Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PENINGKATAN KETERTARIKAN SISWA TERHADAP CIRI

KHUSUS TUMBUHAN MATA PELAJARAN IPA BERBANTU POWERPOINT


HYPERLINK PADA KELAS VI SD NEGERI AJIBARANG WETAN
Aeni Istikomah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Email: istikomahaeni@gmail.com
ABSTRAK
Artikel ini berupa penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai guru
magang di SD Negeri Ajibarang Wetan sebagai bahan kajian penggunaan
powerpoint hyperlink dan video dalam meningkatkan ketertarikan siswa terhadap
ciri khusus tumbuhan. Penelitian dilakukan pada pembelajaran IPA kelas VI
dengan salah satu indikator yaitu mengaitkan antara ciri yang dimiliki tumbuhan
tersebut dengan lingkungan hidupnya serta ciri khusus yang dimiliki. Metode
penulisan penelitian dengan mendeskripsikan pengalaman yang dialami penulis
dan mencari solusi yang didiskusikan bersama DPPM untuk diaplikasikan pada
keadaan sebenarnya terjadi adanya peningkatan atau tidak. Hasil analisis: 1) untuk
meningkatkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran IPA disampaikan dengan
metode tanya jawab dan pemberian penghargaan kepada yang aktif berpartisipasi;
2) hasil diskusi dengan DPPM; ketertarikan siswa dapat ditingkatkan dengan
menggunakan powerpoint hyperlink dan video.

Kata kunci: Ketertarikan siswa dalam pembelajaran, pembelajaran IPA,


powerpoint hyperlink

PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang bersifat rasional
dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. IPA juga dikenal dengan
istilah sains. Ilmu Pengetahuan Alam bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja
tetapi merupakan suatu proses penemuan, berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis.
Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan dan ini dapat dilatih melalui keterampilan proses dasar dalam
pendidikan yaitu melalui pendekatan saintifik. Keterampilan proses dasar dapat
melatih siswa untuk menemukan dan menyelesaikan masalah secara ilmiah,
sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong
siswa untuk aktif dan tertarik pada pembelajaran. Penerapan IPA perlu
diperlakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Pelaksanaan pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan apa yang ingin dicapai
melalui pembelajaran tersebut. Tujuan Pembelajaran IPA di SD telah dirumuskan
dalam kurikulum yang sekarang ini berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) diantaranya agar siswa memiliki kemampuan: (1)
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptan-Nya, (2) Mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) Mengembangkan rasa ingin tahu,


sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara IP, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) Mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan
membuat keputusan, (5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam (6) Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan, (7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan ke SMP/MTs (Depdiknas, 2006).
Kenyataan saat ini, pendidikan dasar menghadapi beberapa kendala untuk
dapat melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa-siswanya, termasuk
dalam proses pembelajaran IPA. Berdasarkan temuan Depdiknas (2007), dari hasil
penelitian menunjukan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan
standarisasi mata pelajaran IPA. Guru dalam menerapkan pembelajaran lebih
menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang dilakukan
guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang
mengoptimalkan media pembelajaran. Sehingga siswa kurang kreatif dalam
pembelajaran.
Permasalahan tersebut hampir sama dengan apa yang dialami penulis
ketika melakukan observasi awal di kelas VI C SD Negeri Ajibarang Wetan ketika
mata pelajaran IPA, dalam pelaksanaan pembelajaran menghadapi kesulitan
mengkomunikasikan materi ciri khusus beberapa tumbuhan mata pelajaran IPA
pada siswa ketika hanya menggunakan metode ceramah, sehingga membuat
kurangnya keterlibatan dan ketertarikan siswa pada materi. Kebanyakan siswa

