Pendahuluan-Daftar Pustaka Vulkanologi
Pendahuluan-Daftar Pustaka Vulkanologi
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pemanfaatan energi panasbumi sebagai energi alternatif utama
memiliki keuntungan yang cukup besar yaitu tidak menimbulkan
pencemaran udara. Menurut Solia dkk (1976), dipandang dari sudut
geologi sumber panasbumi yang paling prospek terdapat pada daerah
yang sering terjadi aktivitas vulkanik. Saat ini eksplorasi panasbumi
mulai digalakkan oleh Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral untuk
memenuhi kebutuhan pasokan energy listrik merata di berbagai daerah di
seluruh Indonesia. Sebagai energi yang terbarukan dan ramah lingkungan,
potensi energi panasbumi yang besar ini perlu ditingkatkan kontribusinya
untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi domestik yang akan dapat
mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber energi fosil yang
semakin menipis setiap tahun.
Dengan adanya UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panasbumi
diharapkan akan memberikan kepastian hukum dalam pengembangan
panasbumi di Indonesia. Namun masalah yang muncul sekarang adalah
bagaimana cara menentukan sumber panasbumi secara tepat dari tiap-tiap
WKP (Wilayah Kerja Pertambangan) dan peta rujukan yang telah dibuat
dengan mudah, terlebih khusus dalam menentukan lokasi pemboran yang
hasilnya lebih maksimal.
Setelah dilakukan berbagai penelitian, ternyata data penginderaan
jauh sangat cocok untuk keperluan eksplorasi panasbumi dalam
jauh.
Dimungkinkannya
penggunaan
teknologi
dibandingkan
dengan
penginderaan
jauh
sistem
fotografi.
Rumusan Masalah
Apa itu penginderaan jauh?
Apa yang dimaksud citra satelit Landsat-8?
Apa saja sensor pencitra pada satelit LDCM (Landsat-8) dan
1.3
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
Memahami pengertian penginderaan jauh.
Menjelaskan tentang citra satelit Landsat-8.
Mengetahui sensor pencitra pada satelit LDCM (Landsat-8)
2.1
metode
yang
paling
banyak
digunakan.
Pengertian
2.1.2
a.
b.
Contoh:
Camera
untuk
c.
Distribusi
gelombang
bunyi.
Contoh:
Sonar
digunakan
untuk
pada
teknik
pengambilan
data
obyek
dalam
penginderaan jauh.
Penginderaan jauh dengan memanfaatkan tenaga alamiah
disebut penginderaan jauh sistem pasif. Penginderaan jauh sistem
pasif adalah penginderaan jauh yang menggunakan energi yang
berasal dari obyek. Energi dapat berupa pantulan dari sumber lain,
yang dalam hal ini umumnya adalah matahari. Energi dari matahari
dipancarkan ke obyek dan kemudian terpantulkan menuju sensor.
Energi dapat pula berasal dari pancaran suatu obyek seperti
sumber-sumber thermal, misal lokasi kebakaran hutan, sumber
panas bumi, dan lain-lain. Sensor satelit sistem ini tidak
membangkitkan energi sendiri. Berbagai satelit sumber daya
seperti Landsat, QuickBird, Ikonos, dan lain-lain adalah termasuk
pada system penginderaan jauh pasif ini. Kelemahan penginderaan
jauh sistem ini adalah resolusi spasialnya semakin kasar karena
panjang gelombangnya semakin besar.
Sedangkan sumber tenaga buatan digunakan dalam
penginderaan jauh sistem aktif. Penginderaan jauh system aktif
adalah penginderaan jauh yang menggunakan energi yang berasal
dari sensor tersebut. Sensor membangkitkan energi yang diarahkan
ke obyek, kemudian obyek memantulkan kembali ke sensor. Energi
elektromagnetik
mengalami
hambatan,
yang
a.
variasi, yaitu :
Variasi spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama pada suatu objek,
b.
c.
langsung
dengan
target.
Sensor
ini
digunakan
untuk
c = f ....
