1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini petir menjadi sebuah momok bagi masyarakat luas. Tidak
hanya di Amerika, tetapi begitu juga di Indonesia. Di Indonesia, telah dilaporkan
rata-rata sebanyak 75% dari semua kerusakan instalasi listrik dari PLN,
diakibatkan oleh sambaran petir, kata Ir. Hadi Suhana, kepala PLN Depok dalam
sebuah wawancara. Sebelum dilakukan pengamanan, dalam sebulan dipastikan
tujuh-delapan trafo PLN rusak. Untuk memperbaikinya dibutuhkan biaya Rp. 120
juta Rp. 150 juta. Selain itu, PLN Depok juga kehilangan (KWh yang tidak
terjual) sekitar 0,5% pendapatan dari hasil penjualan, atau sekitar Rp. 150 juta
akibat padamnya listrik.
Secara keseluruhan, menurut Hadi Suhana, kerugian akibat petir dalam
tahun 2001 senilai Rp. 1,1 miliar, dan kerugian karena kerusakan trafo Rp. 1
miliar. Atas rekomendasi seorang peneliti pada Laboratorium Arus Tinggi dan
Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Listrik Fakultas Teknik Industri ITB, Dr. Ir. Dip.
Ing Reynaldo Zoro, PLN Depok melakukan langkah pengamanan sehingga
kerugian bisa ditekan. Sampai semester pertama 2002, menurut catatan Hadi,
kerugian karena petir Rp. 373 juta, dan kerugian karena kerusakan trafo Rp. 264
juta. "Dalam persentase, kalau biasanya kerugian tahunan di atas dua digit, dari
semester pertama tahun ini sudah terlihat, itu bisa ditekan hingga 9,8%", tambah
Hadi. Indonesia memiliki kota paling berpetir di dunia, yaitu kota Depok.
B. Tujuan
Tujuan dari karya ini adalah memanfaatkan petir sebagai sumber energi
dalam rangka memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia khususnya
Kota Depok.
C. Manfaat
Manfaat dari gagasan ini antara lain:
1. Dapat menawarkan adanya sumber energi terbarukan yang besar.
2. Dapat mengurangi banyaknya kerusakan yang biasanya disebabkan oleh
sambaran petir ke jalur distribusi listrik PLN.
3. Dapat meminimalisasi bahaya sambaran petir ke tempat yang acak.
2.
GAGASAN
A. Kondisi Kekinian
Sampai saat ini, petir menjadi momok bagi masyarakat. Dalam catatan
PLN Depok, sepanjang tahun 2001 terjadi 340 kali sambaran positif, 8.520 kali
sambaran negatif, dan 1.151 sambaran antarawan. Kekuatan maksimum yang
tercatat 290,2 kA. Sambaran negatif yang jumlahnya jauh lebih tinggi daripada
sambaran positif atau antar awan, diduga karena kandungan besi tanah di Depok
terbilang tinggi.
Seorang staf PLN Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Jawa Bali (UBS P3B), Cinere, menerangkan, "Penelitian ahli geologi UI
beberapa tahun lalu pernah mendapati tingginya kandungan besi di sekitar
Depok, khususnya di danau buatan di Kampus UI. Mungkin temuan itu ada
hubungannya juga, karena di musim hujan petir di sekitar danau sangat kuat."
Menurut Zoro, sambaran petir di Depok terjadi hampir sepanjang tahun.
Yang tertinggi pada bulan Maret, April, dan Mei, atau pada musim hujan.
Sambaran agak mereda di bulan Februari. Warta Kota juga mengutip data yang
didapat pada laboratorium yang dipimpin Zoro di ITB padahal petir memiliki
energi yang sangat besar dan bisa dipastikan bahwa energi dari petir dapat
menyokong sebagian besar kebutuhan energi Indonesia. Selama ini, petir hanya
ditangkal dengan menggunakan penangkal petir, petir hanya dialirkan ke tanah
untuk dinetralkan.
Selama ini, manfaat petir yang sudah diketahui masih sangat sedikit,
antara lain: Mereaksikan menjadi , mereaksikan air hujan dengan nitrogen yang
berada di udara sehingga akan turun ke tanah dan tanah punya pasokan nitrogen
yang dibutuhkan oleh tanaman, namun sadar atau tidak petir juga memiliki enegi
yang begitu besar dan seharusnya memang dapat dimanfaatkan.
Sebenarnya ide ini bukanlah ide yang baru, namun belum terealisasi
karena banyaknya kendala yang dihadapi, antara lain:
Grounding di ujung rangkaian agar arus bisa mengalir dan jika ada kelebihan
arus maka dapat dinetralkan.
Kami juga mengusulkan penggunaan sebuah penyetabil arus. Namun masih
banyak yang harus dipertimbangkan terutama mengenai kemampuan bahan
yang digunakan untuk mengalirkan arus dari petir tanpa mengalami
kerusakan sifat fisis.
Dengan adanya tegangan yang tidak menentu maka kami juga
menggagas penyempurnaan alat dilengkapi dengan algoritma perhitungan,
sehingga alat dapat menyesuaikan antara tegangan yang dihasilkan oleh petir
dengan perangkat penyimpanan yang akan digunakan menggunakan mekanisme
saklar, namun tidak dipungkiri bahwa algoritma hanya beroperasi pada sistem
elektronika yang kemungkinan perangkatnya akan terpengaruh jika terkena
medan akibat arus dari petir yang besar. Sebenarnya bisa dilakukan dengan
perlindungan menggunakan prinsip sangkar Farraday.
D. Pihak-pihak yang Mengimplementasikan Gagasan
Proyek tersebut dapat diaplikasikan oleh KEMENRISTEKDIKTI.
Karena kementerian tersebut bertugas menyelenggarakan urusan di bidang riset,
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemerintahan untuk membantu Presiden
dalam
menyelenggarakan
negara.
Setidaknya
dengan
memberdayakan
10
kepada
pemerintah
daerah
kota
Depok.
Karena
dalam
11
12
3.
KESIMPULAN
A. Inti Gagasan
13
berasal dari petir. Dengan energi yang didapat dari petir sudah pasti dapat
menyumbang sebagian besar pemenuhan kebutuhan listrik Indonesia atau
bahkan ke semua wilayah yang ada di Indonesia.