Anda di halaman 1dari 7

SALIN AN

PERATURAN M ENTER I N EG AR A LINGKUNGAN HID UP


NOMOR : 02 TAHUN 2008
TEN TANG
PEM ANFAATAN LIM BAH BAH AN BERBAH AYA DAN BER ACUN
M EN TERI NEGARA LING KUNG AN HIDUP,
Menim ban g :

Mengingat :

bahw a untuk melaksanakan ketentuan P asal 33 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Republik Indonesi a Nomor 18 Tah un
1999 tentang Pengelolaan Lim bah Bah an Berbah aya dan
Beracun sebagaiman a telah di ubah oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 85 Tah un 1999, perl u menetapkan Peraturan Menteri
Negara Lingkun gan Hidup tentang Pemanf aatan Lim bah Bah an
Berbahaya dan Beracun;
1. Undang-undang Nomor
23
Tahun
1997
tentan g
Pengelolaan Lingkungan Hidup (L embaran Negara Republik
Indonesia T ahun 1997 Nomor 68, Tambah an Lembaran
Negara Republik Indonesia N om or 3699);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentan g
Pengelolaan Limbah Bah an Berbah aya dan Beracun
(Lembaran N egara Republik Indon esia Tah un 1999 Nomor
31, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesi a Nomor
3815) sebagaimana telah diubah den gan Peraturan
Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesi a Tah un 1999 N omor 190, Tambahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 3910);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesi a Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, T ugas, Fungsi Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaim an a telah beberapa kali di ubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94
Tahun 2006;

Menim ban g :

Mengingat :

bahw a untuk melaksanakan ketentuan P asal 33 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Republik Indonesi a Nomor 18 Tah un
1999 tentang Pengelolaan Lim bah Bah an Berbah aya dan
Beracun sebagaiman a telah di ubah oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 85 Tah un 1999, perl u menetapkan Peraturan Menteri
Negara Lingkun gan Hidup tentang Pemanf aatan Lim bah Bah an
Berbahaya dan Beracun;
4. Undang-undang Nomor
23
Tahun
1997
tentan g
Pengelolaan Lingkungan Hidup (L embaran Negara Republik
Indonesia T ahun 1997 Nomor 68, Tambah an Lembaran
Negara Republik Indonesia N om or 3699);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentan g
Pengelolaan Limbah Bah an Berbah aya dan Beracun
(Lembaran N egara Republik Indon esia Tah un 1999 Nomor
31, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesi a Nomor
3815) sebagaimana telah diubah den gan Peraturan
Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesi a Tah un 1999 N omor 190, Tambahan
Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 3910);
6. Peraturan Presiden Republik Indonesi a Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, T ugas, Fungsi Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaim an a telah beberapa kali di ubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94
Tahun 2006;

MEMU TU SKAN :
Menetapkan :

PERATURAN
MENTERI NEGARA LIN GKUNGAN HIDUP
TENTANG PEMAN FAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERA CU N.
Pasal 1
Dalam Peraturan Men teri ini yang dimaksud den gan :
1. Lim bah Bah an Berbahaya dan Beracun yan g sel anjutnya
disingkat dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan /atau kegiatan yang mengandung bah an berbahaya
dan /atau
beracun
yang
karena
sifat
dan /atau
konsentrasinya dan/ atau juml ahnya, bai k secara l angsung
maupun tidak l angsun g dapat mencem arkan dan /atau
merusak
lingkungan
hidup,
dan/ atau
dapat
membah ayakan
lingkungan
hidup,
keseh atan,
kelangsungan hidup manusia serta makhl uk hidup lainnya.
2. Penghasil limbah B3 sel anjutn ya disingkat penghasil adalah
badan usah a yang kegiatannya men ghasilkan lim bah B3.
3. Pengumpul limbah B3 selan jutnya disingkat pengumpul
adalah badan usah a yang kegiatannya mengumpulkan
limbah B3 sebelum di kirim ke tempat pen gol ahan dan /atau

Pasal 4
(1) Pemanf aat lim bah B3 dilakukan oleh penghasil dan/atau
badan usah a yang melakukan pemanf aatan limbah B3;
(2) Badan usaha yan g mel aksan akan pem anfaatan limbah B3
sebagaiman a ayat (1) dapat berupa pem anf aat limbah B3
sebagai kegiatan utama dan pemanf aat lim bah B3 bukan
sebagai kegiatan utama;
(3) Pemanf aat limbah B3 sebagai kegi atan utam a dapat
menerim a lim bah B3 l angsung dari pengh asil dan/atau
pengumpul;
(4) Pemanf aat lim bah B3 bukan sebagai kegi atan utam a han ya
dapat menerima l angsung dari pengh asil limbah B3 yang
komponennya konsisten dengan kriteria pem anf aatan;
(5) Limbah B3 diluar yang dim aksud dalam ayat (4) dapat
diterima oleh pemanf aat bukan sebagai kegiatan utama
w ajib melal ui pengumpul untuk mem astikan pemen uh an
persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dan P asal 7.
Pasal 5
Pemanfaatan limbah B3 dalam satu kesatuan sistem proses
produksi utam a (reuse) dapat dilakukan oleh pengh asil pada
lokasi kegiatannya, tidak memerl ukan izin.
Pasal 6
(1) Pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi bahan adalah
kadar salah satu dan/atau total kom ponennya dapat
berfungsi sebagai bahan dan memenuhi persyaratan teknis
un tuk dilakukan recycle dan/ atau recovery;
(2) Jenis limbah B3 dan kadar pencemar dal am limbah B3
yang boleh dimanf aatkan di tentukan dalam persyaratan
izin;
(3) Produk pemanf aatan limbah B3 sebagai produk akhir
harus memen uhi SNI (Stan dar N asional Indonesia) atau
standard lain yang setara;
(4) Produk pemanfaatan limbah B3 sebagai produk antara
harus memen uhi standar industri pengolah dan/atau
pemanf aat berikutnya;
(5) Sisa limbah h asil pem anfaatan limbah B3 (residu) yang
tidak dapat dimanfaatkan di kelol a sesuai dengan peraturan

pengelolaan limbah B3.

Pasal 7
(1) Pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi bahan bakar
harus memenuhi kriteri a:
a. kan dungan kalori sam a atau lebih besar dari 2500
kkal/kg;
b. kadar air sama atau lebih kecil dari 15% (lima bel as
persen ); dan
c. tidak men gandung senyaw a terhal ogenasi.
(2) Jenis limbah B3 dan kadar pencemar dal am limbah B3
yan g boleh dimanf aatkan ditentukan dalam persyaratan
izin;
(3) Emisi udara pemanf aatan lim bah B3 sesuai dengan emisi
udara pengolah an limbah B3;
(4) Sebel um dilakukan pem anf aatan limbah B3 sebagai
substitusi bahan bakar h arus dilakukan uji coba
pembakaran limbah B3.
Pasal 8
Pemanfaatan limbah B3 sebagaiman a dimaksud dal am P asal 6
dan P asal 7 w aji b mel akukan uji komponen lim bah B3 di
laboratorium terakreditasi.
Pasal 9
Fasilitas pemanf aatan lim bah B3 dapat digunakan sebagai
fasilitas pemusnahan limbah B3 atas persetujuan Menteri.

Pasal 10
(1) Pengumpul limbah B3 memiliki fungsi untuk mengumpul,
memilah dan melakukan pre-t reat ment (pengolah an aw al)
limbah B3, sehingga mem en uhi persyaratan teknis untuk
dimanfaatkan;
(2) Persyaratan pengumpul limbah B3 antara lain :
a. memiliki saran a dan prasaran a pre-t reatment; dan
b. memiliki saran a dan prasaran a laboratori um.
Pasal 11
(1) Penghasil dan/atau pengumpul yang melakukan kegiatan
pemanf aatan limbah B3 w aji b :
a. memiliki
catatan
penerim aan,
penyimpan an,
pemanf aatan dan pengolah an lim bah B3 lainnya;
b. memiliki neraca limbah B3; dan
c. melaporkan kegi atan pem anf aatan dan neraca limbah
B3 paling sedikit 1 (satu) kali dal am 6 (enam) bul an
kepada Menteri, Gubern ur, Bupati/Walikota;
(2) Pengisian neraca lim bah B3 sebagaimana dimaksud dal am
ayat (1) huruf b harus memenuhi ketentuan sebagaimana
tercantum dal am Lampiran I Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
(1) Pengaw asan pemanf aatan limbah B3 dilakukan oleh Pejabat
Pengaw as Lingkungan Hidup (PPLH) dan/atau Pejabat
Pengaw as Lingkun gan Hidup Daerah (PPLHD);
(2) Pengaw asan sebagaiman a dimaksud dal am ayat (1) meliputi
pemantauan terhadap penaatan kew aji ban dan persyaratan
serta ketentuan teknis dan administratif.
Pasal 13
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 4 Februari 2008
Menteri N egara
Lingkungan Hidup,
ttd

Ir. R achm at W itoelar


Sal inan sesu ai den gan asl inya
Kepal a Biro Umum,

Nadjib Dahl an, SH

Anda mungkin juga menyukai