Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan gangguan tes fungsi hepar
berupa peningkatan bilirubin serum, alkali fosfatase dan gamma
glutamyltranspeptidase. SGOT dan SGOT bahkan meningkat 2-3 kali di atas normal.
Rata-rata pasien datang dengan anemia. Jika terdapat nekrosis tumor dan demam,
leukosit akan mengalami peningkatan.
1. Alfa fetoprotein (AFP)

Alpha-fetoprotein (AFP, -fetoprotein, alpha-1-fetoprotein, alpha-fetoglobulin, atau


alpha fetal protein) adalah suatu protein yang pada kondisi normal diproduksi oleh hati (liver)
dan kantung kuning telur (yolk sac) ketika terjadi pembentukan bayi selama proses kehamilan
Pengukuran AFP di dalam tubuh manusia umumnya dilakukan untuk membantu mendeteksi
adanya kelainan atau penyakit hati, pemantauan terapi atau pengobatan beberapa jenis kanker,
dan juga uji saring kelainan pada perkembangan bayi selama masa kehamilan.
Temuan pada pemeriksaan laboratorium pada karsinoma hepatoseluler sering tidak
ditemukan adanya keabnormalan. Enzim aspartat aminotransferase (AST) dan alanin
aminotransferase (ALT) biasanya masih dalam batas normal atau mengalami hanya sedikit
peningkatan.Alkalin fosfatase (AP) dan -glutamiltransferase sering ditemukan abnormal, tetapi
peningkatannya tidak melebihi 2 atau 3 kalinya. Enzim laktat dehidrogenase (LDH) dapat
meningkat pada pasien dengan metastasis hati, khususnya yang berasal dari hematogen.
AFP merupakan tumor marker spesifik untuk hepatoseluler karsinoma. AFP
merupakan protein yang diproduksi hepar, memiliki berat molekul 65.000 dengan
susunan asam amino yang mirip dengan albumin. Protein ini dulunya berperan
penting dalam pengaturan tekanan koloid osmotik janin dan sebagai pengikat
estrogen. Protein ini normal ada pada fetus namun menghilang beberapa minggu
setelah lahir. Pada orang dewasa normal, kadar AFP normalnya kurang dari 10-20
ng/ml. Pasien dengan hepatoseluler karsinoma berukuran kecil biasanya hanya
mengalami sedikit ataupun tidak ada peningkatan kadar AFP. Peningkatan kadar
lebih 400 ng/ml biasanya ditemukan pada tumor-tumor yang besar atau tumor yang
pesat pertumbuhannya dan kadar yang besarnya lebih dari 3000 ng/ml hampir
selalu dapat memastikan diagnosis tumor ini. Kenaikan kadar AFP yang ringan
ditemukan pada penderita sirosis tanpa keganasan. Peningkatan sementara AFP
juga ditemukan pada pasien dengan penyakit hepar atau sirosis. Pengukuran kadar
AFP digunakan dalam memonitor rekurensi tumor sebab kadarnya seharusnya
menurun setelah reseksi tumor. Studi terakhir juga menunjukkan adanya korelasi
antara peningkatan kadar AFP, stadium tumor dan prognosis.

Pemeriksaan AFP tidak boleh dilakukan pada populasi umum, tetapi sebaiknya
hanya dilakukan bila ada gejala atau hasil pemeriksaan lain menunjang kecurigaan
ke arah kanker tertentu

Anda mungkin juga menyukai