Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Di dunia industri, material-materil yang digunakan seringkali merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu diperlukan
alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Transportasi padatan merupakan operasi yang sangat penting di dunia
industri. Istilah yang sering digunakan yaitu conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator, alat pengangkat (crane), lift carrying truck and carts. Suatu
proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses
pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang
atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Conveyor berasal dari kata convoy yang artinya berjalan bersama dalam suatu
grup besar.Conveyor dapat mengangkut suatu barang dalam jumlah besar dan
dapat mengatasi jarak yang diberikan.Conveyor telah banyak dipakai industri di
seluruh dunia untuk menghemat waktu dalam mencapai jarak pengangkutan serta
menghemat tenaga manusia.
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
1
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
.2 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas operasi teknik kimia 1. Selain
itu juga untuk memberikan pengetahuan yang lebih bagi pembaca mengenai
salah satu alat operasi diindustri yaitu conveyer. Pengetahuan conveyer yang
dijelaskan dalam makalah ini mulai dari pengertian, pembagian dan cara
kerjanya.
.3 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai:
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis-jenis conveyor
Bagian-bagian alat
Prinsip kerja
Kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis konveyor
Alat tersebut terdapat di industri pabrik
BAB II
ISI
.1 Conveyor
Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
3
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
a) Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
5
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya
paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa
penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
struktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya.
Dimana :
L = jarak 2 rol bagian atas
2L = jarak 2 rol bagian bawah, return roller
Kalau belt panjang, perlu dipakai training roller, kalau belt pendek tanpa training
roller tidak masalah. Pada training roller sering dipasang pemutus arus, untuk
menjaga kalau belt menerima beban maksimum, sehingga belt dapat menyentuh
training dan akibatnya arusnya terputus.
Feed hopper = peralatan untuk menjaga agar bahan dapat dibatasi untuk melebihi
kapasitas pada waktu inlet.
Outlet chuter = untuk pengeluaran material
Idle drum = drum yang mengikuti putaran drum yang lain
7
SBR : Styrene Butadiene Rubber untuk membawa material panas mulai dari
temperature 100 (heat resistant).
ABR : Acrylonitrile Butadiene Rubber untuk membawa material yang
mengandung minyak dan bahan kimia (oil resistant) .
NEOPRENE : dipakai pada tambang bawah tanah (flame/Fire Resistant conveyor
Belting).
Cover rubber terdiri atas dua bagian, yaitu :
a. Top cover
Adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan material. Top cover
biasanya disebut Carry cover (lapisan pembawa). Top cover selalu menghadap
keatas dan lebih tebal daripada bottom cover. Pada operasi normal, top cover akan
lebih cepat rusak daripada bottom cover karena top cover langsung mengalami
benturan dan gesekan pada saat material dimuat. Tebal dari top cover adalah 1 mm
s/d 8 mm untuk Fabric belt dan 5 mm s/d 18 mm untuk Steel cord belt.
b. Bottom Cover
Adalah karet lapisan bawah yang berhadapan langsung dengan pully dan roller
pembalik (Return Roller). Bottom cover sering juga disebut dengan pully cover.
Pada umumnya bottom cover lebih tipis dari pada top cover, karena bottom cover
tidak bersentuhan langsung dengan material. Tebal Bottom cover adalah 1 mm s/d
4 mm untuk fabric belt dan 2 mm s/d 8 mm untuk steel cord belt.
2. Tie Rubber
Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga sering disebut
Tie gum atu Skim rubber. Tie rubber berfungsi untuk melekatkan ply satu dengan
yang lainnya pada fabric belt, dan melekatkan sling baja dengan cover rubber
pada steel cord belt. Tebal tie rubber adalah 0.5 mm s/d 1 mm untuk fabric belt
dan 2 mm untuk steel cord belt. Tie rubber tidak tahan benturan dan gesekan.
Spesifikasi tie rubber yang umum digunakan untuk belt conveyor adalah sebagai
berikut:
Tensile strange : 250 Kg/m2
Elongation : 500%
Abrasion : 110 M3
3. Reinforcement Lapisan penguat (Ply)
Reinforcement adalah lapisan penguat untuk belt conveyor itu sendiri.
Kekuatan atau tegangan pada belt tergantung lapisan penguat yang dipakai. Pada
9
umumnya lapisan penguat terbuat dari serat (carccas) dan sling baja (steel cord).
Sedangkan untuk steel cord belt lapisan penguatnya hanya terdiri dari satu jenis
saja, yaitu kawat sling baja. Disamping jenis lapisan penguat yang telah disebut di
atas, terdapat juga konstruksi khusus yang dirancang untuk melindungi lapisan
penguat dari sobek yang memanjang. Lapisan ini disebut dengan Rip Guard. Ada
beberapa konstruksi dari Rip Guard :
Belt fabric dengan carccas di dalam top cover yang disusun melintang.
Nylon cord yang disusun melintang pada top cover.
Nylon cord yang disusun melintang pada top dan bottom cover.
Kelebihan dari belt conveyor adalah :
Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap
10
Chain Conveyor
Konveyor rantai adalah konveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat atau
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar penawaran rendah. Hal
ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti
murah.
Prinsip Kerja Alat
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
11
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan
kotor
sebagaimana
bahan
luar
dapat
mengganggu
penggulungan.
12
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai
13
Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material
- material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
a)
b)
c)
d)
a)
b)
c)
d)
.1.4
Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan
A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan
plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,
apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor
digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas
digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri
permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar,
abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor
memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena
15
dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron
conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor, kecuali susut inklinasinya
dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse
cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m 8 m).
