetan yang disampaikan dengan metode
tanya jawab dan pemberian penghargaan kepada yang aktif berpartisipasi. Hal ini
terlihat dalam proses pembelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran. Proses
pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan begitu antusias mengikuti
pembelajaran menggunakan powerpoint hyperlink dan video. Sedangkan hasil
post tes yang dilakukan juga memberikan bukti bahwa siswa memahami materi