bermain sendiri dengan teman sebangkunya dan tidak tampak memperhatikan


pembelajaran yang sedang diikuti, dan partisipasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran masih kurang, hal ini terlihat pada saat siswa diajak berinteraksi
dengan guru melalui tanya jawab, mereka lebih memilih melihat bukunya dan
menunduk, ketika menjawab ada yang benar namun ada yang asal jawab. Perilaku
tersebut disebabkan karena beberapa hal yaitu guru mengajar secara monoton,
kurang menarik, hanya menggunakan metode ceramah, dan alat peraga masih
kurang sehingga kreatifitas dan keaktifan siswa berkaitan dengan pembelajaran
kurang optimal. Penjelasan materi pelajaran lebih berpusat pada guru, sehingga
belum tercipta keaktifan dari siswa, dan terdengar dari luar kelas, hanya suara
guru yang lantang dan nampak seperti tidak ada siswa dalam kelas tersebut. Perlu
adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut
dalam meningkatkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran IPA.
Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa adalah peranan media
pembelajaran interaktif yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif,
menyenangkan, membantu siswa memahami materi pelajaran yang sulit dan
membantu guru mendeskripsikan materi yang kompleks. Banyak alternatif pilihan
media yang dapat digunakan guru sebagai alat bantu dalam melaksanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya adalah media komputer.
Menurut Shute & Grandell (Hakim, 2010) bahwa
...dari tahun ke tahun pembelajaran menggunakan komputer semakin
meningkat, lebih dari tiga dekade komputer telah menunjukan kemajuan yang
sangat berarti dalam peranannya sebagai media pembelajaran.
Banyak jenis program komputer yang dapat dijadikan media penunjang
untuk

meningkatkan

ketertarikan

serta

kemampuan

(kognitif,

afektif,

psikomotorik siswa) dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu program

diantaranya Microsoft Powerpoint sebagai media aplikasi. Powerpoint merupakan


sebuah program pendekatan presentasi dengan menggunakan sistem grafik, dan
gambar dengan cara menampilkan slide yang disertai penjelasan secara lisan dari
topik-topik tertentu.
Hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna dan gambar, serta
animasi bergerak. Selain itu penulis menyisipkan video sesuai keinginan pengolah
powerpoint.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Ketertarikan Siswa
terhadap Ciri Khusus Tumbuhan Mata Pelajaran IPA Berbantu Powerpoint
Hyperlink pada Kelas VI SD Negeri Ajibarang Wetan.
PERMASALAHAN
Kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya
hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai suatu tujuan, sehingga memerlukan
usaha lebih untuk dapat mengatasinya. Kesulitan yang ditemui dalam kegiatan
pembelajaran di kelas VI C semester 1 SD Negeri Ajibarang Wetan yaitu
mendeskripsikan materi ciri khusus beberapa tumbuhan mata pelajaran IPA. Hal
ini membuat pelaksanaan pembelajaran menjadi kurang efektif dan tidak berjalan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Kondisi kelas tidak lama setelah guru selesai melakukan apersepsi, guru
menjelaskan sedikit materi ciri khusus beberapa tumbuhan, siswa mulai tampak
berbicara dengan teman sebangkunya hingga tidak memperhatikan penjelasan
guru. Perilaku tersebut membuat guru berpikir apa ada yang salah dalam
penyampaian materi. Guru mencoba melakukan ice breaking untuk memfokuskan

siswa kembali ke materi yang sedang di jelaskan. Ketika siswa sudah tampak
memperhatikan ke depan, guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
materi yang sedang dan akan dibahas terkait materi dengan kehidupan nyata
siswa. Semua siswa menjawab sesuai dengan kemampuan mereka, namun ada
beberapa yang tidak menjawab mereka lebih memilih melihat bukunya dan
menunduk, ketika menjawab ada yang benar namun ada yang asal jawab bahkan
membuat gaduh kelas dengan berteriak atau berkelahi dengan temannya.
GAGASAN KREATIF
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru pamong maka muncul suatu
gagasan untuk membuat siswa tertarik dengan cara siswa secara tidak langsung
dipaksa memusatkan perhatiannya ke materi yaitu dengan memanfaatkan fungsi
manipulatif yang disajikan dalam powerpoint hyperlink. Fungsi manipulatif
adalah kemampuan media dalam menampilkan kembali suatu benda/peristiwa
dengan berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan dan sasarannya. Powerpoint
hyperlink ditampilkan dalam bentuk tampilan/visual yang menarik juga disisipkan
audio, video, gambar-gambar animasi sehingga menjadi lebih menarik dan
interaktif. Sesuai dengan hasil observasi pada siswa pelaksanaan pembelajaran
menghadapi kesulitan mengkomunikasikan materi ciri khusus beberapa tumbuhan
mata pelajaran IPA pada siswa ketika hanya menggunakan metode ceramah,
sehingga membuat kurangnya keterlibatan dan ketertarikan siswa pada materi,
maka penulis membuat media komputer sebagai alat bantu untuk meningkatkan
ketertarikan siswa pada materi ciri khusus tumbuhan yang bertema Media
Powerpoint Hyperlink. Maka tema yang sesuai dengan permasalahan dan

