BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenol mempunyai rumus struktur yang seripa dengan alkohol
tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan
dengan Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai
Ar-OH. Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan
dan distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar
(delokalissai) oleh cincin aromatik.
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari pada alkohol atau
air. Fenol adalah
sekelompok senyawa
organik yang
gugus
alkohol
karena
anion
yang
dihasilkan
oleh
PIPIN VEMILIA
FENOL
oleh resonansi. Percobaan ini dilakukan agar dapat Mengetahui jenisjenis pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa fenol dan
digunakan untuk mengetahui uji spesifik dari fenol.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini, yaitu untuk mengetahui,
memahami, dan mengidentifikasi dengan cara analisa kualitatif
terhadap suatu senyawa golongan asam yang terdapat pada sampel.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk mengidentifikasi
senyawa fenol dengan mereaksikan sampel tersebut dengan pereaksi
spesifik yang menghasilkan warna tertentu.
PIPIN VEMILIA
FENOL
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus
fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya
biasanya dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol
mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat
diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan
basa, terjadi fenolat. Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat ini
dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga oleh
O2 udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling
dan Ag-beramoniak. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl 3.
Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 X 10 -10.
(Riawan, 1990).
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dari pada alkohol atau
air. Fenol dengan pKa=10 dengan kekuatan asam kira-kira ditengah
antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan basa yang
lebih lemah dibandingkan OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah
dengan seuatu fenol dan NaOH dalam air.reaktifitas ini sangat
berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih asam
dibandingkan
alkohol
karena
anion
yang
dihasilkan
oleh
PIPIN VEMILIA
FENOL
PIPIN VEMILIA
FENOL
Senyawa fenol banyak terdapat di alam dan merupakan
intermediet bagi industri untuk berbagai macam produk seperti adhesif
dan antiseptik. Fenol sendiri dapat dipakai sebagai desinfektan dan
diperoleh dari tar-batu bara. Beberapa contoh fenol adalah metil
salisilat, didapat dari pohon menjalar di Amerika Serikat, tirosin, asam
amino yang terdapat pada protein eugenol, terdapat dalam minyak
dari daun cengkeh dan thymol terdapat dalam thyme (Riswiyanto,
2009).
2.2 Uraian Bahan
1. Air Suling (Ditjen POM III, 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain
RM/BM
: H2O / 18,02
Pemerian
: sebagai pereaksi
: ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama lain
: Asam klorida
RM / BM
: HCl / 36,46
Pemerian
Kelarutan
PIPIN VEMILIA
FENOL
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai pereaksi.
: FERRI CLORIDUM
Nama lain
RM/BM
: FeCl3 / 162,2
Pemerian
jingga
dari
garam
hidrat
yang
telah
: Sebagai pereaksi.
pahit.
: larut dalam 1 bagian air dan dalam 1 bagian etanol
(95%)P, larut dalam eter P, dalam gliserol P dan
dalam minyak lemak.
PIPIN VEMILIA
FENOL
Sampel
dimasukkan
kedalam
tabung
reaksi
kemudian
PIPIN VEMILIA
FENOL
Uji golongan
Sampel + FeCl3
Sampel + air
Sampel + FeCl3 + HCl
pengamatan
Warna ungu
Larut air
Warna cokelat
aspirin,
dan
fenolftalein.
Tujun dilakukan percobaan ini yaitu untuk dapat mengetahui
reaksi spesifik dari fenol.
PIPIN VEMILIA
FENOL
Percobaan ini dilakukan dengan cara siapkan tabung reaksi.
kemudian dilakukan uji spesifik dengan cara Sampel dimasukkan
kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan pereaksi FeCl 3 bebrapa
tetes agar dapat dilihat perubahan warna yang terjadi, apabila telah
pada sampel terdapat warna yang sesuai, maka lakukan lagi uji
lainnya dengan cara yang sama yaitu sampel dimasukkan kedalam
tabung reaksi dan larutkan dengan air, apabila larut air maka sampel
termasuk fenol yang larut air. Ulangi percobaan hingga mendapatkan
hasil yang sesuai dengan literatur.
Dari percobaan diatas diperoleh hasil yaitu pada saat perlakuan
pertama yaitu sampel fenol ditambahkan FeCl3 menghasilkan warna
ungu. Dimana dalam buku card system apabila terdapat warna ungu,
sampel tersebut termasuk golongan acetocal, namun dilakukan lagi uji
selanjutnya, untuk diketahu sampel tersebut termasuk golongan
acetosal atau golongan lainnya. Yang kedua sampel ditambahkan air
meghasilkan sampel tersebut mudah larut dalam air. Karena salah
satu ciri fenol yaitu kelarutannya mudah larut dalam air. Uji terakhir
yang dilakukan yaitu sampel ditambahkan FeCl 3 + HCl menghasilkan
warna cokelat. Jadi sampel fenol kode 36 yang digunakan merupakan
resorsin.
PIPIN VEMILIA
FENOL
PIPIN VEMILIA
FENOL
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Departeme Kesehatan
RI : Jakarta.
Fessenden R.J dan J.S.Fessenden. 1986. Kimia Organik edisi 3 jilid 1.
orth Publishers, INC, Belmont: USA.
Hart, harold. 1998. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Riawan. 1990. Pengantar Kimia Organik. Rineka Cipta : Yogyakarta.
Rismiyanto. 2002. Kimia Organik. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat-Obat Penting Edisi IV. PT Gamedia Pustaka
: Jakarta.
PIPIN VEMILIA