(2.2)
Dimana
c = kecepatan cahaya (m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz
2.2
generasi terbaru dari program Landsat, diluncurkan pada tahun 2011 dari VAFB,
CA dengan pesawat peluncur Atlas-V-401. Satelit LDCM (Landsat-8) diorbitkan
pada orbit mendekati lingkaran sikron-matahari, pada ketinggian: 705 km,
inklinasi: 98.20, periode: 99 menit, waktu liput ulang: 16 hari. Pada gambar 2.5
ditunjukkan gambaran pencitraan permukaan bumi dengan satelit LDCM
(Landsat-8) di orbitnya. Gambaran pencitraan seperti pada gambar 2.5 di bawah
ini.
Satelit ini merupakan project gabungan antara USGS dan NASA beserta
NASA Goddard Space Flight Center dan diluncurkan pada hari Senin, 11
Februari 2013 di Pangkalan Angkatan Udara Vandeberg, California Amerika
Serikat. Satelit Landsat 8 yang direncanakan mempunyai durasi misi selama 5
10 tahun ini, dilengkapi dua sensor yang merupakan hasil pengembangan dari
sensor yang terdapat pada satelit-satelit pada Program Landsat sebelumnya.
Kedua sensor tersebut yaitu Sensor Operational Land Manager (OLI) yang terdiri
dari 9 band serta Sensor Thermal InfraRed Sensors (TIRS) yang terdiri dari 2
band. Untuk Sensor OLI yang dibuat oleh Ball Aerospace, terdapat 2 band yang
baru pada satelit Program Landsat yaitu Deep Blue Coastal/Aerosol Band (0.433
0.453 mikrometer) untuk deteksi wilayah pesisir serta Shortwave-InfraRed Cirrus
Band (1.360 1.390 mikrometer) untuk deteksi awan tipis. Sedangkan sisa 7 band
lainnya merupakan band yang sebelumnya juga telah terdapat pada sensor satelit
Landsat generasi sebelumnya. Untuk lebih detailnya, karakteristik band pada
Landsat-8 ini seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Karakteristik band Landsat-8 (Sumber:
http://landsat.usgs.gov/best_spectral_bands_to_use.php)
Band Spektral
Band 1 Coastal
Panjang
Resolusi
Gelombang
Spasial
()
(meter)
0,43 0,45
30
0,45 0,51
30
Bathymetric mapping,
Aerosol
Band 2 Blue
0,53 0,59
30
Band 4 Red
0,64 0,67
30
Discriminates vegetation
slopes
Band 5 Near
0,85 0,88
30
InfraRed
Band 6 Short
1,57 165
30
Wavelength
InfraRed
Band 7 Short
2,11 2,29
30
Wavelength
InfraRed
cloud penetration
Band 8
0,50 0,68
15
Panchromatic
Band 9 Cirrus
1,36 1,38
30
Band 10 Long
Wavelength
10,60
100
11,19
InfraRed
Band 11 Long
Wavelength
11,50
100
12,51
InfraRed
soil moisture
Kombinasi Band
Natural Color
432
764
2.3
543
Agriculture
652
Atmospheric Penetration
765
Healthy Vegetation
562
Land/Water
564
753
Shortwave Infrared
754
Vegetation Analysis
654
yang unik dan berbeda apabila jenis depresi atau kondisi lingkungan berbeda.
Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data penginderaan jauh dapat
bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti
gambar pada monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan
pada suatu pita magnetik. Data penginderaan jauh diolah secara otomatis oleh
komputer dan atau secara manual ditafsirkan oleh seseorang dan akhirnya
dimanfaatkan dalam bidang pansbumi, pemetaan, lingkungan, tata ruang kota dan
lain-lain.
Dalam bulan Juli 2007, NASA telah menyerahkan kontrak kepada BATC
(Ball Aerospace Technology Corporation), Boulder, CO. untuk mengembangkan
instrument kunci OLI (Operational Land Imager) pada LDCM (Landsat-8).
BATC melakukan kontrak untuk perancangan, pengembangan, pembuatan dan
integrasi dari sensor pencitra OLI. Perusahaan tersebut juga diperlukan untuk
pengujian, pengiriman dan memberikan dukungan pengiriman lanjut dan 5 tahun
dukungan di orbit untuk instrumen tersebut.
