OLEH :
I KADEK ANANTA WIJAYA
P07120213001
TK IV SEMESTER VII
OLEH :
GUSTI AYU KOMANG SRI SUNDARI
NIM.P07120213034
ECHO.
Golongan virus ARBO = Western equire encephalitis, St. louis
encephalitis, Eastern equire encephalitis, Japanese B. encephalitis,
Resiko
Peradangan di otak
Peningkatan TIK
Ensephalitis
Pembentukan
transudat dan
eksudat
Edema serebral
Reaksi kuman
patogen
Peningkatan
suhu tubuh
Iritasi korteks
serebral area
fokal
Kerusakan
saraf V
Kesulitan
mengunyah
Kerusakan
saraf IX
Kesulitan
makan
Kejang
Nyeri
Risiko
kepala
Hiperterm
Ketidakseimbanga
ketidakefektifan
Resiko
Nyer
n nutrisi kurang
perfusi jaringan
i
Penurunan
dari kebutuhan
Ketidakefektifan
Penumpukan sekret
4.kesadaran
Klasifikasi
bersihan
jalan napas
Klasifikasi menurut Soedamo dkk, (2008) adalah
:
a. Encephalitis fatal yang biasanya didahului oleh viremia dan
perkembangbiakan virus ekstraneural yang hebat.
b. Encephalitis subklinis yang biasanya didahului viremia ringan, infeksi
otak lambat dan kerusakan otak ringan.
c. Encephalitis dengan infeksi asimptomatik yang ditandai dengan hampir
tidak adanya viremia dan terbatasnya replikasi ekstraneural.
d. Enchepalitis dengan infeksi persisten, yang dikenal dengan Japanese B
Encephalitis.
5. Gejala Klinis
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Demam
Sakit kepala
Pusing
Muntah
Nyeri tenggorokan
Malaise
Nyeri ekstrimitas
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Pucat
Halusinasi
Kaku kuduk
Kejang
Gelisah
Iritable
Gangguan kesadaran
o.
6. Pemeriksaan Fisik
p.
Pada klien dengan ensepalitis pemeriksaan fisik lebih difokuskan pada
pemeriksaan neurologis. Ruang lingkup pengkajian fisik keperawatan secara
umum meliputi :
a. Keadaan umum
q. Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami
perubahan atau penurunan tingkat kesadaran. Gangguan tingkat kesadaran
dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan difusi serebral yang
berkaitan dengan kegagalan neural akibat proses peradangan otak.
b. Gangguan sistem pernafasan
r. Perubahan - perubahan akibat peningkatan tekanan intra cranial
menyebabkan kompresi pada batang otak yang menyebabkan pernafasan
tidak teratur. Apabila tekanan intrakranial sampai pada batas fatal akan
terjadi paralisa otot pernafasan (F. Sri Susilaningsih, 1994).
c. Gangguan sistem kardiovaskuler
s. Adanya kompresi pada pusat vasomotor menyebabkan terjadi iskemik
pada daerah tersebut. Hal ini akan merangsang vasokonstriktor dan
menyebabkan tekanan darah meningkat. Tekanan pada pusat vasomotor
menyebabkan meningkatnya transmiter rangsang parasimpatis ke jantung.
t.
7. Pemeriksaan Diagnostik
u.
Pemeriksaan radiologi :
a. CT Scan
v.Computed Tomography pada kasus encephalitis herpes simpleks, CTscan kepala biasanya menunjukan adanya perubahan pada lobus
temporalis atau frontalis, tapi kurang sensitif dibandingkan MRI. Kirakira sepertiga pasien encephalitis herpes simpleks mempunyai gambaran
CT-scan kepala yang normal
w.
x.
y.
z.
b. MRI
aa.
ab.
ac.
Gambaran
cairan
serebrospinal
dapat
kejang.Abnormal
Elektroensefalografi
(EEG)
EEG
pada
menunjukkan
encephalitis
encephalitis.
herpes
simpleks
Sensitifitas
EEG
kira
kira
84
tetapi
4mg/kgBB/hari
IV
atau
IM
dibagi
dalam
kali
al. Adalah kerusakan pada otak atau malfungsi otak yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, kekurangan oksigen pada otak, gagal ginjal dan nutrisi
yang buruk.Ditandai dengan demensia, koma dan berakhir dengan
kematian.
am.
10. Komplikasi
an.
Komplikasi encephalitis dapat terjadi:
a. Akut
Edema otak
SIADH
Status konvulsi
b. Kronik
Cerebral palsy
Epilepsy
Gangguan visual dan pendengaran
ao.
ap.
aq.
ar.
as.
at.
au.
av.
aw.
ax.
ay.
az.
ba.
bb.
bc.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.
bk.
bl.
bm.
ENSEFALITIS
1. Pengkajian
bn. (1) Identitas Pasien
-
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
No. Reg :
Tgl. MRS :
Tgl. Pengkajian :
Dx Medis :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Keluhan utama :
Pola eliminasi
bt. -
Kesadaran
bu.
Pemeriksaan TTV
Pemeriksaan Laboratorium
bx.
Pemeriksaan radiologic
by.
2.
3.
cf.
cc. Diagnosa
Keperawat
an
cg. Ketidakefek
tifan
bersihan
ce. Intervensi
Kriteria
hasil (NOC)
ci. NOC :
cj. Respiratory
status :
(NIC)
cl.
