Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MULOK EKONOMI

LEMBAGA KEUANGAN BANK


DAN
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

MEYLVA CAROLIN POJOH


XI IPA 1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makala ini. Makalah berjudul Lembaga Keuangan Bank dan
Bukan Bank dimaksudkan untuk tugas mulok ekonomi. Terselesaikannya
makalah ini karena bantuan banyak pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Pak Jefit selaku pembimbing untuk mata pelajaran ini
2. Sumber-sumber dari materi ini
Saya telah berusaha semampu saya dalam menyelesaikan makalah ini
namun masih terdapat kekurangan di sana-sini. Kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. saya selaku pembuat makalah
ini berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

DAFTAR ISI
SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

LEMBAGA KEUANGAN BANK

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

15

GAMBAR LEMBAGA KEUANGAN BANK

22

GAMBAR LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

23

DAFTAR PUSTAKA

24

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN


Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam
bentuk

dana

dari

masyarakat

dan

disalurkan

untuk

pendanaan

proyek

pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk


bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan.
Sekalipun

perbankan

kovensional

telah

menjadi

bagian

utama

dalam

menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan


bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran
islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep
ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syariah, namun faktanya
pemakai

jasanya

perbankan

syariah

juga

banyak

dari

kalangan

non-

islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam
ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan
para pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar
yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.

KLASIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan (atau sering juga disebut Iembaga intermediasi) dapat


dikelompokkan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat
secara langsung. Atas dasar tersebut lembaga keuangan dapat dibedakan
menjadi lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan
lembaga keuangan nondepositori (non depository financial institution).

Lembaga keuangan depositori atau sering juga disebut depository intermediary.


Lembaga keuangan ini menghimpun dan secara langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka
yang diterima dari penabung atau unit surplus. Unit surplus memiliki kelebihan
pendapatan, setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan
yang menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah bank-bank.
Lembaga keuangan non depositori atau sering juga disebut lembaga keuangan
Non bank. Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual
(contractual
menawarkan

institutions)
kontrak

yaitu
untuk

menarik

dana

memproteksi

dari

masyarakat

penabung

terhadap

dengan
risiko

ketidakpastian misalnya polis asuransi, program pensiun. Kelompok lembaga


keuangan kontraktual dapat disebut perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Lembaga keuangan investasi (investment institution) misalnya perusahaan efek,
reksa dana. Lembaga keuangan bukan bank lainnya yaitu perusahaan modal
ventura dan perusahaan pembiayaan (finance company) yang menawarkan jasa
pembiayaan sewaguna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan kartu
kredit.

PERAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM PROSES


INTERMEDIASI
Intermediasi keuangan adalah proses/kegiatan pengalihan dana dari penabung
(ultimate lenders) kepada peminjam (ultimate borrowers). Proses intermediasi
dilakukan oleh lembaga keuangan dengan cara membeli sekuritas primer yang
diterbitkan oleh unit defisit dan dalam waktu yang sama lembaga keuangan
mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung atau unit surplus. Sekuritas

primer antara lain dapat berupa saham, obligasi, commercial paper, perjanjian
kredit dan sebagainya. Sementara yang termasuk sekuritas sekunder adalah
giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, polis asuransi, reksa dana
dan sebagainya.
Fred C. Yeager, Dalam Bukunya Financial Institutions Management Lembaga
keuangan sebagai lembaga intermediasi memiliki peran yang sangat strategis
dalam proses intermediasi keuangan
Sebagai berikut:

Pengalihan

aset

(asset

transmutation)

Untuk

memenuhi

kebutuhan

dananya, unit ekonomi menerbitkan sekuritas primer yang jangka waktunya


dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhannya. Surat-surat berharga
yang diterbitkan oleh unit defisit kemungkinan jumlah, jangka waktu dan
bentuknya berbeda

dengan

kebutuhan

unit surplus.

Lembaga

keuangan

memecahkan masalah tersebut dengan membeli sekuritas primer tersebut


dengan menggunakan dana yang diperoleh dari penerbitan sekuritas sekunder.
Dengan menerbitkan sekuritas sekunder untuk ditukarkan dengan dana unit
surplus dan kemudian menukarkannya dengan sekuritas primer yang dikeluarkan
unit defisit. Lembaga keuangan mengubah sekuritas unit surplus menjadi
kewajiban.

Proses

pengalihan

dari

kewajiban

Transmutasi

menjadi

kekayaan

disebut
aset.

Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat


dibutuhkan.
Realokasi pendapatan. Untuk merealokasi penghasilan pada dasarnya dapat
saja membeli dan menyimpan barang misalnya rumah, tanah dan sebagainya,
namun dengan memiliki sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan
6

misalnya simpanan di bank, polis asuransi jiwa, reksa dana, program pensiun
dan sebagainya, akan jauh lebih baik dibandingkan dengan alternatif pertama.
Karena Rumah tangga umumnya digunakan untuk tujuan yang bersifat konsumtif
dan bukan untuk peningkatan pendapatan di masa yang akan datang.
Sementara unit usaha, penerbitan sekuritas primer untuk tujuan investasi yang
diharapkan

dapat

meningkatkan

pendapatan.

Transaksi. Sekuritas sekunder yang diterbitkan Iembaga intermediasi keuangan


seperti rekening giro, tabungan, deposito berjangka atau sertifikat deposito dan
sebagainya, merupakan bagian dari sistem pembayaran / transaksi.

Merupakan lembaga yang bersifat sebagai perantara bagi mereka yang


mempunyai dana bagi mereka yang memerlukan dana. Dalam kegiatan
pembangunan suatu negara, lembaga keuangan memiliki peranan sebagai
pembangunan tatanan

perekonomian dengan tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Secara umum bentuk lembaga keuangan dibagi


menjadi dalam 2 lembaga, yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank.

LEMBAGA KEUANGAN BANK


A.PENGERTIAN

Definisi mengenai bank yang dikutip di bawah ini pada dasarnya tidak
berbeda satu dengan lainnya. Kalaupun ada perbedaan hanya nampak
pada tugas atau usaha bank. Ada yang mendefinisikan bank sebagai
suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga.
Sedangkan definisi lain mengatakan, bank adalah suatu badan yang tugas
utamanya

sebagai

permintaan

kredit

mendefinisikan

bank

perantara
pada

untuk

waktu

adalah

menyalurkan

yang

suatu

penawaran

ditentukan.

badan

yang

dan

Penulis

usaha

lain

utamanya

menciptakan kredit. Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik
mengatakan,

bank

adalah

suatu

badan

yang

bertujuan

untuk

memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya


sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun
dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan menjelaskan bahwa,
bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti
memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
sebagai

tempat

penyimpanan

benda-benda

berharga,

membiayai

usaha

perusahaan-

perusahaan, dan lain-lain.


Definisi bank menurut UU No. 14/1967 Pasal 1 tentang Pokok-pokok Perbankan adalah,
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan, lembaga keuangan menurut undang-undang
tersebut ialah, semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik

uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat. Dilihat dari fungsinya pula, berbagai
macam definisi tentang bank itu dapat dikelompokkan menjadi tiga.

Bank

adalah

lembaga

keuangan

yang

kegiatannya

adalah

menghimpun

dana (founding) dari pihak yang memiliki dana lebih (surplus) untuk disalurkan
(landing) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit).
Bank juga disebut sebagai financial intermediance yang artinya adalah perantara
keuangan. Dengan adanya bank maka para nasabah atau pihak surplus dapat
meminjamkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana tanpa harus
menanggung beban kerugian karena resiko kerugian sudah dipindahkan kepada
pihak bank (transfer risk).
Kegiatan tersebut sebenarnya dapat dilakukan tanpa melalui perantara bank,
yaitu dengan bertemunya langsung pihak yang membutuhkan dana dengan
pihak yang memiliki kelebihan dana. Namun kegiatan ini tidak mudah dan resiko
kerugian ditanggung langsung oleh pihak surplus.
Ada tiga factor yang harus dipenuhi agar kegiatan ini bias terjadi.
Factor tersebut yaitu :
1. Kebetulan
Maksutnya adalah diantara kedua belah pihak yaitu pihak yang membutuhkan
dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana saling kenal. Namun hanya kenal
saja itu tidak cukup maka timbul factor yang kedua yaitu.
2. Saling Percaya
Jika diantara kedua belah pihak saling percaya maka kegiatan meminjamkan
dana kepada pihak yang kekurangan dana bisa terjadi.
3. Ketersediaan
Kemampuan pihak yang memiliki dana lebih untuk meminjamkan dana sesuai
yang dibutuhkan pihak yang kekurangan dana.

Dimasa sekarang ini, sulit sekali untuk melakukan sistem seperti dijelaskan di
atas. Oleh karena itu ada lembaga keuangan yang dapat menjadi perantara
(financila intermedian) oleh pihak surplus dan pihak defisit tanpa harus
memikirkan tiga faktor di atas.
Sistem yang ada pada bank adalah pihak yang memiliki dana lebih menitipkan
dananya kepada bank. Dan pihak bank menyedikan tiga cara untuk menyimpan
dana para nasabah yaitu :
-

saving deposit yaitu dana yang di setorkan hanya disimpan saja dan akan
mendapatkan bunga sesuai ketentuan bank.

Demand deposit yaitu dananya bisa diabil setelah jatuh tempo dan ini

biasa disebut giro.


