Sejarah Perkembangan Struktur Dan Teori
Sejarah Perkembangan Struktur Dan Teori
1.
Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan tentang keberadaan atom. Beliau
bersama dengan Demokritus muridnya mengemukakan bahwa materi terbentuk dari partikel
yang sudah tidak terbagi lagi. Yang kemudian mereka namai dengan sebutan atom (Yunani:
atomos = tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia berpendapat bahwa
materi bersifat kuntinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Oleh
karena Aristosteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan tentang
atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad lamanya.
2.
Gassendi (1592-1655 M)
Pemikiran tentang keberadaan atom muncul kembali. Sekitar tahun 1592 1655 Gasendi
mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 1727),
seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh pada masa itu, mengemukakan dukungannya tentang
keberadaan atom.
3.
Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton merumuskan teori atom yang
pertama sekitar tahun 1803-1807, yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Berikut adalah
postulat-postulat dalam teori atom Dalton.
1. Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai atom.
2. Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang berbeda
mempunyai sifat-sifat yang berbeda, teimasuk mempunyai massa yang berbeda.
3. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atomatom.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan
perbandingan tertentu.
Namun pada perkembangannya, terdapat kelemahan dari teori atom Dalton ini, di antaranya :
1. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
2. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
3. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Meskipun demikian, Teori atom Dalton diterima karena dapat menjelaskan dengan baik beberapa
fakta eksperimen pada masa itu, di antaranya Hukum Kekekalan Massa dan Hukum
Perbandingan Tetap dengan baik.
4.
Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad kesembilan belas untuk menjelaskan
keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur internal dari atom . Pada
1815 dan 1816 , kimiawan Inggris William Prout menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat
bahwa berat atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya
menjadi beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa atom hidrogen
adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen lain sebenarnya kelompok
dari beberapa atom hidrogen.
5.
Pada Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron. Penemuan elektron berkaitan dengan
percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui percobaan dapat
ditunjukkan bahwa perpendaran itu disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari
permukaan katode menuju anode.Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar
katode. Percobaan lebih lanjut menunujukan bahwa sinar katode merupakan radiasi partikel
yang bermuatan listrik negatif. Selanjutnya, Thomson menamakanya elektron. Berdasarkan hal
itu, Thomson menyimpulkan bahwa elektron merupakan partikel dasar penyusun atom.
Setelah penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson mengajukan model atom yang
menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
6.
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan Ernest
Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang susunan
atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa berenergi
tinggi.
Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa
pembelokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi, kemudian mereka
menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu
pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan
model yang dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan bersifat homogen pada
seluruh bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan mengajukan gagasan
tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan positif atom
terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom. Elektron beredar
mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron itu disebut kulit atom.
Namun, terdapat kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak dapat menjelaskan
elektron itu tidak jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan elektron mengitari inti
akan disertai pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Dengan demikian, energi elektron
semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga membentuk lintasan spiral dan akhirnya
jatuh ke inti atom.
7.
Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang dikemukakan oleh
Max Planck, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen. Model atom hidrogen menurut Bohr
menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat berada pada tingkat energi
tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu saja. Elektron dapat
berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu
energi.
8.
Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain itu, pada perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron tidak
mungkin dapat dipastikan. Dengan kata lain, orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan
jari-jari tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat diterima.
Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de Broglie bahwa partikel berperilaku
seperti gelombang, Erwin Schrdinger mengembangkan suatu model atom matematis yang
menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga dimensi daripada sebagai titik-titik partikel.
Menurut teori atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat energi tertentu,
posisinya tidak dapat dipastikan. Yang dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang untuk
menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron tersebut disebut
orbital. Orbital biasanya digambarkan berupa awan dengan ketebalan yang bervariasi. Awan
yang lebih tebal menyatakan peluang yang lebih besar untuk menemukan elektron dan
sebaliknya. Teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur atom yang lebih kompleks
(atom multielektron).
Perkembangan teori atom dimulai dari konsep materi Demokritus yang menyatakan bahwa
materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, sampai diperoleh bagian terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Nah, materi yang sudah tidak bisa dibagi lagi itu yang disebut Atom.
Atom berasal dari kata A yang berarti tidak dan TOMos yang berarti dipotong-potong.
Namun, saat itu teori tentang atom belum ditemukan. Sekarang, Materi Pelajaran akan
memberikan materi tentang Struktur Atom dan untuk mempermudah belajarnya, kita akan bahas
Perkembangan Teori Atom terlebih dahulu. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton ditemukan oleh John Dalton dan merupakan teori atom pertama yang
dilandasi data ilmiah. Pokok-pokok teori atom Dalton adalah sebagai berikut:
Kelebihan model atom Dalton adalah mempu membangkitkan minat terhadap penelitian tentang
model atom.
2. Model Atom Thomson
J.J. Thomson menggambarkan model atomnya setelah dia menemukan sinar katode. Dia
menyimpulkan bahwa atom adalah bola padat bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
elektron yang bermuatan negatif. Model atom Thomson seperti kismis(elektron) yang melekat
pada roti(atom).
3. Model Atom Rutherford
Sejarah
Perkembangan
Atom
Teori
Sabat Awan
1
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa "Massa total zat-zat
sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom
yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya
tentang atom sebagai membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen 4. Reaksi kimia merupakan
pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru.
Seperti gambar berikut ini:
Kelemahan: Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
C. Model Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus
besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan
untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang
positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan
mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan melakukan
percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa () terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya
sudut kurang dari 1), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih.
tingkatan energi energi pada saat dia berpindah dari satu orbit ke orbit yang lain, energi akan
diabsorbsi atau tertentu pula.
Selama elektron mengelilingi inti maka elektron tidak akan kehilangan energi. Elektron hanya
kehilangan atau mendapatkan diemisikan dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi
tertentu.
Untuk menjelaskan model atomnya ini Bohr menggunakan atom hydrogen sebagai model, dia
mampu menghitung radius setiap orbit yang ada di atom hydrogen sekaligus menghitung
tingakatan energinya, dan yang lebih penting lagi hal ini sesuai dengan kisaran data hasil
eksperimen yang ditunjukan oleh spectrum garis atom hydrogen.
Tingkatan energi dalam atom hydrogen dihitung dengan rumus:
E = -2.17810-18 J ( Z2/n2)
Dimana n adalah bilangan bulat, dan Z adalah muatan inti. Model atom bohr hanya berlaku
untuk atom hydrogen dan atom-atom dengan konfigurasi seperti hydrogen, contohnya ion Li+
dan ion He+.
Gambar Model Atom Niels Bohr:
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan
batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit
terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.