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
a)
b)
c)
d)
besar.
e) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
16
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis
appron king carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada
didepannya.
2.
Escalator
17
.1.5
Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai
Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
18
19
a)
b)
c)
d)
20
.1.7
Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini
pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Sectional flight
Helicoid flight
Special flight, terbagi:
Cast iron flight
Ribbon flight
Cut flight
Konveyor berflight section (Gambar 2.16-a) dibuat dari pisau-pisau
pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara
disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga
akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros (Gambar 2.16-b). Untuk membentuk suatu konveyor,
flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah
flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.16-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.16-d).
Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.16-e). Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat
dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah
21
satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi (Gambar 2.17).
Gambar 2.16 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut
22
diketahui
bahwa
poros
konveyor
harus
digantung
pada
persambungan yang tetap sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung
wadah, dan sepanjang wadah harus tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada
sebuah hanger untuk tiap bagian.
Gambar 2.19 menunjukkan beberapa tipe hanger. Gbr 2.19-a menunjukkan
tipe paling sederhana dan paling murah. Gbr 2.19-b menunjukkan tipe yang
mempunyai persambungan terpisah dan ditempatkan di wadah baja. Bentuk yang
lebih rumit mempunyai persambungan yang dapat disetel dan juga dengan cara
meminyaki yang lebih baik.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan
hanger, seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan
mencemari bahan tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. Oleh karena
itu, wadah dalam hanger dibuat dari besi putih cor (Gbr 2.19-c) sehingga tempat
bergerak dapat digunakan walaupun tanpa pelumas.
23
24
Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,
keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
Prinsip kerja :
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 inci.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga
dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
25
Poros
Poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur, juga ada poros yang mendapatkan beban tarik atau tekan.
Hal ini menyebabkan terjadinya kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi
26
tegangan. Poros dengan diameter berbentuk tirus dan atau mempunyai alur pasak
akan lebih rawan mengalami kerusakan.
Timbulnya getaran yang merugikan dan suara yang berisik, yang
diakibatkan lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar.
Korosif bila kontak dengan fluida.
b.
Pasak
Mudah mengalami pemanasan, karena kekuatan pasak yang lebih rendah
Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan atau
28
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan
lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya
lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang
sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
Kemungkinan letak kerusakan pada conveyor ini adalah jika bahan-bahan
yang akan diangkut mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan
kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Cara Mengatasi Kerusakan :
Sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa hal
ini dimaksudkan untuk mencegah debu yang dapat membahayakan
pompa.
29
30
.1.9
Gravity Conveyor
Gravity konveyor adalah jenis peralatan material handling yang tidak
bergerak tanpa menggunakan motor listrik. Gravity konveyor memiliki dua jenis
utama yaitu :
Gravity roller Conveyord a n Gravity Wheel Conveyor
Prinsip Kerja :
Gravity conveyor Rol (Gravity Roller Conveyor) memindahkan produk
horizontal di sepanjang lintasan yang berisi serangkaian rol yang ditempatkan
tegak lurus terhadap arah perjalanan dan dibantu bantalan dan poros. Karena
konveyor rol didorong oleh gravitasi, produk dapat bebas bergerak secara manual
(horizontal) atau produk dapat dibiarkan jatuh jarak tertentu dengan penurunan
sedikit. Konveyor Rol dapat dipakai untuk memindahkan bahan yang permukaan
bagian bawahnya rata seperti kardus dan pallet ataupun yang permukaan
bawahnya tidak rata seperti drum, kaleng, bongkahan, dll.
Spesifikasi Alat (Bagian-bagian Utama Alat) :
Bagian-bagian utama Konveyor Rol (Gravity Roller Conveyor) antara lain
rol, frame, channel frame, hook/butt couplings, shoulder bolt (bahu baut). Bagianbagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
33
nampan, dan lain-lain. Konstruksi alatnya juga sederhana dan lebih ringan dari
pada konveyor rol sehingga mudah dipindahkan, fleksibel serta perawatan mesin
lebih mudah.
Bagian-bagian utama Konveyor Roda (Gravity Roller Conveyor) tidak
jauh berbeda dengan konveyor rol antara lain roda,fr a m edan channel frame.
Bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Kelebihan :
Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.
konstruksinya sederhana.
Lebih ringan, fleksibel dan mudah dipindahkan
Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45
Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan :
Biaya perawatan tinggi.
Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
Tidak dapat digunakan untuk barang yang permukaan bawahnya tidak rata.
Kemungkinan Letak Kerusakan pada Konveyor Rol dan Konveyor Roda :
Secara umum, Gravity roll conveyor terbuat dari logam, sehingga kerusakan
35
sering terjadi karena logam mengalami korosi, misalkan pada sambungan antara
frame dan channel frame, ini akan menghambat perputaran roller, biasanya
ditandai dengan bunyi decit, jika ini terus berlanjut, maka roller tidah dapat
berputar dan pengangkutan akan macet.
Cara mengatasi kerusakan pada konveyor rol dan konveyor roda:
kerusakan dapat dicegah dengan melakukan perawatan secara intensif pada mesin,
misalnya dengan membersihkan dan memberi pelumas atau minyak gemuk
terutama pada sambungan-sambungan, sehingga mencegah terjadinya korosi pada
bahan logam.
36
BAB III
KESIMPULAN
Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.Pemilihan konveyor
dilihat dari jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian posisi bahan yang
akan diangkut. Jumlah bahan yang akan diangkut dan kecepatan pengangkutan
yang diperlukan.
Untuk bahan yang bervolume besar, maka digunakan belt conveyor.
Sedangkan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya
dekat
digunakan
screw
conveyor. Dan
pengangkutan
yang
37