Anda di halaman 1dari 30

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan sampai selesai.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika
Terapan, demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak
dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca
lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari.

Kupang, Januari 2012

PENULIS

DAFTAR ISI
Cover..1
Kata pengantar.2
Datar isi.3
BAB I. Pendahuluan
1.1. Tujuan4
1.2. Maksud...5
BAB II. Tinjauan Pustaka.18
BAB III. Penutup
3.1. Kesimpulan..19
3.2. Saran.21
Daftar Pustaka22

BAB I. PENDAHULUAN
1. TUJUAN

Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :

o
o
o
o

Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan


Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional.
Adapun fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
Yang terakhir agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Terapan.

2. MAKSUD

Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda,
massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa
saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa,
panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang
buku?

Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari
besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.

Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak
baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena

tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang
dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan
tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika.

Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran


yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science
pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai
besaran pokok.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.

Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda
hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika
pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan
mendasari semua gejola.

Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab
segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang
mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam.
Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum
tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.

Pengertian besaran :
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan
mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan

Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran
maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika
karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah
Jumlah.

Sistem satuan internasional


Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau
biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah
centimeter, gram sekon atau sistem CGS.

Pengertian satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap


besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda

mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F)
mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ?
Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut :

1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun
bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh,
jengkal tidak bisa dijadikan satuan
baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik
untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan
standar.
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan
satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan
massa yaitu kilogram,
mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat
digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan
sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut.
Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satusatunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.

3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional
maka ilmuwan dari satu negara
dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara
interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International
dUnites.
Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the
International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh
besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat
arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.

Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang
mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan

1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3
batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran
jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini
1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama
1/299792458 detik

2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena
rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun
1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770
periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium 133 pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan
10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan
standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai
1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam
menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.

4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)

Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling
kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus
listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak
terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1
meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.

5. Suhu atau Temperature


Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air
(suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin,
kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai
1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari grammolecule.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang
terdapat pada 0.012 kg karbon 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus
dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan
ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023
7. Intensitas Cahaya

satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)


Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu
cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang
digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan
oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang
ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang
ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi
540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt
per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1. Sudut Datar
Satuannya Radian
2. Sudut Ruang
Satuannya Steradian

Besaran Turunan
Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan
waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran
turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. .

Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan
meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI
yang diturunkan dari system MKS (meter kilogram-sekon/second)

Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam


1.

2.

Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan,
perlajuan dan lain-lain.

Sistem Pengukuran

Kesalahan (error)
adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan
menjadi tiga golongan :

1. Keteledoran

Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil


menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak
komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.

2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh :
kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer
skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini
disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan
kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:

o Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap
nilai benar X0
o Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal
galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
o Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
o Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan
jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
o Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan
dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak orang
yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang

mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai
standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan
apabila tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap
besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan
dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama
maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat
yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur,
ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta
cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak
menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.

2. SARAN
o Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan
kehidupan manusia.
o Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat
menekan kesalahan dalam pengukuran.
o Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.

Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai dalam
pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian. Biasanya laporan jurnal penelitian
dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti lain

Dalam istilah sehari-hari sering disebut sebagai buku pintar sebab dengan
membaca buku jenis ini orang menjadi seolah-olah pintar akan sesuatu yang
sedang dikerjakanya, termasuk akan sesuatu yang sebelumnya masih samarsamar. Orang juga sering menyebutnya dengan buku pegangan (handbook) dan
buku petunjuk (manual). Buku pegangan (handbook) merupakan kompilasi
berbagai jenis informasi yang disusun secara padat dan siap pakai, khusus
dalam sebuah bidang seperti handbook of physisc. Buku panduan lazimnya
digunakan sebagai sarana memeriksa atau menguji data untuk membantu
pemakai dalam tugasnya. Buku panduan dapat dibagi menjadi buku panduan
umum dan buku panduan khusus. [1]

DAFTAR PUSTAKA

- http://antoniuszs.wordpress.com/2009/08/04/definisi-besaran-pokok-si/
- http://harisok.blogspot.com/2010/04/pengertian-besaran-dan-satuan.html
- http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/05/besaran-dan-satuan/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran#Panjang
-

Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa buku teks adalah


buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan
tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu
program pengajaran.

NGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN


TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL

ABSTRACT
Hipertensi kehamilan adalah salah satu gangguan vascular tang terjadi pada saat
kehamilan atau pada saat ibu postpartum. Paa hipertensi kehamilan terjadi peningkatan
tekanan darah yang disebabkan karena berbagai hal antara lain karena disfungsi endotel yang
menyebabkan gangguan hemodinamik atau sirkulasi. Hipertensi kehamilan akan meningkat
prevalensinya pada ibu primigaravida, usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua,
kehamilan ganda, riwayat hipertensi sebelumnya, pendidikan yang rendah dan pendapatan
yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan kesehatan
tentang hipertensi kehamilan terhadap peningkatan tekanan darah ibu hamil. Jenis penelitian
ini adalah Quasi Eksperimen dengan perancangan Statistic Group Comparison post test
kelompok control dan eksperimen. Tehnik sampling yang digunakan adalah incidental.
Jumlah sample penelitian ini adalah 30 orang responden, masing masing 15 responden
untuk kelompok control dan 15 responden untuk kelompok eksperimen. Hasil penelitian diuji
Chi Square dengan tingkat kepercayaan = 95% atau 0,05 dan hasilnya adalah Ho diterima
dan Ha ditolak. Dri hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan tekanan darah ibu hail. Saran
dari peneliti diharapkan pendidikan kesehatan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya
hipertensi kehamilan.
Keywords = Hipertensi, ibu hamil

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu yang begitu besar banyak disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mengenai tanda tanda kehamilan, usia hamil
yang terlalu muda atau terlalu tua, pendidikan yang rendah, pendapatan
keluarga

yang

rendah

selain

itu

juga

aspek

medis

juga

sangat

berpengaruh
dalam meningkatnya angka kematian ibu melahirkan, selain itu penyebab
kematian ibu yang cukup penting di Indonesia adalah pre eklamsi-eklamsi
(PE-E) selain pendarahan dan sepsis. Penyakit ini diklasifikasikan sebagai
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Angka kejadian pre eklamsi di
Indonesia 3,4% - 8,5%. PE E juga didapatkan risiko persalinan premature
2,67 kali lebih besar, persalinan buatan 4,39 kali lebih banyak, dan
mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mendapatkan bayi dengan
berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI
akibat PE E adalah dengan menurunkan angka kejadian PE E. Angka
kejadian dapat diturunkan dengan upaya pencegahan, pengamatan dini
dan terapi.(cit Sudhaberata, 2000) Gejala awal dari PE E adalah naiknya
tekanan darah pada saat kehamilan, hingga mencapai 140/90 mmHg atau
peningkatan sebesar 30 mmHg untuk sistol atau 15 mmHg untuk diastole.
Peningkatan tekanan darah pada ibu hamil merupakan hal yang wajar
terjadi pada wanita hamil. Prevalensi terjadinya hipertensi kehamilan
menjadi meningkat pada kelompok tertentu yaitu pada primigravida yang
berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, wanita dengan
hipertensi kronik, dan wanita yang mempunyai social ekonomi rendah.
(Reeder dkk, 1997) Seorang perawat harus memahami hal hal yang
dapat

mempengaruhi

kesehatan

ibu

hamil

terutama

mengenai

kepercayaan dan kebiasaan hidupnya. Faktor dari diri sendiri (internal)


dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Faktor
dari dalam antara lain JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA

latar belakang pendidikan, persepsi tentang kesehatan, emosional, dan


spiritual. Sementara faktor dari dalam antara lain kebiasaan keluarga,
social

ekonomi,

dan

kebudayaan.

(Potter

dan

Perry

dkk,

1995)

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti melalui


wawancara

pada

tujuh

orang

hamil,

lima

diantaranya

mengalami

peningkatan tekanan darah hingga mencapai lebih dari 140 mmHg. Dari
wawancara

tersebut

diketahui

bahwa

sebagian

besar

ibu

hamil

mengeluhkan adanya pusing pusing, cepat lelah dan kaki yang


membengkak. Berdasarkan hal hal di atas, maka peneliti bermaksud
mengadakan

suatu

penelitian

tentang

pengaruh

pendidikan

kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan


tekanan darah ibu hamil di Puskesmas
Pundong Bantul 2004
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan

latar

belakang

diatas

masalah

yang

dapat

dirumuskan yaitu Adakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap Pemeliharaan Tekanan
Darah Ibu Hamil Di Puskesmas Pundong Bantul 2004
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang
hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan tekanan darah ibu
hamil di Puskesmas Pundong bantul 2004
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang hipertensi
kehamilan
b. Meningkatkan pemahaman tentang hipertensi kehamilan

II. METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari 2004 di Puskesmas Pundong
Bantul
B. Populasi dan sample
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mempunyai
tekanan darah sistolik 100 mm Hg dan diastolic minimal 70 mm Hg yang
memeriksakan diri di Puskesmas Pundong Bantul 2004
2. Sampel
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah randominasi
sample yang mengambil sebanyak 30 orang ibu hamil yang mempunyai
tekanan darah minimal 100 mmHg untuk sistolik dan 70 mmHg untuk
diastolic, 15 orang ibu hamil dijadikan kelompok kontrol dan 15 orang ibu
hamil diberikan perlakuan atau eksperimen berupa pendidikan kesehatan.
C. Teknik pengumpulan data
Data

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah

data

primer.

