Oleh:
Sherly Zagita L.N
Adrianus Atma Adiwijaya
21030113120023
21030113120105
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB 1.
PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 3
1.2. Kapasitas Rancangan................................................................................... 3
1.2.1. Produksi Paraxylene di Indonesia...................................................... 3
1.2.2. Ketersediaan Bahan Baku.................................................................. 3
1.2.3. Proyeksi Kebutuhan Paraxylene di Indonesia.................................... 4
1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik.............................................................................. 6
1.3.1
1.3.2
Faktor Utama...................................................................................... 6
Faktor Pendukung............................................................................... 7
uan Kinetika..................................................................................... 21
2.3. Diagram Alir Proses............................................................................................................. 21
2.3.1........................................................................................................Lang
kah Proses......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 25
2
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.
Kapasitas Rancangan
1. 2. 1.
mana hanya terdapat dua produsen paraxylene dengan kapasitas total 820.000
ton/tahun untuk menutupi kekurangan paraxylene dalam negeri.
1. 2. 2.
negeri, antara lain PT. Pertamina Petrochina, PT. Alindo Merak, PT. Samator
Gas Industri, PT. Aneka Gas Industri, PT. Air Liquide Indonesia, PT. Usaha
Mulia Gas Mandiri, dan PT. Air Products Indonesia. Sedangkan, untuk
produsen toluene di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Kapasitas produksi toluene dalam negeri sangat sedikit dan tidak
mencukupi bila digunakan sebagai bahan baku. Oleh karena itu, bahan baku
toluene diperoleh dari pabrik dalam negeri dan dari impor luar negeri. Untuk
memenuhi kebutuhan produksi, toluene juga diimpor dari BP Singapore.
Tabel 1.1. Produsen Toluene Dalam Negeri
Nama Perusahaan
PT. Trans Pacific Petrochemical Indonesia
PT. Pertamina IV Cilacap
Total
1. 2. 3.
Kapasitas (ton/tahun)
300.000
12.000
312.000
(Kementrian Perindustrian RI)
Proyeksi Kebutuhan Paraxylene di Indonesia
Kebutuhan paraxylene selama lima tahun terakhir berdasarkan data
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
Impor
Paraxylene (ton)
623.773,147
643.406,104
723.503,203
935.987,042
899.201,496
Kapasitas Produksi
Kebutuhan
Indonesia (ton)
Paraxylene (ton)
820.000
1.443.773,147
820.000
1.463.406,104
820.000
1.543.503,203
820.000
1.755.987,042
820.000
1.719.201,496
(Badan Pusat Statistik, 2010-2015)
2.00
1.80
f(x) = 0.08x - 168.2
1.60
R = 0.85
1.40
1.20
1.00
Kebutuhan Paraxylene (juta ton) 0.80
0.60
Kebutuhan Paraxylene
Linear (Kebutuhan Paraxylene)
0.40
0.20
0.00
2011
2013
2015
2010
2012
2014
2016
Tahun
Negara
Indonesia
Indonesia
USA
Kanada
Meksiko
Arab Saudi
Jepang
Kapasitas (ton/tahun)
270.000
550.000
454.000
330.000
280.000
520.000
465.000
5
Mitsubishi Oil
Jepang
370.000
Samsung General Chemical
Korea
530.000
Petronas
Malaysia
350.000
Formoca Chemical & Fiber Corp
Taiwan
450.000
Thai Aromatics
Thailand
520.000
Dengan kapasitas 500.000 ton/tahun, diharapkan dapat memenuhi 25%
kebutuhan paraxylene di Indonesia.
1. 3.
Merak
Bahan baku produksi
Cikarang
Bahan baku toluene dapat
Plaju
Bahan baku produksi
sedangkan hidrogen
ALIndo.
(7)
Pertamina UP III.
(7)
Bahan
Baku
Pemasaran
belokasi di Cikarang.
(9)
Di Cikarang saat ini telah dan
Produk
paraxylene digunakan
Amoco Mitsui
Indonesia, PT.
Polyprima Karyareksa
(8)
Chemical Indonesia.
(9)
Paraxylene banyak
ton/tahun.
Transportasi
Utilitas
(9)
Cikarang telah dijadikan
tersedia sarana
Pelabuhan yang
semakin mendukung
terdapat di kawasan
transportasi.
negeri.
Merak.
(8)
(8)
(8)
Kawasan Merak,
Palembang merupakan
Banten merupakan
Tenaga
Kerja
Skor
kawasan industri
akan terjamin.
(8)
melimpah.