Sensor pencitra OLI mempunyai kanal-kanal spektral yang menyerupai
sensor ETM+ (Enhanced Thermal Mapper plus) dari Landsat-7. Sensor OLI ini
mempunyai kanal-kanal yang baru yaitu : kanal untuk deteksi aerosol garis pantai
(kanal-1: 443 nm) dan kanal untuk deteksi cirrus (kanal 9: 1375 nm), akan tetapi
tidak mempunyai kanal inframerah termal. Tabel 2.3 menunjukkan spesifikasi
kanal-kanal spektral pencitra LDCM (Landsat-8) yang diperlukan oleh
NASA/USGS.
Tabel 2.3. Spesifikasi Kanal-Kanal Spektral Sensor Pencitra LDCM
(Landsat-8) yang diperlukan oleh NASA/USGS (Sumber: Sitangggang,
Gokmaria. Juni 2010. Kajian Pemanfaatan Satelit Masa Depan: Sistem
Penginderaan Jauh Satelit LDCM (Landsat-8). Berita Dirgantara. Volume 11, No.
2. http://ejournal.undip.ac.id.htm. 28 Agustus 2016).
2.4
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit
2.5
komposisi warna dimana obyek hutan dan obyek bervegetasi dimunculkan dengan
gradasi warna hijau. Seperti yang terlihat pada gambar 2.6 di bawah ini.
Gambar 2.6. Komposit band 542 Citra Landsat-8 Pulau Wetar Kabupaten Maluku
Barat Daya (Sumber: Hermawan, Erwin. Desember 2013. Pemanfaatan Citra
Landsat 8 ETM+ Untuk Pemetaan Potensi Zona Mineralisasi Pada Ijin Usaha
Pertambangan Eksplorasi Pulau Wetar. Jurnal Ilmiah Geomatika. Volume 19. No
2. http://jurnal.big.go.id.htm. 28 Agustus 2016).
obyek bervegetasi dimunculkan dengan gradasi warna hijau. Hal ini disebabkan
oleh kekuatan band 4 dalam merekam obyek vegetasi tingkat rendah (alang-alang,
rumput) sampai tingkat tinggi (tegakan hutan). Obyek infrastruktur dan daerah
terbuka seperti permukiman dan jalan dimunculkan dengan gradasi warna agak
merah. Hal ini disebabkan oleh kekuatan band 5 dalam menyerap pancaran obyek
tersebut. Sedangkan obyek air maupun daerah tergenang air dimunculkan dengan
gradasi warna biru mulai dari biru gelap sampai kebiruan yang sangat dominan
diserap oleh band 2.
2.5.1
Analisa Kelurusan
Suatu sistem geotermal sangat berkaitan dengan rekahan ataupun
kelurusan
dan
struktur
terlebih
dahulu
struktur
geologi berupa
identifikasi
kelurusan
Gambar 2.7. Peta Kelurusan Bukit dan Sungai Pada Daerah Penelitian (Sumber:
http://irevjundulloh.blogspot.co.id/2015/12/aplikasi-citra-landsat-8-didaerah.html).
2.4.2
Analisa Spektral
Spectroscopy adalah studi mengenai cahaya sebagai fungsi dari
2.4.3
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Setelah membaca dan mempelajari materi tentang penginderaan jauh
untuk eksplorasi geotermal dapat disimpulkan:
- Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dalam pengumpulan informasi
mengenai obyek yang ada di permukaan bumi tanpa terjadi kontak
-
yang
inframerah
termal
yang
masing-masing
mempunyai
aktivitas
gunung
berapi,
aktivitas
tektonik
dan
3.2
Saran
Sudah selayaknya kita sebagai mahasiswa geotermal mempelajari
teknik
penginderaan
jauh,
sebagai
salah
satu
prasyarat
dalam
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SOAL !
1. Apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh?
2. Gambarkan spektrum gelombang elektromagnetik!
3. Apa itu citra satelit Landsat-8?
4. Apa yang dimaksud dengan resolusi spasial?
5. Apa perbedaan yang mendasar antara citra satelit Landsat-7 dan Landsat8?
JAWABAN !
1. Penginderaan jauh adalah suatu ilmu dalam pengumpulan informasi
mengenai obyek yang ada di permukaan bumi tanpa terjadi kontak
langsung dengan obyek tersebut.
2. Gambar spektrum gelombang eletromagnetik: