6 Kandungan Slamet PDF
6 Kandungan Slamet PDF
DESEMBER 2008
ISSN 0216-0188
I. Pendahuluan
Kandungan karbon dalam tanah
mencerminkan kandungan bahan organik
dalam tanah yang merupakan tolak ukur
yang penting untuk pengelolaan tanah.
Bahkan bahan
sebagai kunci
kekeringan dan
pangan (Bot dan
organik dipercaya
ketahanan terhadap
kelestarian produksi
Benites, 2005). Hasil
bahan
176
176 - 183
(Slamet Supriyadi)
budidaya
karena
peningkatan
kandungan bahan organik tanah
terutama berkaitan dengan peningkatan
fraksi labil, batas kritis dari kandungan
total karbon tanah yang dibawah level
tersebut hasilnya menurun hingga 20%
adalah 1,1% untuk kebanyakan tanah
tropika (Aune and Lal, 1997 dalam Lal,
2006) sedangkan untuk wilayah
temperate adalah 2,0 % (Kemper and
Koch, 1966; Greenland et al., 1975;
Loveland and Webb, 2003 dalam Lal,
2006).
Peningkatan bahan organik
tanah dari tanah yang terdegradasi akan
meningkatkan hasil tanaman budidaya
karena tiga mekanisme yaitu (1)
peningkatan kapasitas air tersedia, (2)
peningkatan suplai unsur hara, dan (3)
peningkatan struktur tanah tanah dan
sifat fisik lainnya. Ada hubungan erat
antara peningkatan bahan organik dan
kapasitas air tersedia dan kemampuan
tanah untuk bertahan pada kekeringan,
tanah, yaitu dengan meningkatnya
kandungan
air
tanah
dengan
meningkatnya karbon organik. Secara
umum kandungan air tanah tersedia
meningkat antara 1 -10 g untuk setiap
peningkatan 1 g kandungan bahan
organik
tanah.
Peningkatannya
mungkin kecil tetapi hal ini cukup
untuk membantu pertumbuhan crop di
antara periode hujan 5-10 hari.
Peningkatan karbon organik tanah
sebesar 1Mg per hektar per tahun dapat
meningkatkan produksi biji-bijian
pangan 32 juta Mg per hektar per tahun
di negara sedang berkembang (Lal,
2006).
Dalam hal kaitannya dengan
unsur hara pada dasarnya bahan
organik mengandung unsur hara yang
lengkap, hanya kadarnya tergantung
pada kandungan hara dari sumber
bahan organiknya. Unsur hara yang
penting yang bersumber dari bahan ini
adalah N,P, dan S (Sanchez, 1976).
Untuk di tanah Madura kandungan
177
DESEMBER 2008
ISSN 0216-0188
178
176 - 183
(Slamet Supriyadi)
disintegrasi
agregat
sehingga
menjadikan tanah peka pada erosi dan
pemadatan. Di beberapa tanah olah di
Kenya telah kehilangan stok karbon
organiknya sebanyak 50 75 Mg C
per hektar dalam 30 tahun (Moshi et
al., 1974; VanWissen, 1974; Tiffen et
al., 1994; Cole et al.,1993; Swift et al.,
1994 dalam Lal, 2006). Di Senegal,
Siband (1974 dalam Lal, 2006)
melaporkan bahwa konsentrasi C
organik tanah di lapisan olah 0-10 cm
berkurang dari 28 g kg-1 10 g kg-1
setelah 90 tahun kultivasi dengan
dampak yang merugikan pada kualitas
tanah dan kemampuan pada ketahanan
pada kekeringan.
Di
Madura
aktivitas
pembakaran sisa panen seperti jerami
atau sisa panen lainnya dan pupuk
kandang menjadi praktek umum oleh
petani. Hal ini dapat berdampak
mengurangi input biomassa bahan
organik. Demikian pula pengangkutan
keluar sisa panen untuk pakan ternak.
Walaupun kotoran ternak dikembalikan
ke lahan, biasanya kotoran ternak
tersebut dibakar dulu sehingga yang
tersisa hanya abu dan beberapa
mineralsedangkan karbon, nitrogen dan
sulfur telah hilang. Selanjutnya praktek
kultivasi tembakau biasanya dilakukan
pada musim kemarau dimana lahan
dalam keadaan bersih dari sisa tanaman
sebelumnya. Untuk itu sisa tanaman
dibakar atau dibawa keluar untuk kayu
bakar atau pakan ternak. Praktek ini
menjadi penyebab rendahnya input
biomassa ke tanah yang akhirnya
berdampak pada rendahnya kandungan
bahan organik dalam tanah.
IV. Peningkatan kandungan bahan
organik
4.1. Pemberian Kompos
Kompos adalah bahan organik
yang telah mengalami dekomposisi
oleh mikroorganisma dan mengandung
humus sebagai hasil sintesa antara
179
DESEMBER 2008
ISSN 0216-0188
180
176 - 183
(Slamet Supriyadi)
181
DESEMBER 2008
ISSN 0216-0188
182
176 - 183
(Slamet Supriyadi)
269: 341356
Sanchez, P.A., 1976. Properties and
Management of Soils in the
Tropics. A Wiley-Interscience
Publication. John Wiley and
Sons. New York.
Supriyadi,S. 2008. Kesuburan tanah
lahan kering madura. Embryo
5;2;124-131
Suryawati, S., S.Supriyadi, dan
Suparmin.
2004.
Kajian
Pemberian
Bahan
Organik
(Pangkasan Gamal dan Bokashi)
terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman
Kangkung
Darat
(Ipomoea reptans Poir L) pada
Tanah Mediteran Merah. Embryo
Vol.1.No 1, 1-11
Suryawati, S., A, Djunaedy, dan A.
Wahyuni, 2004. Peranan Aplikasi
Pupuk Organik dari Serasah Daun
Gamal terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Mentimun (Cucumis
sativus L) pada Tanah Mediteran
Merah. Embryo Vol.1.No 2, 135142
Tim Universitas Trunojoyo, 2007.
Pemanfaatan umbi-umbian lokal
sebagai supporting agent
ketahanan pangan di madura.
Laporan Penelitian. Universitas
Trunojoyo. Bangkalan.
183