Disusun Oleh:
(1306483914)
Gerhard Rumintar
(1306484482)
yang
mencakup
seluruh
atau
area
tertentu
sesuai
keinginan
dengan
gerakan
integrated
auditing
ini,
sebagian
lain
beranggapan bahwa beberapa area tertentu merupakan hal yang sangat unik
sehingga auditor yang dilatih secara khusus dibutuhkan.
i. True Integrated Auditing Weaknesses
Perbedaan antara integrated auditing dengan operasional audit dapat
dianalogikan seperti makan pada restoran dengan menu terbatas namun sangat
efisien atau dengan full-service restoran dengan menu yang beragam. Restoran
dengan menu yang terbatas akan memberikan pelayanan yang memadai pada
menu terbatas yang mereka tawarkan, tetapi jika pelanggan memesan diluar
menu maka restoran tersebut tidak dapat menyediakan. Pada restoran fullservice, jika pelanggan ingin pesanan khusus akan dapat dipenuhi dengan
mudah walaupun biasanya disajikan lebih lama dan lebih mahal.
Pada fungsi integrated audit, auditor dilatih untuk memberikan review
umum yang mencakup tujuan audit yang terbatas. Selama auditor mengerti
seluruh aspek pada suatu program tertentu, mereka dapat memberikan hasil
yang sangat baik. Pendekatan ini akan berhasil pada organisasi yang memiliki
banyak cabang yang identik, seperti restoran fast food dan toko retail.
Pendekatan ini akan lemah jika ada auditor pada integrated audit mendapat
tugas pada area yang diluar kemampuannya. Seorang internal auditor yang
dilatih untuk audit finansial dengan pengetahuan yang minim pada audit sitem
informasi akan tidak dapat menentukan kontrol kunci pada penerapan teknologi
yang lebih baru. Sangat sering, pendekatan integrated audit memberikan
kualitas audit yang rendah.
c. Nature of Internal Audit Reviews
Internal auditor modern berisikan utamanya auditor operasional dengan
berbagai kemampuan analisis. Peran auditor internal adalah untuk menyediakan
jasa secara total pada managemen dengan penilaian yang independen dan
objektif pada oerasi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, review tersebut harus
prosedur
dapat
ditingkatkan,
dan
melaporkan
rekomendasi
kepada
managemen.
terhadapnya
Efektifitas managemen terhadap aset keuangan, termasuk kas serta
termasuk
prosedur
untuk
audit.
memperingatkan
Tujuan
karyawan
dari
diskusi
bahwa
ini
utamanya
pemeriksaan
adalah
untuk
operasional
akan
Discussions
with
the
responsible
manager.
Internal
audit
harus
keseluruhan.
Review of policies and procedures. Tim akan meriview secara singkat
lebijakan dan prosedur yang mempengaruhi aktifitas administrasi dan
kontrol yang ada pada perusahaan.
bagi
fungsi
penjualan
dan
pemasaran
ExampleCo
tetapi
untuk
secara
alami
tersebar
antar
departemen.
Sebagai
contoh,
proses
peluncuran produk baru merupakan sebuah aktivitas yang signifikan, ini akan
melibatkan koordinasi beberapa fungsi seperti keuangan, penelitian dan
pengembangan, pemasaran, penjualan, produksi, akuntansi, hukum, dan lain
sebagainya. Dengan banyak unit yang terlibat maka sering kali peluncuran
porduk baru dilakukan dengan pengendalian yang lemah. Auditor sangat
mungkin tidak menemukan permasalahan peluncuran produk baru seperti ini,
oleh karenanya sebuah area penting seperti ini sangat mungkin terlewati apabila
pendekatan fungsional diterapkan.
Saat internal auditor melakukan pemeriksaan pada sebuah bagian bisnis
dari
organisasi,
sang
internal
auditor
harus
memperkirakan
banyaknya
untuk
mendeskripsikan
proses
yang
akan
melewati
batas
departemen.
Auditor yang melakukan pendekatan proses bisnis dalam menentukan
lingkup audit diharuskan dapat mengidentifikasi semua manajer yang relevan
yang bertanggungjawab pada aktivitas-aktivitas dalam lingkup pemeriksaan. Hal
ini untuk meastikan bahwa mereka telah dikonsultasikan dengan benar terkait
pemeriksaan dan juga memberikan kejelasan pada auditor akan jalur pelaporan
dan pemberian rekomendasi audit.
Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah dapat melingkupi seluruh
masalh yang relevan dan memberikan keyakinan pada manajemen akan
efektivitas pengendalian internal yang tersebar pada keseluruhan proses. Namun
kesulitan dari metode ini adalah membutuhkan perencanaan auditor yang
sangat hati-hati untuk memastikan seluruh wilayah kerja telah terkoordinasi
dengan baik dalam rangka mengidentifikasi dan menyadari semua risiko dan
masalah pengendalain yang tersebar di beberapa area organisasi yang terpisah.
