KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO
Nomor : 455/
/417.407/2015
TENTANG
PANDUAN RESIKO JATUH
Di RUMAH SAKIT Dr WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO
Menimbang : a.
b.
c.
Mengingat :
1. Undang-Undang Rl Nomor : 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang Rl Nomor : 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Rl
Nomor
:
1691/Menkes/SK/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
5. Standar Akreditasi Rumah Sakit, Kerjasama Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
: KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM Dr
WAHIDIN
SUDIRO
HUSODO
KOTA
MOJOKERTO
TENTANG PANDUAN ASSESMEN PASIEN RESIKO JATUH
Dl
RUMAH SAKIT UMUM Dr WAHIDIN SUDIRO
HUSODO KOTA MOJOKERTO
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
DITETAPKAN DI : MOJOKERTO
PADA TANGGAL : 14 FEBRUARI 2015
DIREKTUR
RUMAH UMUM DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO
KOTA MOJOKERTO
Dr SUGENG MULYADI.Sp.U
Pembina Utama Muda
NIP : 19610202 198902 1 001
tesandung
tetapi
mampu
mengontrol
keseimbangan
BAB III
TATA LAKSANA
3.1
Rumah Sakit
3) Terjadi perubahan rejimen pengobatan dan perubahan kondisi
pasien
4) Perubahan kondisi pasien setelah jatuh
2.
3.2
a.
b.
Kondisi pasien :
1) Faktor Intrinsik :
a.
Kurang aktifitas
Riwayat terjatuh
Komunikasi terhambat
Gangguan mental
Sakit akut
Gangguan
abnormalisasi
postur
tubuh,
adanya
nyeri,
Kejang
Hipotensi Orthostatik
Anti hipertensi
Sedasi / transquilizer
Obat-obatan psikotropika
Antidepressant
d.
Konfusif mental
Kecemasan tinggi
Konfusif ECT
Delirium
Intoksikasi
2) Faktor Ekstrinsik :
Karakteristik lingkungan :
Penerangan ruangan
Kurang pencahayaan
SKALA
Ya
Diagnosa Sekunder /
Penyakit Penyerta
Ya
Bantuan Ambulasi /
Mobilisasi
Penggunaan Infus / Terapi
intravena
Gaya Berjalan /
Keseimbangan
Status mental
SKOR
25
Tidak
0
15
Tidak
30
Ya
20
15
0
Tidak
Kerusakan
20
Kelemahan
10
15
Tingkat Risiko
Level
Risiko
Tidak ada
Morse
0-24
risiko
Risiko
Rendah
Risiko Tinggi
Tindakan
Melaksanakan Perawatan dasar yang
25-44
baik
Melaksanakan pencegahan jatuh risiko
Lebih dari 44
rendah
Melaksanakan pencegahan jatuh risiko
tinggi
PARAMETER
Umur
Jenis kelamin
Diagnosa
Gangguan Kognitif
KRITERIA
Kurang dari 3 tahun
3 tahun 7 tahun
7 tahun 13 tahun
Lebih dari 13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Neurologi
Respiratori, dehidrasi, anemia,
SKOR
4
3
2
1
2
1
4
anoreksia, sincope/pingsan,
pusing
Gangguan psikologis, perilaku
Diagnosa lain
Keterbatasan daya piker
2
1
3
Pelupa
Dapat menggunakan daya
piker tanpa hambatan
Riwayat jatuh bayi/balita yang
5
Faktor Lingkungan
Respon terhadap
6
pembedahan,
Sedasi, Anestesi
Penggunaan obatobatan
2
1
4
3
2
1
3
2
1
sedative, barbiturate,
obat
Tingkat risiko
1. Risiko tinggi 12pada anak apabila berada pada skor
2. Risiko rendah bila skor < 12
3.4
6) Status mental
a) Apabila pasien memahami apa yang dikatakan perawat dan mampu
mengulang kembali dan konsisten, maka status mental pasien dapat
dikatakan normal (berikan skor 0).
b) Apabila jawaban pasien tidak konsisten atau respon tidak realistik atau
lupa akan kemampuannya dan keterbatasannya maka berikan skor 15.
