Anda di halaman 1dari 6

JURNAL 1

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

Nama

: Azhari Ulfah Aidah

NIM

: 150341607261

Offering

:B

Hari, Tanggal : Rabu, 2 Maret 2016


Topik

: Ciri Umum Alga

A. Materi yang Telah Dipahami


Alga atau yang sering disebut dengan istilah Protista mirip
tumbuhan masuk ke dalam kingdom Protista karena memiliki ciri-ciri
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel, sel-selnya tidak
berdiferensiasi membentuk jaringan khusus. Di dalam selnya terdapat
plastid, yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen) terutama
kloroplas yang mengandung pigmen klorofil yang sangat berperan penting
dalam membantu proses fotosintesis, oleh karena itu alga bersifat autotrof.
Habitat
Alga dapat ditemukan berbagai tempat di lingkungan kita yang
sering kali kita tidak menyadari keberadaan alga ini, berikut ini adalah
habitat alga.
di air tawar (sungai, kolam, rawa), air laut atau biasa disebut

dengan Hidrofit
Menempel pada tempat-tempat yang basah atau lembab,

disebut juga dengan istilah Bentofit


Dapat hidup pada permukaan tubuh organisme lain atau biasa

disebut juga dengan Feripiton


Alga ada yang ditemukan di sumber air panas atau Termofit

Di salju daerah kutub dan puncak gunung yang tinggi atau


Kirofit. Alga dapat hidup di tempat ekstrim seperti pada suhu
yang rendah ini dikarenakan alga mampu melakukan adaptasi

pada suhu beku atau rendah


Bahkan alga mampu hidup di perairan yang mengandung
boraks.

Susunan/struktur Sel
Alga merupakan kelompok tumbuhan rendah sehingga terdapat
dua tipe sel yaitu yang bersifat prokariotik maupun eukariotik. Pada sel
eukariotik telah tersusun oleh organela yang lebih kompleks dari pada sel
prokariotik. Berikut ini bentuk dan susunan tubuh alga.
Bentuk tubuh alga ada yang bersel tunggal (uniselular) dan ada

yang tersusun atas banyak sel (multiselular)


Alga yang multiselular ada yang berbentuk seperti lembaran,

benang
Alga ada yang hidup berkoloni dan ada yang hidup sendiri

(soliter)
Alga tidak memiliki akar, batang dan daun sejati oleh karena
itu disebut talus. Hal inilah yang menyebabkan alga tidak dapat

digolongkan ke dalam kingdom plantae (tumbuhan)


Sel-sel alga dikelilingi oleh dinding sel sehingga memiliki

bentuk yang tetap


Dinding sel alga pada umumnya terdiri dari dua komponen.
Komponen fibriler yang akan membentuk rangka dinding dan

komponen non fibriler berbentuk matrik.


Di dalam zat alga terdapat berbagai plastid, yaitu organel sel

yang mengandung zat warna (pigmen)


Sel-sel alga memiliki flagella yang

berfungsi

untuk

memudahkan dalam pergerakan. Macam flagella yang di miliki


oleh sel alga berbeda-beda tergantung dari jumlah flagella yang

dimilikinya.
Plastida yang terdapat pada alga terutama adalah kloroplas
yang berperan dalam proses fotosintesis. Bentuk kloroplas pada
sel alga bermacam-macam seperti pada gambar berikut.

Gambar 1 Variasi Bantuk Kloroplas pada Alga


A. Bentuk mangkuk, B. bentuk jala, C. bentuk sabuk
(Ulothrix)
D. bentuk bintang, E. bentuk pita spiral, F. bentuk

cakram
(dikutip dari Gupta, 1981)
Selain kloroplas terdapat pigmen-pigmen lain di dalam sel-sel
alga yaitu klorofil a, b, c, d, dan e. juga terdapat Fikosianin
(warna biru), Xantofil (warna kuning), karoten (warna
keemasan), fikosianin (warna pirang), dan fikoeritrin ( warna

merah)
Pigmen-pigmen tersebutlah yang dijadikan dasar klasifikasi

alga
Pada umumnya alga memiliki vakuola lakan tetapi alga biru
(Cyanophyta) tidak ditemukan vakuola kana tetapi terdapat
pseudovakuola, yang sama-sama berfungsin untuk melakukan
regulasi.

