Pada pasien yang mengalami trauma maksiolofacial dengan adanya
pendarahan pada daerah nasal tanpa adanya trauma lain, manajemen pada pasien yang tepat pada saat anda bekerja di rs Type A adalah : A. Persiapan operasi elevasi fraktur nasal. B. Melakukan pemeriksaan penunjung berupa foto schedule AP/LAT C. Melakukan pemeriksaan penunjang head CT 3D D. Suction pendarhan yang terjadi pada rongga nasal E. Pemberian anti pendarahan, antibiotik dan analgesic kuat sebelum melakukan pemeriksaan penunjang 6. Informasi penting yang perlu ditanyakan pada pasien yang mengalami fraktur pada daerah mandibula atau maksial adalah a. Riwayat trauma b. Kondisi oklusi gigi sebelum trauma c. Jumlah gigi yang hilang sebelum trauma d. Riwayat operasi sebelumnya e. Riwayat alergi 7. Pemeriksaan radiologi yang dipergunakan untuk dapat melihat fraktur pada tulang mandibula adalah foto panoramic dikarenakan : a. Lebih jelas menampilkan susunan gigi atas dan bawah b. Meminimalkan interposisi tulang-tulang wajah dengan tulang cervical c. Memperlihatkan gambaran anatomis mandibula yang lebih jelas d. Dapat menginterprestasikan fraktur pada daerah simphisis mandibula 8. Target utama dari operasi fraktur maksilofacial adalah a. Bentuk wajah kembali seperti awal b. Luka sembuh dengan baik c. Oklusi gigi tercapai d. Tidak ada bekas luka e. Simetris kiri dan kanan 9. Pada pasien dengan labignatopalatoschisis unilateral komplit yang datang ke rs type A pada usia 2 tahun, maka saran operasi yang sebaiknya adalah a. Melakukan operasi labioplasty dan dilanjutkan dengan operasi palatoplasty 6 bulan kemudian b. Melakukan operasi labioplasty, operasi palatoplasty tidak perlu disegerakan lagi karena sudah lewat waktu ideal operasi c. Operasi palatoplasty dan dilanjutkan dengan operasi labioplasty 3 bulan kemudian d. Operasi labioplasty yang diikuti dengan revisi nasal dan dilanjutkan dengan operasi palatoplasty 6 bulan kemudian e. Operasi labioplasty dan rhinoplasty saja karena untuk palatoplasty sudah lewat dari waktu operasi Ideal
Soal Kognitif Ujian Bedah Saraf
1. Pasien cedera kepala dibawa keunit gawat darurat sebuah rumah sakit. Pada pemeriksaan kesadaran ditemukan pasien membuka mata setelah diberikan rangsangan nyeri, dapat melokalisir nyeri yang diberikan dan respon verbal hanya dalam bentuk kata yang tidak sesuai. Skor gcs pasien tersebut : a. 14 b. 12 c. 10 d. 13 e. 11 2. Pasien tersbut didiagnosa sebagai : a. Cedera kepala ringan b. Cedera kepala berat c. Cedera kepala minimal d. Cedera kepala sedang e. Cedera kepal kritis 3. Pasien pasien pasca kepala dengan gcs 8 pupil anisokor (5mm dan 3 mm) hemiparesis kiri. Pasien tersebut secara klinis didiagnosa mengalami herniasi otak. Herniasi apa yang paling sering pada pasien ini? a. Herniasi sentral b. Herniasi uncal c. Herniasi temporal lobe d. Herniasi tonsil e. Herniasi cinguli 4. Pasien pasca cedera kepala dengan gcs 8 pupil anisokor 95mm dan 3 mm) hemiparesis kiri. Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan jejas scalp hematom di region temporal kiri. Lesi intra cranial yang paling mungkin terjadi pada pasien ini adalah a. Edh temporal kanan b. Edh temporal kiri c. Edh fossa posterior dengan hydrocephalus d. Sdh/ich temporal kanan e. Sdh/ich temporal kiri 5. Setelah dilakukan ct scan kepala, tampak gambaran lesi hioperdens bewrbentuk bikonveks diregio temporal kiri. Diagnosa untuk pasien ini adalah a. Epidural hematom b. Epidural hematom c. Intracerebral hematom d. Kontusio cerebri e. Intra ventikular hematom 6. Indikasi rawat pasien cedera kepala antara lain sebagai berikut, kecuali : a. Penurunan kesadaran
b. Luka tembus tengkorak
c. Multiple trauma yang signifikan d. Rhinorea e. Penurunan kesadaran 5 menit 7. Indikasi ct scan pada cedera kepala antara lain sebagai berikut, kecuali : a. gcs 14 b. nyeri kepala berat c. hemiparesis d. kejang e. tidak ada famili keluarga 8. obat atau tindakan yang tidak membantu menurunkan tekanan intra cranial pada cedera kepala adalah : 1. craniotomy evakuasi hematom 2. pemberian manitol 3. posisi head up 30 derajat 4. hiperventilasi
