Anda di halaman 1dari 2

Buatlah sebuah uraian kenapa Rusia dan AS ketika PD 2 berakhir hubungan keduanya

menjadi retak bagaikan seorang kawan dalam satu perjalanan dengan tujuan stasiun/terminal
yang sama. Begitu keduanya sudah sampai terminal yang sama, mereka berpisah untuk
melanjutkan perjalanan tujuan mereka masing-masing.

Perang Dunia ke-2 berakhir pada 2 September 1945 di Eropa yang dimenangkan oleh
pihak sekutu. Sebenarnya Perang Dunia 2 telah usai pada saat menyerahnya Jerman pada
akhir April dan awal Mei 1945, dimanan komandan tempur Wilhelm Keitel menandatangani
surat kapitulasi tanpa syarat. Hitler saat itu telah ditemukan tewas, Nazi yang mendominasi
Jerman dan Eropa telah hancur. Selain penandatangan surat kapitulasi ini, banyak konferensikonforensi atau perdamaian-perdamaian diatas kertas lainnya seperti Konferensi Postdam,
Perdamaian Paris, Pertemuan Sekutu dan Jepang di Kapal Missouri dan lainnya termasuk di
Indonesia seperti perjanjian Renville, Konferensi Meja Bundar dll.
Amerika Serikat yang berada di pihak sekutu (Inggris, Prancis, AS) muncul sebagai
Negara pemenang yang berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk
memperbaiki kehidupan perekonomiannya. Sedangkan Rusia (Uni Soviet) muncul sebagai
negara besar yang berperan membebaskan Eroppa Timur dari tangan Jerman (Nazi) dan
membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.
Dalam mebangun dan membantu perekonomian, mereka tentunya memiliki cara dan
ideology mereka masing-masing. Hal inilah yang menjadi pemicu retaknya hubungan
Amerika dan Rusia setelah Perang Dunia 2. Mereka saling bersitegang dalam perwujudan
dari konflik-konflik kepentingan dan perebutan supermasi dan juga perbedaan ideology
mereka masing-masing.
Amerika Serikat dengan Russia yang muncul sebagai pemenang dan negara besar
memiliki paham dan ideology yang benar-benar bertolak belakang. Amerika Serikat
menganut paham ideologi Liberal-Kapitalis mengangungkan kebebasan individu yang
memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur. Berbeda dengan Russia yang
menganut paham Sosialis-Komunis yang sangat otoriter dan tidak menjunjung kebebasan
individu. Ini benar-benar sangat bertentangan dengan ideologi Amerika. Mereka
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun
rakyatnya

karena

negara-negara

mengendalikan

perusahaan

akan

memanfaatkan

keuntungannya untuk rakyat.


1

Anda mungkin juga menyukai