Anda di halaman 1dari 2

Fungsi fisiologi hidung

Fungsi Respirasi

Partikel debu,virus, bakteri,jamur


disaring oleh rambut ( pada vestibulum nasi),cilia, dan
palut lender
debu akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang besar akan
dikeluarkan melalui reflex bersin.
Fungsi Penghidu
Dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung (konka superior atau 1/3 atap
septum
partikel bau akan mencapai daerah tsb dengan cara difusi atau menarik napas
kuat-kuat
membantu indra pengecap untuk membedakan rasa manis dan rasa asam.
Fungsi Fonetik
Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika bersuara/bernyanyi,sumbatan hidung
menyebabkan resonansi berkurang bahkan hilang
sehinnga akan terdengan suara sangau
hidung membantu proses pembentukan kata-kata.
Reflex Nasal
Mukosa hidung merupakan reseptor reflex yang berhubungan dengan saluran
cerna,kardivaskuler,dan pernapasan
iritasi mukosa hidung akan menyebabkan refliks bersin
dan napas berhenti
ransangan bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelenjar liur,lambung
dan pancreas.

Bagian sel olfaktorius yg memberi respon terhadap rangsangan kimia olfktorius adalah cilia
olfaktorius
Ketika zat berbau dicium dan pada saat kontak dengan membrane olfaktorius
mula-mula akan menyebar secara difusi
selanjutnya akan berikatan dengan protein reseptor
di membrane setiap silium
aktiftas protein reseptor oleh subtansi bau dapat mengaktivasi
komplek protein G hal ini kemudian mengaktifkan banyak molekul adenilat siklase di dalam
membrane sel olfaktorius
hal ini akan menyebabkan pembentukan sejumlah adenosine
trifosfat siklik (cAMP) berkali lipat lebih banyak
akhirnya cAMP tetap membuka kanal
ion natrium yang jumlah semakin banyak olehnya itu, bau tertentu dengan kosentrasi yang
lebih kecil ttp dpt menyebabkan kanal natrium yang membuka banyak sekali
hal ini yang
menimbulkan sensivitas yang sanat besar pada neuron-neuron olfaktorium meskipun jumlah bau
itu sedikit sekali.

Anda mungkin juga menyukai