-

Time deposit yaitu menyetorkan dana dan kemudian akan mendapatkan


bunga sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dengan dana yang telah dikumpulka dari pihak surplus, kemudian bank
menawarkan pinjaman modal kepada pihak yang membutuhkan dana dengan
cara kredit. Para debitur yang meminjam dana dari bank akan dibebankan bunga
sesuai kebijakan bank, bunga peminjaman dana debitur tadi akan dibagi dua
oleh bank untuk membayar bunga kepada nasabah.

10

B.

JENIS-JENIS BANK

Dalam praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan. Menurut


Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, perbankan di Indonesia dalam
melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan
prinsip kehati-hatian, sehingga fungsi utama perbankan di Indonesia adalah
sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu segi
fungsi, kepemilikan, status, dan cara menentukan harga.

a. Dilihat dari Segi Fungsi


Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank menurut
fungsinya adalah sebagai berikut.
1) Bank umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
2) Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikan


Jenis bank berdasarkan kepemilikannya dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Bank milik pemerintah
Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendiriannya maupun modal
bank ini sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungannya dimiliki
oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah adalah Bank Mandiri, Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara
(BTN). Contoh bank milik pemerintah daerah antara lain Bank DKI, Bank Jabar,

11

Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, Bank Riau, Bank Sulawesi Selatan, dan Bank
Nusa Tenggara Barat.

2) Bank milik swasta nasional


Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga keuntungannya menjadi milik
swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional antara lain Bank Central Asia,
Bank Lippo, Bank Mega, Bank Danamon, Bank Bumi Putra, Bank Internasional
Indonesia, Bank Niaga, dan Bank Universal.
3) Bank milik koperasi
Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
4) Bank milik asing
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). Contoh bank milik asing
antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America, Bank of
Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.
5) Bank milik campuran
Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional dan secara mayoritas sahamnya dipegang oleh warga
Negara Indonesia. Contoh bank campuran adalah Bank Finconesia, Bank
Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Inter Pacifik Bank, dan
Mitsubishi Buana Bank.

c. Dilihat dari Segi Status


Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut.
12

1) Bank devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran
L/C. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia.
2) Bank nondevisa
Bank

nondevisa

melaksanakan

merupakan

transaksi

bank

sebagai

yang
bank

belum
devisa,

mempunyai
sehingga

izin

untuk

tidak

dapat

melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.

d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga


Berdasarkan cara menentukan harga, bank dapat dibedakan dalam dua jenis.
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank
yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional. Bank
konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga
sebagai harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Harga untuk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga.

Sedangkan

penetapan

keuntungan

untuk

jasa

bank

lainnya

ditetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu.


2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam) Perbedaan pokok antara bank
konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang
dianut. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga, sedangkan bank
konvensional dengan sistem bunga. Bagi bank syariah penentuan harga atau
pencarian keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil.

13

C.

TUGAS DAN FUNGSI BANK

TUGAS BANK
A. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
1. Menetapkan sasaran monter dengan memperhatikan laju inflasi yang
ditetapkannya.
2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara termasuk
tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang, baik rupiah
maupun valuta asing
- Penetapan tingkat diskonto
- Penetapan cadangan wajib minimum dan
- Pengaturan kredit dan pembiayaan

B. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem


pembayaran
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas jasa sisa
pembayaran
2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan tentang kegiatannya
3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran

C. Mengatur dan mengawasi bank

14

FUNGSI BANK
Fungsi

bank

secara

umum

adalah

menghimpun

dana

dari

masyrakat

luas(funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit(lending)


untuk berbagai tujuan. Tetapi sebenarnya fungsi bank dapat dijelaskan dengan
lebih spesifik seperti yang diungkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A.
Totok Budi Santoso (2006), yaitu sebagai berikut :
- Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal
menghimpun dana maupun penyaluran dana.
- Agent of Development
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian masyarakat.
- Agent of Service
Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memberikan penawaran
jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat seperti jasa pengiriman uang ,
jasa penitipa n barang berharga, dll.

15

LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK


Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk
kegiatan produktif.

Usaha Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :


1) Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
2) Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk
dana ) dalam usaha patungan
3) Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli

Peran peran LKBB antara lain :


1) Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
2) Memperlancar distribusi barang
3) Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan

Jenis Jenis LKBB :

16

1) Perusahaan Asuransi : perusahaan yang memberikan jasa-jasa dalam


penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab
hukum pada pihak ketiga karena peristiwa ketidakpastian
- Polis Asuransi : surat kontrak pelaksanaan asuransi yang berupa kesepakatan
kedua belah pihak
- Premi Asuransi : uang pertanggungan yang dibayar tertanggung kepada
penanggung