Airway
Management
a. Buka jalan nafas
menggunakan head
jalan nafas
Airway
b.d
Patency
penumpuka
ck. Setelah
n sekret
dilakukan
ch.
tindakan
keperawatan
..x.. jam
diharapkan
mampu
mempertaha
nkan
kebersihan
jalan nafas
Ventilator)
d. Lakukan fisioterpi
dada jika perlu
e. Bersihkan secret
dengan suction bila
dengan
kriteria :
a. Pernafasan dalam
batas normal
b. Irama pernafasan
teratur
c. Kedalaman
diperlukan
f. Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
g. Kolaborasi pemberian
oksigen
h. Kolaborasi pemberian
pernafasan normal
d. Tidak ada
akumulasi sputum
obat bronkodilator
i. Monitor RR dan
status oksigenasi
j. Anjurkan pasien
untuk batuk efektif
k. Berikan nebulizer jika
cm.
cn. Ketidaksei
mbangan
cp.
NOC
cq. Nutritional
nutrisi
status : food
kurang dari
and
fluid
diperlukan
cw.
NIC
cx.
Nutrition
manajement
a. Kaji
kemampuan
pasien untuk menelan
kebutuhan
tubuh
co.
b.d
intake
b. Berikan
cr. Nutritional
kesulitan
status
makan
nutrient
intake
cs. Weight
intake
ct. Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
..x.. jam
diharapkan
intake nutrisi
kepada
keluarga
tentang
kebutuhan
nutrisi pasien
c. Kolaborasi
dengan
ahli
gizi
untuk
menentukan
jumlah
kalori
nutrisi
adekuat
dengan
kriteria :
a. Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
b. Menunjukan
peningkatan fungsi
pengecap dari
menelan
c. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
d. BB dan Lila dalam
batas normal
e. Hasil pemeriksaan
dan
yang
dibutuhkan
pasien
d. Berikan nutrisi yang
telah
di
tentukan
tubuh
menjadi
informasi
monitoring
a. Monitor BB, TB,
LILA sesuai dengan
batas normal
b. Monitor kalori dan
intake nitrisi
c. Monitor turgor kulit
d. Monitor mual ataupun
muntah
e. Anjurkan penggunaan
NGT
bila
kesulitan
pasien
menelan
yang
terkontrol
f.
Monitor
tak
kadar
Hb dan albumin
hb
dan
hematokrit
kadar
cz.
da. Hipertermi
b.d reaksi
albumin)
cv.
dc. NOC
dd. Thermoreg
kuman
patogen
df. NIC :
dg. Fever
ulation
treatment
de. Setelah
db.
diberikan
mungkin
b. Monitor IWL
c. Monitor warna dan
asuhan
keperawatan
selama
jam,
...x
suhu
tubuh dalam
batas normal
dengan
kriteria hasil:
a. Suhu tubuh dalam
rentang normal
b. Nadi dan RR dalam
rentang normal
c. Tidak ada perubahan
warna
tidak
kulit
ada
dan
pusing,
merasa nyaman
suhu kulit
d. Monitor
tekanan
mengatasi
penyebab demam
j. Selimuti pasien
k. Berikan
cairan
intravena
l. Kompres pasien pada
lipat paha dan aksila
m. Tingkatkan sirkulasi
udara
n. Berikan
untuk
pengobatan
mencegah
dh.
terjadinya menggigil
dm. NIC
dj. NOC
b.d iritasi
korteks
dl. Setelah
dn. Analgesic
Administratio
serebral
dilakukan
area fokal
asuhan
n
a
lokasi,
keperawatan
karakteristik, kualitas,
selama
dan
.x
jam
nyeri
dapat
c
d
kriteria
hasil :
a. Melaporkan
gejala
nyeri terkontrol.
b. Melaporkan
kenyamanan
<4
jenis
obat,
atau
kombinasi
dari
ketika
fisik
yang menyebabkan
terkontrol
pemberian
analgesik
dan psikologis.
e
c. Mengenali
faktor
nyeri.
d. Melaporkan
nyeri
obat
Cek instruksi dokter
tentang
terkontrol
dengan
derajat
sebelum
diharapkan
nyeri
Tentukan
f
nyeri
analgesik
tergantung
dari
rentang 0-10).
g
e. Tidak menunjukkan
respon non verbal
pilihan
pilihan,
(skala
adanya nyeri.
f. Menggunakan terapi
satu
Tentukan
optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan
secara teratur
Monitor vital
nyeri
sign
analgetik.
g. Tanda-tanda
pemberian
analgesik
pertama kali
Berikan
analgesik
tepat waktu terutama
do.
dp. Risiko
ketidakefek
dq. NOC
dr. Tissue
du. Cerebral
tifan perfusi
Perfusion:
perfusion
jaringan
Cerebral
promotion
otak
b.d
ds. Setelah
edema
dilakukan
serebral
asuhan
a.
dokter untuk
menentukan
keperawatan
parameter
selama ...x...
hemodinamik, dan
jam,
mempertahankan
didapatkan
hemodinamik dalam
kriteria
rentang yg diharapkan
hasil :
a. Tidak ada tanda
Konsultasi dengan
b.
peningkatan tekanan
Berikan agents
yang memperbesar
intrakranial (tidak
volume intravaskuler
misalnya (koloid,
produk darah, atau
ortostatik
c. Tekanan sistole dan
kristaloid)
diastole dalam
rentang yang
c.
diharapkan
d. Dapat
CPP
berkomunikasi
dengan jelas dan
d.
Monitor
protrombine time (PT)
sesuai kemampuan
e. Menunjukan
dan partial
perhatian,
thromboplastine time
konnsentrasi, dan
(PTT)
orientasi
e.
Konsultasi dengan
dokter untuk
mengoptimalkan
posisi kepala (15-30
derajat) dan monitor
respon pasien
terhadap pengaturan
posisi kepala
f.
Berikan calcium
channel blocker,
vasopressin, anti
nyeri, anti coagulant,
anti platelet, anti
trombolitik
g.
Monitor nilai
PaCO2, SaO2 dan Hb
dan cardiac out put
untuk menentukan
status pengiriman
oksigen ke jaringan
dv.
dw.Risiko
dx.
infeksi
NOC
dy. Immune
virus/bakter
i
ee.
ef.
masuk
(control infeksi)
a. Pertahankan
status
yang
dz. Knowledge:
ke
infection
jaringan
control
otak
perlu
c. Intrusikan
keperawatan
jam
diharapkan
terhindar
infeksi
dengan
kriteria hasil
tindakan keperawatan
f. Gunakan APD yang
dari
eg.
eh. Risiko
cidera
kejang
ei.
b.d
terapi
antibiotic
setiap
cukup
g. Berikan
Kriteria hasil
bebas
ketika
meninggalkan pasien
d. Gunakan
sabun
selama
a. Klien
untuk
asuhan
ec.
pada
pengunjung
dilakukan
.x
teknik
isolasi
b. Batasi pengunjung bila
eb. Setelah
dari
NIC
Infection control
untuk
bila
perlu
memproteksi
terhadap infeksi
h. Monitor tanda gejala
ej. NOC :
en.
ek. Risk
eo.
Control
el. Setelah
infeksi
NIC :
Environment
management
a. Sediakan lingkungan
dilakukan
yang
asuhan
pasien
aman
untuk
keperawatan
selama (.)
jam
diharapkan
pasien
terbebas dari
cedera
dengan
kriteria hasil:
a. Klien terbebas dari
cedera saat kejang
berlangsung
em.
b. Identifikasi
kebutuhan keamanan
pasien
c. Menghindarkan
lingkungan
yang
berbahaya
d. Memasang side rail
tempat tidur
e. Menyediakan tempat
tidur yang nyaman
f. Membatasi
pengunjung
g. Menganjurkan
keluarga
menemani
pasien
h. Mengontrol
lingkungan
dari
kebisingan
i. Memindahkan barang
barang
membahayakan
4.
ep.
Pelaksanaan
eq. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh
yang
ez.
fa.
fb.
fc.
fd.
fe.
ff.
fg. DAFTAR PUSTAKA
fh.
fi.
fj.
fk.
fl.
fm.
fn.
fo.
fp.
fq.
fr.
fs.
ft.
fy.
fz.
ga.
gb.
gc.
gd.
ge.
gf.
gg.
gh.
gi.
gj.
gk.
gl.
gm.
gn.
go.
gp.
gq.
gr.
gs.
gt.
gu.
gv.
gw.
gx.
gy.
08.00 WITA di Ruang Picu RSUP Sanglah Denpasar. Data diperoleh dengan
menggunakan teknik observasi, pemeriksaan fisik, dan catatan perkembangan pasien.
he. Identitas Klien
hf. Nama
: An. KA
hg. Usia
: 1 tahun 6 bulan
: Laki-laki
hi. Agama
: Hindu
hj. Alamat
: 29 Oktober 2016
: 16046683
Diagnosa Medis
hn. Keluhan Utama
: Ensefalitis
: Penurunan kesadaran
: Tn. NS (kandung)
hr. Umur
: 35 tahun
: SMA
hu. Agama
: Hindu
hv. Alamat
hw.Ibu
hx. Nama
: Ny. LA (kandung)
hy. Umur
: 31 tahun
: SMA
ib. Agama
: Hindu
ic. Alamat
Tingkat Kesadaran
: DPO
if.
Pernafasan
ig.
Upaya Bernafas
: (+)
ih.
ii.
: Gargling
2. Masalah Keperawatan
ij.
3. Intervensi / Implementasi
a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
b. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan (NPA,
OPA, ETT, Ventilator)
c. Lakukan fisioterpi dada jika perlu
d. Bersihkan secret dengan suction bila diperlukan
e. Monitor RR dan status oksigenasi
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahanEvaluasi
a. Pernafasan dalam batas normal
b. Irama pernafasan teratur
Jenis Pernafasan
im.
in.
: Tidak ada
io.
: Tidak ada
ip.
Suara Nafas
: vaskuler
2. Masalah Keperawatan
:-
Tingkat Kesadaran
ir.
: DPO
Perdarahan (internal/eksternal)
Tidak ada
is.
Nadi Radial/carotis
: Teraba
it.
Akral Perifer
: Hangat
iu.
Kapilari Refill
iv.
Pulse
: 108 x/menit
iw.
GCS
: E2 V3 M3
2. Masalah Keperawatan
ix.
: <2 detik
3. Intervensi / Implementasi :
a. Monitor ICP dan CPP
b. Monitor protrombine time (PT) dan partial thromboplastine time (PTT)
c. Konsultasi dengan dokter untuk mengoptimalkan posisi kepala (15-30
derajat) dan monitor respon pasien terhadap pengaturan posisi kepala
GCS
: E2 V3 M3
ja.
Reflex Fisiologis
: Patela (-)
jb.
Reflex Patologis
:-
jc.
Kekuatan Otot : 0 0 0 0 0 0
jd.
000
je.
Bartel indeks
000
2. Masalah Keperawatan :
jf.
Risiko cidera
3. Intervensi/Implementasi
4. Evaluasi
jg.
