Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 3 NEURO

1. KLARIFIKASI ISTILAH
kesemutan dan lemah dari tungkai atas ke bawah :
ascending landrys paralisis
tanda gagal nafas: ketidkmampuan tbh memprtahankan
tekanan parsial O2 dlm darah. tanda: aritmia, brushing,
ngantuk, bingung, krg O2. ngecek dg pulse oksimetri dan
gas darah arteri.
ICU
mondok : rawat inap (opname)
2.
1)
2)
3)
4)

Mgp terjadi ascending paralisis


Mgp 3 hari yg lalu kesemutan sampai terasa lemah
Hub gjala pasien dg reflex yg menurun
Mgp dirawat 3 hari berdebar berkeringat dan tanda gagal
nafas
5) Tanda2 gagal nafas
6) Mgp pasien disarankan untuk mondok?
7) hub gender dg penyakit
3. ANALISA MASALAH
2) Parestesi: gangguan system saraf sensorik. krn:
peredaran darah tetutup atau krg vit neurotropic, atau
krn kerusakan saraf.
Gangguan rangsang-> proses penghantaran rangsang->
fx selubung myelin (mempercepat impuls)-> sesuatu
menghambat myelin. Hambatan ini bs memyebabkan
kelemahan.
Hipokalemia-> pd penyakit kerusakan myelin-> kalium
dlm darah banyak krn kalium dlm saraf keluar, Na masuk
dlm saraf, dlm saraf hypokalemia-> mekanisme kontraksi
otot terhambat (kan butuh kanal Na-K)
Kelainan di sensorik dan motorik-> kemungkinan di
nervus (krn nervus udh gab sensor motor), atau bs jg
kelainan pusat
Perbedaan kelainan perifer dan pusat:
LMN: hiporeflek, hipotonis, flacid
UMN: hipereflek, hipertonis, spastik
Kelainan di sensor: reseptor, nervus, kornu posterior
(murni gangguan sensor)
Kalo yg kena system saraf pusat-> tdk mempengaruhi
reflek
hyperkalemia hypokalemia di otak dan SST
1) & 3)
Reflex menurun-> GANGGUAN SST
Awalnya sensoris trganggu (kesemutan)-> serabut saraf
(nervus) ada motorik-> motorik jg kena (lumpuh)

Px reflek untuk menentukan lesi di SST atau SSP,


menentukan lokasi lesi.
penentuan lesi: sesuai dermatom krn dpt menentukan
jalaran sensorik, kl yg kena di jalur dermatom kemungkinan
lesi di atas dari nervus (mgkn sampai radix atau cornu
medulla spinalis). Tapi kl kelainan cm kena di daerah yg
diinervasi saja-> yg kena nervus, g sampe di medulla
spinalis.
4) Gagal nafas : lesi di SST-> di mesencephalon -> nafas
cluster (hiperventilasi)
di pons -> nafas neurogenic hiperventilasi
di MO -> pernafasan irama ireguler
Herniasi transtentorial -> pernafasan progresif
tegmentum MS-> obstruktif apneu
bs tjd pd otot prnfasan -> gagal krn gangguan saraf tepi
-> tjd pd pnyakit neurologis, bs demam dan infeksi
kompensasi tubuh -> gagal nafas:
meningkatkan output respi
hipoventilasi u/ menghindari dyspnea
kapasitas vital nafas menurun ->bs tkd hipoksemia
kelelahan otot nafas
ventilasi memburuk
yg terlibat inervasi otot nafas: N. craniales 9,10,12,5,
laryngeus
otot diafragma-> desaturasi saat tdr -> apneu
otot bulbar
Kegagalan nafas 1 -> kelainan nervosistem : GBS,
miestenia gravis, luka di spinal chord
kelainan sinyal ventilatory tract : penekanan tentoral
batang otak,kelainan otot dinding dada.
berdebar2: krg oksigen-> ion H+ meningkat, jantung
mengkompensasi dg meningkatkan detak jantung.
5) tanda gagal nafas
6) ICU:
1. pasien sakit kritis tdk stabil, perlu terapi intensif dan
tetitrasi c/ pasca bedah radiothorax, sepsis berat,
pasien gangguan elektrolit mengancam nyawa
2. pasien memerlukan pemantauan canggih dg
kecenderungan berat : gagal paru, gagal jantung,
gagal ginjal akut, bedah mayor
3. pasien sakit krtis tdk stabil, penyakitnya scr sendirian
atau kombinasi. c/ keganasan, sumbatan jalan nafas,
sakit jantung stadium terminal

kesemutan ----------- ascending paralisis-------------------- reflex turun

mondok

lesi pd saraf tepi

takikardi--------keringat-----------gagal nafas

JNUJ

gangguan otot prnafasan

ICU

GBS?? MIASTENIA GRAFIS??

Anda mungkin juga menyukai