Pengumpulan data diperoleh dengan mengisi lembar observasi yang berisi


data diri ibu hamil.
D. Instrumen penelitian

Alat

yang

digunakan

untuk

penelitian

berupa

stetoskop,

sphygmomanometer, leaflet.
E. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Dummy table dan untuk
analisanya dengan menggunakan Uji Chi Square
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA

III. HASIL PENELITIAN


Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pendidikan kesehatan tentang
hipertensi terhadap pemeliharaan tekanan darah ibu hamil terhadap 30
orang responden didapatkan hasil sebagai berikut :
1. usia
pada kelompok control sebagian besar (46,7%) ibu hamil berusia antara
25 29 tahun, usia 20 24 tahun (26,7%), dam lebih dari 30 tahun 26,7%
table 1. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Usia Kelompok Kontrol Di
Puskesmas

Pundong

Bantul

Februari

April

2004

Usia

Frekuensi

Prosentase
20 -24 4 26,7
25 29 7 46,7
30 < 7 26,7
Jumlah 15 100
Table 2. Distribusi Ibu Hamil Kelompok Eksperimen Berdasarkan Usia Di
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Usia Frekuensi Prosentase
20 -24 4 26,7

25 29 8 53,3
30 < 3 20
Jumlah 15 100
2. Pendidikan
Pada kelompok control sebagian ibu hamil berpendidikan SMP (53,3%) dan
yang berpendidikan S1 tidak ada (0%).
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Table 3. Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Kelompok Kontrol
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Usia Frekuensi Prosentase
SMP 8 53,3
SMU 7 46,7
PT 0 0
Jumlah 15 100
3. Pekerjaan
Pada kelompok control sebagian besar (86,7 %) ibu hamil bekerja sebagai
bu rumah tangga (IRT), yang lainnya bekerja sebagai buruh. Table 4.
Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Kelompok Kontrol
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Pekerjaan Frekuensi
Prosentase
IRT 9 60
Buruh 2 13,3
Dagang 2 13,3
Tani 1 6,6
Jumlah 15 100
4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap
Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil Tabel 5. Distribusi Pemeliharaan
Tekanan Darah Hamil Kelompok Kontrol Di Puskesmas Pundong Bantul
Februari April 2004 Pemeliharaan tekanan darah Frekuensi Prosentase
Terpelihara 9 60 Meningkat 6 40
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Jumlah 15 100
5.

Pengaruh

Pemahaman

Tentang

Hipertensi

Kehamilan

Terhadap

Pemeliharaan Ibu Hamil Tabel 6. Pengaruh Pemahaman Ibu Hamil


Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah di Puskesmas Pundong Bantul

Februari April 2004 Evaluasi Terpelihara Meningkat Paham 9 2 Kurang


paham 3 1 Jumlah 12 3

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan

hasil

analisa

dan

pembahasan

yang

telah

diuraikan

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. sebanyak 80 % ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan
paham tentang hipertensi kehamilan
2. tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi kehamilan
terhadap terpeliharanya tekanan darah ibu hamil.
3. tidak ada pengaruh pemahaman ibu hamil tentang hipertensi
kehamilan terhadap terpeliharanya tekanan darah ibu hamil. JURNAL
KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA

V. DAFTAR PUSTAKA
Azwar, ( 1998 ) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar
Offset Yogyakarta
Burroughs, ( 2001 ) Maternity Nursing : An introductory Text, 8th ed
Philadelphia: WB Saunders Company.
Depkes RI, (2000) Angka Kematian Ibu dan Anak Masih Tinggi di ASEAN,
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta
Doenges dkk, (2001) Rencana Keperawatan Maternal dan Bayi, EGC,
Jakarta Gilbert dan Harmon, (1995) Manual of High Risk Pregnancy And
Delivery, California Guyton, (1999), Buku Ajar Fisiologi, Edisi XIV, EGC,
Jakarta. Hamilton, (1995) Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6,

EGC, Jakarta Kozier, (1995) Fundamental Of Nursing : Consepts, Process,


and

Practice,

5th

ed,

California:

Cumming

Publissing

Company

Notoatmodjo, (1997) Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta


Potter dan Perry dkk, (1997) Maternity Of Nursing : Concepts, Process, and
Practice, 4th ed, Philadelpia : WB Saunders Company Prawirohardjo,
(2001),

Buku

Acuan

Nasional

Pelayanan

Kesehatan

Maternal

Dan

Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Reader,


dkk, (1997) Maternity Of Nursing 18th ed, Philadelpia, WB Saunders
Company Sumhaberata, (2000) Profil Penderita Preeklamsi-Eklamsi, Artikel
Kesehatan Reproduksi, Jakarta Wilopo, (2003) Angka Kematian Ibu
Melahirkan

dan

Bayi

di

Indonesia

Masih

Tinggi

Swaranet,

www.klinikpria.com

TUGAS PENILISAN ILMIAH


PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI KEHAMILAN
TERHADAP PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL
DI PUSKESMAS PUNDONG BANTUL

Di susun oleh :

Nama

Kelas

Jurusan

FERI PUTRI SEMUMU


B

: Ilmu Kesehatan Masyarakat

UNIVERSITAS HALU OLEO

Anda mungkin juga menyukai