E. EKSPOSURE
1. Pemeriksaan Fisik
penekanan (-)
2. Masalah Keperawatan : 3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : jh.
ji. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
-
BB sekarang 10 kg , PB sekarang
cm, LK=
jj. Pasien dengan riwayat batuk berdahak sebelum muncul demam. Muntah
disangkal, diare disangkal. Riwayat trauma disangkal. Pasien baru pertama kali
mengalami keluhan seperti ini.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
jl. Pasien merupakan anak ke 3 dari 7 bersaudara. Pasien lahir pada usia cukup
bulan. Persalinan ditolong oleh bidan. Jenis persalinan normal. Keadaan bayi saat
lahir segera menangis. BB lahir: lupa, PB: lupa, LK/LD: lupa. Imunisasi yang
sudah didapat BCG. Sekarang usia anak 1 tahun 6 bulan 15 hari. Riwayat nutrisi
tidak pernah diberikan ASI, susu formula 3x/hari sejak usia 0-12 bulan, bubur
susu 3-4x/hari sejak 12 bulan, nasi tim 3-4x/hari sejak 15 bulan, makanan
dewasa 3-4x/hari sejak15 bulan
5. Pengkajian Head to Toe
jm.
Kepala
jn.
Mata :
jp.
jw.
jy.
jq.
Hidung :
jr.
js.
Telinga :
jt.
ju.
Mulut :
jv.
Leher
muntah (+).
jx.
Pembesaran kelenjar tiroid (-), bendungan vena jugularis
Thorak
kc.
ke.
kg.
ki.
kb.
Abdomen
kd.
Ekstermitas kf.
Integumen
kl.
Hasil
km.
Satuan
kn.
Nilai
r
ko.
Hematologi
kp.
WBC
MO%
LY#
kz. RBC
ld. HGB
rujukan
kq.
kt.
kw.
3.58
8.26
1.68
kr.
103/uL
ku.
%
kx.
103/uL
ks.
kv.
ky.
6.0 - 14.0
0.0 - 7.10
1.80 -
la.
le.
5.65
11.43
lb.
lf.
106/uL
g/dL
lc.
lg.
9.00
4.10 5.3
12.0
lh. MCV
li.
64.88
lj.
fL
16.0
lk.
78.0
ll. MCH
lm.
20.22
ln.
pg
lo.
102.0
25.0
35.0
lp.
lq.
lr.
ls.
Paramete
lw.
lx.
r
Kimia klinik
Glukosa
lt.
Hasil
Satuan
lv.
Nilai
rujukan
ly.
92
cairan tubuh
mb. MTP
mc.
15
mf.
Klinik rutin
mg. Reaksi
mh. Negatif
Pandy
mk. Reaksi
lu.
ml.
Negatif
none
mo.
mp.
mt.
mx.
nb.
Makroskopis
Warna
mq. Jernih
Darah
mu. Negatif
Bekuan
my.
Negatif
Mikrosko
nc.
pis
nf.
nj.
nn.
nr.
Mono
Poly
Eritrosit
Bentuk
ng.
100
nk.
no.
0-1
ns.
Utuh
lz.
mg/dL
md.
mg/dL
ma.
me.
<45
mi.
mj.
Negatif
mm.
mn.
Negatif
mr.
mv.
mz.
nd.
nh.
nl.
np.
nt.
ms.
mw.
na.
ne.
%
%
/Lp
ni.
nm.
nq.
nu.
nv.
Jumlah sel
nw.
nx.
Cell/uL
ny.
20
oe.
Nilai
liquor
nz.
oa.
ob.
Paramete
of.
og.
r
Kimia klinik
BUN
oh.
ok.
oo.
(Ca)
os.
Kreatinin
Kalsium
Natrium
(Na) - Serum
ow.
Kalium
(K) - Serum
pa.
Klorida
oc.
ol.
op.
Hasil
od.
Satuan
rujukan
10.00
0.21
8.3
oi.
om.
oq.
mg/dL
oj.
mg/dL
23.00
on.
0.70
mg/dL
1.20
or.
8.40
10.40
136 145
ot.
128
ou.
mmol/L
ox.
4.01
oy.
mmol/L
oz.
mmol/L
5.10
pd.
94.00
pb.
90.40
pc.
ov.
(Cl) - Serum
pe.
pf.
8.00
3.50
110.00
pg.
Paramete
pk.
pl.
r
Kimia klinik
Kalsium
pm.
9.0
pn.
mg/dL
(Ca)
pp.
Natrium
pq.
130
pr.
mmol/L
pu.
4.3
pv.
mmol/L
pw.
mmol/L
5.10
qa.
94.00
(Na) - Serum
pt.
Kalium
(K) - Serum
px.
Klorida
ph.
Hasil
pi.
Satuan
pj.
rujukan
py.
93.9
pz.
po.
Paramete
qd.
Hasil
qe.
Satuan
8.40
10.40
136 145
ps.
(Cl) - Serum
qb. Hasil pemeriksaan darah tanggal 1-11-2016
qc.
Nilai
3.50
110.00
qf.
Nilai
qg.
qh.
(Ca)
ql.
r
Kimia klinik
Kalsium
Natrium
rujukan
qi.
8.3
qj.
mg/dL
qk.
8.40
10.40
136 145
qm.
139
qn.
mmol/L
qo.
(Na) - Serum
qp.
Kalium
qq.
3.4
qr.
mmol/L
qs.
3.50
(K) - Serum
qt.
Klorida
qu.
99.0
qv.
mmol/L
qw.
5.10
94.00
(Cl) - Serum
qx.
110.00
b. Terapi medis :
qy.
qz.
ra.
Phenobarbital 25 mg @ 12 jam
rb.
rc.
Manitol 50 ml @8 jam
rd.
re.
2. ANALISA DATA
rf.
No
rk.
1.
rg.
Tanggal/j
am
rl.
31
Oktober 2016,
pukul 08.00 wita
rh.
Data Fokus
rm.
DS : rn.
DO :
- Secret/ dahak (+)
- Muntahan
-
dimulut (+)
Reflek batuk (+)
Dilakukan
suction mulut
Terdengar suara
nafas tambahan :
gargling
ri.
ro.
rq.
Interpreta
si
Ensefalitis
rp.
Penurunan
rj.
Masalah
rx.