(8)
UMR Rp. 2.692.190
(7)
(8)
UMR Rp. 2.053.000
(8)
38
41
39
1. 3. 2. Faktor Pendukung
1) Kemungkinan Perluasan Area Pabrik
Perluasan pabrik untuk peningkatan
kapasitas
produksi
tergantung dari bahan baku dan jumlah lahan yang masih cukup luas. Di
Cikarang yang merupakan kawasan industri masih terdapat lahan yang
cukup luas jika ingin dilakukan perluasan area pabrik.
2) Kebijaksanaan Pemerintah
Sesuai kebijakan pemerintah tentang kebijakan pengembangan
industri, Cikarang telah dijadikan sebagai kawasan industri. Sehingga
faktor-faktor lain seperti iklim, karakteristik lingkungan, dampak sosial
serta
hukum
telah
diperhitungkan.
Dengan
memperhatikan
Tinjauan Pustaka
1. 4. 1. Macam-macam Proses
1) Ekstraksi Aromatis
Pada proses ini, feed yang mengandung campuran senyawa
aromatis, paraffin, dan nafta setelah dipanaskan dengan rafinat (sebagian
besar terdiri dari paraffin, isoparafin, dan sikloparafin), dikontakkan
secara counter current dengan larutan tetraetilen glikol encer dalam
kolom ekstraksi. Solvent panas yang mengandung senyawa aromatis
benzene, toluene, xylene (BTX) didinginkan dan dimasukkan melalui
puncak kolom stripper. Ekstrak aromatis kemudian dimurnikan dengan
cara distilasi-ekstraktif dan dipisahkan dari solvent dengan cara steam
stripping.
Ekstrak yang mengandung benzene, toluene, xylene, dan
ethylbenzene kemudian dipisahkan. Benzene dan toluene diperoleh
secara terpisah, sedang ethylbenzene dan xylene diperoleh sebagai
8
oleh
produksi
Ekstraksi
Proses
Aromatis
(UOP)
Kristalisasi
Adsorpsi
dan
dan
Disproporsion
Metilasi
Isomerisasi
Isomerisas
asi Toluen
Toluen
Xylene
i Xylene
PxMax
(Isomar,
(Aromax,
(ExxonMobil)
Maruzen)
UOP)
11
C8
Bahan
aromatis
(-)
Alat Proses
(-)
Kristalizer
Adsorber
(+)
reactor (+)
bed reactor
bed reactor
reactor (+)
(-)
Tidak ada
(-)
Tidak ada
(+)
(+)
87C
440C
-18C
450C
450C
1 atm (+)
10 atm (+)
24 atm (-)
30 atm (-)
(+)
88% (-)
Zeolit (-)
90% (+)
Tidak ada
(+)
95% (+)
1-9
support Ba
ZSM-5 (-)
(-)
90% (+)
99,9% (+)
Modal
Memerluk
Ekonomi
Toluen (+)
Fixed bed
Tidak ada
Paraxylene
(-)
dan fixed
(+)
Kemurnian
metanol (-)
dan fixed
Samping
Suhu
Katalis
C8 aromatis
Fixed bed
Tidak ada
Operasi
C8 aromatis
Ekstraktor
Reaksi
Operasi
Tekanan
Toluen,
an banyak
Banyak
solvent
reaksi
generator
samping (-)
(-)
Total (+)
4
3
1. 4. 2. Kegunaan Produk
1) Produk Utama: Paraxylene
Hanya
besar dan
untuk
pemurnian
Umur katalis
kapasitas
produk
panjang (+)
kecil (-)
tidak
efisien (-)
3
12
Bahan baku lain dalam jumlah sedikit juga digunakan pada pembuatan karet,
Berat Molekul
: 92,141 g/mol
Titik Didih (P= 1 atm)
: 110,6oC
Titik Beku (P= 1 atm)
: - 95,2 oC
Temperatur Kritis
: 318,55oC
Volume Kritis
: 0,316 meter3/mol
Tekanan Kritis
: 40,56 atm
Flash Point
: 40oC
Fire Point
: 480 oC
Density pada 25 oC
: 0,8623 g/cm3
Panas Pembakaran pada 25 oC (P konstan) : 39130,3 kJ/mol
Panas Penguapan pada 25 oC
: 37,99 kJ/mol
Panas Pembentukan Hf 298
Gas : 11,95 kcal/mol
Cair : 2,867 kcal/mol
Entropi, S
Gas : 319,7 kJ/ K
Cair : 219,6 kJ/ K
Gf 298
: 29,205 kcal/mol
(Kirk, R.E and Othmer D.F :Encyclopedia of Chemical Technology)
Sifat Kimia
Reaksi Disporposionasi
2C6H5CH3 C6H6 + C6H4(CH3)2
Reaksi Dealkilasi Toluene
C6H5CH3 + H2 C6H6 + CH4
Reaksi ini terjadi antara suhu 550-650OC dan tekanan 40 sampai 80 atm
(Oxtoby et al.,1999).