gagasan kreatif penulis adalah Penggunaan Power Point Hyperlink dalam Materi
Ciri Khusus Tumbuhan di Kelas VI Ajibarang Wetan.
Microsof Office Powerpoint menurut Hadi (2007:162) adalah program
untuk membuat presentasi yang menggunakan slide sebagai perencanaan dan
layout presentasi. Dilihat dari pembelajaran, media powerpoint dapat digunakan
sebagai penunjang kegiatan pembelajaran guna mencapai pemahaman siswa
secara optimal. Salah satu aspek media pembelajaran yang diunggulkan yang
dipercaya mampu meningkatkan ketertarikan adalah bersifat multimedia, yaitu
gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi, video. Menurut
Istiningsih (2012: 119) manfaat microsoft powerpoint dalam pembelajaran antara
lain penyampaian materi, pembelajaran lebih menarik, menciptakan pembelajaran
yang efektif, efisien dan materi pembelajaran disampaikan secara utuh melalui
pointer-pointer materi.
Penyajian powerpoint hyperlink lebih dahulu melakukan perencanaan
sekaligus pembuatan di awal, beberapa hari sebelum pelaksanaan pembelajaran
untuk proses pengolahan dan penyusunan materi supaya menarik perhatian dan
pemahaman siswa. Pembuatan media melalui powerpoint ini diawali dengan
menyiapkan materi yang akan disampaikan dan mencari bahan-bahan seperti
animasi, video terkait materi dan gambar-gambar yang dapat dicari di internet jika
di lingkungan sekitar tidak tersedia.
Judul merupakan tampilan yang memberikan kesan pertama bagi siswa,
ketika judul dibuat semenarik mungkin maka pola pikir siswa akan menganggap
pembelajaran hari itu akan menarik hingga seterusnya, tidak seperti hari-hari
biasanya. Slide pertama diawali dengan tulisan kelas yang akan di ajar, dibuat

dengan huruf kapital yang tampak timbul dan ketika ditampilkan ke siswa tulisan
akan berubah-ubah warnanya ditambah lagi bintang-bintang berwarna kuning
melintasi tulisan secara berulang-ulang.

Gambar 1. Tampilan awal

Slide kedua memunculkan judul materi yang akan disampaikan hari itu,
sama seperti pada slide sebelumnya judul dibuat dengan huruf kapital penuh satu
slide dengan warna yang berbeda dengan warna huruf sebelumnya, setelah 10
detik judul akan tertutup dari samping kanan dan kiri seperti tirai namun
bergambar tumbuhan yang akan dibahas, memunculkan gambar bertujuan untuk
mengenalkan maksud judul dan memberikan gambaran tumbuhan apa saja yang
dimaksud. Bagian materi dimulai pada slide ke tiga yaitu tumbuhan kantung
semar, pada slide ini tampilan dibuat lebih ramai dan tampak hidup yaitu dengan
setiap ujung diberi lingkaran dengan ditambahkan efek animations supaya bisa
bergerak memutar selama slide tersebut ditampilkan, gambar kartun seorang anak
SD yang dibuat bergerak seperti sedang bercerita dan bertanya, dan di
sampingnya pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa aktif menjawab.

Gambar 2. Slide materi pertama

Setelah banyak jawaban-jawaban dari siswa kemudian terdapat simbol


video yang di hyperlink jika diklik akan muncul video kantung semar dan
memunculkan cara tumbuhan tersebut dikatakan tumbuhan berciri khusus. Slide
ke lima sampai enam sistemnya sama seperti slide tiga hanya posisi gambar dan
teksnya yang dibuat berbeda dan bentuk tulisan dengan gambarpun berbeda.
Slide ke tujuh terdapat kesimpulan singkat secara umum. Slide selanjutnya berisi
kuis tebakan, lebih dahulu menuliskan dua atau ketiga kalimat petunjuk kemudian
di bawahnya terdapat dua tombol jawaban. Ketika tombol yang diklik merupakan
jawaban benar maka secara otomatis muncul kata BENAR dan dilanjutkan ke
soal tebakan berikutnya