Ketidakef
ektifan bersihan
jalan nafas
kesadaran
ry.
rr.
rs.
Penumpuka
ru.
n secret
rt.
Ketidakefe
ktifan bersihan
jalan nafas
rv.
rz.
2.
sa.
31
Oktober 2016,
pukul 08.00 wita
sb.
sc.
-
DS : DO :
Kesadaran DPO
GCS E2V3M3
Peningkatan TIK
Dilakukan lumbal
fungsi tanggal 30
Oktober
Pemberian
manitol 50 ml @
8 jam
sd.
sf.
rw.
Ensefalitis
se.
Pembentuk
an transudat &
eksudat
sg.
sh.
Edema
sk.
Risiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
otak
serebral
si.
sj.
Risiko
ketidakefektifan
perfusi jaringan
sl.
3.
sm.
31
Oktober 2016,
pukul 08.00 wita
st.
4.
su.
31
Oktober 2016,
pukul 08.00 wita
sn.
so.
-
DS : DO :
Terpasang NGT
Terpasang
kateter
Kesadaran DPO
Ceftriaxone
500mg @ 2 jam
Omperazole 10
mg @ 12 jam
sv.
DS : sw.
DO :
- Kesadaran DPO
- GCS E2V3M3
- Pemberian
Phenobarbital
-
25 mg @ 12 jam
Paracetamol 100
mg bila panas
>380C
tf.
tg.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
otak
Virus/bakte ss.
sp.
ri masuk jaringan
Risiko
infeksi
otak
sq.
sr.
Risiko
infeksi
sx.
Ensefalitis
sy.
sz.
Iritasi
korteks serebral
area fokal
ta.
tb.
Kejang
tc.
td.
Risiko
cidera
te.
cidera
Risiko
ti.
Keper
awata
tm.
n
tn. Ketida
kefekti
Kriteria
hasil
(NOC)
tp. NOC :
tq. Respirato
fan
ry status :
bersih
Airway
an
Patency
jalan
to.
tr. Setelah
nafas
dilakukan
b.d
tindakan
penum
keperawat
pukan
an 3x24
sekret
jam
diharapkan
mampu
ts.
Airway Management
f. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
g. Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan (NPA,
OPA, ETT, Ventilator)
h. Lakukan fisioterpi dada
jika perlu
i. Bersihkan secret dengan
suction bila diperlukan
j. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
k. Kolaborasi pemberian
mempertah
ankan
kebersihan
jalan nafas
dengan
kriteria :
obat bronkodilator
l. Monitor RR dan status
oksigenasi
m. Anjurkan pasien untuk
batuk efektif
n. Berikan nebulizer jika
diperlukan
e. Pernafasan dalam
batas normal
f. Irama pernafasan
teratur
g. Kedalaman
pernafasan
normal
h. Tidak ada
tt.
tu. Risiko
ketida
akumulasi sputum
tv. NOC
tw. Tissue
ty. NIC
tz. Cerebral
kefekti
Perfusion:
perfusion
fan
Cerebral
promotion
perfusi
tx. Setelah
jaringa
dilakukan
untuk menentukan
n otak
asuhan
parameter hemodinamik,
b.d
keperawat
dan mempertahankan
edema
an selama
hemodinamik dalam
serebr
3x24 jam,
al
didapatkan
kriteria
hasil :
f. Tidak ada tanda
peningkatan
tekanan
rentang yg diharapkan
b. Berikan agents yang
memperbesar volume
intravaskuler misalnya
(koloid, produk darah,
atau kristaloid)
c. Monitor ICP dan CPP
d. Monitor protrombine time
intrakranial (tidak
lebih dari 15
thromboplastine time
mmHg)
g. Tidak ada
(PTT)
e. Konsultasi dengan dokter
hipertensi
untuk mengoptimalkan
ortostatik
h. Tekanan sistole
dan diastole
dalam rentang
yang diharapkan
i. Dapat
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai
kemampuan
j. Menunjukan
perhatian,
konnsentrasi, dan
ua.
ub. Risiko
orientasi
uc.
NOC
infeksi
ud. Immune
virus/b
status
akteri
ue. Knowledg
yang
e:
masuk
infection
ke
control
jaringa
n otak
uf. Risk
control
ug. Setelah
dilakukan
asuhan
ke jaringan
uj.
uk.
NIC
Infection control
(control infeksi)
a. Pertahankan teknik isolasi
b. Batasi pengunjung bila
perlu
c. Intrusikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
berkunjung ketika
meninggalkan pasien
d. Gunakan sabun
antimikroba untuk cuci
keperawat
an selama
tangan
e. Cuci tangan setiap
sebelum dan sesudah
3x24 jam
diharapkan
terhindar
tindakan keperawatan
f. Gunakan APD yang cukup
g. Berikan terapi antibiotic
dari
infeksi
memproteksi terhadap
dengan
kriteria
infeksi
h. Monitor tanda gejala
infeksi
hasil
uh.
Kriteria hasil
um.
Ri
siko
cidera
b.d
kejang
un.
ui.
uo. NOC :
us.
NIC :
up. Risk
ut.
Environment
Control
uq. Setelah
dilakukan
asuhan
keperawat
an selama
3x24 jam
diharapkan
pasien
terbebas
dari cedera
dengan
kriteria
management
a. Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
b. Identifikasi kebutuhan
keamanan pasien
c. Menghindarkan
lingkungan yang
berbahaya
d. Memasang side rail
tempat tidur
e. Menyediakan tempat tidur
yang nyaman
f. Membatasi pengunjung
g. Menganjurkan keluarga
menemani pasien
hasil:
a. Klien terbebas
dari cedera saat
h. Mengontrol lingkungan
dari kebisingan
i. Memindahkan barang
barang yang
kejang
membahayakan
berlangsung
ur.
uu.
uv.
5. IMPLEMENTASI
ux.
Ha
uy.
uw.
ri /
No
No
tanggal /
vc.
1.
uz.
24/10/201
6 Pk.
vj.
Pk
09.00 wita
pasien
Mengganti
pampers
Mengganti
pakaian
Mengubah posisi
vk. 1
-
vo.
vp.
Pk.
10.30 wiita
vu.
vv.
Pk.
Melakukan oral
hygiene
Memandikan
08.30 wita
vi.
va.
Keperawatan
jam
Dx
vd.
Sen ve. in,
Tindakan
vq. 1
vw. -
Evaluasi
Formatif
vf.
vg.
-
vb.
Paraf
S: vh.
O:
Mulut bersih
Pasien bersih
Tempat tidur rapi
Miring kiri Head
up 300
tidur
Membuang urine
vl.
S:vn.
Mengecek residu vm. O :
- Urine 110 ml
NGT
- Residu tidak ada
Memberi susu per
- Diberikan
susu
NGT
Pediasure 30 ml
Melakukan suction
- Muntah (+)
Melaporkan
ke
- Slyn banyak susu
dokter jaga
- Observasi pasien
Melakukan suction vr.
S:vt.
vs.
O:
- Slym ada
Membuang urine
vx.
S: vz.
12.00 wita
1, -
vy.
pampers
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Melakukan suction
Memberikan
4
-
Mengganti
O:
Urine 50 ml
Residu tidak ada
Muntah (+)
Diberikan susu
pediasure 25 ml
Slym + susu ada
Pemberian obat
Phenobarbital 25
injeksi
-
mg IV perset
Reaksi alergi obat
(-)
wa. wb.
Pk.
13.00 wita
wg. wh.
Pk.
14.30 wita
wc. -
Pk.
15.00 wita
wi. 1,
Memandikan
16.00 wita
hygiene
Mengganti
pampers
Mengubah posisi
Merapikan tempat
wo. 3
tidur
Membuang urine
Mengganti
pampers
Memberikan
per NGT
Loading RL dalam
1 jam
Memberikan
terlentang
Tempat tidur rapi
wp.
S:
wr.
wq.
O:
- Urine 20 ml
- Tidak ada reaksi
alergi
ceftriaxon
500 mg IV perset
Memberikan susu
wu. 2
- Slym ada
wj.
S:wl.
wk.
O:
- Pasien bersih
oral
- Head up 300
pasien
Melakukan
injeksi
Pk.
wf.
we.O :
ws. wt.
wd.S : -
wm. wn.
Melakukan suction
terhadap
obat
Muntah susu (+),
NGT kecoklatan
wv.
S:wx.
ww. O :
injeksi manitol 50
- Tidak ada reaksi
ml
wy. wz.
Pk.
17.00 wita
xe.
xf.
Pk.
18.00 wita
xa. 1
xg. 3
-
xk.
xl.
Pk.
19.00 wita
xq.
xr.
Pk.
19.30 wita
Melakukan suction
xm. -
Mengganti
pampers
Membuang urine
Melakukan suction
1
xs. 1,
Mengobservasi
pasien
2,
3,
alergi
xb.
xc.
xh.
xi.
xn.
xo.
xt.
xu.
-
Pk.
20.00 wita
yc.
yd.
Pk.
21.00 wita
xy. -
Melakukan suction
1
ye. 2,
3
obat
S:O:
Slym banyak
S:O:
Pasien puasa
Urine 130 ml
S:O:
Slym banyak
S:O:
Ku lemah
GCS E2V3M3
Nafas spontan
xd.
xj.
xp.
xv.
dengan O2
4
xw. xx.
terhadap
Mengobservasi
infuse
Memasang infuse
Memasukkan
xz.
ya.
yf.
yg.
-
koreksi
terpasang
hiponatremia cepat
-
30 menit
Mengganti
pampers
Membuang urine
ruangan
S:yb.
O:
Slym banyak
S:yh.
O:
Pasien puasa
Infus bengkak
Infus
berhhasil
di
tempat
yang
berbeda
Koreksi
sudah
dimasukkan.
Diberikan 60 ml
NaCl 3% habis
yi.
yj.
Pk.
23.00 wita
yk. 2
Memasukkan
koreksi
dalam 2 jam
- Urine 80 ml
yl.
S:yn.
ym. O :
- Koreksi
sudah
hiponatremia
dimasukkan.
lambat
Diberikan 84 ml
NaCl 3% habis
yo.
yp.
Pk.
24.00 wita
yq. 1,
Melakukan suction
Memberikan
injeksi
3,
Phenobarbital
4
-
dalam 22 jam
yr.
S:yt.
ys.
O:
- Slym ada
- Tidak ada reaksi
25
mg
Menunda
alergi
-
obat
Manitol
diberikan
Miring ke
head up 300
urine 20 ml
pemberian manitol
yu.
2.
yv.
Sel
asa, 1
50 ml
Merubah
pasien
Mengganti
yx. 1
November
2016
yw.
zb.
zn.
zd. 3
Pk.
zj.
04.00 wita
zo.
pampers
Membuang urine
Melakukan suction yy.
S:Merubah
posisi yz.
O:
- Slym ada
pasien
- Terlentang
kiri
za.
head
Pk.
02.00 wita
zc.
Pk.
zi.
posisi
tidak
up 300
03.00 wita
zh.
terhadap
Pk.
05.00 wita
injeksi
ze.
S:zg.
zf.
O:
ceftriaxon
- Tidak ada reaksi
500 mg
Mengganti
pampers
Membuang urine
Melakukan suction
zp. 1
Memberikan
Mengubah
pasien
alergi
-
terhadap
obat
Urine 50 ml
zk.
