Anda di halaman 1dari 14

DIODA ZENER SEBAGAI REGULATOR

TEGANGAN

MATA KULIAH : ELEKTRONIKA DASAR


DOSEN : KHAIRUL AMDANI
DISUSUN OLEH :
NUR HUDA SHADRIANI SIMANULLANG
4151121050

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha Esa,
yang mana telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga
saya dapat menyusun makalah Elektronika Dasar yang berjudul Dioda
Zener Sebagai Regulator Tegangan.
Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada bapak Khairul
Amdani

yang

telah

memberikan

kami

pengarahan

untuk

mempermudah kami mengerjakan makalah ini, dan juga kepada


pihak yang telah mendukung baik berupa materi, motivasi atau yang
lainnya.
Makalah ini saya buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi saya
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saya mohon maaf

kepada bapak serta

pembaca yang membaca makalah saya ini. saya juga mengharapkan


kritik dan saran dari berbagai pihak yang sangat saya harapkan untuk
menuju kesempurnaan makalah ini.

Medan, 27
Oktober 2016
Penulis,

Nur Huda
Shadriani Simanullang

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1
1.

LATAR BELAKANG................................................................

...................................................................................................1
2.
RUMUSAN MASALAH............................................................
...................................................................................................1
3.
TUJUAN PENULISAN.............................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
3
1.

SEJARAH PENEMUAN DIODA ZENER.......................................

2.

3
PENGERTIAN DIODA ZENER...................................................

...................................................................................................4
3. PRINSIP KERJA DIODA ZENER.................................................
...................................................................................................5
4. DIODA ZENER SEBAGAI REGULATOR TEGANGAN..................
............................................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................
3

1. KESIMPULAN.........................................................................
9
BAB IV DAFTAR PUSTAKA........................................................................
10

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Rangkaian Dioda Zener atau dioda zener merupakan sebuah komponen yang
termasuk dalam tipe dioda dengan ciri-ciri yang cukup unik. Keunikan dari dioda jenis
ini adalah mampu mengalirkan arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronika dengan
mengalirkan arus ke arah yang berlawanan apabila terjadi sebuah tegangan yang
melebihi batas tegangan zener. Selain itu, dioda dengan jenis ini juga mampu menjadi
stabilisator dalam sebuah rangkaian elektronika. Namun begitu, secara umum dari jenis
dioda ini memiliki kesamaan dengan kebanyakan jenis dioda lainnya.
Dioda jenis ini biasanya dipasangkan secara seri dengan satu komponen resistor
agar dapat menghasilkan sumber tegangan ac dengan cara pemasangan yang tebalik,
yang kemudian keluaran dari dioda ini nantinya akan dibatasi sesuai dengan nilai yang
terdapat pada diode tersebut. Pada rangkaian diode zener kita dapat merancang sebuah
alat uji dengan memakai sebagian rangkaian dari komponen elektronik. Selain itu, kita
juga dapat menggunakan alat uji dioda zener dan juga multimeter untuk mengukur dan
memastikan tegangan ambang presisi pada dioda zener.
Kita dapat menggunakan sebuah alat bernama voltmeter DC untuk mengetahui
voltase dioda zener, dengan terlebih dahulu menyambungkan secara paralel pada dioda
zener. Seperti pada gambar skema pada sebuah rangkaian alat uji diode zener dibawah
ini, apabila kontak S1 ditutup, resistansi pada R1, T1 dan diode zener memberikan arus.
Untuk basis resistor T1 tersambung ke catu daya melewati R4 hingga transistor
beroperasi. Untuk arus zener yaitu sama dengan rasio voltase basis emitor dari Q2 serta
nilai resistansi R1. Dengan tegangan suplay hingga 25 volt pada tombol aktuasi S1-S3,
arus yang melewati dioda zener memiliki nilai lebih kurang 2.2,6 serta 22 Ma.
Resistansi pada R2 dan R3 atau gabungan dari R1, R2, dan R3 dapat disambungkan
pada area R1 dengan S2-S3 sampai melewati dioda zener arus kontan.
2. Rumusan Masalah
Melalui latar belakang di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1