Keuntungan Asuransi :
o Bagi Pemilik Asuransi :
- keuntungan dari premi yang dibayar nasabah
- keuntungan dari hasil penyertaan modal ke perusahaan lain
- keuntungan dari hasil bunga investasi surat-surat berharga

o Bagi Nasabah:
- memberi rasa aman
- merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik lagi
- terhindar dari resiko kerugian
- memperoleh penghasilan di masa datang
- memperoleh penggantian akibat kerugian kerusakan atau Kehilangan

2) Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ) : badan hukum yang mengelola dan


menjalankanprogram
yang menjanjikan manfaat pensiun
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :

17

o Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta dapat
sebagai modal bagi dunia usaha
o Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari tua
Manfaat bagi perusahaan :
- Loyalitas
- Kewajiban moral
- Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan :
- Rasa aman
- Kompensasi yang lebih baik
3)

Koperasi

Simpan

Pinjam

menghimpun

dana

dari

masyarakat

dan

meminjamkan kembali kepada


anggota atau masyarakat

Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok
2. Simpanan Wajib

: dibayar sekali pada awal menjadi anggota


: dibayar selama menjadi anggota dengan jangka waktu
tertentu sesuai keputusan rapat anggota

3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak ditentukan


Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan
2. Angoota terhindar dari rentenir

18

3. Akhir tahun memperoleh SHU

4) Bursa Efek / Pasar Modal : tempat jual beli surat-surat berharga


Saham

:surat berharga dimana pemiliknya merupakan pemilik


perusahaan

Obligasi

:surat

berharga

perusahaan.

yang

merupakan

instrumen

utama

Pemiliknya bukan merupakan pemilik

perusahaan
Keuntungan pasar modal :
- Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
- Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
- Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
Kelemahan pasar modal :
- Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu
yang akan terlibat di dalamnya.
- Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu.
- Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.

Manfaat bagi Investor :


- Memperoleh deviden bagi pemegang saham
- Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
- Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
- Mempunyai hak suara dalam RUPS
- Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi

Manfaat bagi Emiten :

19

- Mendapatkan dana yang lebih besar


- Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
- Memperkecil ketergantungan terhadap bank
- Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
- Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan

Manfaat bagi Pemerintah :


- Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
- Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
- Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja

5) Perusahaan Anjak Piutang : Badan Usaha yang melakukan kegiatan


pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan
serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
- Peningkatan penjualan
- Kelancaran modal kerja
- Memudahkan penagihan hutang
- Efisiensi usaha

Manfaat bagi factor :


- Fee dari klien
- Manfaat bagi customer :
- Kesempatan untuk membeli secara kredit
- Pelayanan penjualan yang lebih baik

20

6) Perusahaan Modal Ventura : Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam


bentuk
penyertaan modal kedalam perusahaan
Keunggulan Modal Ventura :
- Sumber dana bagi perusahaan baru.
- Adanya penyertaan manajemen.
- Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
- Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam
bentuk lain.
- MV menaikkan pamor PPU.
- PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura
-

Mendukung

usaha

kecil

yg

berpotensi

berkembang

dan

memperluas

kesempatan kerja

Kelemahan modal ventura :


- Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
- Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan
pasangan usaha
- Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh
perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

Manfaat modal ventura :


- Keberhasilan Usaha Meningkat
- Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
- Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
- Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat

21

- Likuiditas Menigkat

7) Pegadaian

: suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan


jaminan barang bergerak

Tujuan Pegadaian :
- Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
-

Turut

melaksanakan

dan

menunjang

pelaksanaan

kebijakan

program pemerintah di bidang ekonomi

8) Perusahaan Sewa Guna : pembelian secara angsuran, namun sebelum


angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki
oleh penjual.
Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas dan
kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli

Manfaat Leasing :
- Menghemat modal
- Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
- Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
- Biaya lebih murah

22

GAMBAR LEMBAGA KEUANGAN BANK

23

GAMBAR LEMBAGA KEUANGAN


BUKAN BANK

24

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
1. http://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/10/pengertian-bankjenis-jenis-bank-fungsi-bank-dan-reformasi-bank/

2. http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-jenis-jenisbank.html

3. http://apud7suarez.blogspot.com/2012/04/tugas-lembaga-keuanganbank.html

4. http://arlanwidiantara.blogspot.com/2013/03/tugas-dan-fungsibank.html

5. http://andre-lucky.blogspot.com/2013/03/tugas-fungsi-bank.html
6. http://wahyu410.wordpress.com/2012/03/20/lembaga-keuangan-bukanbank/

25

7. http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2192270-pengertianlembaga-keuangan-bukan-bank/

8. http://annabelajarngeblogs.blogspot.com/2012/03/lembaga-keuangannon-bank-dan-bank-di.html

9. http://boniephoel.wordpress.com/2010/04/26/lembaga-keuanganbukan-bank/
10.http://remaja-kehidupannya.blogspot.com/2012/11/lembaga-keuanganbukan-bank.html

26

Anda mungkin juga menyukai