Kata Pengantar
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya
dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan sampai selesai.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika
Terapan, demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak
dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca
lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari.
PENULIS
DAFTAR ISI
Cover..1
Kata pengantar.2
Datar isi.3
BAB I. Pendahuluan
1.1. Tujuan4
1.2. Maksud...5
BAB II. Tinjauan Pustaka.18
BAB III. Penutup
3.1. Kesimpulan..19
3.2. Saran.21
Daftar Pustaka22
BAB I. PENDAHULUAN
1. TUJUAN
o
o
o
o
2. MAKSUD
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda,
massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa
saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa,
panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang
buku?
Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari
besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak
baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena
tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang
dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan
tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika.
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda
hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika
pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan
mendasari semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab
segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang
mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam.
Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum
tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.
Pengertian besaran :
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan
mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat
dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran
maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika
karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah
Jumlah.
Pengertian satuan
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F)
mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ?
Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut :
1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun
bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh,
jengkal tidak bisa dijadikan satuan
baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik
untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan
standar.
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan
satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan
massa yaitu kilogram,
mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat
digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan
sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut.
Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satusatunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional
maka ilmuwan dari satu negara
dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara
interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International
dUnites.
Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the
International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh
besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat
arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.
Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang
mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan
1. Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3
batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran
jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini
1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama
1/299792458 detik
2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena
rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun
1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770
periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium 133 pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini
ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan
10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan
standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai
1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam
menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling
kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus
listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak
terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1
meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
Besaran Turunan
Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan
waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran
turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok. .
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan
meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI
yang diturunkan dari system MKS (meter kilogram-sekon/second)
2.
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan,
perlajuan dan lain-lain.
Sistem Pengukuran
Kesalahan (error)
adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan
menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh :
kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer
skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini
disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan
kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
o Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap
nilai benar X0
o Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal
galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
o Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
o Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan
jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
o Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
1. KESIMPULAN
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan
dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak orang
yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang
mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai
standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan
apabila tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah
membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap
besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan
dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama
maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat
yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur,
ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta
cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak
menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.
2. SARAN
o Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan
kehidupan manusia.
o Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat
menekan kesalahan dalam pengukuran.
o Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.
Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai dalam
pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian. Biasanya laporan jurnal penelitian
dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti lain
Dalam istilah sehari-hari sering disebut sebagai buku pintar sebab dengan
membaca buku jenis ini orang menjadi seolah-olah pintar akan sesuatu yang
sedang dikerjakanya, termasuk akan sesuatu yang sebelumnya masih samarsamar. Orang juga sering menyebutnya dengan buku pegangan (handbook) dan
buku petunjuk (manual). Buku pegangan (handbook) merupakan kompilasi
berbagai jenis informasi yang disusun secara padat dan siap pakai, khusus
dalam sebuah bidang seperti handbook of physisc. Buku panduan lazimnya
digunakan sebagai sarana memeriksa atau menguji data untuk membantu
pemakai dalam tugasnya. Buku panduan dapat dibagi menjadi buku panduan
umum dan buku panduan khusus. [1]
DAFTAR PUSTAKA
- http://antoniuszs.wordpress.com/2009/08/04/definisi-besaran-pokok-si/
- http://harisok.blogspot.com/2010/04/pengertian-besaran-dan-satuan.html
- http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/05/besaran-dan-satuan/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran#Panjang
-
ABSTRACT
Hipertensi kehamilan adalah salah satu gangguan vascular tang terjadi pada saat
kehamilan atau pada saat ibu postpartum. Paa hipertensi kehamilan terjadi peningkatan
tekanan darah yang disebabkan karena berbagai hal antara lain karena disfungsi endotel yang
menyebabkan gangguan hemodinamik atau sirkulasi. Hipertensi kehamilan akan meningkat
prevalensinya pada ibu primigaravida, usia ibu hamil yang terlalu muda atau terlalu tua,
kehamilan ganda, riwayat hipertensi sebelumnya, pendidikan yang rendah dan pendapatan
yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan kesehatan
tentang hipertensi kehamilan terhadap peningkatan tekanan darah ibu hamil. Jenis penelitian
ini adalah Quasi Eksperimen dengan perancangan Statistic Group Comparison post test
kelompok control dan eksperimen. Tehnik sampling yang digunakan adalah incidental.
Jumlah sample penelitian ini adalah 30 orang responden, masing masing 15 responden
untuk kelompok control dan 15 responden untuk kelompok eksperimen. Hasil penelitian diuji
Chi Square dengan tingkat kepercayaan = 95% atau 0,05 dan hasilnya adalah Ho diterima
dan Ha ditolak. Dri hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan
kesehatan tentang hipertensi kehamilan terhadap pemeliharaan tekanan darah ibu hail. Saran
dari peneliti diharapkan pendidikan kesehatan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya
hipertensi kehamilan.