Perkembangbiakan
Pada alga terdapat dua tipe perkembangbiakan.
Tipe Gametik, dibagi menjadi tiga, yaitu :
- Isogami
- Amisogami
- Oogami
Tipe daur hidup, dibagi menjadi dua, yaitu :

- Haplobiontik
- Diplohaplontik
Klasifikasi
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dibedakan menjadi
beberapa filum, yaitu :
Cyanophyta (alga biru)
Clorophyta (alga hijau)
Euglenophyta
Pyrrophyta (alga api)
Chrysophyta (alga coklat keemasan)
Phaeophyta (alga coklat)
Rhodophyta (alga merah)
Penamaan pada Tumbuhan
Ini bertujuan untuk mengetahui

kekerabatan

dan

mempermudah dalam mempelajarinya. Berikut ini cara penulisan


penamaan pada tumbuhan.
Genus spesies atau Genus spesies

Cara mengklasifikasikan adalah sebagai berikut :


1. Mengkoleksi (Pengambilan sampel)
2. Deskripsi
3. Identifikasi
B. Materi yang Akan Dipelajari
Cyanophyta (alga biru)
Alga biru merupakan satu satunya ganggang yang tergolong dalam
kingdom monera Divisio Cyanophyceae. Dimasukkan dalam kingdom
monera karena struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu
bersifat prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran). Berikut ini
ciri umum yang dimiliki Cyanophyta.
Bentuk ganging ini ada yang sendiri (soliter), berkoloni dan

filament
Memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau), karotenoid (berwarna
oranye) serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
(berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah). Gabungan

pigmen-pigmen ini lah yang membuat warnanya hijau kebiruan

pada Cyanophyta
Ganggang ini merupakan disebut makhluk hidup perintis karena

dapat hidup di tempat-tempat makhluk hidup tidak bisa tumbuh


Dapat melakukan reproduksi dengan pembelahan sel, fragmentasi

dan spora vegetative


Chlorophyta (alga hijau)
Alga hijau merupakan alga yang memiliki ultrastruktur dan komposisi
pigmen yang mirip kloroplas tumbuhan darat, sehingga sejumlah ahli
sistematika mengalami perbedaan pendapat terkait penggolongan alga
hijau ini, apakah termasuk kingdom protista atau kingdom kingsom
plantae. Berikut ini ciri umum yang dimiliki Chlorophyta (alga hijau).
Sebagain besar (90%) Chlorophyta hisup di air tawar dan hanya

(10%) yang hidup di laut


Chlorophyta yang paling sederhana adalah organisme uniselular

yang hidup sebagai plankton


Chlorophyta ada yang hidup di melekat pada tanah yang basah,
tembok yang lembab, pada batang tumbuhan lain, bahkan ada yang

mampu hidup melekat pada hewan


Chlorophyta dapat melakukan reproduksi secara generative
(seksual) dan vegetative (aseksual)

Pertanyaan dan Jawaban


1. Bagaimanakah reproduksi spora vegetative pada Cyanophyta ?
Jawab : spora vegetatif yang dimaksud disini adalah heterokist. Pada
keadaan yang tidak menguntungkan heterokist tetap mampu bertahan
karena dinding selnya tebal dan banyak mengandung bahan makanan.
Setelah

lingkungan

kembali

menguntungkan

heterokist

dapat

membentuk filamen baru.


2. Bagaimanakah gerakan yang dapat terjadi pada Cyanophyta ?
Jawab : Beberapa jenis khususnya dari marga Oscilatoria memiliki
kemampuan bergerak meluncur secara spontan. Gerak meluncur
bervariasi ada trichome yang meluncur ke depan dan ke belakang,
meluncur dalam pola spiral maju mundur atau gerak pelan dan teratur
bagian ujung trichome. Gerak berkaitan dengan kondisi lingkungan,
khususnya suhu dan cahaya. Peningkatan intesitas cahaya akan

meningkatkan aktifitas gerak. Gerak terjadi mungkin disebabkan


sekresi materi gelatinus melalui lubang kecil di sepanjang dinding sel
3. Mengapa Chlorophyta dapat melakukan adaptasi pada suhu rendah?
Jawab : karena dapat membentuk ledakan alga di gletser dan padang
salju yang berketinggian jauh di atas permukaan air laut, tempat
pigmen merahnya menghasilkan efek yang disebut salju semangka
(watermelon

snow),

chlorophyta-chlorophyta

ini

tetap

dapat

melakukan fotosintesis karena dilindungi oleh salju itu sendiri yang


berperan sebgai perisai dan oleh senyawa-senyawa penghalang radiasi
dalam sitoplasmanya.
4. Bagaimanakah susunan talus pada Cyanophyta ?
Jawab : Secara umum ada 3 bentuk talus alga biru yaitu sel tunggal,
koloni dan filament. Ketiga macam bentuk talus pada umumnya
dilapisi oleh selaput seperti gelatin yang bening. Adanya selaput
bening ini merupakan salah satu ciri khas dari alga biru.Bentuk talus
bertpa sel tunggal misalnya Chroococus
5. Bagaimanakah peran Chlorophyta (alga hijau) bagi kehidupan
manusia?
Jawab : alga hijau Chlorella dapat digunakan sebagai suplemen
makanan, obat-obatan dan kosmetik
C. Materi yang Disukai
Alga ternyata mampu hidup di berbagai tempat yang ekstrim dan
terkadang diluar nalar manusia, akan tetapi dengan struktur tubuh yang
seperti itulah alga mampu beradaptasi pada lingkungan dengan suhu yang
ekstrim

Anda mungkin juga menyukai