1. Bagaimana sejarah penemuah dioda zener ?


2. Apa itu dioda zener ?
3. Bagaimana prinsip kerja dioda zener ?
4. Bagaimana dioda zener dapat sebagai regulator pada tegangan ?
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat mengetahui:
1. Mengetahui sejarah penemuan dioda zener.
2. Mengetahui apa itu dioda zener.
3. Mengetahui prinsip kerja dioda zener.
4. Fungsi dioda zener sebagai regulator tegangan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Penemuan Dioda Zeiner
Efek dioda zener ini ditemukan oleh seorang ahli Fisika dari Amerika yang
bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934.
Gambar Clarence Melvin Zener

Sehingga sebagai bentuk penghormatan, nama dioda temuannya juga diambil


dari namanya tersebut. Kemampuan dioda zener untuk menyalurkan arus ke arah yang
berlawanan (dari cathode ke anode) bila diberikan tegangan yang melampaui batas
tegangan tembusnya, berbeda dengan dioda biasa yang hanya menyalurkan arus hanya
ke satu arah. Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus jika dicatu terbalik (reversebiased), arus akan ditahan bila mengalir dari cathode ke anode.
Karakteristik lain dari dioda zener ialah besarnya tegangan yang dilewatkan
cenderung tetap, meski tegangan catu yang diberikan diperbesar. Oleh karena itu, dioda
zener merupakan komponen elektronika yang cocok untuk digunakan sebagai voltage
regulator (pengatur tegangan), dimana dioda zener akan memberikan tegangan output
yang relatif tetap sesuai dengan spesifikasi tegangan zener tersebut. Penggunaan dioda
zener selain pada voltage regulator, biasanya diterapkan pada juga dalam over voltage
protection, yakni perlindungan terhadap kelebihan tegangan. Secara umum fungsi dari
3

dioda zener dalam rangkaian-rangkaian tersebut adalah untuk membuat stabil arus dan
tegangan.
2. Pengertian dioda zener
Dioda zener (Zener Diode) merupakan komponen elektronika yang terbuat dari
semikonduktor, termasuk jenis dioda yang memiliki watak unik. Pada saat dipasangkan
pada rangkaian forward-biased (bias maju), dioda zener akan memiliki karakteristik dan
fungsi sama seperti dioda normal pada umumnya, mengalirkan arus dari anode ke
cathode. Hanya saja ketika diberikan reverse-biased (bias terbalik) dioda zener akan
mengalirkan arus dari cathode ke anode, dengan syarat diberi catu tegangan yang lebih
besar dari batas tegangan dadal, tegangan tembus (breakdown voltage) dioda zener
tersebut. Oleh karena itu meski mendapatkan catu secara reverse-biased, bila tegangan
catu kurang dari tegangan tembus dioda zener, maka arus dari cathode tidak akan
dialirkan (ditahan) menuju anode. Dioda biasa hanya mampu mengalirkan arus satu
arah saja dari anode ke cathode (forward-biased), sementara itu arus dari cathode
menuju anode (reverse-biased) akan ditahan.
Berikut ini ialah gambar dan simbol dari dioda zener.

Dioda zener dapat digunakan sebagai regulator tegangan, dengan tingkat ripple
yang rendah. Dengan melewatkan sejumlah arus pada dioda zener dari sumber

tegangan, dengan melewati resistor pembatas arus terlebih dahulu, sebuah dioda zener
dapat mengalirkan arus yang sesuai dengan menurunkan tegangan output.
Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi,
disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki
doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang dicatubalik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai
contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika
diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya
digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan
aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian
pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.
3. Prinsip kerja dioda zeiner
Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas Breakdown
Voltage atau Tegangan Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan
Dioda biasa yang hanya dapat menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus
(Breakdown Voltage) ini disebut juga dengan Tegangan Zener. Untuk lebih jelas
mengenai Dioda Zener, mari kita lihat Rangkaian dasar Dioda Zener dibawah ini :

Dalam Rangkaian diatas, Dioda Zener dipasang dengan prinsip Bias Balik
(Reverse Bias), Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan Dioda
Zener. Dalam Rangkaian tersebut, tegangan Input (masuk) yang diberikan adalah 12V
tetapi Multimeter menunjukan tegangan yang melewati Dioda Zener adalah 2,8V. Ini
artinya tegangan akan turun saat melewati Dioda Zener yang dipasang secara Bias
Balik (Reverse Bias). Sedangkan fungsi Resistor dalam Rangkaian tersebut adalah
untuk pembatas arus listrik. Untuk menghitung Arus Listrik (Ampere) tersebut, kita
dapat menggunakan Hukum Ohm seperti dibawah ini :
(Vinput Vzener) / R = I
(12 2,8) /460

