Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian

Wanita yang menderita Penyakit Menular Seksual mungki tidak menampakkan


gejala pada stadium awal infeksi. Meski demikian pemeriksaan fisik dapat
memperlihatkan tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan suhu tubuh dan
frekuensi denyut jantung. Kulit diperiksa untuk mengetahui adanya kemerahan,
lesi, dan tanda bekas penggunaan obat per IV. Pemeriksaan abdomen dan
panggul dapat mengungkapkan adanya nyeri tekan pada palpasi, eritema,
edema, rabas (vagina, serviks), dan pembesaran uterus, tuba, atau ovarium.
Resiko tertular PMS meningkat jika wanita mempunyai banyak pasangan seksual,
pasangan yang menggunakan obat-obatan terlarang, atau pasangan biseksual
dan jika wanita adalah pengguna obat-obatan IV. Riwayat PMS juga
meningkatkan resiko tertular. Jenis dan lama penatalaksanaan sangat penting
dalam mengkaji kekambuhan atau ketidak manjuran terapi.
Selama kehamilan, uji laboratorium standar dilakukan untuk mendeteksi ada
tidaknya penyakit menular seksual dan penyakit infeksi yang biasanya sering
terjadi (sifilis, gonorea, dan clamydia).
Diagnosa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Resiko infeksi b.d faktor resiko PMS tertentu


Resiko penularan infeksi (pada pasangan seksual, janin)
Defisit pengetahuan b.d resiko penularan PMS
Defisit pengetahuan b.d perkembangan dan pengaruh dari infeksi, terapi,
dan pencegahan
Ansietas b.d pengaruh proses infeksi dan penanganannya
Nyeri b.d efek penyakit, uji diagnostik, dan penanganannya
Perubahan proses keluarga b.d efek PMS pada hubungan seksual dan
emosional
Gangguan citra tubuh b.d perubahan akibat infeksi
Gangguan harga diri dengan penurunan performa peran dan pengaruh
negatif pada identitas pribadi.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Sediaan basah/ kalium
hidroksida
VDRL (Veneral Disease
Research Laboratory)/RPR
(Rapid Plasma Reagent)
Kultur gonorhea
Kultur chlamydia
Antibodi penghambat
pembekuan darah
Urinalisis, kultur urin
Uji kulit tuberkulin
Antigen dan antibodi
hepatitis

Sumber
Rabas vagina
Darah

Penyakit menular
Candida, trichomonas, vaginosis
bakterial
Sifilis

Serviks, rektum
Serviks
Darah

Gonorea
Chlamydia trachomatis
Rubella

Urine
Kulit
Darah

Infeksi saluran kemih


Tuberkulosis
Hepatitis

Antibodi toksoplasmosis
Kultur serviks atau vagina
Kultur virus
Enzyme linked
immunosorbent assay
(ELISA)
Uji western blot
Uji immunofluorescent,
rapid immunofluorescent
protein assay (RIPA)
Reaksi rantai polimerasi

Darah
Serviks, vagina
Serviks, lesi
pada kemaluan
Darah

Toksoplasmosis
Streptokokus kelompok B
Herpes simplex jenis I dan II

Darah
Darah

Konfirmasi virus HIV


Konfirmasi virus HIV

Darah (serum)

Mendeteksi adanya infeksi HIV


dari sejumlah kecil materi
genetik (DNA/RNA) virus

Chlamydia, gonorea, infeksi HIV


atau AIDS

Anda mungkin juga menyukai