Self Assessment of Business Processes
Memeriksa proses bisnis dengan control self assessment (CSA) dapat
menjadi
sebuah
alternatif.
Perwakilan
dari
tiap
bagian
organisasi
yang
untuk
selanjutnya
apa
diimplementasikan.
Alasan Untuk Kelemahan Proses
yang
telah
disetujui
bersama
tersebut
struktur
organisasi
dirangcang
sedemikian
rupa
untuk
Berangkat
dari
hal
tersebut mendorong
Likert
menghasilkan
Pemberian kredit
Pemrosesan pesanan
Pengiriman
Penagihan pelanggan
Mengelola catatan persediaan yang akurat dan dapat diandalkan
Aktivitas yang berhbungan dengan piutang
Piutang tak tertagih (termasuk mengejar penunggak dan menghapus
Adalah aktivitas perolehan barang, jasa, tenaga kerja dan property, membayar
untuk hal tersebut, mengkasifikasikan, mengumpulkan dan melaporkan apa yang
diperoleh dan apa yang yang dibayarkan.
Contoh:
-
tepat
waktu,di
harga
yang
tepat
pada
kualitas
yang
dibutuhkan.
Perolehan barang, jasa, asset dan tenaga kerja perusahaan
Menerima, menyimpan dan mencatat akuntansi secara benar untuk
barang persediaan
Semua aktivitas yang berhubungan dengan hutang lancer (mencocokkan
Siklus
konversi
termasuk
akuntansi,
pengalokasian
Proses
ini
termasuk
aktivitas
yang
berhubungan
dengan
memastikan
akuntabilitas eksternal dan proses tata kelola perusahaan yang efektif dan layak.
Hal ini dikaitkan dengan pengembagan dan pengelolaan nilai nilai, budaya dan
etika, serta efektivitas dari manajemen, strategi, infrastruktur dan kerangka
pengendalian sehingga dapat memberikan arahan, strukutr dan efektifitas
organisasi.
Alternatif, Klasifikasi Bisnis Proses Yang Lebih Terperinci
Klasisifikasi yang lebih detail dibuat oleh Johnson dan Jaenicke. Klasifikasi ini
mencakup secara lebih terperinci dibandingkan six ubiquitous processes yang
telah dijelaskan di atas. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Proses Kas (Cash)
Arus kas ke dalam perusahaan terutama melalui pembayaran oleh pelanggan,
fungsi pengakuan kas dan konversi kas dalam rangka pembayaran kepada
pemasok
2. Proses Informasi (Information)
Pengumpulan data dan konversi data menjadi informasi. Analisa informasi untuk
pengambilan keputusan.
3. Proses Integrasi (Integrity)
Pengendalian atas pembentukan, implementasi, keamanan dan penggunaan
program computer, dan pengendalian atas keamanan data.
4. Proses Peluncuran Produk Baru (Launching a New Product)
Termasuk penelitian pasar, R&D, kebutuhan keuangan, peralatan, pengumuman
produk dan peuncuran penjualan
5. Proses Pembayaran (Payment)
Arus transaksi terakit pengeluaran dan pembayaran dan terkait pengendalain
atas pemesanan dan penerimaan pembelian, hutang, dan pengelauran kas.
6. Proses Perencanaan dan Pengendalian (Planning and Control)
Merencanakan
aksi,
pelaksanaan
aksi
tersebut,
mengukur
hasilnya,
Diawali dengan proses peluncuran produk baru, fase produksi rutin, revisi dan
peluncuran kembali produk, penyesuaian harga produk, dan penghentian atau
penurunan produksi produk.
9. Proses Penerimaan (Revenue)
Arus transaksi terkait menghasilkan penerimaan dan fungsi penagihan, dan
terkait pengendalian atas aktivitas seperti pesanan penjualan, pengiriman, dan
penagihan kas.
10. Proses Waktu (Time)
Tidak terbatas pada arus transaksi, siklus ini termasuk kejadian yang disebabkan
oleh alur waktu, pengendalian yang diaplikasi secara periodic, aktivitas
pengakuan tertentu, dan proses pelaporan keuangan.
Mengapa Mengadopsi Pendekatan Siklus atau Proses Untuk Perencanaan dan
Pemeriksaan Pengendalian Internal?
Keuntungan dengan meilhat aktivitas bisnis sebagai sebuah proses adalah
memberikan pandangan yang lebih alami dan berorientasi sistem dengan
mengikuti proses bisnis selama rentang hidupnya sejak awal hingga akhir. Hal
ini menghindari sudut pandang yang sempit yang menghasilan aktivitas bisnis
dilihat hanya sebatas kejadian di dalam seksi (departemen) bisnis tersebut.