sebaliknya jika menekan tombol yang merupakan

jawaban salah maka akan muncul kata SALAH dan kembali ke soal. Slide soal
tebakan ini memancing perhatian siswa untuk aktif menjawab. Setelah slide soal
tebakan maka memunculkan kalimat Ayo Berdiskusi menandakan waktunya
siswa untuk berkelompok dan siap mendiskusikan LKS yang diberikan guru.
Slide terakhir terdapat lirik lagu terkait materi ciri khusus tumbuhan yang sengaja
dibuat guru sebagai refleksi.
Hari sebelum pelaksanaan pembelajaran setelah membuat media,
dilanjutkan menyusun RPP menyesuaikan dengan media pembelajaran yang telah

dibuat dengan melihat kondisi siswa. Mengecek kembali media power point yang
akan digunakan. Membuat LKS untuk siswa berdiskusi dan berkelompok sebagai
salah satu penilaian.
Pelaksanaan pembelajaran setelah berdoa dan mengecek kehadiran siswa
dilanjutkan dengan melakukan apersepsi untuk menghubungkan ke materi yang
akan disampaikan. Tidak lama setelah guru selesai melakukan apersepsi, guru
menjelaskan sedikit materi ciri khusus beberapa tumbuhan, siswa mulai tampak
berbicara sendiri hingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Perilaku tersebut
membuat guru berpikir apa ada yang salah dalam penyampaian materi. Guru
mencoba melakukan ice breaking untuk memfokuskan siswa kembali ke materi
yang sedang di jelaskan. Ketika siswa sudah tampak memperhatikan ke depan,
guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait materi yang sedang dan akan
dibahas terkait materi dengan kehidupan nyata siswa. Semua siswa menjawab
sesuai dengan kemampuan mereka, namun ada beberapa yang tidak menjawab
namun membuat gaduh kelas dengan berteriak atau berkelahi dengan temannya,
dari hal tersebut guru mengajukan peraturan pada siswa bahwa ketika akan
menjawab atau mengungkapkan pendapatnya, lebih dulu mengangkat tangannya
dan berbicara setelah ditunjuk oleh guru, sebelum ditunjuk maka siswa harus
diam. Penjelasan materi tentang ciri khusus beberapa tumbuhan dilanjutkan
dengan menggunakan power point hyperlink yang sudah disiapkan oleh guru
sebelumnya karena guru sudah mengira jika hanya dengan penjelasan dan
membaca buku paket membuat siswa cepat lelah. Ketika guru baru menampilkan
judul materi dengan dibuat semenarik mungkin yaitu dengan membuat judul
bergerak dan dilengkapi bintang-bintang warna-warni yang melintas kemudian,

semua siswa tampak antusias, dari sini siswa mulai dapat dikondisikan, tenang
dan memperhatikan ke depan. Maka guru mengambil kesempatan ini untuk masuk
ke materi utama, lebih dulu memunculkan judul materi CIRI KHUSUS
BEBERAPA TUMBUHAN siswa mulai tampak ramai ketika judul tiba-tiba
menutup sendiri dan muncul gambar empat tumbuhan yang berbeda yaitu
tumbuhan kantung semar, venus, raflesia dan kaktus. Slide materi pertama
berhasil membuat siswa aktif dalam pembelajaran, mereka tampak heran melihat
animasi kartun anak perempuan SD bergerak dan mereka memberikan nama pada
kartun yang menyampaikan pada slide tersebut misalnya Anisa dan lain-lain.
Pertanyaan dari kartun tersebut dijawab oleh siswa-siswi bermacam-macam,
kemudian untuk lebih jelasnya lagi guru memunculkan video terkait materi yang
sedang dibahas seperti pada slide materi pertama yaitu kantung semar maka video
yang ditampilkan tentang kantung semar. Semua siswa tampak diam dan
memperhatikan dengan baik video tersebut karena sebelum video diputar guru
meminta siswa untuk mengamati video. Setelah mengamati video ada tugas yang
perlu mereka kerjakan. Setelah pemutaran video selesai siswa diajak untuk
mengingat kembali pertanyaan dari animasi kartun sebelumnya.