7) Total skor ditulis dari penjumlahan skor.
a) Apabila total skor < 20 termasuk risiko rendah. Pengkajian ulang
dilakukan 3 hari kemudian atau bila ada perubahan kondisi.
b) Apabila skor > 20 termasuk risiko tinggi. Pengkajian diulang setiap hari.
Pasien menggunakan gelang risiko jatuh berwarna kuning dan pada bagian
panel / tiang infus diberikan tanda risiko jatuh. Edukasi orang tua untuk
ikut menjaga pasien. Ikuti protokol pencegahan pasien jatuh.
b. Skala jatuh Humpty Dumpty
1) Formulir ini digunakan untuk mengkaji risiko jatuh pada anak di rawat jalan dan
rawat inap
2)
Skor diisi sesuai kolom yang ada, dengan menuliskan angka yang sesuai
3)
Umur :
a)
b)
Skor 3 ditulis apabila usia anak 3 tahun sampai dengan < 7 tahun
c)
Skor 2 ditulis apabila usia anak 7 tahun sampai dengan < 13 tahun
d)
4) Jenis kelamin :
a) Skor 2 ditulis apabila anak laki-laki
b) Skor 1 apabila anak perempuan
5) Diagnosa anak :
a) Skor 4 ditulis apabila anak didiagnosa berhubungan dengan neurologis, contoh :
kejang demam, tumor otak, meningitis, dll.
b) Skor 3 ditulis apabila anak didiagnosa berhubungan dengan gangguan
oksigenisasi. Contoh : sesak, pneumonia, dehidrasi, anemia, riwayat pingsan, dll.
c) Skor 2 ditulis apabila berkaitan dengan psikologis, tingkah laku
d) Skor 1 apabila diagnosa yang ditegakkan bukan salah satu diatas
6) Gangguan kognitif :
a) Skor 3 ditulis apabila anak tidak mengetahui keterbatasannya. Contoh : anak
usia 1 tahun belum mengerti keterbatasannya
b) Skor 2 ditulis apabila anak lupa akan keterbatasannya
Bila skor 12 (risiko tinggi), pengkajian ulang risiko jatuh dilakukan setiap hari.
5. Melakukan tindakan pengamanan
a. Cukup pencahayaan di ruangan
b. Lantai tidak licin
c. Posisi tempat tidur diatur pada posisi terendah dan mudah dalam pengaturan posisinya
d. Pastikan kunci tempat tidur dalam keadaan terkunci dan berfungsi dengan baik
e. Pastikan pagar pengaman tempat tidur dalam posisi tertutup
f. Untuk pasien anak yang menggunakan tempat tidur (bukan box bayi) gunakan bumper
g.
h.
i.
j.
pasien
k. Pastikan ada keluarga yang menunggu pasien
l. Edukasi keluarga dan petugas kesehatan lain untuk ikut terlibat dalam upaya
pencegahan pasien jatuh
B. Resiko Rendah
1. Menganjurkan pasien untuk meminta bantuan bila membutuhkan bantuan pemenuhan
Kebutuhan dasar.
2. Memastikan tempat tidur dalam posisi terkunci
3. Menutup pagar tempat tidur
4. Memastikan panjang celana/sarung di atas tumit
5. Menganjurkan pasien pada posisi postural hipotension
6. Meletakkan bel panggilan di tempat yang mudah diraih
7. Menyarankan penunggu selalu berada di sekitar pasien
8. Bantu pasien untuk berpindah / ambulasi
9. Orientasikan pasien /penunggu tentang keamanan pribadi serta lingkungan sekitar
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Pengkajian assesmen awal resiko jatuh pada rekam medik
2. Pengkajian assesmen ulang resiko jatuh pada rekam medik