S:zl.
O:
- Slym ada
posisi zq.
S:zr.
O:
- Miring
zm.
zs.
kanan
zt.
zz.
zu.
Pk.
06.00 wita
zv. 1,
aaa.
3
aab. -
Pk.
07.30 wita
1,
Melakukan suction
Membuang urine
Mengobservasi
pasien
2,
3,
head up 300
zw.
S:zx.
O:
- Slym ada
- Urine 220 ml
aac. S : aad. O :
- KU lemah
- GCS E2V3M3
- Pasien
sedang
Pk.
08.30 wita
aal. aam.
Pk.
09.00 wita
aar. aas.
Pk.
12.00 wita
aae.
dipuasakan
aaf. aag.
zy.
aah. 3
Memandikan
pasien
Melakukan
hygiene
Mengganti
pampers
Merapikan tempat
aan. 3
aat. -
oral
injeksi fenobarbital
25 mg
Memberikan
per NGT
Membuang urine
aap.
O:
lancar
Urine 50 ml
aau. S : aav.
O:
injeksi omeprazole
S:-
obat
10 mg
Mengecek residu
Memberikan susu
aao.
Pasien puasa
Aliran
infuse
ada dekubitus
Pasien rapi
Tempat tidur rapi
obat
3,
-
hiponatremi
aai.
S:aak.
aaj.
O:
- Kulit bersih tidak
tidur
Memasang infuse
Membuang urine
Memberikan
koreksi
terhadap
obat
Tidak ada residu
Muntah (-)
Urine 170 ml
aaq.
aaw.
aax. aay.
Pk.
13.30 wita
aaz. 1,
Mengobservasi
aba.
S:-
pasien
abb.
O:
2,
3,
KU lemah
GCS E3M3V3
Nafas spontan O2
ruangan
Residu tidak ada
Muntah (-)
abg. S : -
abd. abe.
Pk.
15.00
abf. 3
Mengecek
residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Memandikan
pasien
Melakukan
hygiene
Merapikan tempat
tidur
Mengubah posisi
Membuang urine
Memberikan
Pk.
16.00 wita
abl. 2
abh.
-
O:
oral
pediasure 13 ml
Pasien bersih
Dekubitus tidak
ada
Mulut bersih
Pasien miring ke
500mg
alergi
Memasukkan
obat
abm.
koreksi
abi.
formula
injeksi ceftriaxone
abj. abk.
abc.
lambat
hiponatremia
terhadap
abn.
-
S:O:
Dimasukkan
ml
abo.
NaCl
84
3%
habis dalam 22
abp. abq.
Pk.
18.00 wita
abr. 1,
3
Mengecek
jam
abs.
residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengganti
S:-
abt.O :
-
abu.
abv. abw.
Pk.
21.00 wita
abx. -
pampers
Membuang urine
Mengubah posisi
pasien
Mengecek
Pk.
22.00 wita
aby.
S:
NGT
Memberikan susu
abz.
O:
per NGT
Mengukur urine
Merubah posisi
Mengganti
acd. 1
Pk.
24.00 wita
3,
NGT
Memberikan susu
per NGT
Memberikan
3.
Ra
phenobarbital 25
pediasure 13 ml
Muntah (-)
Tidak ada reaksi
bu,
2/11/2016
pampers
Membuang urine
acm.
10 mg
Mengganti
acq. -
Ada slym
ack. S : -
injeksi
mg
Memberikan
acg.
acl.O :
alergi
injeksi omeprazole
acn. aco.
pediasure 13 ml
Muntah (-)
Urine 10 ml
Posisi terlentang
acf.O :
Melakukan residu
head up 300
ace. S : -
hidung
acj. -
aca.
formula
ach. aci.
pediasure 13 ml
Muntah (-)
Urine 30 ml
residu
pampers
acb. acc.
terhadap
obat
Urine 20 ml
Memasang manitol
acr.S : -
50 ml
acs.
-
O:
Infus lancar
act.
acp.
Pk.
01.00 wita
acu. acv. Pk.
02.00 wita
acw. 1
-
Merubah posisi
acx.
S:-
pasien
Melakukan suction
acy.
O:
Pk.
03.00 wita
adg. adh.
Pk.
05.00 wita
adc. 3
Memberikan obat
injeksi ceftriaxone
500 mg
Melakukan residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengganti
pampers
Mengukur urine
adi. -
Merubah posisi
06.00 wita
ads. adt.
Pk.
08.00 wita
pediasure 13 ml
Muntah (-)
Urine 100 ml
adj.S : adk.
Posisi
per NGT
Mengganti
pampers
Membuang urine
adu. 3
Memandikan
pasien
adq.
-
adl.
O:
pasien
ke
kiri
head up 300
adp. S : -
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
terhadap
formula
pasien
ado. -
O:
obat
Tida ada residu
Diberikan susu
miring
Pk.
adf.
head
up 300
Ada slym
add. S : ade.
adm. adn.
posisi
terlentang
-
ada. adb.
Pasien
acz.
adr.
O:
pediasure 13 ml
Muntah (-)
Urine 20 ml
adv. S : adw.
O:
adx.
ady. adz.
Pk.
09.00 wita
Melakukan oral
hygiene
Mengganti
pampers
Merapikan tempat
aea. -
tidur
Melakukan residu
3,
4
NGT
Memberikan susu
per NGT
Melakukan injeksi
manitol 50 ml
Mengubah posisi
pasien
Mengukur urine
Pasien bersih
Mulut
pasien
bersih
Tempat
tidur
pasien rapi
aeb.
S:-
aec.
O:
38 ml
Muntah (-)
Tidak ada reaksi
alergi
terhadap
obat
Posisi
pasien
terlentang
aee. aef.
