Anda di halaman 1dari 15

Pengolahan software merupakan penyelesaian studi kasus menggunakan

software POM-QM dengan memasukkan data yang terdapat pada studi kasus.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pengolahan software.
1. Langkah awal dalam mengerjakan permasalahan linear progamming
menggunakan software POM-QM adalah membuka aplikasi POM-QM yang
sudah terinstal dalam PC.

Gambar 2.1 Membuka Aplikasi POM-QM


2.

Setelah software POM-QM terbuka maka akan muncul tampilan seperti pada
gambar 2.1 diatas. Langkah selanjutnya adalah mengklik menu Module
yang terdapat pada menu bar untuk memilih modul apa yang ingin kerjakan.

Gambar 2.2 Membuka Modul linear Programming

3. Setelah itu klik Transportation untuk memilih modul transportation.


Selanjutnya klik menu File dan New seperti pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Membuka Modul Transportation

4. Selanjutnya akan muncul jendela dialog baru yaitu Create Data Set for
Transportation yang akan digunakan sebagai tempat mengisi data awal dari
pengerjaan Transportation. Kolom tittle diisikan untuk judul permasalahan
atau analisa yang bersangkutan yaitu PT. ABC. Kolom number of sources
menunjukan banyaknya sumber dalam kasus ini terdapat 5 sumber (daerah
pabrik), maka nilai dirubah menjadi 5. Kolom Number of destinations
menunjukan banyaknya tujuan yang dituju dalam kasus ini terdapat 5 tujuan
(apotik) maka nilai dirubah menjadi 5. Kolom Objective merupakan tujuan
yang ingin kita capai dalam pengerjaan masalah yang dihadapi, dalam kasus
ini yaitu mencari nilai dari pengeluaran minimal dari pengangkutan obat ke
apotik yang dituju, maka pilih minimize. Row names dan Column names
merupakan tempat untuk memilih nama batasan yang diinginkan.

Gambar 2.4 input data set

5. Setelah semua data yang diinginkan terisis maka klik ok dan akan muncul
tabel seperti pada gambar 2.5 Pada gambar 2.5 terdapat tabel yang digunakan
sebagai tempat untuk mengisi data-data dari setiap variabel yang dihadapi.

Gambar 2.5 input data

Pada baris source 1 hingga source 5 ganti dengan sumber yang telah
ditentukan pada studi kasus sebelumnya yaitu Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi. Pada kolom destionation 1 hingga destination 5 ganti
dengan tujuan yang telah ditentukan pada studi kasus sebelumnya yaitu
Garut, Bandung, Karawang, Serang, dan Pandeglang. Baris Demand
menunjukan besarnya nilai permintaan atau kapasitas gudang pada setap
tujuan sedangkan kolom supply menunjukan besarnya nilai persedian yang
ada pada setiap sumber. Isikan masing-masing nilai untuk setiap sumber,
tujuan, permintaan dan persedian seperti yang telah ditentukan pada studi
kasus sebelumnya. Berikut gambar input data untuk studi kasus PT. ABC

Gambar 2.6 input data studi kasus PT. ABC

6. Setelah semua data diinput pilih metode yang diinginkan pada menu starting
method, lalu klik solve pada pilihan toolbar maka muncul hasil output
pengolahan software POM-QM. Berikut ini gambar output pengolahan
Software POM-QM metode Vogel Approximation Method

Gambar 2.7 Output transportation shipments

Tabel transportation shipments merupakan tabel yang menjelaskan jumlah


unit yang harus alokasikan dari pabrik ke gudang penyimpanan Berdasarkan
output transportation shipments dapat diketahui sebagai berikut:
a. Pabrik yang berlokasi di kota Jakarta harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Karawang sebanyak 400 unit.
b. Pabrik yang berlokasi di kota Bogor harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Serang sebanyak 300 unit.
c. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 250 unit, dan ke gudang penjualan di
Karawang sebanyak 100 unit.
d. Pabrik yang berlokasi di kota Tangerang harus mengirim Laptop ke
gudang penjualan di Garut sebanyak 250 unit, ke gudang penjualan di

Bandung sebanyak 75 unit, dan ke gudang penjualan di Serang sebanyak


50 unit.
e. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 125 unit, dan ke gudang penjualan di
Pandeglang sebanyak 300 unit.
Dengan pengalokasian tersebut maka akan diperoleh biaya transportasi yang
optimal yaitu sebesar Rp.49.075.000

.
Gambar 2.8 Output marginal cost

Output Marginal cost merupakan tabel yang menjelaskan tambahan biaya


yang terjadi apabila kita mengalokasikan tidak sesuai dengan tabel solution.
Berdasarkan tampilan di atas, perusahaan akan mengeluarkan tambahan biaya
sebesar dengan yang terdapat pada tabel marginal cost. Sebagai contoh
perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp. 5000 apabila
perushaan memaksakan mengalokasian dari pabrik kota Jakarta ke gudang
penyimpanan gudang Garut dikarenakan pada tabel solution pabrik di kota
jakarta tidak dialokasikan ke Garut, tapi ke Karawang. Dan seterusnya akan
terjadi tambahan biaya sebesar nilai yang terdapat pada tabel marginal cost,
apabila kita mengalokasin tidak sesuai dengan yang ada pada tabel solusi.

Gambar 2.9 Output final solution table

Final solution table menunjukan besarnya alokasi dari daerah asal(source) ke


daerah tujuan (destionation) dan nilai marginal cost nya, dimana pada

tampilan, besarnya alokasi ditunjukkan oleh angka yang berwarna biru


sedangkan marginal cost nya ditunjukkan oleh angka yang berwarnaa ungu.

Gambar 2.10 Output iterations

Tabel Iterasions merupakan tabel yang menjelaskan tahapan perhitungan


seperti tahapan perhitungan manual yang dilalui hingga diperoleh solusi
optimal. Berdasarkan output iterations, pada permasalahan ini hanya terdapat
1 iterasi untuk mencapai solusi optimal.

Gambar 2.11 Output shipments with cost

Shipments with costs merupakan tabel yang menunjukkan besarnya alokasi


dan biaya yang diperlukan untuk pengalokasian tersebut. Berdasarkan gambar
di atas nilai yang terdapat pada output shipments with costs merupakan biaya
pengalokasian dari setiap pabrik ke setiap gudang penyimpanan. Sebagai
contoh biaya pengalokasian dari pabrik di kota Jakarta ke gudang
penyimpanan di kota Karawang adalah Rp.10800000 nilai ini didapatkan dari
kapasitas pengiriman dikalikan dengan biaya pengiriman (400 unit x
Rp.27.000).

Gambar 2.11 output shipping list

Shipping list merupakan tabel yang menunjukkan rincian pengalokasian,


biaya per unit dan biaya total tiap pengalokasian. Tabel ini merupakan
ringkasan dari keseluruhan output sebelumnya. Sebagai contoh berdasarkan
tampilan output diatas dapat diketahui bahawa dari pabrik di kota Jakarta ke
gudang penyimpanan di karawang sebanyak 400 unit (shipment) dengan
biaya per unit sebesar Rp. 27.000 (cost per unit) sehingga biaya total untuk
pengiriman tersebut sebesar Rp. 1.080.000 (shipmen cost).
7. Setelah mencoba metode Vogel Approximation Method langkah selanjutnya
adalah menggunakan metode lainnya yaitu northwest corner method.

Gambar 2.11 output shipping list

Pilih northwest corner method pada menu starting method, lalu klik solve
pada pilihan toolbar maka muncul hasil output pengolahan software POMQM. Berikut ini gambar output pengolahan Software POM-QM metode
northwest corner method

Gambar 2.12 output transportaion shipments

Tabel transportation shipments merupakan tabel yang menjelaskan jumlah


unit yang harus alokasikan dari pabrik ke gudang penyimpanan. Berdasarkan
output transportation shipments dapat diketahui sebagai berikut:
f. Pabrik yang berlokasi di kota Jakarta harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Karawang sebanyak 400 unit.
g. Pabrik yang berlokasi di kota Bogor harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Serang sebanyak 300 unit.
h. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 250 unit, dan ke gudang penjualan di
Karawang sebanyak 100 unit.
i. Pabrik yang berlokasi di kota Tangerang harus mengirim Laptop ke
gudang penjualan di Garut sebanyak 250 unit, ke gudang penjualan di
Bandung sebanyak 75 unit, dan ke gudang penjualan di Serang sebanyak
50 unit.
j. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 125 unit, dan ke gudang penjualan di
Pandeglang sebanyak 300 unit.
Dengan pengalokasian tersebut maka akan diperoleh biaya transportasi yang
optimal yaitu sebesar Rp.49.075.000

.
Gambar 2.13 output marginal costs

Output Marginal cost merupakan tabel yang menjelaskan tambahan biaya


yang terjadi apabila kita mengalokasikan tidak sesuai dengan tabel solution.

Berdasarkan tampilan di atas, perusahaan akan mengeluarkan tambahan biaya


sebesar dengan yang terdapat pada tabel marginal cost. Sebagai contoh
perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp. 5000 apabila
perushaan memaksakan mengalokasian dari pabrik kota Jakarta ke gudang
penyimpanan gudang Garut dikarenakan pada tabel solution pabrik di kota
jakarta tidak dialokasikan ke Garut, tapi ke Karawang. Dan seterusnya akan
terjadi tambahan biaya sebesar nilai yang terdapat pada tabel marginal cost,
apabila kita mengalokasin tidak sesuai dengan yang ada pada tabel solusi.

Gambar 2.14 output final solution table

Final solution table menunjukan besarnya alokasi dari daerah asal(source) ke


daerah tujuan (destionation) dan nilai marginal cost nya, dimana pada
tampilan, besarnya alokasi ditunjukkan oleh angka yang berwarna biru
sedangkan marginal cost nya ditunjukkan oleh angka yang berwarnaa ungu.

Gambar 2.15 output iterations

Tabel Iterasions merupakan tabel yang menjelaskan tahapan perhitungan


seperti tahapan perhitungan manual yang dilalui hingga diperoleh solusi
optimal. Berdasarkan output iterations, pada permasalahan ini terdapat 7
iterasi untuk mencapai solusi optimal.

Gambar 2.16 Output shipments with cost

Shipments with costs merupakan tabel yang menunjukkan besarnya alokasi


dan biaya yang diperlukan untuk pengalokasian tersebut. Berdasarkan gambar
di atas nilai yang terdapat pada output shipments with costs merupakan biaya

pengalokasian dari setiap pabrik ke setiap gudang penyimpanan. Sebagai


contoh biaya pengalokasian dari pabrik di kota Jakarta ke gudang
penyimpanan di kota Karawang adalah Rp.10800000 nilai ini didapatkan dari
kapasitas pengiriman dikalikan dengan biaya pengiriman (400 unit x
Rp.27.000).

Gambar 2.17 output shipping list

Shipping list merupakan tabel yang menunjukkan rincian pengalokasian,


biaya per unit dan biaya total tiap pengalokasian. Tabel ini merupakan
ringkasan dari keseluruhan output sebelumnya. Sebagai contoh berdasarkan
tampilan output diatas dapat diketahui bahawa dari pabrik di kota Jakarta ke
gudang penyimpanan di karawang sebanyak 400 unit (shipment) dengan
biaya per unit sebesar Rp. 27.000 (cost per unit) sehingga biaya total untuk
pengiriman tersebut sebesar Rp. 1.080.000 (shipmen cost).
8. Setelah mencoba metode northwest corner method langkah selanjutnya
adalah menggunakan metode lainnya yaitu minimum cost method.

Gambar 2.18 output shipping list

Pilih northwest corner method pada menu starting method, lalu klik solve
pada pilihan toolbar maka muncul hasil output pengolahan software POMQM. Berikut ini gambar output pengolahan Software POM-QM metode
northwest corner method

Gambar 2.19 output transportaion shipments

Tabel transportation shipments merupakan tabel yang menjelaskan jumlah


unit yang harus alokasikan dari pabrik ke gudang penyimpanan. Berdasarkan
output transportation shipments dapat diketahui sebagai berikut:
k. Pabrik yang berlokasi di kota Jakarta harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Karawang sebanyak 400 unit.
l. Pabrik yang berlokasi di kota Bogor harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Serang sebanyak 300 unit.
m. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 250 unit, dan ke gudang penjualan di
Karawang sebanyak 100 unit.
n. Pabrik yang berlokasi di kota Tangerang harus mengirim Laptop ke
gudang penjualan di Garut sebanyak 250 unit, ke gudang penjualan di
Bandung sebanyak 75 unit, dan ke gudang penjualan di Serang sebanyak
50 unit.
o. Pabrik yang berlokasi di kota Depok harus mengirim Laptop ke gudang
penjualan di Bandung sebanyak 125 unit, dan ke gudang penjualan di
Pandeglang sebanyak 300 unit.
Dengan pengalokasian tersebut maka akan diperoleh biaya transportasi yang
optimal yaitu sebesar Rp.49.075.000

.
Gambar 2.20 output marginal costs

Output Marginal cost merupakan tabel yang menjelaskan tambahan biaya


yang terjadi apabila kita mengalokasikan tidak sesuai dengan tabel solution.
Berdasarkan tampilan di atas, perusahaan akan mengeluarkan tambahan biaya
sebesar dengan yang terdapat pada tabel marginal cost. Sebagai contoh
perusahaan akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp. 5000 apabila
perushaan memaksakan mengalokasian dari pabrik kota Jakarta ke gudang
penyimpanan gudang Garut dikarenakan pada tabel solution pabrik di kota
jakarta tidak dialokasikan ke Garut, tapi ke Karawang. Dan seterusnya akan
terjadi tambahan biaya sebesar nilai yang terdapat pada tabel marginal cost,
apabila kita mengalokasin tidak sesuai dengan yang ada pada tabel solusi.

Gambar 2.21 output final solution table

Final solution table menunjukan besarnya alokasi dari daerah asal(source) ke


daerah tujuan (destionation) dan nilai marginal cost nya, dimana pada
tampilan, besarnya alokasi ditunjukkan oleh angka yang berwarna biru
sedangkan marginal cost nya ditunjukkan oleh angka yang berwarnaa ungu.

Ga
mbar 2.21 output iterations

Tabel Iterasions merupakan tabel yang menjelaskan tahapan perhitungan


seperti tahapan perhitungan manual yang dilalui hingga diperoleh solusi
optimal. Berdasarkan output iterations, pada permasalahan ini terdapat 3
iterasi untuk mencapai solusi optimal.

Gambar 2.22 Output shipments with cost

Shipments with costs merupakan tabel yang menunjukkan besarnya alokasi


dan biaya yang diperlukan untuk pengalokasian tersebut. Berdasarkan gambar
di atas nilai yang terdapat pada output shipments with costs merupakan biaya
pengalokasian dari setiap pabrik ke setiap gudang penyimpanan. Sebagai

contoh biaya pengalokasian dari pabrik di kota Jakarta ke gudang


penyimpanan di kota Karawang adalah Rp.10800000 nilai ini didapatkan dari
kapasitas pengiriman dikalikan dengan biaya pengiriman (400 unit x
Rp.27.000).

Gambar 2.17 output shipping list

Shipping list merupakan tabel yang menunjukkan rincian pengalokasian,


biaya per unit dan biaya total tiap pengalokasian. Tabel ini merupakan
ringkasan dari keseluruhan output sebelumnya. Sebagai contoh berdasarkan
tampilan output diatas dapat diketahui bahawa dari pabrik di kota Jakarta ke
gudang penyimpanan di karawang sebanyak 400 unit (shipment) dengan
biaya per unit sebesar Rp. 27.000 (cost per unit) sehingga biaya total untuk
pengiriman tersebut sebesar Rp. 1.080.000 (shipmen cost).
9. Berdasarkan output ketiga metode dari software POM-QM untuk studi kasus
PT. ABC dapat diketahui terdapat kesamaan hasil output-output kecuali
output iterations. Ini menunjukan bahwa setiap metode memberikan hasil
maksimal yang sama namun cara mencapai hasil tersebut yang berbeda, hal
ini ditunjukkan dengan berbedanya iterasi setiap metode.

Anda mungkin juga menyukai