Anda di halaman 1dari 5

Struktur Molekul

Kata Kunci: es, iodium, kelarutan, molekul, polietena, polimer, sifat fisik,struktur molekul
Ditulis oleh Jim Clark pada 28-10-2007

Halaman ini menggambarkan bagaimana sifat fisik suatu zat memiliki struktur molekul yang
bervariasi dengan dayatarik antarmolekul ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.
Sifat fisik substansi molekuler
Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kovalen, dan atom tersebut
berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia) sampai jumlah yang
sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA).
Ikatan kovalen yang mengikat molekul secara bersamaan dengan sangat kuat, tetapi hal itu tidak
berhubungan dengan sifat fisik suatu zat. Sifat fisik suatu zat ditentukan oleh gaya antarmolekul
gaya tarik antara suatu molekul dengan tetangganya dayatarik van der Waals atau ikatan
hidrogen.
Titik leleh dan titik didih
Substansi molekuler cenderung untuk menjadi gas, cairan atau padatan yang bertitik leleh rendah,
karena gayatarik antar-molekul terhitung lemah. Anda tidak harus memutus ikatan kovalen yang
ada untuk melelehkan atau mendidihkan sebuah zat molekuler.
Ukuran titik leleh dan titik didih akan tergantung pada kekuatan gaya antarmolekul. Kehadiran
ikatan hidrogen akan meningkatkan titik leleh dan titik didih. Molekul yang berukuran lebih besar
memungkinkan dayatarik van der Waals yang lebih besar pula dan molekul tersebut akan lebih
membutuhkan lebih banyak banyak energi untuk pemutusan ikatannya.
Kelautan dalam air
Kebanyakan substansi molekuler tidak larut dalam (atau hanya sangat sedikit larut) dalam air.
Substansi molekuler yang dapat larut setelah bereaksi dengan air, atau yang lainnya dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Kenapa metana, CH4, tidak larut dalam air?
Metana sendiri tidak masalah. Metana adalah suatu gas, dan karena itu molekulnya terpisah air
tidak dibutuhkan untuk mengambil sebagian metana dari bagian yang lain.
Masalahnya adalah ikatan hidrogen antara molekul air. Jika metana dilarutkan, metana memiliki
gaya untuk menarik molekul air dan karena itu memutuskan ikatan hidrogen. Hal ini
membutuhkan sejumlah energi.
Daya tarik yang memungkinkan antara molekul metana dan molekul air lebih lemah dibandingkan
gaya van der Waals dan tidak cukup energi yang dapat dilepaskan ketika gaya van der Waals
terbentuk. Kemudahan ini tidak menguntungkan secara energetik untuk pencampuran metana dan
air.

Kenapa amonia, NH3, larut dalam air?


Amonia memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen. Ketika ikatan hidrogen antara
molekul air putus, ikatan tersebut dapat digantikan oleh ikatan yang setara antara molekul air dan
molekul metana.
Sebagian amonia juga bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.

Panah dua arah menunjukkan bahwa reaksi tidak berkesudahan. Pada tiap waktu hanya sekitar
1% amonia yang dapat bereaksi untuk membentuk ion amonium. Kelarutan amonia terutama
tergantung pada ikatan hidrogen dan bukan pada reaksi.
Kebanyakan substansi molekuler yang lain larut dengan bebas pada air karena substansi molekuler
tersebut dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air termasuk etanol (alkohol) dan
sukrosa (gula).
Kelarutan dalam pelarut organik
Substansi molekuler acapkali larut dalam pelarut organik yang berbentuk molekul. Antara zat
terlarut (zat yang larut) dan pelarut keduanya memiliki molekul-molekul yang tertarik satu sama
lain melalui gaya van der Waals. Meskipun dayatarik tersebut akan diganggu ketika keduanya
bercampur, dayatarik digantikan oleh dayatarik yang lain yang sama antara dua molekul yang
berbeda.
Daya hantar listrik
Substansi molekuler tidak akan dapat menghantarkan listrik. Seperti pada kasus dimana elektron
dapat terdelokalisasi pada molekul tertentu, tidak terdapat kontak yang cukup antar molekul untuk
memperbolehkan elektron untuk bergerak di seluruh bagian cairan atau padatan.
Beberapa contoh tersendiri
Iodium, I2
Iodium merupakan padatan kristalin abu tua dengan uap ungu. Titik leleh: 114C. B.Pt: 184C.
Iodium sedikit, sedikit larut dalam air, tetapi larut dengan sangat leluasa dalam pelarut organik.
Karena itu Iodium merupakan padatan bertitik leleh rendah. Kristalinitas memberikan susunan
molekul yang teratur.

Strukturnya digambarkan sebagai kubus terpusat permukaan ini adalah kubus molekul
iodium dengan molekul yang lain berada pada pusat tiap muka.
Orientasi molekul iodium dengan struktur ini sungguh sulit untuk digambarkan (apalagi diingat!).
Jika silabus pengajaran dan ujian akhir yang kamu ikuti mengharuskan untuk mengingatnya,
perhatikan dengan hati-hati urutan diagram yang menunjukkan setiap lapisannya.

