PENDAHULUAN
dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis
alkaloid.
Pada bagian selanjutnya akan dibahas mengenai pengertian, sifat fisika dan
kimia alkaloid serta metode isolasi dan biosintesis senyawa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud alkaloid ?
2. Bagaimana biositesis alkaloid ?
3. Bagaimana bioaktivitas dari alkaloid ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian alkaloid.
2. Untuk mengetahui biosintesis dari alkaloid.
3. Untuk mengetahui bioaktivitas dari alkaloid
BAB II
PEMBAHASAN
bentuk garamnya.
5. Umumnya mempunyai rasa yang pahit.
6. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform,
eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relatif non polar.
7. Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom
N-nya.
9. Alkaloid dapat membentuk endapan dengan bentuk iodide dari Hg, Au, dan
logam berat lainnya.
Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini
terdiri dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial
yang merulakan standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin,
asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin, histidine, isoleusin,
leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and
valin.
Biosintesa alkaloid mula-mula didasarkan pada hasil analisa terhadap ciri
struktur tertentu yang sama-sama terhadap dalam berbagai molekul alkaloid.
Alkaloid aromatik mempunyai satu unit struktur yaitu -ariletilamina. Alkaloidalkaloid tertentu dari jenis 1-benzilisokuinolin seperti laudonosin mengandung dua
unit -ariletilamina yang saling berkondensasi,. Kondensasi antara dua unit
-ariletilamina tidak lain adalah reaksi kondensasi Mannich. Dengan reaksi sebagai
berikut (Lenny, 2006):
(CH3)2NH + HCHO + CH3COCH3 (CH3)2NCH2CH2COCH3 + H2O
Menurut reaksi ini, suatu aldehid berkondensasi dengan suatu amina
menghasilkan suatu ikatan karbon-nitrogen dalam bentuk imina atau garam iminium,
diikuti oleh serangan suatu atom karbon nukleofilik ini dapat berupa suatu enol atau
fenol (Lenny, 2006).
Dari percobaan menunjukkan bahwa -ariletilamina berasal dari asam-asam
amino fenil alanin dan tirosin yang dapat mengalami dekarboksilasi menghasilkan
amina.Asam-asam aminom ini, dapat menyingkirkan gugus-gugus amini (deaminasi
oksidatif) diikuti oleh dekarboksilasi menghasilkan aldehid. Kedua hasil transformasi
ini yaitu amina dan aldehid melakukan kondensasi Mannich (Lenny, 2006).
Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan reaksireaksi sekunder yang menyebabkan terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida.
Salah satu dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif
fenol pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan
mekanisme radikal bebas. Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom
oksigen menghasilkan gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-
metil ataupun oksidasi dari gugus amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan
oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil yang berasal dari jalur mevalonat,
fenilpropanoid dan poliasetat (Lenny, 2006).
2.2.1 Biosintesis alkaloid dari Ornitin
Ornitin adalah asam amino metabolik cukup aktif, dan prekursor penting
inti pirolidin, yang ditemukan di alkaloid pyrrolizidine. Ornitin sendiri adalah asam
amino non-protein yang terbentuk terutama dari L-glumate pada tanaman, dan
disintesis dari siklus urea pada hewan sebagai akibat dari reaksi yang dikatalisasi
oleh enzim dalam arginin (Aniszweski,2007).
Berikut biosintesis alkaloid dari ornitin (Dewick, 2009).
2.2.2
kreysigine yang disintesis melalui kegiatan SAM dari S-autumnaline, alkaloid lain
juga dapat diturunkan. Itu tujuan dari jalur ini adalah colchicine.
c. Jalur dopamin - cephaeline
Dari
dopamin,
jalur
alkaloid
tetrahidroisokinolin,
seperti
emetine
dan cephaeline, juga dimulai. Dopamin dan secologanin menjalani reaksi Mannich
seperti untuk menghasilkan N-deacetylisoipecoside dan ipecoside, dan setelah
hidrolisis dan transformasi, di dikonversi menjadi emetine dan cephaeline.
d. Jalur galanthamine
Dari l-tirosin, atau alternatif dari l-fenilalanin, ada satu lagialkaloid
biosintesis jalur. Galanthamine mensintesis dengan tyramine, norbelladine, lycorine,
crinine, N-demethylnarwedine dan N-demethylgalanthamine. Kopling oksidatif dan
enzim NADPH dan aktivitas SAM terjadi dijalur ini. dasar Schiff adalah reaksi untuk
penghapusan air dalam formasi dengan proses ikatan C-N. Dari norbelladine, melalui
aktivitas SAM, 4-0-methylnorbelladine mensintesis, dan lagi ditransformasikan ke
lycorine, crinine dan, oleh kopling oksidatif, untuk
N-
2.2.3
Sistem cincin berasal dari senyawa sekunder shikimate blok dan jalur asam
antranilad. Hal ini diketahui bahwa blok shikimate, secara umum dan asam antranilat.
Khususnya, prekursor untuk beberapa alkaloidindol. Namun, ada banyak reaksi
penataan ulang yang dapat mengkonversi sistem cincin indole menjadi cincin
quinolin (Aniszweski,2007).
Berikut adalah biosintesis alkaloid dari triptopan (Dewick, 2009).
2.2.4
3-hydroxykynurenine,
asam
3-hydroxyanthranilic
dan
asam
enzim NADP +. Sintesis Nikotinat dicapai dengan hidroksilasi, aktivitas ADPH dan,
ditahap akhir, dengan dekomposisi non-enzimatik (Aniszweski,2007).
Berikut merupakan biosintesis alkaloid dari asam nikotinoat (Dewick, 2009).
2.2.5
asam amino merupakan salah satu prekursor alkaloid yang paling penting. L-lisin
yang diturunkan dari alkaloid memiliki kerangka dasar dengan C 5N (yang merupakan
piperidin
inti)
dan
C5N
(Indolizidine,
quinolizidine
(Aniszweski,2007).
Biosintesis alkaloid dari lisin (Dewick, 2009)
dan
inti
pyridon)
2.2.6
secara
genetik
(GMO)
dapat
dianggap
tahan
kemungkinan
Senyawa Alkaloid
(Nama Trivial)
Aktivitas Biologi
Nikotin
Morfin
Analgesik
Kodein
Atropin
Skopolamin
Kokain
Analgesik
Piperin
Antifeedant (bioinsektisida)
Quinin
Obat malaria
Vinkristin
Obat kanker
Ergotamin
Reserpin
Mitraginin
Vinblastin
Saponin
Antibakteri
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA