Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kematian sering terjadi tanpa diduga, tiba-tiba, dan terkadang
tampak tidak wajar. Oleh karena itu pihak keluarga dan penyidik meminta
kedokteran forensik untuk memeriksa mayat. Dalam proses pemeriksaan
tersebut ahli forensik terlebih dahulu harus menyingkirkan sebab kematian
karena sebab yang wajar (Bagian Kedokteran Forensik FKUI, 1997).
Sebab kematian dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem tubuh,
yaitu : sistem susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler, sistem
pernafasan, sistem gastrointestinal dan sistem urogenital. Berdasarkan
klasifikasi tersebut penyebab kematian mendadak terbanyak adalah karena
sistem kardiaovaskuler, terutama penyakit jantung.
Kematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan. Penyakit pada jantung dan pembuluh darah
menduduki urutan pertama dalam penyebab kematian mendadak, dan
sesuai dengan kecenderungan kematian mendadak pada laki-laki yang
lebih besar, penyakit jantung dan pembuluh darah juga memiliki
kecenderungan serupa. Penyakit jantung dan pembuluh darah secara
umum menyerang laki-laki lebih sering dibanding perempuan dengan
perbandingan 7 :1 sebelum menopause, dan menjadi 1 : 1 setelah
perempuan menopause.
Di Indonesia, seperti yang dilaporkan Badan Litbang Departemen
Kesehatan RI, persentase kematian akibat penyakit ini meningkat dari
5,9% (1975) menjadi 9,1% (1981), 16,0% (1986) dan 19,0% (1995).
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini yang kita harapkan adalah kiranya
seluruh dokter, penyidik dan tenaga medis lain dapet memahami tentang :
1)
2)
3)
4)
menurut
forensik
yang
berkepentingan
terutama
pihak
kepolisian
yang