Simbol bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila
pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar Negara yang lima (Pembukaan UUD 45 alinea 4), Sifat Negara yang lima (pembukaan UUD 45 alinea 2), dan tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD 46 alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya. 1. Nilai Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.
Tidak berbohong kepada guru maupun teman. Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya. Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan tugas di kelas. Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah. Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya, tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi. Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah. Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap manusia.
Arti lambang Pancasila Sila Kedua:
Rantai melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai. 2. Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menolong teman yang sedang kesusahan.
Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman. Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman lain. Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu. Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang lebih membutuhkan saat ada di kendaraan umum. Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita. Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan. Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya. Hormat dan patuh kepada orang tua.
Arti lambang Pancasila Sila Ketiga:
Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin melambangkan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili Negara Indonesia yang menjadi tempat berteduh semua rakyat Indonesia. Pohon beringin juga memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia. 3. Nilai Persatuan Indonesia
Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah. Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain. Memakai produk-produk dalam negeri. Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya. Bangga menjadi warga negara Indonesia. Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri. Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Arti lambang Pancasila Sila Keempat:
Kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu. 4. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijasanaan/Permusyawaratan
Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam
menyelesaikan masalah. Memberikan suara dalam pemilihan ketua kelas ataupun ketua OSIS Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersainga dengan teman lain. Berani mengkritik teman, ketua kelan maupun guru yang bertindak semena-mena. Mengutamakan rapat OSIS daripada bermain bersama teman. Berani mengemukakan pendapat di depan kelas. Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan bertanggung jawab.
Arti lambang Pancasila Sila Kelima:
Padi dan kapas melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai dengan tujuan utama dari sila kelima. 5. Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluru Rakyat Indonesia
Berlaku adil kepada siapapun.
Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata. Seorang ketua OSIS memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan kemampuan anggotanya. Seorang Ibu tidak boleh pilih kasih dalam membelikan mainan anaknya. Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi nasihat kepada siswa yang malas. Tidak pilih-pilih dalam berteman.