Pk.
10.00 wita
aeg. -
Melakukan suction
Pk.
12.00 wita
aem. 1,
3,
4
head
up 300
Urine 40 ml
aeh. S: -
aej.
aei.O :
-
aek. ael.
aed.
Melakukan residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Melakukan injeksi
aeo.
-
omeprazole 10 mg
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
O:
Phenobarbital 25
mg
Melakukan injeksi
Slym ada
aen. S : -
38 ml
Muntah (-)
Tidak ada reaksi
alergi
terhadap
obat
Posisi
pasien
aep.
pampers
Mengukur urine
miring
-
aeq. aer.
Pk.
14.00 wita
aes. -
Melakukan suction
Pk.
15.00 wita
aey. 1,
3
head up 300
Urine 80 ml
aet.S : aeu.
aew. aex.
kanan
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Melakukan injeksi
ceftriaxone 500 mg
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
aev.
O:
Slym ada
aez. S : -
afb.
afa.O :
-
38 ml
Muntah (-)
Tidak ada reaksi
alergi
terhadap
obat
Posisi
pasien
Pk.
15.30
afi.
afj.
afe. 3
Pk.
17.00 wita
Memandikan
pasien
Melakukan oral
hygiene
Merapikan tempat
afk. 2
tidur
Memberikan
afg.
Pasien bersih
Mulut
pasien
bersih
Tempat tidur rapi
afl. S : afm.
Pk.
18.00 wita
afq. 3
-
NGT
Memberikan susu
O:
terhadap
obat
afr. S : -
Mengecek residu
afs.O :
-
afn.
afo. afp.
afh.
O:
injeksi manitol 50
ml
up 300
Urine 70 ml
aff. S : -
aft.
per NGT
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
Pk.
20.00 wita
afw. -
Pk.
21.00 wita
Melakukan suction
1,
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
Pk.
24.00 wita
agi. -
afz.
injeksi
Phenobarbital 25
-
10 mg
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengubah posisi
O:
O:
kanan
head up 300
Urine 50 ml
agj.S : agk.
mg
Memberikan
injeksi omeprazole
agf.
formula pediasure
Memberikan
3,
Ada slym
agd. S : age.
agg. agh.
head up 300
Urine 50 ml
afx. S : afy.O :
agc. 3
38 ml
Muntah (-)
Posisi
pasien
miring terlentang
aga. agb.
susu
formula pediasure
afu. afv.
Diberikan
terhadap
obat
Tidak ada residu
Diberikan
susu
formula pediasure
50 ml
Muntah (-)
Posisi
pasien
miring kiri head
agl.
agm. agn.
4.
Ka
mis,
agp. 2
3/11/2016
ago. Pk.
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
Memberikan
agq.
injeksi manitol 50
agr.O :
ml
Pk.
03.00 wita
agv. 3
injeksi ceftriaxon
500 mg
Mengecek residu
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
Pk.
06.00
ahb. 3
NGT
Memberikan susu
per NGT
Mengubah posisi
pasien
Mengganti
pampers
Mengukur urine
Pk.
ahh. -
Memandikan
terhadap
obat
Tidak ada residu
Diberikan
susu
50 ml
Muntah (-)
Posisi
pasien
miring kiri head
up 300
Urine 60 ml
ahc. S : ahd.
ahe.
O:
50 ml
Muntah (-)
Posisi
pasien
terlentang
ahf. ahg.
O:
formula pediasure
Mengecek residu
agy.
agz. aha.
S:-
agx.
-
ags.
terhadap
obat
agw.
Memberikan
S:-
01.00 wita
agt. agu.
up 300
Urine 50 ml
up 300
Urine 60 ml
ahi.S : -
head
ahk.
08.30 wita
3
-
pasien
Melakukan oral
ahj.O :
hygiene
Mengganti
pampers
Merapikan tempat
Pasien bersih
Mulut
pasien
bersih
Tempat
tidur
pasien rapi
tidur
ahl.
ahm.
ahn.
aho.
ahp.
ahq.
6. EVALUASI
ahr. ahs.
Hari/
No
Tanggal/
Jam
ahw. ahx.
1.
Kami
s, 3/11/2016
ahy. Pk.
aht.
No
ahu.
.
Dx
ahz. aia.
aib.
1
08.30 wita
ahv.
Evaluasi Sumatif
S:O:
Secret/ dahak (+)
Muntahan dimulut (-)
Reflek batuk (+)
Dilakukan suction mulut
Masih terdengar suara
araf
aie.
nafas
tambahan : gargling
aic.
A : Tujuan tercapai sebagian
aid. P : Lanjutkan intervensi, rencana
aif.
2.
aig.
Kami
s, 3/11/2016
aih.
Pk.
08.30 wita
aii.
aij.
pindah ruangan
S:-
aik.O :
-
ain.
aio. aip.
3.
Kami
s, 3/11/2016
aiq.
Pk.
08.30 wita
aix. aiy.
4.
Kami
s, 3/11/2016
aiz.
Pk.
08.30 wita
air.
3
pindah ruangan
S:aiw.
O:
- Terpasang NGT
- Terpasang kateter
- Kesadaran membaik
- Ceftriaxone 500mg @ 2 jam
- Omperazole 10 mg @ 12 jam
aiu.
A : Tujuan tercapai sebagian
aiv. P : Lanjutkan intervensi, rencana
ais.
ait.
pindah ruangan
aja. ajb.
S:ajc.
O:
4
- Kesadaran membaik
- GCS E3V3M3
- Pemberian Phenobarbital 25 mg @
12 jam
ajd.
A : Tujuan tercapai sebagian
aje. P : Lanjutkan intervensi,, rencana
pindah ruangan
ajg.
ajh.
ajf.