Keywords = Hipertensi, ibu hamil
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu yang begitu besar banyak disebabkan karena
kurangnya pengetahuan mengenai tanda tanda kehamilan, usia hamil
yang terlalu muda atau terlalu tua, pendidikan yang rendah, pendapatan
keluarga
yang
rendah
selain
itu
juga
aspek
medis
juga
sangat
berpengaruh
dalam meningkatnya angka kematian ibu melahirkan, selain itu penyebab
kematian ibu yang cukup penting di Indonesia adalah pre eklamsi-eklamsi
(PE-E) selain pendarahan dan sepsis. Penyakit ini diklasifikasikan sebagai
hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan. Angka kejadian pre eklamsi di
Indonesia 3,4% - 8,5%. PE E juga didapatkan risiko persalinan premature
2,67 kali lebih besar, persalinan buatan 4,39 kali lebih banyak, dan
mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk mendapatkan bayi dengan
berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI
akibat PE E adalah dengan menurunkan angka kejadian PE E. Angka
kejadian dapat diturunkan dengan upaya pencegahan, pengamatan dini
dan terapi.(cit Sudhaberata, 2000) Gejala awal dari PE E adalah naiknya
tekanan darah pada saat kehamilan, hingga mencapai 140/90 mmHg atau
peningkatan sebesar 30 mmHg untuk sistol atau 15 mmHg untuk diastole.
Peningkatan tekanan darah pada ibu hamil merupakan hal yang wajar
terjadi pada wanita hamil. Prevalensi terjadinya hipertensi kehamilan
menjadi meningkat pada kelompok tertentu yaitu pada primigravida yang
berusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, wanita dengan
hipertensi kronik, dan wanita yang mempunyai social ekonomi rendah.
(Reeder dkk, 1997) Seorang perawat harus memahami hal hal yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
ibu
hamil
terutama
mengenai
ekonomi,
dan
kebudayaan.
(Potter
dan
Perry
dkk,
1995)
pada
tujuh
orang
hamil,
lima
diantaranya
mengalami
peningkatan tekanan darah hingga mencapai lebih dari 140 mmHg. Dari
wawancara
tersebut
diketahui
bahwa
sebagian
besar
ibu
hamil
suatu
penelitian
tentang
pengaruh
pendidikan
latar
belakang
diatas
masalah
yang
dapat
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
data
primer.
Alat
yang
digunakan
untuk
penelitian
berupa
stetoskop,
sphygmomanometer, leaflet.
E. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Dummy table dan untuk
analisanya dengan menggunakan Uji Chi Square
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Pundong
Bantul
Februari
April
2004
Usia
Frekuensi
Prosentase
20 -24 4 26,7
25 29 7 46,7
30 < 7 26,7
Jumlah 15 100
Table 2. Distribusi Ibu Hamil Kelompok Eksperimen Berdasarkan Usia Di
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Usia Frekuensi Prosentase
20 -24 4 26,7
25 29 8 53,3
30 < 3 20
Jumlah 15 100
2. Pendidikan
Pada kelompok control sebagian ibu hamil berpendidikan SMP (53,3%) dan
yang berpendidikan S1 tidak ada (0%).
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA
Table 3. Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Kelompok Kontrol
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Usia Frekuensi Prosentase
SMP 8 53,3
SMU 7 46,7
PT 0 0
Jumlah 15 100
3. Pekerjaan
Pada kelompok control sebagian besar (86,7 %) ibu hamil bekerja sebagai
bu rumah tangga (IRT), yang lainnya bekerja sebagai buruh. Table 4.
Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Kelompok Kontrol
Puskesmas Pundong Bantul Februari-April 2004 Pekerjaan Frekuensi
Prosentase
IRT 9 60
Buruh 2 13,3
Dagang 2 13,3
Tani 1 6,6
Jumlah 15 100
4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap
Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil Tabel 5. Distribusi Pemeliharaan
Tekanan Darah Hamil Kelompok Kontrol Di Puskesmas Pundong Bantul
Februari April 2004 Pemeliharaan tekanan darah Frekuensi Prosentase
Terpelihara 9 60 Meningkat 6 40
JURNAL KESEHATAN SURYA MEDIKA YOGYAKARTA Jumlah 15 100
5.
Pengaruh
Pemahaman
Tentang
Hipertensi
Kehamilan
Terhadap
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
analisa
dan
pembahasan
yang
telah
diuraikan
V. DAFTAR PUSTAKA
Azwar, ( 1998 ) Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar
Offset Yogyakarta
Burroughs, ( 2001 ) Maternity Nursing : An introductory Text, 8th ed
Philadelphia: WB Saunders Company.
Depkes RI, (2000) Angka Kematian Ibu dan Anak Masih Tinggi di ASEAN,
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta
Doenges dkk, (2001) Rencana Keperawatan Maternal dan Bayi, EGC,
Jakarta Gilbert dan Harmon, (1995) Manual of High Risk Pregnancy And
Delivery, California Guyton, (1999), Buku Ajar Fisiologi, Edisi XIV, EGC,
Jakarta. Hamilton, (1995) Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6,
Practice,
5th
ed,
California:
Cumming
Publissing
Company
Buku
Acuan
Nasional
Pelayanan
Kesehatan
Maternal
Dan
dan
Bayi
di
Indonesia
Masih
Tinggi
Swaranet,
www.klinikpria.com
Di susun oleh :
Nama
Kelas
Jurusan