Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Data
Tabel 1 Hasil percobaan Tegangan Dekomposisi Air

Tabel 2 Menghitung Laju produksi dan Efisiensi Faraday

Contoh Perhitungan :
Untuk V=2,1 Volt; t= 120 s; dan I= 0,08 A
t=2 menit=2 60=120 sekon
Laju produksi=
V hitung=
faraday =

V hasil
3
=
=0,250 cm 3 / s
t
120

R I T t 8,314 0,08 293 120


=
=0,1212cm3
FPZ
96485 1 2

V hasil
3
=
=24,754957
V hitung 0,1212

Keterangan:
V
= Tegangan (Volt)
T
= Suhu (K)
t
= Waktu (s)
R
= Konstanta Gas Umum ( 8,314 J/ol.K)
I
= Arus (A)
F
= Konstanta Faraday (96485 C/m)
P
= Tekanan Ruang Dalam Pa (1 Pa = 1 N/m2)
Z

= Jumlah Elektron Untuk Membebaskan Satu Molekul ( Z

H2

=2)

= Efisiensi

Grafik yang di dapatkan:

Gambar 4.1 Grafik Volume terhadap Waktu

Gambar 4.2 Grafik Arus terhadap Tegangan

4.2 Pembahasan
Percobaan PEM Elektroliser ini terdapat 2 percobaan, yaitu menentukan tegangan
dekomposisi air dan menentukan efisiensi energi serta efisiensi Faraday Elektroliser. Untuk
percobaan pertama, tegangan yang diberikan sebesar (1,7 - 2,5) Volt dengan interval 0,1 Volt.
Pada percobaan ini, yang diamati adalah pada tegangan berapa hidrogen akan muncul yang
ditandai dengan adanya gelembung. Pada percobaan pertama di dapatkan bahwa tegangan
dekomposisi air didapatkan pada tegangan 2,1 Volt. Tegangan dekomposisi ialah tegangan
yang mampu memecah molekul air menjadi sebuah unsur. Pada saat tegangan 2,1 Volt, mulai
terlihat gelembung pada tabung walaupun sedikit, ini berarti terdapat hidrogen yang
dihasilkan. Pada saat tegangan 2,1 volt ini dihasilkan elektron yang cukup untuk memecah

senyawa H2O menjadi air dan oksigen .Sehingga apabila tegangan yang diberikan lebih besar
dari tegangan dekomposisi air diberikan pada elektroda-elektroda, PEM elektrolisis akan
memisahkan air murni menjadi oksigen dan hidrogen. Berdasarkan pada teori dasar besar
arus semakin tinggi seiring dengan pertambahan tegangan yaitu sejak tegangan diberikan
kepada alat PEM elektroliser maka arus sudah muncul. Namun pada kenyataanya selama
percobaan yang didapatkan tidak sesuai. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakstabilan
power supply sehingga arus yang tercatat tidak stabil pula, hambatan di kabel-kabel
penghubungnya yang menyebabkan pembacaan arus tidak begitu akurat dan alat PEM
elektrolisernya sendiri karena mungkin sudah sering digunakan. Percobaan kedua yaitu
menentukan efisiensi energy dan efisiensi Faraday Elektroliser PEM dengan mengamati arus,
tegangan, waktu dan volume air yang berkurang pada tabung. Pada percobaan ini yang
diamati adalah perubahan volume air setelah hidrogen memberi tekanan sehingga air dalam
tabung akan terangkat keatas .Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat ditentukan besar
volume hidrogen secara teoritis serta nilai efisiensi Faradaynya.Untuk besar efisiensi
energinya tidak dapat diketahui karena daya masukannya tidak diketahui, Berdasarkan
perhitungan data terlihat bahwa efisiensinya berada dalam rentang (6 24 ) % , hal Ini
menunjukkan bahwa kerja atau energi yang dibutuhkan lebih besar dari pada kerja atau
energi yang di hasilkan. Di dalam percobaan ini juga terdapat gelembung , gelembung
tersebut adalah gas hidrogen yang berasal dari pross oksidasi pada anoda yang melewatkan
+
+
hidrogen ( H ) lewat membran PEM, ion H mengikat elektron mejadi

H2

Grafik yang di dapatkan adalah grafik hubungan volume hasil hidrogen terhadap
waktu dapat terlihat bahwa semakin besar volume H2 maka waktu yang dibutuhkan semakin
besar. Hal ini disebabkkan karena semakin besar tegangan yang diberikan maka arus yang
dihasilkan juga akan semakin tinggi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
H2 juga akan semakin cepat begitupun sebaliknya .Untuk grafik karakteristik arus terhadap
tegangan elektroliser diketahui bahwa tegangan berbanding lurus dengan arus yang
dihasilkan, Hal ini disebabkkan karena semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin
besar pula laju produksi hidrogennya. Ketika tegangannya semakin besar, maka semakin
banyak pula elektron yang dihasilkan, sehingga semakin cepat elektron memecah senyawa
H2O dan terlihat dari gelembung yang dihasilkan semakin banyak.

BAB III
KESIMPULAN
1. Tegangan dekomposisi air adalah tegangan yang di butuhkan untuk memecah
senyawa air. Tegangan dekomposisi yang didapatkan pada percobaan ini adalah 2,1
Volt yang ditandai dengan adanya gelembung.
2. Laju produksi hidrogen yang dihasilkan untuk berbagai elektroliser adalah berada
dalam rentang (0,019 0,028) cm3/s .
3. Efisiensi faraday yang dihasilkan adalah berada dalam rentang (6 24) % , hal ini
menunjukkan nilai Efisiensi faraday yang menurun seiring pertambahan waktu
4. Faktor yang mempengaruhi besarnya nilai efisiensi yaitu suhu dan tekanan. Namun
pada percobaan kali ini tidak dilakukan penyetingan terhadap suhu dan tekanan,
sehingga faktor tersebut tidak dapat teramati.

Daftar Pustaka
[1]

http://budisma.net/2014/10/pengertian-hidrogen.html

(Diakses 7 November 2016 Pukul 03.19 WIB)


[2]

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/isana-supiah-yosephine-louise-dra-

msi-dr/perilaku-sel-elektrolisis-air-dengan-elektroda-stainless-stell.pdf
(Diakses 7 November 2016 Pukul 03.20 WIB)
[3]

http://research.ncl.ac.uk/sushgen/docs/summerschool_2012/PEM_water_

electrolysis-Fundamentals_Prof._Tsiplakides.pdf
(Diakses 7 November 2016 Pukul 03.24 WIB)

Anda mungkin juga menyukai