b. Hidrogen
Sifat Fisis
Berat Molekul
Titik Didih (P= 1 atm)
Titik Beku (P= 1 atm)
Suhu Kritis
Tekanan Kritis
Volume Kritis
Density pada 25 oC
Viskositas pada 25 oC
Spesific Heat
: 2,016 g/mol
: - 252,8 oC
: -259,2oC
: -239,95oC
: 12,83 atm
: 0,065 meter3/mol
: 0,0352 g/cm3
: 0,013 Cp
: 19,7 g/mol K
13
Flash Point
Fire Point
Sifat Kimia
Reaksi Dealkilasi Toluene
: -28 oC
: -5 oC
Berat Molekul
Titik Didih
Titik Beku
Temperatur Kritis
Tekanan Kritis
Volume Kritis
Densitas (g/ml)
20 oC
40 oC
Panas jenis
Flash Point
Fire Point
Viskositas (Cp)
: 106,168 g/mol
: 138,3 oC
: 13,2 oC
: 343,05oC
: 34,739 atm
: 0,379 meter3/mol
20 oC
: 0,644
40 oC
: 0,508
: 0,861
: 0,8437
: 0,397 kal/oC
: 27,2 oC
: 530 oC
Densitas Kritis
: 0,29 g/ml
Specific Gravity
: 0,868
Hf 298
: - 5,838 kcal/mol
Gf 298
: 29,014 kcal/mol
(Kirk, R.E and Othmer D.F :Encyclopedia of Chemical Technology)
Sifat Kimia
Reaksi Dealkilasi xylene
C6H4(CH3)2C6H5CH3 + gas hidrokarbon
b. Produk Samping: Benzene
Sifat Fisis
Berat Molekul
Titik Didih
Titik Beku
Temperatur Kritis
Tekanan Kritis
Volume Kritis
Flash Point
: 78,114 g/mol
: 80,1 oC
: 5,5oC
: 288,95 oC
: 48,26 atm
: 0,259 meter3/mol
: -11 oC
14
1. 4. 4.
Fire Point
: 498 oC
Viskositas (absolut)
pada 20 oC
: 0,6468 Cp
Densitas Kritis
: 300 kg/m3
Hf 298
: 19,821 kcal/mol
Gf 298
: 30,974 kcal/mol
(Kirk, R.E and Othmer D.F :Encyclopedia of Chemical Technology)
Tinjauan Proses Secara Umum
Proses pembuatan paraxylene yang dipilih adalah proses Disproporsionasi
Toluene
menghasilkan
paraxylene
dengan
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2. 1.
Densitas
Impuritas
- CH4
Carrier
SiO 2
=38
Al 2 O 3
2. 1. 3. Spesifikasi Produk
1) Produk Utama
: Paraxylene
Fasa
: cair
Kenampakan
: jernih
Kemurnian
: min 99,9% wt
Impuritas
- M-xylene : max 0,07% wt
- O-xylene : max 0,02% wt
- Toluene : max 0,01% wt
(PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)
2) Produk Samping
: Benzene
Fasa
: cair
Kenampakan
: jernih kekuningan
Kemurnian
: min 99,9% wt
Impuritas
- Toluene : max 0,1% wt
(PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama)
2. 2.
Konsep Proses
2. 2. 1.
Dasar Reaksi
Pembuatan paraxylene dengan proses disproporsionasi toluene dapat
17
(6)
(7)
18
(8)
(9)
(10)
(11)
(C-01).
Gas
hidrogen
lalu
dicampur
dengan
dimanfaatkan
panasnya
untuk
memanaskan
campuran
kedalam
penyimpanan berupa tangki conical roof (T-04) pada kondisi T=30 OC dan
P=1 atm.
21
DAFTAR PUSTAKA
BPS, 2014, Data Impor Paraxylene di Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia, Jakarta
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design, John
Wiley and Sons, Inc., New York
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, International Student Edition, Mc Graw- Hill, New
York
Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1960, Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd ed.,
Interscience Publishers, John Wiley and Sons, New York
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/II/ 1990
Perry, R.H and, Green, D., 2008, Perrys Chemical Engineers Handbook, 8th ed., McGraw
Hill Companies Inc., USA
UOP Patent, 1985. http://www.uop.com/
22