= 19,6mA

Jika menggunakan Tegangan yang lebih tinggi, contohnya 24V. Maka arus
listrik yang mengalir dalam Rangkaian tersebut akan semakin besar :
(24 2,8) / 460

= 45mA

Akan tetapi, tegangan yang melewati Dioda Zener akan sama yaitu 2,8V. Oleh
karena itu, Dioda Zener merupakan Komponen Elektronika yang cocok untuk
digunakan sebagai Voltage Regulator (Pengatur Tegangan), Dioda Zener akan
memberikan tegangan tetap dan sesuai dengan Tegangan Zenernya terhadap Tegangan
Input yang diberikan.
Pada umumnya tegangan dioda zener yang tersedia dipasaran berkisar antara
2V 70V dengan daya (power) dari 500 mW 5 W. Untuk menghitung disipasi daya
dioda zener, kit adapat menggunakan rumus :
P = Vz I
Contoh :
P = 2,8 x 19,6
P = 54,9 mW

Dioda zener biasanya diaplikasikan pada voltage regulator (pengatur tegangan)


dan over voltage protection (perlindungan terhadap kelebihan tegangan). Fungsi dioda
zener dalam rangkaian tersebut adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan.
4. Dioda zeiner sebagai regulator tegangan

Rangkaian pencatu daya (power supply) dengan regulator diode zener pada
gambar rangkaian diatas, merupakan contoh sederhana cara pemasangan regulator
tegangan dengan dioda zener. Diode zener dipasang paralel atau shunt dengan L dan R .
Regulator ini hanya memerlukan sebuah diode zener terhubung seri dengan resistor RS .
Perhatikan bahwa diode zener dipasang dalam posisi reverse bias. Dengan cara
pemasangan ini, diode zener hanya akan berkonduksi saat tegangan reverse bias
mencapai tegangan breakdown dioda zener. Penyearah berupa rangkaian diode tipe
jembatan (bridge) dengan proses penyaringan atau filter berupa filter-RC. Resistor seri
pada rangkaian ini berfungsi ganda. Pertama, resistor ini menghubungkan C1 dan C2
sebagai rangkaian filter. Kedua, resistor ini berfungsi sebagai resistor seri untuk
regulator tegangan (dioda zener). Diode zener yang dipasang dapat dengan sembarang
dioda zener dengan tegangan breakdown misal dioda zener 9 volt. Tegangan output
transformer harus lebih tinggi dari tegangan breakdown dioda zener, misalnya untuk
penggunaan dioda zener 9 volt maka gunakan output transformer 12 volt. Tegangan
breakdown

dioda

zener

biasanya

tertulis

pada

body

dari

dioda

tersebut.

Pada

gambar

rangkaian

dioda

zener

yang dirangkai secara seri tersebut, tegangan sumber sebesar 19 volt, tegangan zener 1
5,1

volt,

tegangan

zener

3,3

volt.

Dioda zener sebagai regulator tegangan bisa digunakan untuk rangkaian sumber daya
3,3 volt untuk XBee. Hal tersebut lebih baik dibandingkan menggunakan rangkaian
pembagi tegangan dengan resistor yang dirangkai secara seri. Pada rangkaian pembagi
tegangan tersebut, arus berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dioda zener dapat digunakan sebagai regulator tegangan, dengan tingkat ripple
yang rendah. Dengan melewatkan sejumlah arus pada dioda zener dari sumber
tegangan, dan dengan melewati resistor pembatas arus terlebih dahulu, sebuah dioda
zener dapat mengalirkan arus yang sesuai dengan menurunkan tegangan output. Pada
saat dipasangkan pada rangkaian forward-biased (bias maju), dioda zener akan memiliki
karakteristik dan fungsi sama seperti dioda normal pada umumnya, mengalirkan arus
dari anode ke cathode. Hanya saja ketika diberikan reverse-biased (bias terbalik) dioda
zener akan mengalirkan arus dari cathode ke anode, dengan syarat diberi catu tegangan
yang lebih besar dari batas tegangan dadal, tegangan tembus (breakdown voltage) dioda
zener tersebut.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Muhammad. Dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika. Makassar : Universitas


Negeri Makassar.
Blocher, Ricard. D. Phys. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta : Andi off Set
Irawan, Agus dkk. 2002. Pintar Elektronika. Pekalongan : CV. Bahagia
Tipler, Paul. A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai