PERMEN KEMENLU Nomor 01 Tahun 2014 (Kemenlu No 01 TH 2014)
PERMEN KEMENLU Nomor 01 Tahun 2014 (Kemenlu No 01 TH 2014)
REPUBLIK INDONESIA
No.219, 2014
bahwa
untuk
membantu
Perwakilan
Republik Indonesia dalam melaksanakan
visi
dan
misinya
memperjuangkan
K e p e n t i n g a n Na s i o na l I n d o ne s ia d i ne ga r a
p e ne r im a ,
dapat
d ia n gk a t
K on s u l
Kehormatan Republik Indonesia;
b.
c.
bahwa
be rdasarkan
pe rtimbangan
se bagaimana dimaksud dalam hur uf a d a n
hur uf
b,
pe rlu
me ne tapk a n
Pe rat ura n
Me nte ri
L uar
Negeri
tentang
Konsul
Kehormatan Republik Indonesia;
www.peraturan.go.id
2014, No.219
www.peraturan.go.id
2014, No.219
www.peraturan.go.id
2014, No.219
a d a la h
ne ga ra
te m p a t
ke d ud uk a n
Kepala
(3) P e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n K o n s u l K e h o r m a t a n s e c a r a
o p e r a s i o n a l d a n administratif dilaksanakan oleh dan menjadi
tanggung jawab dari Kepala Perwakilan Diplomatik yang
membawahkannya.
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 3
Konsul
Kehormatan
mempunyai
tugas
untuk
membantu
pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi Perwakilan yang
membawahkannya di wilayah kerja tertentu di negara penerima.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3, Konsul Kehormatan menyelenggarakan fungsi:
a.
b.
p e n i n g k a t a n h ub u n g a n d a n k e r j a s a m a e k o n o m i d a n s o s i a l
budaya;
c.
d.
e.
pariwisata ,
inve stasi,
www.peraturan.go.id
2014, No.219
BAB IV
PENGANGKATAN, PERPANJANGAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 5
(1) Pengangkatan
Konsul
Kehormatan
ditetapkan
Keputusan Presiden atas usul Menteri Luar Negeri.
dengan
dilakukan
dengan
mis i
Pe rwakilan
Badan
kerja
di
Hukum
Konsul
www.peraturan.go.id
2014, No.219
j.
ke pada
te rhadap
usulan
pe nilaian
ke pada
c.
penilaian
hasil
f.
Presiden
menetapkan
Keputusan
Presiden
tentang
Pengangkatan, Perpanjangan, Pemberhentian dan Surat
www.peraturan.go.id
2014, No.219
pe rnyataan
ke se diaan
yang
dipe rpanjang masa tugasnya;
bersangkutan
b.
c.
h a s i l p e n i l a i a n T i m P e n i l a i;
d.
e.
Perwakilan
untuk
Diplomatik
meninggal dunia;
b.
m e n g u n d u r k a n d i r i a t a s p e r m in t a a n s e n d ir i ;
c.
d.
p u t us n ya h ub u n ga n d i p l om a t i k d e nga n ne ga r a
p e ne r im a ;
www.peraturan.go.id
2014, No.219
e.
f.
K ons ul
BAB V
TIM PENILAI
Pasal 11
(1 )
(2 )
(3 )
Ha k is t i m e wa d a n k e ke b a la n d a p a t d ib e r ik a n k e p a d a K o ns u l
K e hor m a t a n s e s ua i pe raturan perundang-undangan Indone sia,
hukum dan kebiasaan internasional se rta perundang-undangan
negara penerima.
www.peraturan.go.id
2014, No.219
BAB VII
PERANGKAT KERJA
Pasal 13
(1 ) Unt uk k e pe r lua n a d m inis t r a s i me la k s a na kan t uga s d a n
f ungs i, s e t ia p K ons u l Kehormatan memperoleh perangkat
kerja dari Perwakilan yang membawahkannya, berupa:
a . C a p Dina s (Of f ic i al S e al s),
b . B e n d e r a N e g a r a R e p u b l i k I n d one s i a ,
c . L a m b a n g N e ga r a R e p u b l i k I n d one s i a ,
d . Foto Pre side n Re publik Indonesia dan Wakil Pre siden
Re publik Indonesia,
e . Konsul Kehormatan mendapat Kartu Tanda Pengenal dari
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan berlaku
selama masa tugas,
f. kertas dan amplop dengan kop/kepala surat Lambang
N e g a r a R e p u b l i k Indonesia,
g. d o k u m e n d a n p u b l i k a s i l a i n n y a .
(2) Pe ra ngk a t ke rja se bagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah milik Pe merintah RI dan hanya dapat digunakan
selama bertugas sebagai Konsul Kehormatan
(3) Pe ra ngk a t ke rja se bagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dike mbalikan
ke pada
Perwakilan
Diplomatik
yang
membawahkannya setelah berakhir masa tugasnya.
Pasal 14
Penggunaan perangkat
sebagai berikut:
a.
kerja
Konsul
Kehormatan
itu
diatur
C a p Dina s :
1. hanya dipergunakan oleh Konsul
menjalankan tugas dan fungsinya;
Kehormatan
selama
cara
penggunaan
Perwakilan berlaku
Cap
Dinas
yang
juga bagi Konsulat
Ta t a Pe r s ura t a n d a n Ke ar s ip a n:
www.peraturan.go.id
2014, No.219
10
Be nde ra Ne gara:
1. Bendera Negara harus dikibarkan di Kantor Konsul
Kehormatan setiap hari kerja antara matahari terbit
sampai matahari terbenam;
2. dalam hal-hal luar biasa dapat diadakan pengecualian
yaitu pengibaran bendera siang malam seperti pada harihari perayaan nasional te rtentu atau hari-hari lain yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk
memperingati suatu peristiwa yang memiliki arti penting
bagi bangsa dan negara;
3. dalam hal hari besar Indonesia bersamaan jatuhnya dengan
hari besar setempat, Bendera Negara tidak dikibarkan;
4. dalam melaksanakan pengibaran Bendera Negara di Kantor
Konsul Kehormatan, diperhatikan kebiasaan dan peraturan
protokoler negara penerima;
5. cara
menaikkan,
menurunkan,
menyimpan
dan
menggunakan Bendera Negara untuk penutup jenazah
serta tata cara penggunaan lainnya berpedoman pada
protokol mengenai Bendera Negara dan Panji Kepresidenan
Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia.
d.
Lambang Negara:
1. Lambang Negara dipasang sebagai perisai dengan cara
menempelkannya di luar atau di dalam ruangan pada
dinding yang tegak lurus di tempat yang pantas dan mudah
dilihat;
www.peraturan.go.id
11
2014, No.219
2. apabila
da lam
suat u
ruangan
Lamba ng
Ne gara
dite mpatkan be rsama-sama de ngan gambar Pre side n
Re publik
Indone sia
dan
Wakil
Pre side n
Re publik
Indonesia maka posisi Lambang Negara ditempatkan lebih
tinggi dan berada di antara gambar Pre side n Re publik
Indone sia dan Wakil Pre side n Re publik Indonesia.
e.
(1) Konsul
Kehormatan
wajib
melaksanakan
koordinasi,
integrasi,
harmonisasi
dan
sinkronisasi
dalam
me laksanakan tugas dan fungsi de ngan Ke pala Pe rwakilan
Diplomatik yang membawahkannya.
(2) Dalam me nyusun dan me laksanakan program dan ke giatan,
Konsul
Ke hormatan
wajib
mengkoordinasikan
dan
menyampaikan kepada Kepala Perwakilan Diplomatik yang
membawahkannya.
(3) Konsul Ke hormatan wajib menyampaikan laporan berkala
se tiap 3 (tiga) bulan mengenai pelaksanaan program dan
kegiatan, serta laporan khusus kepada Kepala Perwakilan
Diplomatik yang membawahkannya.
(4) Konsul Kehormatan wajib
ditetapkan
oleh
Kepala
membawahkannya.
melaksanakan kewajiban
Perwakilan
Diplomatik
yang
yang
Pasal 16
(1) Kepala Perwakilan Diplomatik yang membawahkan Konsul
Kehormatan berwenang d a n w a j i b m e m b e r i k a n p e t u n j u k ,
m e n g a t u r , m e m b i m b i n g d a n m e n g a w a s i pelaksanaan
program dan kegiatan Konsul Kehormatan.
(2) Kepala Perwakilan Diplomatik berwenang
melaksanakan
pertemuan
koordinasi
www.peraturan.go.id
2014, No.219
12
www.peraturan.go.id
2014, No.219
13
di
k a wa s a n
ya n g
b . m e m i l i k i r u a n g k e r j a d a n p e n y im p a n a n a r s i p ;
c.
gaji
d il a r a n g m e m un g ut b ia ya
dan
fungsinya
sebagai
atau
dalam
Konsul
Pasal 23
(1) Konsul Ke hormatan dalam pe laksanaan tugas dan fungsinya
dapat memperoleh bantuan biaya kegiatan perlindungan WNI
dan BHI serta promosi dari anggaran Perwakilan RI yang
membawahkannya.
(2) Besarnya bantuan biaya kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) didasarkan p a d a p e n i l a i a n K e p a l a P e r w a k i l a n
D i p l o m a t i k y a n g m e m b a w a h k a n n y a a t a s kebutuhan, sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Konsul
Kehormatan yang telah diangkat sebelum Peraturan Menteri ini
berlaku wajib mentaati ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
www.peraturan.go.id
2014, No.219
14
BAB XI
PENUTUP
Pasal 25
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Ke putusa n Me nte ri Luar Ne ge ri N omor 09/ OR/OI/91/01
Ta hun 1 991 te ntang Pedoman Umum Pengangkatan dan Tata
Kerja Konsul Kehormatan; dan
b. Pasal 57 ayat (3) Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK
06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri.
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 26
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Febuari 2014
MENTERI LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
R. M. MARTY M. NATALEGAWA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Februari 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
www.peraturan.go.id