6. Kemungkinan diagnosis dari kasus diatas berdasarkan gambaran
klinis adalah a. dislokasi hip anterior dextra b. Frakture acetabulum c. Fraktur dislokasi hip dextra d. Dislokasi hip posterior dextra e. Dislokasi central 7. Perempuan 30 tahun yang datang ke igd setelah mengalami KLL 3 jam smrs pasien mengeluhkan kesakitan ditungkai bawah kanan td 130/80 mmhg n 100x/I pada status lokalis ditemukan fraktur terbuka tibia dextra dengan luka lebih 1 cm dengan kerusakan jaringan minimal. Pemeriksaan vaskularisasi distal baik. Diagnosa yang mungkin pada kasus ini adalah a. Fraktur terbuka tibia grade 1 b. Fraktur tibia grade ii c. Fraktur tibia grade iiia d. Fraktur tibia grade iiib e. Fraktur tibia grade iiic 8. Pada kasus diataws terapi utama yang paling perlu dilakukan adalah a. Debridement b. Pemasangan external fiksasi c. Pemasangan internal fiksasi d. Pemasang interlocking nail e. Penghentian pendarahan 9. Penatalakasanaan dari suatu open fraktur memiliki golden period guna melaporkan hasil terbaik. Waktu golden period tersebut adalah a. 10 jam b. 2 jam c. 6 jam d. 24 jam e. 12 jam 10. Komplikasi dari suatu open fraktur yang tidak ditangani dengan benar adalah a. Pendarahan b. Tulang yang terbuang(bone defect) c. Kekakuaan sendi d. Osteomielitis e. Non union
1. Pada pasien pasca penutupan defect daerah femur anterior dengan
skin graft yang harus diperhatikan adalah a. Immobilisasi femur tempat resipien skin graft selama 2 minggu agar skin graft dsapat take dengan baik b. Daerah donor sklin graft ditutup dengan tule grass dan kasa serta harus diganti setiap minimal 5 hari agar tidak infeksi c. Saat daerah donor sudah terbentuk epitilisasi sempurna pasien dapat melakukan aktifitas biasa dan daerah donor dapat dirawat terbuka d. Pada saat skin graft sudah take dengan baik pasien sudah bisa beraktifitas normal dan skin graft dapat dirawat dengan salaf dan balutan elastic serta dijaga agar tidak desikasi e. Ganti balutan pertama pada daerah resipien harus dilakukan setelah hari ke 7 operasi agar skin graft yang ditanam tidak bergeser
1. Seorang laki2 20 tahun dantang keunit gawat darurat dengan
keluhan nyeri pada selangkangan dan sulit kencing sejak jatuh terduduk mengenai balok 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Bagian uretra yang paling mungkin mengalami trauma pada kasus ini adalah? a. Fossa naviculare b. Urethra pars pendulosa c. Urethra pars bulbulosa d. Urethtra pars membranasea e. Urethra pars prostatika 2. Seorang laki-laki 30 taahun dantang ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri pada selangkangan dan sulit kencing sejak jatuh terduduk mengenai balok 2 jam sebelum kerumah sakit. Hasil uretrosistoskopi didapatkan kontusio pada urethra tanpa ada ekstra visasi kontras. Penanganan yang dilakukan pada penderita ini adalah a. segera/cistostomi b. Pasang keteter selama 3-5hari c. Pasang keteter tetap selama 2 minggu (oedem hilang) d. Konservatif tanpa antibiotika e. Konservatif dengan pemberian antibiotika dan analgetika 3. Seorang laki-laki 50 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan tiba2 tidak bisa buang air kecil. Keadaan ini baru pertama kali dirasakan sebelumnya ada keluhan LUTS, sebelumnya pasien juga sering nyeri pinggang kana dalam 6 bulan terakhir. Penyebab retensi urine yang paling mungkin pada pasien ini adalah a. Striktur urethra b. Hipertrophi prostat c. Divertikel urethra d. Batu urethra posterior e. Kontraktur baldder neck 4. Seorang anak laki2 umur 6 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik bedah dengan keluhan benjolan pada hemiskrotum kiri yang timbul sejak lahir tanpa disertai nyeri dan demam. Pada pemeriksaan fisik scrotum kedua testis teraba normal, benjolan pada sisi kiri hilang bila ditekan dan teraba funikulus spermatikus, transluminasi (+) laboratorium dalam batas normal. Diagnosis yang paling mungkin adalah a. Hidrokeltestiskularis b. Orchitis c. Hidrokelcommunicans d. Hernia scrotalis e. torsiotestis