Anda di halaman 1dari 7

TEGANGAN

A. Tegangan
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan
bentuk, Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara Perubahan
bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang
diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang bergantung pada sifat elastisitas
benda, antara lain tegangan (stress) dan regangan (strain).
Tegangan dirumuskan oleh :

Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan N/m


atau pascal (Pa), F adalah gaya (N), dan A adalah luas penampang (m2).

Sumber : www.academia.edu

Gambar 1
Tegangan Pada Benda

B. Macam-Macam Tegangan
Tegangan muncul akibat adanya tekanan, tarikan, pembebanan, ataupun
aksi/reaksi yang diberikan. Tegangan dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
1. Tegangan Normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda.
Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampan, sedangkan, luas
penampang dalam m2, maka satuan tegangan adalah N/m atau dyne/cm2.

Tegangan normal adalah intensitas gaya yang bekerja normal (tegak


lurus) terhadap irisan yang mengalami tegangan, dan dilambangkan dengan
(sigma). Bila gaya-gaya luar yang bekerja pada suatu batang sejajar terhadap
sumbu utamanya dan potongan penampang batang tersebut konstan, tegangan
internal yang dihasilkan adalah sejajar terhadap sumbu tersebut. Gaya-gaya
seperti itu disebut gaya aksial, dan tegangan yang timbul dikenal sebagai
tegangan aksial.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 2
Tegangan Normal

2. Tegangan Tarik
Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan
lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan mengalami tegangan tarik yang
besarnya tergantung pada beratnya.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 3
Tegangan Tarik

3. Tegangan Tekan
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling
berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang
bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 4
Tegangan Tekan

4. Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang
berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada
penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada
konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, dan sambungan baut.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 5

Tegangan Geser

Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja pada
penampang normal dengan jarak yang relatif kecil, maka pelengkungan benda
diabaikan.
5. Tegangan Lengkung
Misalnya pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keaadan
ditumpu. jadi, merupakan tegangan tangensial.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 6
Tegangan Lengkung

6. Tegangan Torsi (Puntir)


Terkadang suatu komponen struktur menerima puntiran, kopel puntir atau
momen puntiran. Puntiran tersebut menimbulkan tegangan geseran yang disebut
sebagai tegangan geser puntir.

Sumber : www.academia.edu

Gambar 6
Tegangan Lengkung

KESIMPULAN
Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara Perubahan
bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang
diberikan. Tegangan merupakan sebuah besaran skalar dan memiliki satuan
N/m atau pascal (Pa), F adalah gaya (N), dan A adalah luas penampang (m2).
Tegangan terdiri dari beberapa macam yaitu, tegangan normal, tegangan
tarik, tegangan tekan, tekanan geser, tegangan lengkung, dan tegangan torsi
atau puntir.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. "Geser dan Tegangan Geser". https://geoteknik.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 4 april 2016 Pukul 20.20 WIB
Anonim. 2015. "Tengangan dan Regangan". http://fungsi.web.id. Diakses pada
tanggal 4 april 2016 Pukul 19.40 WIB
Basri, Hasan. 2014. "Definisi dan Macam-Macam Tegangan".
https://www.academia.edu. Diakses pada tanggal 4 april 2016 Pukul
20.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai