Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Labuhanbatu, oleh karena itu, sejarah Labuhanbatu Selatan harus dipisahkan dari sejarah Kabupaten Labuhanbatu Induk. Sejarah Kabupaten Labuhanbatu selatan di mulai dari Kesultanan Kotapinang. Kesultanan Kotapinang berdiri sekitar abad 15 Masehi. Menurut taromba Kesultanan Kotapinang pada mulanya bernama Kesultanan Pinangawan. Sultan yang pertama memerintah adalah Sultan Batara Sinombah yang disebut juga dengan Sultan Batara Guru Gorga Pinayungan yang memiliki makam di Hotang Mumuk Negeri. Jika melirik kisah Teromba Panai, maka jelas sekali bahwa pendiri Kerajaan Kotapinang adalah orang Minangkabau, Sumatera Barat. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa, para pengembara pada saat bermigrasi ke Kotapinang dapat dipastikan telah mengetahui keberadaan Kerajaan Pagaruyung. Inilah sebabnya, pada saat mereka bermigrasi ke daerah lain dan mendapatkan penghidupan yang layak, maka merekapun membentuk kesatuan pemerintahan yang menyerupai wilayah asalnya di Pagaruyung Sumatera Barat. Kemudian, di Kotapinang, mereka membentuk kerajaan Kotapinang yang bercorak monarhis dan piramidal, serta feudal. Tepat pada tanggal 13 Maret 1946 malam, sultan Kotapinang dan ketiga putranya ditangkap di daerah Sisumut. Inilah yang menandai berakhirnya Kerajaan Pinang. Kerajaan Pinang inilah yang akan menjadi cikal bakal Kabupaten Labuhanbatu Selatan History of South Labuhanbatu District South Labuhanbatu District is divided from Labuhanbatu District, therefore, the history of South Labuhanbatu District has to separate from Main Labuhanbatu history. The history South Labuhanbatu is starting from the sultanate of Kotapinang. the sultanate of Kotapinang arise around 15 th century. According to Kotapinang Sultanate taromba, in the beginning Kotapinang sultanate name is called in the sultanate of Pinangawan. First Sultan govern is Batara Sinombah Sultan of which also called Batara Guru Gorga Pinayungan Sultan, its mausoleum resides in Hotang Mumuk Negeri. If we look at story of Teromba Panai, hence its clear that the founder of Kotapinang monarchic is Minangkabau people, West Sumatra. This undeniable matter that adventurer that migrate to Kotapinang are ascertained have known existence of Pagaruyung Empire. This is the reason, at the time of them have migrate to other area and get competent subsistence, hence they form governance as look as Pagaruyung, West Sumatra governance. Then, in Kotapinang, they form Kotapinang empire which have pattern of monarhis and piramidal, and also feudal.
Precisely on 13rd March 1946, sultan of Kotapinang and his three sons arrested in Sisumut. This event is also the end of Pinang empire. This Pinang empire area is the original area of South Labuhanbatu District.
Sejarah Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gagasan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu muncul pada bulan Mei 2002 yang diwacanakan oleh Ikatan Keluarga Labuhanbatu (IKLAB) dan Ikatan Sarjana Labuhanbatu (ISLAH). IKLAB adalah komponen organisasi masyarakat Labuhanbatu yang memayungi masyarakat lintas profesi baik sarjana maupun tidak sarjana. Berdasarkan dukungan pemekaran dari berbagai masyarakat, maka diterbitkanlah surat dari DPRD Labuhanbatu tertanggal 24 Maret 2003 tentang pemekaran Kabupaten Labuhanbatu. Selanjutnya, pada tanggal 8 Mei 2003 DPRD Kabupaten Labuhabatu mengeluarkan surat yang berisikan rekomendasi agar Bupati Labuhanbatu segera melakukan penelitian pendahuluan tentang perencanaan pemekaran. Usulan pemekaran Kabupaten Labuhanbatu itupun diserahkan kepada Gubernur dan DPRD Provinsi Sumatera Utara hingga akhirnya kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri. Hingga pada akhirnya terbit UU No. 22 Tahun 2008 tertanggal 21 Juli 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang dimekarkan dari Kabupaten Labuhanbatu. Sebelum pemilihan Bupati Labuhanbatu Selatan, penjabat Bupati sementara Drs. H. Abdul Rajab Pasaribu, MM yang memimpin pemerintahan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sampai terlaksananya pemilihan Bupati Labuhanbatu Selatan. Setelah pemilihan, Bupati Labuhanbatu Selatan dijabat oleh H. Wildan Aswan Tanjung yang akan memimpin dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Setelah pemilihan kepala daerah selesai maka kabupaten Labuhanbatu selatan dipimpin oleh bupati dan wakil bupati yakni H. Wildan Aswan Tanjung SH Sebagai bupati dan Drs H. Maslin Pulungan sebagai Wakil Bupati untuk periode 2011 2015. Untuk Periode 2015 2020 dipimpin oleh H. Wildan Aswan Tanjung Sh.MM sebagai bupati dan Drs Kholil Jufri Harahap sebagai wakil bupati.
History of South Labuhanbatu District Governance.
Secession idea of South Labuhanbatu emerge in May 2002 which is discourse by Ikatan Keluarga Labuhanbatu (IKLAB) and Ikatan Sarjana Labuhanbatu (ISLAH). IKLAB is organizational component of Labuhanbatu society which shade profession society of bachelor and also non bachelor.
Pursuant to secession support from various society, hence letter of Labuhanbatu
parliamentary published on 24th March 2003 regarding secession of Labuhanbatu District. Hereinafter, on 8th May 2003 Labuhabatu District parliamentary release recommendation letter to Labuhanbatu Regent to immediately conduct preliminary research about secession planning. Proposal of Labuhanbatu District is delivered to North Sumatra Governor and North Sumatra parliamentary untill finally to Republic Indonesia government through Ministry of Home Affairs. Till in the end UU No. 22 Year 2008 published on 21 July 2008 regarding forming of North Labuhanbatu District and South Labuhanbatu District of which secession from Labuhanbatu District. Before South Labuhanbatu District regent election, Drs. H. Abdul Rajab Pasaribu, MM choose as temporarely regent to lead governance of Labuhanbatu South District until South Labuhanbatu District regent election is executed. After election, South Labuhanbatu regent taken by H. Wildan Aswan Tanjung who will lead from 2010 up to 2015. After district leader election finished hence South Labuhanbatu District led by regent and vice regent elected namely H. Wildan Aswan Foreland of SH as regent and Drs H. Maslin Pulungan as vice regent for period 2011 - 2015. For Period 2015 2020 led by H. Wildan Aswan Foreland of SH.MM as regent and Drs Kholil Jufri Harahap as vice regent.