Gambar 3. ketika pemutaran video kantung semar

Semua siswa mengangkat tangannya dengan mulut tidak bersuara, karena


ketika ada yang bersuara maka anak tersebut dianggap tidak mengangkat
tangannya sebagai hukumannya. Kegiatan di atas, dimulai dari slide materi
dilakukan dengan kegiatan yang sama, meskipun setiap slide materi berbeda,
diakhir materi muncul animasi bergerak para tentara semut berjalan meninggalkan
layar, untuk menandakan materi selesai.
Meskipun materi selesai namun masih ada slide selanjutnya yaitu soal
tebakan, hampir semua siswa mengangkat tangan ingin menjawab, dan salah satu
siswa ditunjuk untuk menebak, dan jawabannya benar sehingga muncul langsung
kataBENAR sebagai penghargaannya semua siswa kelas 6 bertepuk tangan dan
ada beberapa siswa di belakang terlihat senang dan penasaran, kemudian soal
tebakan selanjutnya di jawab oleh A jawabannya pun benar,

Gambar 4. Soal tebakan

namun sebagai selingan guru mengklik jawaban yang salah maka semua siswa
gaduh karena tidak sesuai dengan yang mereka inginkan, maka kedua kalinya gur
mengklik jawaban yang betul, ketika muncul kata BENAR mereka bersorak
yeee. Soal tebakan ini selain digunakan untuk mengingatkan kembali materi
tapi juga sebagai kegiatan selingan untuk menuju ke kegiatan selanjutnya yaitu
diskusi. Pembagian kelompok dilakukan dengan menghitung satu sampai tujuh
ketika sampai tujuh dimulai dari satu kembali, begitu setererusnya hingga selesai

sampai siswa terakhir. Siswa yang bernomor sama menjadi satu kelompok.
Setelah itu guru memberikan LKS yang di dalamnya sudah terdapat petunjuk
pengerjaan dan mahkota pintar pada setiap kelompok.

Gambar 5. Perwakilan kelompok presentasi hasil diskusi

Selesai mengerjakan, setiap siswa mewakilkan kelompoknya maju ke depan


mempresentasikan hasil diskusinya, mereka yang maju mendapat satu bintang
untuk ditempel ke mahkota yang sudah dipakai.
Semakin mereka sering maju ke depan atau menjawab pertanyaan dengan
benar maka akan semakin banyak bintang yang menempel di mahkota mereka.
Sebelum pembelajaran berakhir sebagai kegiatan refleksi guru menampilkan lirik
lagu berjudul CIKABETUM singkatan dari ciri khusus beberapa tumbuhan,
menggunakan lagu Potong Bebek Angsa, terlebih dahulu guru mencontohkan
kemudian siswa bersama-sama menyanyi.

Perwakilan

setiap

kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya.

Gambar 6. Lirik lagu CIKABETUM

Siswa begitu antusias dan tertarik ingin menyanyikan kembali. Waktu yang sudah
hampir mencapai alokasi waktu yang direncanakan maka setelah menyanyi dua
kali, siswa diminta mengerjakan post-tes untuk mengakhiri pembelajaran mata
pelajaran IPA.
PENUTUP
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas
enam dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint hyperlink ini, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media power point hyperlink dan video
dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap ciri khusus tumbuhan mata
pelajaran IPA di SD Negeri Ajibarang Wetan yang disampaikan dengan metode
tanya jawab dan pemberian penghargaan kepada yang aktif berpartisipasi. Hal ini
terlihat dalam proses pembelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran. Proses
pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan begitu antusias mengikuti
pembelajaran menggunakan powerpoint hyperlink dan video. Sedangkan hasil
post tes yang dilakukan juga memberikan bukti bahwa siswa memahami materi

dengan baik. Maka perlunya inovasi-inovasi dalam setiap pembelajaran supaya


tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Sebaiknya artikel ini dapat dilanjutkan untuk penelitian lebih lanjut lagi
dalam bentuk penyusunan skripsi. Selain itu bagi pendidik/calon pendidik yang
membaca artikel ini dapat mengembangkan dan menerapkan penelitian ini serta
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Mulya. 2007. Powerpoint 2007 untuk Orang Awam. Palembang: Maxlkom.
Istiningsih. 2012. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Skripta
Media Creative.
Hakim, A. 2010. Efektivitas penggunaan media presentasi powerpoint terhadap
prestasi belajar siswa SMP kelas VIII. Skripsi Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan FIP UPI : Tidak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai