A.
Menyediakan
informasi
untuk
sehimpunan
pemakai
umum
yang
(2)
satu set data untuk berbagai pemakai dan kepentingan. Pemakai menyusun dan
mengolah kembali data tersebut menjadi informasi yang relevan untuk keputusan
atau kepentingannya.
Pendekatan (2) berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model
pengambilan keputusan para pemakai diketahui dengan pasti sehingga dapat
disusun berbagai statement/laporan khusus untuk melayani berbagai keperluan
pengambilan keputusan tiap kelompok pemakai. Dasar pendekatan ini adalah
beda tujuan beda angka.
2.
Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara
keeluruhan tanpa memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual
di dalamnya. Tujuan indvidul tidap dapat diamati sedangkan tujuan
fungsional
dapat
diidentifikasi
dengan
mengamati
konsekuensi-
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
b.
c.
3.
kesepakatan
dalam
hal
siapa
kelompok
yang
dituju,
apa
Tearney,
dan
Dold
(2001)
mendeskripsi
dan
membahas
b.
3)
4.
and obligations
To present information helpful in estimatimg earnings potential
To present other financial information needed by users, particularly
2)
3)
a.
2)
3)
4)
terjadi
Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh
5)
c.
dilaporkan.
Fokus atau Cakupan Informasi
Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan
pada pelaporan keuangan umum diuraikan berikut ini:
1)
2)
untuk
menciptakan
aliran
kas
yang
d.
1)
2)
3)
5.
6.
d.
e.
sebagai nonbisnis:
a.
b.
c.
d.
(understandable) oleh mereka tanpa harus selalu disertai penjelasan rinci yang bersifat
mengajari.
Rerangka konseptual perlu menentukan kualitas informasi spesifik-keputusan
(dicision- specific qualities) yang menjadi kriteria kebermanfaatan agar penentu
kebijakan akuntansi mempunyai pedoman untuk melakukan pertimbangan 4 dan 5.
FASB merumuskan kualitas spesifik ini dalam dua kategori yaitu primer (primary)
beserta unsur-unsurnya (ingredients) dan sekonder/interaktif (secondary/interactive).
Kualitas primer terdiri atas kelayanan atau keberpautan atau relevansi ( relevance) dan
keterandalan atau realibilitas (verifiability) dan ketepatan penyimbolan (repetantional
faithfulness).
Kualitas
sekonder
terdiri
atas
keterbandingan
(comparability),
Keterpahamian ( Understandibility )
Keterpahamian adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh
pemakai. Dua faktor mempengaruhi keterpahamian informasi itu sendiri. FASB menganalogi
informasi sebagai alat atau perkakas (tool ). Alat akan bermanfaat bagi pemakai kalau alat
tersebut memang alat yang cocok atau tepat dan pemakai bersedia untuk belajar mengenai
kemampuan dan cara kerja alat tersebut. Betapapun canggihnya, suatu alat menjadi tidak
bermanfaat kalau pemakai tidak mengetahui gunananya. Sebaliknya, alat yang jelas diketahui
gunanya menjadi tidak terpakai lantaran pemakai tidak tahu dan tidak bersedia belajar cara
menggunakannya.
Keberpatuan (Relevance)
Keberpatuan atau kerelevanan adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah
menentukan pilihan. Bila dihubungkan dengan tujuan pelaporan keuangan, keberpautan
adalah kemampuan informasi untuk membantu investor, kreditor, dan pemakai lain dalam
menyusun prediksi-prediksi tentang beberapa munculan (outcomes) dari kejadian masa lalu,
sekarang, dan masa datang atau dalam menkonfirmasi atau mengkoreksi harapan-harapannya.
Nilai Prediktif (Prediktive Value )
Sebagi unsur keberpatuan, nilai prediktif adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/
hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi. Nilai prediksi disini
adalah jenis dan sifat informasi yang menjadi masukan dalam proses prediktif. Dengan kata
lain, nilai prediksi adalah kemampuan informasi dalam memperbaiki kemampuan atau
kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi.
Nilai Balikan ( Feedback Value )
Sebagai unsur keberpautan, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk membantu
pemakai dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
Jadi, nilai balikan adalah kemampuan informasi untuk dijadikan basis mengevaluasi apakah
keputusan-keputusan masa lalu adalah tepat dengan datangnya informasi tersebut.
Ketepatwaktuan (Timeliness)
Sebagai aspek pendukung keberpatuan, ketepatwaktuan adalah tersedianya informasi
bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan
kekuatan untuk memempengaruhi keputusan. Tersedianya informasi lama setelah suatu
kejadian yang memerlukan tanggapan atau keputusan berlalu menjadikan informasi tersebut
tidak punyai nilai lagi. Secara sendiri, ketepatwaktuan dapat menyita keberpatuan yang
melekat pada informasi.
Keterandalan (Reliability)
Keterandalan adalah kemampuan informasi untyk memberi keyakinan bahwa informasi
tersebut benar atau valid. Informasi akan menjadi berkurang nilainya kalau orang yang
menggunakan informasi meragukan kebenaran atau validitas informasi tersebut.
Keterandalan sangat erat kaitanya dengan sumber informasi dan cara merepresantasi,
mendeskripsi, atau menyimbolkannya. Oleh karena itu, keterandalan bertumpu pada
ketepatan penyimbolan fenomena yang memang dimaksudkan untuk disimbolkan dan
jaminan bagi pemakai akan kualitas penyimbolan melalui pengujian atau verifikasi data.
Ketepatan Penyimbolan (Respresentational Faithfulness )
Ketidaktepatan akan
tujuan dan pengaruh terhadap perilaku, informasi akuntansi tidak akan mempunyai nilai atau
relevansi sehingga penyediannya menjadi percuma (sia -sia).
Keterbandingan ( Comparability )
Keterbandingan merupakan unsur tambahan yang menjadikan informasi bermanfaat.
Keterbandingan
adalah
kemampuan
informasi
untuk
membantu
para
pemakai
Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah besar-kecilnya atau magnituda suatu penghilangan ( omission ) atau
penyalahsajian ( mistatement ) informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan
bahwa perimbangan seorang bijaksana ( reasonable person ) yang mengandalkan diri pada
informasi tersebut berubah atau berpengaruh oleh penghilangan / pengabaian atau
penyalahsajian tersebut. Untuk menjadi material, magnituda informasi harus dievaluasi
bersamaan dengan kondisi- kondisi yang melingkupi informasi tersebut.
Bobot Keberpatuan dan Keterandalan
Keberpatuan dan keterandalan keduanya harus melekat pada suatu informasi agar
informasi tersebut bermanfaat. Kebermanfaatan akan hilang kalau salah satu karakteristik
tidak ada. Karakteristik keberpautan dan keterandalan juga menjadi kriteria yang keduanya
harus dipenuhi dalam pengakuan informasi untuk disajikan dalam statemen keuangan.
Makna atau definisi elemen mengacu pada kelas objek luas ( misalnya aset atau biaya ).
Rincian elemen berupa objek atau kejadian ekonomik tertentu ( misalnya kas atau penjualan
barang dagangan ) yang memenuhi definisi elemen tidak tersebut sebagai elemen tetapi
sebagai pos ( item ). Pos-pos yang secara formal termuat dalam statemen keuangan
merupakan representasi ( penyimbolan dalam kata dan angka ) sumber sumber ekonomik
tertentu suatu entitas, klaim terhadap sumber tersebut, dan perubahannya akibat pengaruh
transaksi, kejadian, atau keadaan. Artinya, simbol-simbol ( kata dan angka ) melambangkan
realitas operasi atau fenomena badan usaha berupa uang tunai, bangunan, penjualan, gaji,
kerusakan bangunan akibat gempa, dan barang atau kejadian ekonomik lainnya.
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti ( probable ) yang diperoleh
atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi tau kejadian masa lalu.
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti timbul dari
keharusan ( obligation ) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau menyerahkan jasa
kepada entitas lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Ekuitas atau aset bersih adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa
setelah mengurangi aset dengan kewajibannya. Dalam suatu badan usaha, ekuitas adalah hal
pemilikan.
Investasi oleh Pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat dari
transfer ke tiap dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan atau menaikkan hak
pemilikan ( atau ekuitas ) didalamnya.
Distribusi ke Pemilik
pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha tersebut
kepada pemilik.
Laba Komperhensif
periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
nonpemilik.
Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian / penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama
dan berlanjut dari entitas tersebut.
Biaya
adalah aliran keluar aset tau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut ( atau kombinasi keduannya ) dari penyerahan atau
produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi atau kejadian atau
keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat dari biaya
atau dsitribusi ke pemilik.
Sepuluh elemen diatas disebut secara eksplisit oleh FASB dalam SFAC NO.2.
Walaupun aliran kas bersih disebut secara eksplisit dalam tujuan 2 pelaporan keuangan,
elemen-elemen pembentuk aliran kas bersih tidak didefinisi dalam rerangka konseptual.
FASB mendefinisi elemen aliran kas dalam bentuk standar yaitu Statement of Financial
Accounting Standards No. 95 , Statement of Cash Flows. Aliran kas bersih terdiri atas tiga
aliran berikut ini :
Aliran Kas dari Kegiatan Operasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk
dalam kegiatan investasi dan pedanaan. Aliran kas dari kegiatan operasi biasanya merupakan
pengaruh terhadap kas transaksi dan kejadian lain yang dimasukkan dalam penentuan laba.
Aliran Kas dari Kegiatan Investasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrumen utang dan ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan
aset produktif lainnya yaitu aset yang digunakan dalam produksi barang atau jasa oleh badan
usaha (selain material yang menjadi bagian dari sediaan badan usaha).
Aliran Kas dari Kegiataan Pendanaan adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi perolehan dana dari pemilik dan pemberiaan
imbalan (return on) dan kembalian (return of) investasinya; peminjam uang dan pembayaran
jumlah yang dipinjam, atau penyelesaian utang tersebut dengan cara lain; dan pemerolehan
dan pembayaran sumber dana lain yang diperoleh dari kreditor atas kredit jangka panjang.
Proses perekayasaan dalam menentukan elemen statemen keuangan di atas dapat dilukiskan
secara diagramatik dalam gambar berikut :
adalah pembelian mesin, penerbitan saham, dan pelunasan utang. Untuk dapat disebut
sebagai transaksi, suatu kejadian harus melibatkan orang luar.
Bila dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi keuangan akibat tiga
hal tersebut dapat dikategorikan menjadi :
a. Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
b. Semua perubahan dalam aset atau kewajiban yang dibarengi dengan perubahan
dalam ekuitas.
c. Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau kewajiban.
Pengukuran dan Pengakuan
Penentuan dan pendefinisian elemen seperti dibahas diatas berkaitan dengan masalah
apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja seperangkat
penuh statemen keuangan (a full set of financial statements). Agar secara teknis penyusunan
statemen keuangan dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar
atau ledgers) untuk mencatat hasil pengukuran. Bila suatu hasil pengukuran dicatat dalam
sistem pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan disajikan via statemen
keuangan (incorporated into financial statements).
Bila sarana pencatatan telah tersedia, masalah berikutnya adalah bagaimana suatu objek
(pos) yang terlibat dalam transaksi, kejadian, atau kondisi diukur dan apakah hasil
pengukuran dapat dicatat dalam sistem akuntansi. Pertanyaan bagaimana dan kapan ini
mendasari perlunya suatu pedoman umum tentang pemgukuran dan pengakuan yang akan
digunakan oleh penyusun standar dalam menentukan suatu perlakuan akuntansi. Oleh karena
itu, perekayasa pelaporan harus menetapkan konsep-konsep pengukuran serta pengakuan
sebagai pedoman umum tersebut. Berikut merupakan gambar berbagai perubahan yang
mempengaruhi posisi keuangan
Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
Kos sekarang (current cost)
Nilai pasar sekarang (current market value)
Nilai terealisasi / pelunasan neto (net realizable/settlement value)
Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value
of future cash flows)
Pengakuan
Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu informasi melalui statemen
keuangan sebagai ciri sentral pelaporan keuangan. Secara teknis, pengakuan berarti
pencatatan secara resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan
terefleksi dalam statemen keuangan.
Teknik pengakuan misalnya adalah bahwa penjualan diakui pada saat faktur disiapkan
dan barang telah diserahkan kepada perusahaan ekspedisi. FASB menyatakan empat kriteria
pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :
Definisi (definitions)- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan.
Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah gunggung beberapa nilai sekarang
berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang mungkin terjadi, yang semuanya
didiskusikan dengan tingkat bunga yang sama.
Nilai Wajar
Nilai Wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan.
Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran
Adalah untuk menangkap /merefleksi sedapat mungkin perbedaan ekonomik antara
sehimpunan aliran kas masa datang dan untuk mengestimasi nilai wajar. Pengukuran
akuntansi umumnya didasarkan pada jumlah rupiah bentukan pasar yang teramati
(observable marketplace-determined amount) seperti kas yang diterima/dibayar dalam jualbeli suatu aset.
Prinsip-Prinsip Umum
Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai
sekarang dalam mengukur aset dan kewajiban :
a. Sedapat-dapatnya, aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsiasumsi tentang kejadian dan ketidakpastian masa datang yang dipertimbangan dalam
memutuskan apakah memperoleh atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam
suatu transaksi tunai yang bebas.
b. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskusikan aliran kas harus merefleksi
asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas
estimasian agar pengaruh asumsi tidak berganda atau malahan trabaikan
c. Aliran kas estmasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak
berkaitan dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan.
d. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang
mungkin terjadi (possible outcomes) daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi,
minimun, atau maksimum.
Transfer Teknologi
Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, Reranka Konseptual (termasuk standar
yang diturunkan darinya) dapat dipandang sebagai produk teknologi. Dengan memahami
teknologi penalaran dan perekayasaan akuntansi, orang akan dapat menciptakan produk
(praktik akuntansi) yang paling sesuai dengan lingkungan penerapannya.
menunjukkan berbagai organisasi profesi dan badan pemerintah yang berusaha untuk
mengembangkan rerangka untuk negaranya masing-masing. Organisasi profesi tersebut
adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
apa yang disebut shopping for technology yaitu memilih teknologi yang tersedia untuk
ditransfer atau diadopsi karena mengembangkan RK dari nol sangat banyak memakan tenaga,
pikiran, dan waktu.
Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan at politis dan
bukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya
melibatkan perdebatan atau argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus
melibatkan pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-nilai yang
dianut dalam konteks lingkungan Amerika (value-laden).