Dengan catatan bahwa seiring kamu melihatnya menurun pada kubus, semua molekul di sebelah
kiri dan kanan bersekutu dengan cara yang sama. Satu molekul yang ditengah bersekutu dengan
yang diseberangnya.
Semua diagram menunjukkan sudut pandang mengambang tentang kristal. Molekul iodium,
tentu saja, saling bersentuhan satu sama lain. Pengukuran jarak antar atom pusat pada kristal
menunjukan dua harga yang berbeda:

Atom-atom iodium pada tiap molekul tertarik berdekatan secara bersamaan melalui ikatan
kovalen. Dayatarik van der Waals antara molekul-molekulnya lebih lemah, dan kamu dapat
memikirkan atom pada dua molekul yang terpisah hanya saling menyentuh satu sama lain.
Es
Es adalah contoh yang baik padatan yang berikatan hidrogen.
Terdapat sedikit perbedaan sususun molekul air pada es. Ini adalah salah satunya, tetapi bukan
yang biasanya saya tidak dapat menggambarkannya dengan cara lain supaya dapat dimengerti!
Satu-satunya yang berikut dikenal dengan "es kubik", atau "es Ic". Molekul air tersusun seperti
pada struktur intan.

Ini hanya sebagian kecil dari sebuah struktur yang memiliki jumlah molekul yang sangat banyak
dalam bentuk tiga dimensi. Pada diagram, garis menunjukkan ikatan hidrogen. Pasangan elektron
mandiri yang mana atom hidrogen tertarik padanya disimpan di sebelah kiri untuk lebih jelas.
Es kubik hanya stabil pada suhu dibawah -80C. Es yang biasa memiliki struktur yang berbeda,
struktur heksagonal. Disebut dengan "es Ih".
Kerapatan luar biasa yang merupakan sifat dari air
Gaya ikatan hidrogen yang terjadi pada es strukturnya lebih terbuka jika kamu membuat
modelnya, kamu akan menemukan sejumlah ruang kosong yang signifikan. Ketika es meleleh,
struktur menjadi rusak dan molekul cenderung untuk menempati ruang kosong tersebut.
Hal ini berarti bahwa air yang terbentuk mengambil jarak yang sempit dibandingkan dengan jarak
es semula. Dalam hal ini es merupakan padatan yang luar biasa kebanyakan padatan
menunjukkan kenaikan volum pada saat pelelehan.
Ketika air membeku, terjadi kebaliknya terjadi ekspansi sebagai pembentukan ikatan hidrogen.
Kebanyakan dari cairan saling kontak ketika terjadi proses pembekuan.
Sisa ikatan hidrogen yang kaku tetap ada pada cairan air yang sangat dingin, dan tidak
menghilang sampai suhu 4C. Kerapatan air meningkat dari 0C sampai 4C sebagai akibat dari
molekul terbebas dari struktur terbuka dan mengambil ruangan yang kosong. Setelah 4C,
pergerakan termal dari molekul menyebabkan molekul tersebut untuk bergerak menjauh dan
kerapatannya menjadi turun. Hal tersebut adalah sifat normal yang terjadi pada cairan selama
dipanaskan.
Polimer
Ikatan pada polimer
PPolimer seperti poly(etena) biasa disebut politena berada pada bentuk molekul yang sangat
panjang. Molekul Poli(etena) terbentuk melalui penggabungan molekul etena pada untai atom
karbon yang berikatan secara kovalen dengan menarik hidrogen. Untai tersebut dapat becabang
sepanjang rantai utama, juga mengandung untai karbon yang menarik hidrogen. Molekul tertarik
satu sama lain pada padatan melalui gaya dispersi van der Waals.
Pengontrolan kondisi pada saat etena terpolimerisasi, memungkinkan untuk mengontrol jumlah
cabang untuk menghasilkan dua tipe polietena yang berbeda.
Polietena dengan kerapatan tinggi
Polietena dengan kerapatan tinggi memiliki rantai yang tidak bercabang. Sedikit cabang
mengakibatkan molekul untuk saling mendekat satu sama lain pada bentuk yang teratur seperti
yang sering dijumpai ada bentuk kristalin.

Karena molekul berdekatan satu sama lain, gaya dispersi menjadi lebih efektif, dan karenanya
plastik relatif lebih kuat dan memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibanding polietena dengan
kerapatan rendah.
Polietena dengan kerapatan tinggi digunakan untuk wadah barang-barang kimia rumah tangga
seperti cairan pencuci, sebagai contoh, atau mangkok atau ember.
Polietena dengan kerapatan rendah
Polietena dengan kerapatan rendah memiliki cabang pendek di sepanjang untai. Cabang tersebut
menghalangi untai tersesun dengan rapi dan rapat. Sebagai hasilnya gaya dispersi berkurang dan
kekuatan plastik lebih lemah dan titik leleh lebih rendah. Kerapatannya lebih rendah, dan tentunya
menyebabkan ruang yang kosong pada susunan strukturnya.
Polietena dengan kerapatan rendah digunakan untuk sesuatu seperti kantong plastik.

Anda mungkin juga menyukai